Share

Bab 074

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2025-02-06 22:18:54

“Begitu ya….” Laura bergumam, keningnya berkerut.

“Jangan terlalu dipikirkan. Amy pasti akan ketemu dan dihukum. Kamu harus beristirahat, kamu sudah banyak menderita hari ini,” kata Mia, menarik selimut untuk menutupi tubuh Laura.

“Ya, terima kasih sudah menjagaku hari ini. Kalian juga harus pulang. Orang tua kalian pasti khawatir,” balas Laura.

“Kami akan menjengukmu besok.” Cassie melambai padanya, lalu bersama Mia keluar dari kamar rawat Laura.

Laura menghembuskan napas setelah Mia dan Cassie pergi. Dia merasakan rasa sakit di lengannya dan ingin tidur.

Tapi dia takut tidur, takut mimpi di kehidupan sebelumnya kembali padanya.

Dia menarik napas, mencoba rileks dan tidak memikirkan mimpi di kehidupan sebelumnya.

Lambat laun, matanya mulai terpejam dan dia tenggelam dalam mimpinya.

.

.

Selama ini, Amy telah mengamati apa yang dilakukan pacarnya.

Rendy, adalah pacar miskin yang tidak disukainya. Tapi dia rela melakukan apapun untuknya, hingga dia selalu memanfaatkan Rendy untuk mengur
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Normina Maria Atakama
kpn up lg thor? jan lama2 ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 075

    Mata wanita itu terpejam, keringat dingin mengalir di pelipisnya. Tangannya mengepal di selimut; Laura tampak tidak tenang dalam tidurnya. Dia memimpikan kehidupan sebelumnya, seakan nyata menyaksikan dirinya memohon belas kasihan Lucian untuk melihat putrinya untuk terakhir kali. Dia menyaksikan seluruh penderitaannya hingga meninggal dengan ditusuk di jantungnya. Rasa sakit di dadanya begitu nyata.“Sakit…,” rintihnya.Lucian, setengah tertidur di samping tempat tidurnya, tiba-tiba mendengar tangisannya yang lemah, putus asa dan tak berdaya. Dia menangkap tangannya yang mencengkeram dadanya.“Ssst, Laura, tenanglah…,” bisiknya.Seakan menemukan penyelamatnya, Laura menggenggam tangannya erat. Jari-jari mereka saling bertaut. Mata wanita itu masih terpejam dengan gelisah. Lucian mengeluarkan sapu tangannya untuk mengusap keringat di keningnya. Air mata mengalir di pipinya. “Ssst, tidak apa-apa sayang…,” bisiknya lagi, membujuknya tenang.Cengkeraman tangan Laura mengendur, dan p

    Last Updated : 2025-02-08
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 076

    Perawat laki-laki itu pergi setelah diusir Lucian.Laura mendesah, merasa agak canggung dengan Lucian setelah ciuman panas yang dimulai olehnya. Dia menggelengkan kepala, tak kuasa menahan kandung kemihnya. Dengan tangan kiri memegang infus, dia berusaha turun dari tempat tidur. Dia tak sabar menunggu perawat wanita datang membantunya.Saat turun, dia tiba-tiba merasa pusing dan hampir jatuh. Lucian dengan cepat menahannya. Satu tangannya di pinggangnya, tangan lainnya memegang infus. Laura merasakan panas tubuhnya dalam kedekatan itu dan mengingat sesi intim yang hampir membuat mereka bercinta di ranjang pasien. Dia merasa gelisah dan menggeliat mendorong Lucian, “Aku harus ke kamar mandi…""Oke, ayo. Aku akan membantumu.""Membantuku?" Mata Laura melebar menatapnya.Mata biru Lucian tampak gelap, menatapnya intens, mengingatkan Laura akan tatapan panas dan laparnya beberapa saat lalu. Wajah Laura terasa panas. Dia menepis tangan Lucian, "Tidak usah, aku bisa sendiri.""Jangan m

    Last Updated : 2025-02-09
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 077

