Melihat Profesor Kalkulus belum mendapatkan jalan untuk masalah roda pesawat yang hancur itu, maka Daniel segera menelpon Vigo."Iya, jenderal?" tanya Vigo di ujung telepon."Sediakan jala atau sejenisnya untuk menahan laju pesawat yang akan segera mendarat di Runway bandara.""Apa yang terjadi, jenderal?""Roda pesawat kami rusak.""Baik, Jenderal. Aku akan menyediakan jala di bandara untuk menahan laju pesawat yang jenderal tumpangi.""Oke, lakukan itu segera." Setelah itu, Daniel segera menyimpan handphonenya dan menuju ke arah kokpit pesawat.Daniel meminta co-pilot untuk keluar dari tempat duduknya. "Kamu fokus untuk komunikasi terus dengan Kolonel Vigo di daratan dan juga komunikasi dengan menara bandara. Sampaikan kalau kita akan melakukan pendaratan darurat.""Baik, jenderal." co-pilot segera fokus untuk berhubungan dengan menara dan juga dengan Vigo.Setelah itu, Daniel menatap sang pilot kemudian dia berkata, "biar aku yang menahan laju pesawat ini.""Iya, perdana menteri."
Dua buah moncong senjata dari dua orang yang membonceng motor mulai diarahkan ke arah kaca jendela di samping Marcella yang duduk di jok belakang mobil.Seakan tidak cukup dengan sebuah senjata saja maka kini ada dua senjata api dari masing-masing mereka berdua yang sekarang ini diarahkan ke arah Marcella.Tapi di saat yang menentukan, Vigo berhasil melihat moncong-moncong senjata itu dan dengan gerakan refleks, dia langsung membanting kemudi mobil yang dikemudikan oleh rekannya sehingga mobil ini langsung melakukan zigzag.Tembakan yang dilakukan oleh dua orang yang membonceng motor itu gagal mengenai sasaran mereka."Cepat pergi! Ada yang ingin menembak saksi," kata Vigo sambil mengeluarkan senjata api genggamnya.Setelah itu dengan ketenangan dan keahliannya yang hebat, Vigo membuka kaca jendelanya dan menembak ke arah belakang tanpa perlu mengeluarkan kepalanya dari mobil.Dengan menggunakan kaca spion di depannya sebagai pengarah, Vigo berhasil menembak ke arah belakang.Dua kali
Beberapa anak buahnya Vigo langsung maju untuk membantu Vigo saat mereka melihat Vigo hampir saja jatuh setelah tembakan-tembakan musuh mengenai punggung Vigo.Sopirnya Vigo yaitu kapten Doni yang terlambat turun dari mobil, kini menembak ke arah musuh sementara Kapten Almy dengan mobilnya, berhasil menabrak musuh-musuh yang lain untuk menghabisi mereka.Anak buahnya Vigo yang sempat ketinggalan karena tadi beraksi menghabisi gerombolan bermotor, kini sudah datang semua. Ada yang sekarang menghabisi musuh dan ada juga yang langsung membawa Vigo untuk menuju ke rumah sakit.Sementara Kapten Doni dan Kapten Almy menggantikan tugas Vigo untuk membawa Marcella menuju ke arah ruang khusus penyiaran.**Untung saja pesawat tempur musuh sudah berkurang saat Daniel harus meninggalkan posnya untuk maju ke garis depan memimpin pasukannya di garis depan.Untung juga ada perintah dari pasukan musuh untuk lebih fokus merangsek maju lewat pasukan darat dan ini membuat serangan udara dari pihak musu
Saat ini, tiba-tiba gemuruh teriakan keras menggema ketika pasukannya Daniel menyerang ke arah pasukan musuh yang berlari mundur.Karena dari gemuruh itu, tiba-tiba datang serangan baru yang jauh lebih banyak daripada sebelumnya.Ternyata musuh bersembunyi di balik pepohonan untuk keluar bersamaan dan menyerang para prajuritnya Daniel yang tadi berusaha mengejar musuh.Sebenarnya posisi Daniel sudah agak jauh dari para prajuritnya yang berusaha menyerang musuh.Namun saat tak bisa dia mendengar suara gemuruh teriakan dari banyak orang maka dia segera berlompatan maju dengan pedang terhunus yang baru saja dia dapat dari salah seorang Perwira dari pihak musuhTernyata musuh melakukan strategi pura-pura menarik mundur pasukan yang lama untuk memancing pasukannya Daniel mengejarSaat pasukannya Daniel mengira mereka sudah menang maka mereka menjadi lengah. Pada saat itulah musuh yang jauh lebih banyak dari sebelumnya berdatangan dan langsung menerabas para prajuritnya Daniel yang berada d
