Ken langsung masuk ke dalam pintu lift yang terbuka ini dan masuk bersama beberapa orang tamu yang juga akan mengikuti acara di ballroom hotel.Saat Ken masuk dan pintu lift tertutup, pintu lift di samping kiri terbuka dan keluarlah Romel dari dalam lift itu.Heri langsung mendekati Romel dan berkata, "Pak Romel telat, nih. Si cleaning service baru masuk ke lift itu," Heri menunjuk ke arah lift tempat Ken masuk tadi."Kenapa kamu tidak menghadang dia?" tanya Romel sambil mendelik ke arah Heri."Aku sudah berusaha, Pak Romel. Bahkan aku sudah mengerahkan anggota geng Cobra untuk menghadang Ken, tapi mereka tidak berhasil, pak. Mereka semua pada jatuh di depan sana." Heri menunjuk ke arah pintu depan.Tapi ternyata, di depan pintu masuk hotel ini, terjadi perubahan yang yang luar biasa. Para anggota geng Cobra tadi mulai diangkat oleh para satpam untuk dimasukkan ke mobil bus operasional hotel.Saat ini, ada beberapa mobil mewah yang berhenti di depan pintu masuk Hotel sehingga Heri dan
"Keluarkan orang ini dari Hotelku!" Alvin menunjuk ke arah Romel.Mendengar itu, manajer itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah Romel dan berkata dengan tegas, "bapak silakan pergi dari sini karena pemilik baru dari hotel ini menginginkan demikian.""Apa ini serius? Apa ini nyata? Apa ini bukan sandiwara?" tanya Romel kebingungan."Tidak ada yang bersandiwara di sini, Pak Romel. Semuanya serius. Beberapa saat yang lalu Bos Besarku di Amerika menelpon aku dan memerintah aku untuk bertindak sesuai dengan apa perintah dari bos baru. Kalau aku tidak bertindak sesuai perintah dari bos baru maka jabatanku yang jadi taruhannya. Jadi, silakan bapak keluar dari sini!""Tapi anakku sedang menikah di atas."Mendengar itu, Manager Hotel langsung memanggil beberapa satpam yang berjaga-jaga di dekat pintu masuk. Setelah itu manajer hotel berkata kepada para satpam, "usir orang ini dari sini, jangan dengar apapun yang dia katakan dan jangan biarkan dia masuk lagi ke kawasan hotel ini, mengert
Graham masih terus menarik tangan Lidya untuk dibawanya turun dari altar. Lidya berteriak-teriak berusaha mempertahankan diri.“Ini ada apa sih, Graham. Kenapa jadi begini? Kalian kan mau nikah,” kata Esy berusaha memisahkan tangan Grham dengan Lidya karena dia melihat Lidya terlihat kesakitan karena ditarik-tarik Graham.“Lepas, ma. Aku punya perlu penting. Aku harus pergi secepatnya” Graham yang merasa kalau dia telah keluar uang banyak untuk Lidya, tidak mau melepaskan Lidya. Karena setiap saat bisa saja ada yang datang untuk menangkap dia dengan Gedric, maka, dia terpaksa memakai kekerasan untuk membawa LIdya.Graham memerintahkan seorang pengawalnya untuk menarik Esy. Pengawalnya itu langsung bereaksi, dia langsung bereaksi untuk menarik tangan Esy dan mendorong Esy hingga Esy jatuh ke belakang.“JANGAN SENTUH MAMAKU!!!” teriak Lidya marah. Setelah itu, Lidya mendelik ke arah Graham. “Aku tidak akan ikut denganmu!”Para undangan pesta pernikahan ini, kini terlihat bingung dengan
Setelah itu, Heri segera mengajak Romel untuk berputar lewat jaan belakang hotel ini. Karema kebetulan, Heri pernah kost di kawasan di belakang hotel ini, karena itu, dia tahu kalau ada jalan tikus yang biasa digumakan oleh karyawan hotel yang ngekost di belakang hotel untuk keluar masuk kawasan hotel.“Aku gak sangka kalau Ken itu ternyata adalah anak crazy rich, Pak Romel,” kata Heri sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.“Aku juga. Dia kan cuma cleaning service. Mana ada yang percaya kalau dia orang kaya.”“Temanku menonton acaranya semalam. Terus, temanku ceritakan padaku. Ternyata semalam Ken itu menyewa semua stasiun TV di kota ini untuk minta maaf pada Lidya dan bilang kalau dia tidak pernah disogok. Tapi, karena aku tidak nonton, aku tidak percaya kalau itu Ken.”“Aku harus cepat-cepat menemui si cleaning … eh, Ken itu dan minta maaf kepadanya.”“Tenang, Pak Romel. Aku segera membawa bapak ke sana. “Heri menunjuk ke arah sebuah arah. “Itu pintu kecilnya.”“Oke.”Setelah itu, k