    Lucian menegang.“Itu hanya mimpi buruk. Tidak nyata.”Laura memejamkan mata. Dia jauh lebih tahu apa itu mimpi buruk atau tidak.“Itu bukan hanya sekedar mimpi buruk. Aku merasakannya sendiri.” Suara Laura semakin pelan dan matanya terpejam saat kantuk mulai menghampiri. Tapi bibirnya tetap bersuara. “Kupikir aku berada di akhirat saat jantungku ditusuk dengan belati. Kemudian aku terbangun...”Suara Laura tak terdengar lagi, tapi Lucian mendengar kata-katanya dengan sangat jelas dan entah mengapa merasa gelisah.“Dalam mimpimu kamu meninggal?” bisiknya menatap belakang kepala Laura.Tak ada tanggapan darinya.Lucian ingin mendengar jawabannya, tapi melihat Laura sudah tertidur, dia tidak ingin membangunkannya.Kepalanya kembali memutar kata-kata Laura dan terus terngiang-ngiang di benaknya, membuatnya tidak bisa tidur.Dia menatap punggung Laura dengan tatapan tak terbaca dan membungkuk untuk menarik selimut ke tubuhnya. Dia berhenti sejenak menatap wajah polos Laura sesaat dan men

    Last Updated : 2025-02-10
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 078

    "Kamu anak yang manis sekali." Willy menepuk pipi Cassie dengan penuh kasih sayang. Sikap manis Cassie begitu menyenangkan. Willy telah membesarkan tiga anak laki-laki yang tidak tahu bagaimana bersikap manja, dan putrinya hilang saat kecil. Meski Laura akhirnya ditemukan, putrinya tumbuh terlalu dewasa dan tidak bisa bersikap manis seperti Cassie. Willy merindukan anak perempuan yang bisa bersikap manja dan manis padanya. Sikap Cassie sedikit menghibur kerinduannya."Titip Laura ya, nanti Ayah Laura dan kakak-kakaknya akan datang berkunjung."Mata Cassie berbinar nakal. "Ya, Bibi. Jangan khawatirkan Laura, Anda harus segera pulang dan beristirahat."Willy terkekeh lalu mengambil tasnya dan pergi meninggalkan kamar rawat Laura.Setelah Willy pergi, Laura menatap Cassie dan menggelengkan kepala, berkata, "Cassie, apa kamu sedang mencari muka di depan Ibuku?""Ketahuan ya?" Cassie tak menyangkal dan terkekeh."Perilakumu sangat jelas sekali. Benarkan, Mia?"Mia mengangguk tenang, dud

    Last Updated : 2025-02-10
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 079

    Setelah satu per satu kerabat keluarga Adams pergi, Laura kelelahan dan ingin beristirahat.“Aku tidak melihat Tuan Tristan mengunjungimu,” kata Mia setelah semua kerabat keluarga Adams pergi. Dia menyadari kakak sulung Laura tidak datang untuk melihat adiknya. Adapun Sean tampak sibuk di pangkalan militernya dan hanya mengirim kabar akan datang nanti sore.Laura bersandar di sandaran ranjangnya.“Mungkin karena dia ingin menghindar dari Lucian.”“Mengapa kakakmu menghindar bertemu dengan suamimu?”“Aku tidak ingin identitasku sebagai putri keluarga Adams diketahui oleh Lucian dan keluarga Wilson. Satu-satunya orang yang dikenal oleh Lucian dari keluarga Adams adalah Tristan.”“Ah, kok bisa kamu menyembunyikan identitasmu dari suamimu?” Cassie bertanya heran.“Ini masalah rumit. Aku ingin cerai dari suamiku. Keluargaku khawatir keluarga Wilson tidak akan melepaskan aku jika tahu identitasku,” bisik Laura, melirik putrinya yang sedang tidur di sebelahnya.Cassie dan Mia melebar matanya

    Last Updated : 2025-02-10
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 080

    Lucian tidak kembali ke kantornya; sebaliknya, dia tetap tinggal di kamar rawat Laura. Melihat begitu banyak tumpukan buah tangan dari pengunjungnya membuat pria itu curiga."Semua ini barang-barang mahal, siapa yang mengirimkannya padamu?"Laura meringis melihat hadiah-hadiah yang dibawa kerabatnya dan berbohong, "Ini dari teman-teman sekelasku. Mereka anak-anak orang kaya, tentu mereka bisa membeli barang-barang itu."Lucian tidak bertanya lagi setelah mendengar penjelasannya."Apa kamu tidak kembali ke kantormu?""Tidak. Aku akan tinggal dan menjagamu," kata Lucian tenang, duduk di sofa dan mengeluarkan laptopnya dari tas untuk mengerjakan pekerjaannya."Kamu nggak perlu melakukan itu. Lagipula, Willy dan teman-temanku ada di sini menjagaku.""Itu berbeda, aku suamimu, adalah tanggung jawabku untuk merawat dan menjagamu.""Kapan kamu peduli dengan status suami istri kita?" Laura membalas datar.Lucian mendongak menatapnya dan mendesah, "Apa kamu sungguh ingin aku pergi?"Setiap ber

    Last Updated : 2025-02-11
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 081

