"Arii!.. Arii!.. bangun udah jam berapa ini!"
Terdengar oleh ku , berkali kali suara itu dari luar kamarku.Jujur saja mataku masih terasa mengantuk karena hanya tidur beberapa jam tadi malam.Setelah bangun dari tidurku aku langsung membereskan tempat tidurku dan langsung mandi.Setelah itu aku pun sarapan.
"Ooo udah bangun anak mama"ucap mamaku,mama terbaik di dunia bagiku yg selalu menganggap ku seperti bocah 5 tahun."udah ma" ucapku
"Kamu itu udah besar rii,masa setiap pagi harus di bangunin sama mama terus" ucap ayah ku sambil membaca koran.
"Iya pah" ucapku sembari mengambil piring yang di sodorkan mama.Ketika aku mulai menyuapkan makanan di mulut ku,aku merasakan suasana yg berbeda.Jujur saja dalam pandangan biasa tidak ada yg berbeda masih sama seperti suasana pagi biasanya.Tapi mengingat kejadian tadi malam seharusnya keadaan pagi ini tidak se normal ini.Kulihat ibuku yg sedang membuatkan kopi untuk papaku dan kulihat papaku yang sedang membaca koran.
Jujur saja aku sedikit merasa aneh melihat suasana ini.Setelah sarapan dan duduk beberapa menit,aku pun langsung ke kamar tidurku.Di tempat tidurku aku mulai menangis sambil mengingat soal kejadian traumatis yg menimpaku tadi malam.Baru beberapa menit saja aku berbaring di kamar ku sambil menangis tiba tiba terdengar suara mamaku memanggil.
"Arii!... Arii!... cepat siap siapnya udah jam berapa ini?"Aku pun langsung keluar dari kamar ku."ada apa ma?""Aduh kok belum siap siap" ucap mamaku.
"Memang mau kemana?hari ini kan libur""Hah libur? Ini hari apa riii?udah jangan banyak alasan lagi,kamu kuliah hari ini""Apa kuliah?mama sudah pikun?aku masih SMA ma""Hahahaha"mamaku menertawai aku"Pa lihat anak mu ni,masih muda udah pelupa.Ayah ku hanya tersenyum dan berkata."Udah-udah, sekarang kamu cepat siap siapnya,udah jam berapa ini."Aku pun langsung ke kamarku, aku duduk sebentar dan masih bingung dengan kata kata orang tua ku tadi.Karena aku tidak mau papaku menunggu lama,aku pun langsung siap siap,tapi ketika aku mau bercemin, betapa terkejutnya aku melihat diriku di cermin.
"Apa yg terjadi dengan muka ku?" ku bertanya tanya dengan diriku sambil memegang wajahku."Bagaimana bisa wajah ku kelihatan lebih dewasa? kenapa bisa seperti ini?"Jujur saja pikiranku mulai kacau karena memikirkan apa yang terjadi pada diriku sekarang.Selagi aku memikirkan nya terdengar lagi mamaku memanggil ku."Arii!.. cepat! papa udah siap tu""Iya bentar ma udah mau siap ini"Lalu aku pun langsung mengambil tas di meja belajarku.Lalu aku dan papa berpamitan dengan mama.Setelah itu aku dan papa pergi bareng menaiki mobil.Papaku bekerja sebagai guru di salah satu SMP favorit di bandung.Ketika di perjalanan,aku masih terus memikirkan apa yg terjadi padaku pagi ini.Aku berfikir sangat keras.
"Bagaimana bisa aku yang berusia masih 17 tahun dan masih bersekolah di sekolah menengah atas tiba tiba saja sudah kuliah?lalu apa yang terjadi dengan wajahku? bagaimana bisa tiba tiba saja terlihat lebih dewasa"ucapku dalam hati.
Karena terlalu banyak berfikir,papaku pun menegur ku.
"Ada apa rii?kok diam aja dari tadi?""Gapapa ko pa,hanya masih ngantuk aja ""Ooo yaudah,makanya jangan tidur terlalu malam"Setelah hampir setengah jam, akhirnya sampai juga di depan gerbang kampusku. Lalu aku pun pamit kepada papaku.Tapi ketika mau turun dari mobil ada sedikit perasaan takut, karena mau bagaimana pun sebenarnya aku hanyalah remaja usia 17 tahun yang tiba tiba saja sudah memasuki tingkat kuliah.Tapi karena takut papa bingung dengan tingkah laku ku,aku pun memberanikan diri.Setelah turun dari mobil,aku pun langsung masuk ke kampus.Tetapi baru lima langkah aku pun baru menyadari sesuatu.