Mendengar kata-kata dari Adammenmon itu, Daniel langsung terharu. 'Terima kasih, bro. Terima kasih karena akhirnya kamu berpihak kepadaku dan aku yakinkan kepadamu kalau kali ini, kamu berpihak kepada pihak yang benar dan bukan lagi berpihak pada pihak yang salah.""Aku yakin itu, Daniel. Begini, sebentar lagi akan diadakan rapat perserikatan para bangsa secara online yang aku gagas bersama dengan negara-negara lain. Aku ingin kamu hadir bersamaku.""Aku pasti hadir, Bro. Aku pasti hadir," tegas Daniel."Ok, bro."Setelah itu, Daniel putuskan untuk kembali ke ibukota dia ingin bertemu dengan istrinya dan anaknya yang selama beberapa waktu sudah dia tinggalkan.Wilona langsung menyambut Daniel saat mendengar kedatangan Daniel. Dia langsung menyambut di pintu depan istana perdana menteri.Anti-virus dan juga obat yang dibuat oleh Profesor Kirby ternyata berhasil menghasilkan hasil yang sangat baik sehingga para pasien dari virus Alfa One semuanya berhasil mendapatkan pengobatan dan meng
Ketua DPR nampak gelagapan namun akhirnya dia menjawab, "sebenarnya aku baru beberapa detik lalu mendapatkan bisikan dari orang dekatnya presiden. Jadi, aku bersumpah kalau sebelum ini aku sama sekali tidak tahu soal virus Alfa One yang ternyata dibuat oleh laboratorium negaraku itu."Semua orang menatap ketua DPR negara Emerigo untuk menyelidik benar atau tidaknya perkataan yang dia katakan ini.Setelah terdiam beberapa saat, Daniel berkata, "oke, sekarang ini keputusan dari kita semua. Apakah kalian semua akan mengikuti aku untuk menyerang Emerigo atau tidak. Pokoknya, siapa yang mengikuti aku akan mendapatkan obat dan vaksin dari negaraku dan yang tidak mengikuti aku, tidak akan mendapatkan obat dan vaksin dari negaraku. Itu saja.""Tunggu, perdana menteri," kata sekjen perserikatan para bangsa. "Lalu sampai kapan ini akan terjadi? Sampai kapan baru kalian akan puas? Apakah sampai negara Emerigo hancur?""Tentu tidak. Yang aku musuhi bukan negara Emerigo. Yang aku musuhi bukan raky
"Apa menurut profesor, kami akan kalah kalau terjadi perang nuklir?" tanya Daniel sambil menatap tajam ke arah Profesor Kalkulus.Profesor Kalkulus mengangkat bahunya. "Menurutku, walaupun persenjataan Angkatan Darat kalian, juga angkatan laut dan udara tidak kalah dari negara Emerigo apalagi kalian mempunyai senjata pemusnah massal milik dari Profesor Kirby ini, tetapi kalian tetap kalah kalau perang nuklir terjadi."Daniel terdiam mendengar kata-kata Profesor Kalkulus."Hanya saja, belum tentu juga presiden Emerigo akan menekan tombol senjata nuklir, karena resikonya sangat besar. Sekali rudal diluncurkan, akan ada banyak negara yang balik menyerang mereka dan dalam perang nuklir, mereka bisa menghancurkan negara lain tapi juga bisa menghancurkan negara mereka sendiri.""Kalau begitu aku harus memastikan supaya perang nuklir tidak pernah terjadi," tegas Daniel."Bagaimana caranya, jenderal?" tanya Profesor Kirby yang walaupun Daniel sudah menjadi seorang Perdana Menteri, tapi dia ma
Saat ini, Daniel dan timnya yang terdiri dari Kapten Doni, Kapten Almy dan juga 4 orang Sersan yang biasa terjun dalam tugas-tugas khusus, kini mulai mendekati pagar kawat berduri di sebuah fasilitas militer nuklir Milik Negara Emerigo.Pagar kawat ini dialiri dengan listrik, karena itu, secara diam-diam dari jarak jauh, Matias sudah berhasil mematikan aliran listrik di pagar bagian utara ini dengan keahlian hacker yang dimiliki oleh Matias."Listriknya sudah mati. Sekarang, putuskan kawat-kawat ini untuk kita masuk," kata Kapten Doni kepada dua anak buahnya.Dua anak buahnya langsung mendekati kawat berduri dan memotong kawat berduri dengan alat yang mereka bawa.Setelah cukup besar, barulah mereka menendang kawat berduri yang sudah mereka potong-potong itu dan sekarang ini satu persatu mereka mulai masuk ke dalam fasilitas nuklir terbesar milik Emerigo ini.Karena sebelumnya sudah mendapatkan petunjuk dari mata-mata yang pernah menyusup di fasilitas militer nuklir Milik Negara Emeri