    “Mungkin.”“Kalau Tuan Muda Sean dia terlihat orang yang santai dan menarik dengan jas putihnya. Pokoknya mereka berdua sangat tampan.” Cassie mengoceh seperti gadis yang mengidolakan aktor populer.Mia mendesah menatapnya, agak merasq iri Cassie begitu percaya diri dan disukai oleh Nyonya Adams.Dia merasa seperti sebuah jurang memisahkannya dengan teman-tamennya, dia merasa dunia yang sangat terpisah. Dia tidak berasal dari latar belakang keluarga yang kaya seperti Laura dan Cassie.Setiap bertemu dengan keluarga Adams, Mia merasa kecil dan terkucilkan.“Ternyata kalian ada di sini.”Keduanya menoleh dan tersentak melihat Tristan berdiri di samping meja mereka.Wajah Cassie memerah malu dan takut Tristan sudah mendengar kata-katanya yang memuja saudara kembar dari keluarga Adams.Jantung Mia berdegup menatap sosok Tristan Adams, pria paling berpengaruh di industri bisnis Capital.“Tuan Tristan … apa kamu di sini untuk menjenguk Laura?” Mia bertanya sopan.“Ya, kenapa kalian berdua

    Last Updated : 2025-02-11
  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 082

    Laura diizinkan pulang keesokan harinya dan mendapat cuti dari kampusnya selama tiga bulan. Selama hari-hari pemulihannya, Lucian lebih sering berada di rumah dan membantunya menjaga Amel sementara lengan Laura sedang dalam masa pemulihan. Karena dia tidak bisa bolak-balik ke rumah keluarga Adams, jadi Willy yang lebih sering ke rumahnya. Willy dan Lucian tampaknya sepakat dalam diam untuk saling menghindar agar tidak ada pertengkaran. Bagi Lucian, Willy seperti ibu mertua yang menyebalkan dan selalu meremehkannya. Demi Laura, dia tidak bertengkar dengan Willy dan lebih sering menghindarinya.Adapun Willy, dia benar-benar sangat tidak menyukai menantu satu-satunya yang menikahi putrinya tanpa izin keluarga Adams dan memiliki catatan berselingkuh dari Laura. Laura lega memiliki banyak waktu luang untuk beristirahat, tanpa memikirkan tugas kuliah dan tidak bolak-balik antara rumahnya dan rumah keluarga Adams. Dia dan Lucian sepakat untuk tidak membicarakan perceraian atau bertengkar

    Last Updated : 2025-02-13

Latest chapter

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Ban 107

    Mia terdengar menghela napas sambil membalas pelukan Laura. “Aku juga.” Ia melepaskan pelukan mereka dan menatap temannya. “Kamu membuatku khawatir karena tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Tiga tahun yang lalu, Tuan Lucian hampir mengobrak-abrik Capital karena mencarimu.”Wajah Laura tampak tanpa ekspresi ketika nama mantan suaminya disebut.“Oh, kami sudah bercerai saat itu.”Mia menatapnya selama beberapa saat, namun tidak bertanya lebih lanjut. Dia kemudian mengalihkan pandangannya pada Amel.“Bagaimana kabar Amel? Dia semakin cantik dan sangat mirip denganmu.” Mia tersenyum lembut dan mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi Amel.Amel tersenyum dengan wajah bingung dan menatap Laura dengan penuh tanya.“Ini Bibi Mia. Amel ingat?” tanya Laura pada putrinya.Amel menggelengkan kepala dan menatap Mia dengan ingin tahu.“Hahaha, sudah bertahun-tahun, dia pasti sudah lupa,” kata Mia sambil mencubit pipi Amel dengan gemas.Laura mengangguk, membenarkan. Amel sudah lupa dan bahkan tid

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 106

    Kaki jenjang wanita itu melangkah dengan penuh percaya diri di antara orang-orang yang berlalu-lalang di bandara. Dia mendorong kereta bagasi berisi koper-kopernya.“Mama, apa Nenek dan Kakek menjemput kita?” tanya seorang gadis berusia lima tahun yang duduk di atas koper, sambil mengayun-ayunkan kaki mungilnya dengan manis.Rambut hitamnya tumbuh lebat, dan wajahnya cerah berseri-seri. Setelah melewati tiga tahun penuh kesabaran dan doa, putrinya akhirnya bisa melewati masa kritis penyakit leukemia dan sembuh total.“Ya, sayang. Kakek dan Nenek akan segera menjemput kita,” jawab wanita itu dengan hangat, lalu mengecek jam tangannya. Sudah lewat dua puluh menit, tetapi orang tuanya belum muncul untuk menjemput.“Hm, sepertinya Kakek dan Nenek akan terlambat. Bagaimana jika kita makan dulu? Amel lapar?” Amel mengangguk.Laura tersenyum lembut lalu memandang sekeliling restoran yang ada di bandara. Restoran lain tampak cukup ramai dan mengantri. Laura tidak mau mengantri. Akhirnya dia