"Aku kuliah jurusan apa? semester berapa?dan kelas ku dimana?".tanyaku dalam hati.Jujur,aku bingung sekali aku tak tahu apa yang harus kulakukan.Lalu aku pun duduk di sekitaran gerbang kampus.Aku duduk sembari memikirkan apa yang terjadi saat ini, saat ini yang kulihat adalah pemandangan suasana kampus yang begitu ramai .Aku kacau ,aku gak tau mau berbuat apa, rasanya ingin saja aku pulang kerumah.
Lalu ku pun mengambil buku dari tas ku.Karena mungkin dari situ aku dapat mengetahui info jurusan ku.Dan benar saja, akhirnya aku mengetahui jurusan ku.Aku kuliah mengambil jurusan teknik dan sekarang berada di semester 10.
Walaupun aslinya aku anak SMA,tapi aku sedikit tahu mengenai perkuliahan,karena putra sepupuku selalu menceritakan keseharian nya di kampus setiap main main kerumah ku.
''Oke kini aku sudah tau jurusan ku,kini tinggal nyari tahu dimana kelas ku",ucap ku mulai semangatLalu aku pun memberanikan diri untuk bertanya kepada anak kampus lainnya, untuk bertanya dimana kelasku.
Aku pun segera menghampiri salah satu mahasiswi yg baru saja memasuki gerbang.
"Hallo kak,maaf kalau mengganggu,apakah saya boleh minta tolong?"ucap ku dengan sopan"Oh iya kak, gapapa, apakah ada yang bisa saya bantu?""Kalau boleh tau,kelas jurusan teknik semester 10 dimana ya kak?"Ooo jurusan teknik semester 10"ucap mahasiswi sambil melihat salah satu kelas di lantai ketiga"Itu kak kelasnya di lantai ketiga"sambil jarinya menunjukkan kelasnya."Ooo yang itu makasih ya kak" ucapku dengan tersenyum."Iya sama-sama"Lalu mahasiswi itu pun pergi meninggalkan ku,menuju salah satu kelas di dekat kantor.Aku pun segera pergi ke kelas ku,tapi ketika aku menaiki tangga ,tiba tiba saja mataku di tutup dari belakang oleh seseorang.Aku pun langsung mencoba melepaskan tangannya dari mataku.Dan ketika kubuka mataku,aku melihat orang yang tak asing bagiku dan ternyata ia adalah sahabatku jonny.Aku pun sangat senang karena ternyata dia sekampus denganku.
"Tadi malam kenapa gak jadi ikut?" tanya jonny padaku.
Aku pun langsung kaget "Ha?... gak jadi ikut?ikut kemana?" ku bertanya dalam hati.Karena masih bingung dengan pertanyaan jonny aku pun tak terlalu menanggapi jonny dan langsung ke kelas.Ketika masuk ke kelas aku tidak langsung duduk karena aku belum tahu tempat duduk ku.Aku berdiri di dekat pintu sambil menunggu semua duduk,setelah mereka semua itu duduk, akhirnya aku pun duduk di bangku yang kosong.Di dalam kelas aku pun masih bingung karena tidak mengerti pelajaran pelajaran pelajaran tersebut.