Gedric berteriak kencang sambil memegang senjata api genggam yang dia arahkan kepada Ken. Dia begitu sakit hati karena tangan dan kaki anaknya dipatahkan oleh Ken.Tapi sebelum senjata api itu meletus, sebuah botol bir telah menghantam kepala Gedric dan membuat dia tersungkur Tanpa sempat Gedric menarik pelatuk senjata apinya.Setelah Gedric tersungkur jatuh, seseorang terus menendang Gedric hingga Gedric berteriak-teriak kesakitan.Ternyata orang yang memukul kepala Gedric dengan botol adalah Romel sementara orang yang menendang-nendang Gedric adalah Heri.Heri juga sudah mengambil senjata api tadi untuk mengamankan senjata api itu yang terjatuh dari tangan Gedric itu."Terima kasih, Pak Romel," kata Ken kepada Romel. Ken juga sempat mengangguk ke arah Heri.Romel langsung tersenyum ramah kepada Ken, sementara Heri langsung membusungkan dada, merasa orang yang paling berjasa."Apa yang terjadi?" tanya Lidya sambil mengintip dari balik bahu Ken.Romel langsung mendekati Ken dan Lidya
Meggie yang sangat antusias karena lamaran Ken diterima Lidya, langsung naik ke ats panggung dan berkata, “gimana kalau acara pernikahan kalian digelar di sini saja dan digelar sekarang juga.”“Kenapa sekarang, ma? Ini kan acaranya Graham, sainganku. Aku tidak mau menggelar acara di acaranya Graham,” protes Ken.“Mama ingin ngemong cucu secapatnya, Ken. Lagian, kami baru ketemu sama manager hotel ini dan dia bilang, hotel ini baru dibeli opa kamu. Jadi, gampanglah kita menggelar acara disini.” Maggie menujuk ke arah manager hotel.Manager hotel yang dari tadi mendampingi Victor Wong dan Maggie, langsung maju ke depan dan berkata kepada Ken. “Iya, tuan muda. Kakek tuan muda baru saja membeli hotel ini.”Melihat kehadiran manager hotel, Romel langsung bersembunyi di belakang Esy. Dia membungkuk di belakang Esy sambil berbisik, “ma, kamu juga ikut menekan Lidya, supaya Lidya mau langsung nikah. Ayo, ma.”Mendengar kata-kata Romel itu, Esy langsung berkata, “Iya, kami juga tidak keberatan
Jawaban dari Andreas itu membuat Romel sangat kaget. Romel tidak menyangka kalau sikap menghinanya kepada seorang kakek tua tadi, akan mendtangkan masalah bagi rencana pernikahan Ken dan Lidya.Padahal, begitu mengetahui kalau Ken adalah tuan muda dari Diamond Group dan mengetahui kalau Graham bangkrut, Romel sudah sangat setuju akan hubungan cinta antara Ken dan Lidya, tapi, akhirnya keadaannya jadi serumit ini.Esy mulai bicara dengan Maggie, bertanya tentang alasan mengapa Ken menyamar menjadi cleaning service sehingga Romel sempat menghina Opanya Ken.Maggie langsung memberitahu alasan mengapa Ken bertindak seperti itu, tentang dua gadis di masa lalu Ken yang mengecewakan Ken dan tidak pernah benar-benar mencintai Ken dan hanya ingin mengeruk harta milik Ken.“Karena itulah, Ken rela menajdi cleaning service karena dia berpikir, gadis yang mencintainya saat dia menjadi cleaning service, adalah gadis yang tulus mencintainya,” pungkas Maggie.“Ken akhirnya menemukan Lidya yang menci
Ken menatap wajah Lidya. Saat ini, mereka berdua berada di sebuah restoran yang berjarak sekitar 3 kilometer dari hotel tempat Lidya hampir menikah sebelumnya.Lidya sudah memakai gaun biasa, tidak lagi memakai gaun pengantin tapi kecantikan wajahnya masih tetap terpancar dari dirinya.Ken sendiri masih tetap memakai setelan jas yang sebenarnya dia pakai dengan maksud untuk menghancurkan rencana pernikahan antara Lydia dan Graham dan langsung melamar Lidya serta menikahi Lidya. Tetapi setelah mendapatkan kabar kalau tanda larangan pertama telah berbunyi dari sang Kaisar, maka Ken terpaksa menunda keinginannya untuk menikahi Lidya.Karena ada banyak konsekuensi yang harus Ken hadapi kalau dia nekat melangsungkan pernikahan tanpa restu dari sang Kaisar. Karena itu, Ken harus menunda pernikahan dengan Lidya tapi bukan berarti dia akan meninggalkan Lidya karena baginya Lidya adalah segalanya dan dia harus berjuang demi bisa bersatu dengan Lidya."Jadi ... selama ini kamu pura-pura jadi cl