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 105

    Para pelayan tersentak dan cemas mendengar kata-kata Lucian. “Kami mengerti, Tuan Lucian. Kami akan membawa Nona Viola keluar dan tidak akan membiarkannya masuk ke rumah ini,” balas kepala pelayan tergagap. Lucian mendengus muram dan berjalan menuju kamarnya. “Lucian, kamu nggak bisa memperlakukanku seperti ini!” Viola meraung mengejar Lucian, tapi para pelayan menghalangi jalannya. Raut wajah mereka sangat tegas. “Nona Viola, silakan tinggalkan rumah ini bersama pakaian yang kamu kenakan sebelum kami melakukannya sendiri.” Viola menurunkan putranya dengan kasar ke lantai dan menghadapi para pelayan dengan penuh kemarahan. “Kalian hanya pelayan rendahan, beraninya kalian mengusirku! Aku tidak akan pergi! Aku Nyonya rumah ini, nggak ada yang bisa mengusirku!” Kepala pelayan itu menatapnya tanpa ekspresi, lalu menatap para pelayan lain penuh arti. Seolah mengerti, dua pelayan maju dan menahan lengan Viola. “Kami hanya mendengarkan perintah Tuan Lucian dan Nyonya Laura. Anda

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 104

    “Selain aku, siapapun anggota keluarga Wilson tidak diizinkan masuk ke dalam rumah ini. Apa kalian mengerti?”“Ya, Tuan. Maafkan kami.”Viola meraih tangannya dan berkata, “Lucian, mengapa kamu sangat jahat? Aku datang ke sini karena Jayden merindukanmu. Dia menangis terus karena sangat merindukan papanya.”Lucian menepis tangannya dan menjawab dengan dingin, “Jangan panggil aku seperti itu. Aku tidak pernah mengakui anak itu sebagai anakku setelah apa yang kamu lakukan—menipuku dan menghancurkan hubunganku dengan Laura,” katanya sambil menatap Viola dengan tatapan paling dingin.“Laura sudah mencampakkanmu, mengapa kamu masih terpaku padanya? Harusnya aku yang menjadi istimu dan Jayden adalah putramu!”Viola menggenggam tangannya erat. “Apakah wajahku tidak cukup untukmu?”Lucian menatapnya dengan jijik. Meski wajahnya mirip dengan Laura karena operasi plastik, dia tetap merasa jijik dan muak.“Bahkan jika kamu melakukan sepuluh operasi plastik, kamu tidak akan bisa menggantikan Laur

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 103

    Tiga tahun kemudian.Lucian mengusap keningnya, ekspresinya sangat kusut saat pulang ke rumah. Dia tidak pernah pindah dari rumahnya meski telah tinggal sendirian, karena di sini adalah kenangan Laura dan putrinya.Dulu, dia meninggalkan Laura tinggal sendirian di rumah ini untuk membesarkan Amel, sementara dia mengabaikan dan tak pernah pulang selama satu tahun.Sekarang, dia merasakan kesepian Laura yang tinggal di rumah ini.Sudah tiga tahun sejak Laura menghilang bersama putri mereka. Tak ada kabar tentang dirinya meski Lucian mengobrak-abrik seluruh Capital.Bahkan keluarga Watson, yang dekat dengan Laura, seolah menghilang. Latar belakang mereka misterius; Lucian mencari mereka namun tak menemukan informasi apapun.Dia bahkan mencari Tristan Adams, yang dicurigai memiliki hubungan dengan mereka, namun akhirnya diusir dan dipermalukan. Akibatnya, keluarga Wilson tiba-tiba mendapat peringatan dari sang kepala keluarga Adams yang dikenal cukup tertutup.Kakek Billy menghukum Lucian