Setelah semua pelajaran di kampus telah usai aku pun langsung cepat cepat pulang.Tetapi ketika aku menuruni tangga aku bertemu lagi dengan jonny.Ketika melihat dia pun langsung tersenyum."Tadi kok buru buru banget?""Hehehe iya maaf tadi ga sempat jawab pertanyaan mu jon,soalnya ada tugas kuliah yg belum selesai jadi cepat cepat ke kelas untuk mengerjakannya"ucapku berbohong kepada jonny."Kamu pulang naik apa rii?"tanya jonny kepada ku"Naik ojek soalnya aku tadi di antar papaku""Ooo yaudah bareng sama aku aja pulangnya""Ooo yaudah lah kalau gitu"Lalu aku pun pulang bersama jonny dengan mobilnya.Aku dan jonny sudah bersahabat sejak kecil orang tuanya dan orang tuaku dahulu teman kerja tapi ketika jonny SMP orang tuanya meninggal dunia karena kecelakaan.Lalu jonny sejak itu pun tinggal sendiri.Karena keluarga jonny termasuk keluarga kaya dan orang tuanya banyak meninggalkan warisan makanya jonny tidak terlalu khawatir terhadap masa depannya.Setelah sampai rumah,aku pun langsung
Lalu pintu ruangan rina pun terbuka, di susul dokter keluar dari ruangan itu.Seketika langsung mamanya rina segera menghampiri dokter itu."Bagaimana dok, keadaan anak saya?"ucap mamanya rina penuh penasaran,tapi dokter tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut, dokter itu diam sejenak.Mamanya rina pun kembali menanyakan hal yang sama"Bagaimana dok, keadaan anak saya?""Maaf ibu, kami dari pihak rumah sakit telah berusaha semaksimal mungkin""Maksud dokter?""Maaf ibu,kami tidak bisa menyelamatkan anak ibu"ucap dokter itu,lalu langsung pergi meninggalkan kami.Mendengar jawaban dari dokter itu, langsung seketika mamanya rina pun pingsan.Lalu om burhan pun menggendong tante mona dan membawanya ke dalam mobil.Om burhan sengaja tidak langsung menyadarkan tante mona.Lalu aku di suruh om burhan untuk menjaga nisa, adiknya rina dan aku pun mencoba menenangkan tangisannya.Sedangkan om burhan kembali masuk kerumah sakit,lalu setelah ada sekitar lima belas menit,om burhan pun kembali.La
Di Kedai''Nek,ada minyak goreng?""Ada,mau beli berapa nak arii?"''Sekilo aja lah nek"''Oh yaudah bentar ya''ucap nek tumini sambil masuk kedalam kedai untuk mengambil minyak goreng."Nih nak arii minyak goreng nya''"makasih ya nek""Pembunuh amerika beraksi lagi'' ucap bapak berkumis tebal sambil membaca koran.''Kali ini siapa korbannya?ucap bapak di sebelah nya sambil meminum kopi."Perawat''ucap bapak berkumis tebal lagi."Astaga kapan ya bisa ketangkap pembunuh nya" ucap nek tumini."Susah nek,pembunuh nya cerdas banget asal melakukan pembunuhan pasti gada jejak'' ucap seorang remaja sambil bermain catur.'' Ya itu lah makanya di sebut pembunuh amerika ucap remaja satu lagi.Aku hanya mendengar saja ucapan mereka,karena aku pun baru tahu ada seorang pembunuh yang disebut pembunuh amerika."Maksudnya dik?tanyaku penasaran.''Apanya bang?"''Kenapa disebut pembunuh amerika?"''Ohh,karena pembunuh nya tidak pernah meninggal kan barang bukti bang, pembunuh pembunuh di amerika kan
Lalu aku mengambil tas kuliah ku."Ini gimana coba belajar nya?''"Apa iya aku harus menjalani kehidupan yang sekarang ini?"''Apa lompatan waktu ini ada tujuan nya?"tanyaku dalam hati."Tapi apa? Apa ada hubungan nya dengan kematian rina? ku melirik ke foto rina di dinding ''Tapi mungkin saja,soal nya setelah kematian rina tiba tiba saja aku mengalami kejadian ini.Ku buka laci meja belajar ku dan didalam nya terdapat sebuah kertas,kertas itu ternyata hasil olah TKP dari peristiwa meninggal nya rina.Apa mungkin aku melompati waktu ini untuk mengungkap pembunuh nya rina?ucap ku ''Oke, aku akan mengungkap siapa pembunuh rina,karena lompatan waktu ini pasti ada maksudnya,dan maksudnya adalah untuk mengungkap siapa pembunuh rina" ucapku mulai yakin"Tapi bagaimana caranya? bahkan polisi saja tidak bisa mengungkap siapa pelakunya""Apa pembunuh amerika?"'''Ah... tidak mungkin,pembunuh amerika ketika melakukan aksinya pasti tidak meninggalkan barang bukti sedangkan saat peristiwa meni
"Lagi ngomongin apa sih?kok serius banget? "ucap tante mona sambil membawa teh manis dan beberapa kue.''Engga ada,ini ari lagi mau nanya soal kuliah ke ayah''ucap om burhan berbohong kepada tante mona,aku langsung tahu kenapa om burhan berbohong kepada tante mona,karena takut tante mona teringat lagi soal rina. "Ohh begitu... ayo dimakan kue nya arii ucap tante mona.''Iya tante makasih''''Papa sama mama kamu gimana keadaan nya?"tanya tante mona kepadaku.''Alhamdulillah baik kok tante" ''Arii izin pamit dulu ya om,tante?''''cepat banget,baru sebentar" ucap tante mona''Iya tante soalnya belum izin ke mama,takutnya mama khawatir''''Oh yaudah lah kalau begitu,hati hati ya,jangan lupa bilang sama mama, tante mona kirim salam.''Iya tante,om tante arii pamit pulang'' ya ucap ku sambil bersalaman sama om burhan dan tante mona. Setelah pamit,aku langsung kerumah anak kecil itu. "Assalamualaikum""Walaikumsalam ucap seorang anak kecil kira-kira berusia lima tahun. "Apa anak ini? k
"Lagi ngomongin apa sih?kok serius banget? "ucap tante mona sambil membawa teh manis dan beberapa kue.''Engga ada,ini ari lagi mau nanya soal kuliah ke ayah''ucap om burhan berbohong kepada tante mona,aku langsung tahu kenapa om burhan berbohong kepada tante mona,karena takut tante mona teringat lagi soal rina. "Ohh begitu... ayo dimakan kue nya arii ucap tante mona.''Iya tante makasih''''Papa sama mama kamu gimana keadaan nya?"tanya tante mona kepadaku.''Alhamdulillah baik kok tante" ''Arii izin pamit dulu ya om,tante?''''cepat banget,baru sebentar" ucap tante mona''Iya tante soalnya belum izin ke mama,takutnya mama khawatir''''Oh yaudah lah kalau begitu,hati hati ya,jangan lupa bilang sama mama, tante mona kirim salam.''Iya tante,om tante arii pamit pulang'' ya ucap ku sambil bersalaman sama om burhan dan tante mona. Setelah pamit,aku langsung kerumah anak kecil itu. "Assalamualaikum""Walaikumsalam ucap seorang anak kecil kira-kira berusia lima tahun. "Apa anak ini? k
Lalu aku mengambil tas kuliah ku."Ini gimana coba belajar nya?''"Apa iya aku harus menjalani kehidupan yang sekarang ini?"''Apa lompatan waktu ini ada tujuan nya?"tanyaku dalam hati."Tapi apa? Apa ada hubungan nya dengan kematian rina? ku melirik ke foto rina di dinding ''Tapi mungkin saja,soal nya setelah kematian rina tiba tiba saja aku mengalami kejadian ini.Ku buka laci meja belajar ku dan didalam nya terdapat sebuah kertas,kertas itu ternyata hasil olah TKP dari peristiwa meninggal nya rina.Apa mungkin aku melompati waktu ini untuk mengungkap pembunuh nya rina?ucap ku ''Oke, aku akan mengungkap siapa pembunuh rina,karena lompatan waktu ini pasti ada maksudnya,dan maksudnya adalah untuk mengungkap siapa pembunuh rina" ucapku mulai yakin"Tapi bagaimana caranya? bahkan polisi saja tidak bisa mengungkap siapa pelakunya""Apa pembunuh amerika?"'''Ah... tidak mungkin,pembunuh amerika ketika melakukan aksinya pasti tidak meninggalkan barang bukti sedangkan saat peristiwa meni