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 102

    Kedua orang itu tampak tidak menyadari keberadaan Laura, dan lewat menuju ke arah lain."Apa-apaan perilaku itu, seolah-olah cewek jalang itu sedang hamil dan nggak bisa jalan tanpa dibantu," komentar Dean sinis."Viola memang sedang hamil."Dean membelalak menatap Laura. "Apa? Hamil?! Sialan bajingan itu, aku nggak akan membiarkannya begitu saja!"Dia menggulung lengan jas putihnya dengan marah dan akan mengejar Lucian untuk memberinya pelajaran karena mengkhianati adik dan keponakannya yang sedang terbaring sakit di ranjang rumah sakit.Laura menahan Dean agar tidak pergi."Udah nggak ada gunanya, Kak. Aku sudah nggak ada hubungan lagi dengan Lucian Wilson."Dean berhenti dan menatapnya dengan pandangan bertanya-tanya."Apa maksud kamu, Laura?""Aku akan bercerai dengan Lucian, kami sudah nggak ada hubungan lagi. Tolong bantu aku mengurus surat cerai, Kak."Dean terdiam selama beberapa saat lalu berkata, "Itu bagus. Seharusnya kamu bercerai dengannya sejak awal."Namun kata-katanya

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 101

    Laura memejamkan mata, tangannya mengepal erat di ponsel.“Viola, aku nggak ada urusan dengan kamu. Berikan ponselnya pada Lucian sekarang. Katakan padanya ini sangat penting.”Viola terkekeh mengejek. “Lucian nggak peduli padamu lagi karena dia hanya memiliki aku dan anak kami. Tolong deh, jangan mengganggu hubungan kami lagi. Urus saja perceraianmu sekarang.” “Viola,” desis Laura mencoba menahan amarahnya, “berikan ponselnya pada Lucian sekarang. Katakan padanya ini penting mengenai Amel.” “Oh, putrimu itu? Lucian bilang hanya menginginkan anak laki-laki di perutku. Lagipula Amel juga putri kandung Lucian. Dia nggak peduli lagi dengan anak harammu. Sudahlah, jangan menelepon Lucian lagi. Kami sedang menunggu USG anak kami. Bye!” Panggilan dimatikan sepihak oleh Viola. Laura hampir membanting ponselnya karena marah. Dia tidak akan memohon pada mereka jika bukan karena demi putrinya. Tubuh Laura bergetar, tangannya mengepal erat menggenggam ponselnya hingga layar menjadi ret

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 100

    Laura bergegas ke rumah sakit. Setelah bertanya pada staf di meja resepsionis, dia menuju ke ruangan yang telah diberitahu staf itu.Suara langkah kakinya bergema di lorong rumah sakit. Dia membuka pintu kamar rawat VIP.Willy dan Allen di kamar rawat menoleh dan menatapnya.“Bagaimana Amel?” Laura bergegas ke samping tempat tidur putrinya dan meraih tangannya. Hatinya sakit melihat wajahnya pucat dan demam, mengingatkan dia pada penderitaan putrinya melawan penyakitnya di kehidupan sebelumnya.“Amel….”“Mama, sakit…” dia merengek sambil menangis."Sayang, mama di sini," Laura duduk di tepi ranjang dan mengangkat putrinya ke pelukannya. "Papa, mana Ma… Amel kangen Papa…."Laura menegang, tangannya terkepal erat mengingat apa yang terjadi di ruang tamu kediaman Wilson dan pengungkapan kehamilan Viola. Saat ini pun, Lucian sedang menemani Viola yang sedang hamil ke rumah sakit, sementara putrinya sedang terbaring sakit."Papa sedang bekerja, sayang. Nanti Papa akan datang."Amel terisa

  • Paniknya Tuan CEO : Istri yang Dikhianati Ingin Cerai   Bab 099

    “Aku mengerti, Bu. Aku akan segera ke sana.”Sebuah mobil limosin berhenti di depannya, dan Pak Andri keluar sambil membawa payung.“Saya minta maaf karena terlambat, Nona. Saya terjebak macet.”Laura tidak peduli dengan penjelasan Pak Andri dan berkata tergesa-gesa. “Cepat bawa aku ke rumah sakit.”Dia berlari masuk ke dalam mobil.Pak Andri menyusulnya masuk ke dalam mobil dan menuju ke rumah sakit.“Bagaimana keadaannya?” tanya Lucian pada dokter yang memeriksa Viola.“Untungnya Anda membawanya ke rumah sakit tepat waktu. Jika terlambat sedikit saja, Nona Viola bisa keguguran,” balas dokter itu.Lucian mengerutkan kening, tapi tidak mengatakan apa pun.Viola meraih tangannya lembut. “Lucian, jangan salahkan Kak Laura. Ini juga salahku karena ceroboh,” bisiknya lemah.Lucian tak melepaskan tangannya dan berkata dengan suara tanpa emosi. “Istirahatlah.” Lalu dia berbalik pergi.Viola menahan tangannya dengan cemas. “Lucian, tolong jangan tinggalkan. Aku dan anak kita membutuhkanmu.”

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status