Di Kedai''Nek,ada minyak goreng?""Ada,mau beli berapa nak arii?"''Sekilo aja lah nek"''Oh yaudah bentar ya''ucap nek tumini sambil masuk kedalam kedai untuk mengambil minyak goreng."Nih nak arii minyak goreng nya''"makasih ya nek""Pembunuh amerika beraksi lagi'' ucap bapak berkumis tebal sambil membaca koran.''Kali ini siapa korbannya?ucap bapak di sebelah nya sambil meminum kopi."Perawat''ucap bapak berkumis tebal lagi."Astaga kapan ya bisa ketangkap pembunuh nya" ucap nek tumini."Susah nek,pembunuh nya cerdas banget asal melakukan pembunuhan pasti gada jejak'' ucap seorang remaja sambil bermain catur.'' Ya itu lah makanya di sebut pembunuh amerika ucap remaja satu lagi.Aku hanya mendengar saja ucapan mereka,karena aku pun baru tahu ada seorang pembunuh yang disebut pembunuh amerika."Maksudnya dik?tanyaku penasaran.''Apanya bang?"''Kenapa disebut pembunuh amerika?"''Ohh,karena pembunuh nya tidak pernah meninggal kan barang bukti bang, pembunuh pembunuh di amerika kan
Lalu pintu ruangan rina pun terbuka, di susul dokter keluar dari ruangan itu.Seketika langsung mamanya rina segera menghampiri dokter itu."Bagaimana dok, keadaan anak saya?"ucap mamanya rina penuh penasaran,tapi dokter tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut, dokter itu diam sejenak.Mamanya rina pun kembali menanyakan hal yang sama"Bagaimana dok, keadaan anak saya?""Maaf ibu, kami dari pihak rumah sakit telah berusaha semaksimal mungkin""Maksud dokter?""Maaf ibu,kami tidak bisa menyelamatkan anak ibu"ucap dokter itu,lalu langsung pergi meninggalkan kami.Mendengar jawaban dari dokter itu, langsung seketika mamanya rina pun pingsan.Lalu om burhan pun menggendong tante mona dan membawanya ke dalam mobil.Om burhan sengaja tidak langsung menyadarkan tante mona.Lalu aku di suruh om burhan untuk menjaga nisa, adiknya rina dan aku pun mencoba menenangkan tangisannya.Sedangkan om burhan kembali masuk kerumah sakit,lalu setelah ada sekitar lima belas menit,om burhan pun kembali.La
Setelah semua pelajaran di kampus telah usai aku pun langsung cepat cepat pulang.Tetapi ketika aku menuruni tangga aku bertemu lagi dengan jonny.Ketika melihat dia pun langsung tersenyum."Tadi kok buru buru banget?""Hehehe iya maaf tadi ga sempat jawab pertanyaan mu jon,soalnya ada tugas kuliah yg belum selesai jadi cepat cepat ke kelas untuk mengerjakannya"ucapku berbohong kepada jonny."Kamu pulang naik apa rii?"tanya jonny kepada ku"Naik ojek soalnya aku tadi di antar papaku""Ooo yaudah bareng sama aku aja pulangnya""Ooo yaudah lah kalau gitu"Lalu aku pun pulang bersama jonny dengan mobilnya.Aku dan jonny sudah bersahabat sejak kecil orang tuanya dan orang tuaku dahulu teman kerja tapi ketika jonny SMP orang tuanya meninggal dunia karena kecelakaan.Lalu jonny sejak itu pun tinggal sendiri.Karena keluarga jonny termasuk keluarga kaya dan orang tuanya banyak meninggalkan warisan makanya jonny tidak terlalu khawatir terhadap masa depannya.Setelah sampai rumah,aku pun langsung
"Arii!.. Arii!.. bangun udah jam berapa ini!"Terdengar oleh ku , berkali kali suara itu dari luar kamarku.Jujur saja mataku masih terasa mengantuk karena hanya tidur beberapa jam tadi malam.Setelah bangun dari tidurku aku langsung membereskan tempat tidurku dan langsung mandi.Setelah itu aku pun sarapan."Ooo udah bangun anak mama"ucap mamaku,mama terbaik di dunia bagiku yg selalu menganggap ku seperti bocah 5 tahun."udah ma" ucapku "Kamu itu udah besar rii,masa setiap pagi harus di bangunin sama mama terus" ucap ayah ku sambil membaca koran."Iya pah" ucapku sembari mengambil piring yang di sodorkan mama.Ketika aku mulai menyuapkan makanan di mulut ku,aku merasakan suasana yg berbeda.Jujur saja dalam pandangan biasa tidak ada yg berbeda masih sama seperti suasana pagi biasanya.Tapi mengingat kejadian tadi malam seharusnya keadaan pagi ini tidak se normal ini.Kulihat ibuku yg sedang membuatkan kopi untuk papaku dan kulihat papaku yang sedang membaca koran.Jujur saja aku sedik