“Kau salah. Aku bukan orang yang kau cari.”Chiu Kang masih bersikukuh mengingkarinya.“Aku tahu kau mengenalku. Aku tahu kau mengakuiku. Jika tidak, buka matamu! Pandang mataku dalam-dalam dan katakan dengan lantang!”Air mata Wang Jiang semakin menderu-deru, seperti badai yang menyapu gurun pasir yang gersang.Entah karena alasan apa, Chiu Kang masih memejamkan kedua matanya.“Maaf, aku harus pergi,” ujarnya dengan suara parau dan berat.Dia melangkahkan kakinya keluar dari kamar Wang Jiang dan menutup pintunya. Dia takut orang lain akan mengetahui kejadian ini.“Aku tahu kau mengenalku, aku tahu itu.”Wang Jiang jatuh terduduk. Tangisnya telah berubah menjadi perasaan pilu yang menusuk-nusuk.Sementara itu, Chiu Kang mempercepat langkah kakinya menuju kamar. Setelah sampai di kamar, dia langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Walaupun sedikit, ada air mata mengalir di sudut matanya, menetes jatuh mengenai selimut di bawahnya.“Maafkan aku, Kakak Jiang. Aku tak tahu apa yang
Mata Si Dewa Macan menyipit.“Siapa kau?”Chiu Kang maju ke depan beberapa langkah.“Namaku Chao Kang. Pasti Tetua belum pernah mendengar nama rendahan itu.”“Apa kau yang telah membunuh muridku?” tanyanya.“Boleh aku tahu nama murid Tetua?”Dewa Macan, Ai Bao Bo membuang muka.“Pasti kau pelakunya. Aku tidak ragu lagi,” katanya sinis.Melihat wajah Chiu Kang yang penuh tanya, Heng Tingfeng mendekatinya.“Dia adalah guru Ketua Sekte Macan Terbang, Ai Bo,” bisiknya. “Paman Guru harus hati-hati, ilmunya sangat hebat.”Chiu Kang manggut-manggut.“Aku memang membunuhnya, tapi aku bukan penyebab kematiannya,” katanya.“Apa kau bilang?!” sorot mata Ai Bao Bo menajam marah.“Dia mati karena perbuatan kejinya sendiri,” ujar Chiu Kang ringan.Dia mulai mengalirkan seluruh tenaga dalamnya ke seluruh tubuh tanpa sepengetahuan Si Dewa Macan.Saat ini, dia sedang bersiap-siap menerima pukulan hebat dari seorang legenda silat di depannya itu, guna mengobati luka dalamnya.Seketika, tanpa aba-aba, S
Duduk di atas batu, seorang biksu tua yang berwajah sangar. Di depannya, beberapa orang terikat dengan tali yang sangat kencang.Wajah mereka pucat. Bibir mereka kering seperti pengemis yang lama tak bertemu makanan.Dengan mata terpejam, biksu tua itu menggulir-gulirkan tasbih besar di tangan kanannya, entah apa yang sebenarnya dia rapalkan. Jika dia orang baik, tentu tidak akan melakukan hal semacam ini.“Biksu jelek! Lepaskan kami,” teriak salah seorang dari tawanan di depannya.Plaaakkk...Pipi orang itu memerah karena tamparan yang keras dari seorang biksu yang menjaganya.“Jangan berani-berani kau membentak Guruku,” ujarnya penuh kemarahan.“Bai Anda, jangan kurang ajar. Buddha membenci orang yang bertindak semena-mena,” ujar biksu tua itu berlagak bijak.Bai Anda menunduk dengan tangan menjura.“Amitabha, semoga Buddha mengampuni dosa-dosaku,” ucapnya.“Cuih, orang sepertimu tak pantas menjadi umat Buddha,” ujar salah seorang dari mereka.Biksu tua itu menghentikan tangannya me
“Hamba, Jenderal Besar.”Hu Qiqiang maju mendekati Li Guzhou setelah mendengar panggilan.“Tampaknya perkiraanku benar, Pangeran Zhao You sedang merencanakan sesuatu yang besar.”Hu Qiqiang masih tak memahami arah pembicaraan Jenderal Besar Li Guzhou.“Maksud Jenderal Besar Li?” tanyanya.“Kau bacalah surat ini.”Li Guzhou memberikan surat di tangannya kepada Hu Qiqiang.Seketika air muka Hu Qiqiang berubah.“Bagaimana bisa ini terjadi?” tanyanya. “Meski penambahan tentara dalam jumlah besar merupakan hal yang bagus, tapi ini sangat mencurigakan.”Di masa Kaisar Song Renzong berkuasa, sensus kependudukan Kekaisaran Song menyatakan bahwa populasi penduduk Song sekitar seratus juta.Sementara itu, satu-satunya cara memasuki kepemerintahan, entah itu di bidang sipil maupun militer, harus melalui ujian.Maka wajar saja jika orang seperti Jenderal Besar Li Guzhou, Jenderal Sun Changyi dan Jenderal Hu Qiqiang menaruh curiga dengan keadaan sekarang ini, apalagi ada cobaan pembunuhan pada ora
Kemudian Hu Qiqiang mulai menceritakan semua tindak-tanduk Pangeran Zhao You, dari mulai pembunuhan Pangeran Mahkota Zhao Kong sampai semua hal yang mencurigakan belakangan ini.Dia pun tak lupa memberitahu bahwa seluruh pendekar dari aliran hitam telah berada di bawah pengaruh Pangeran Zhao You. Mendengar semua cerita Hu Qiqiang, Jia Lihua terlihat sangat terkejut. Dia tidak berhenti menggelengkan kepalanya.“Bagaimana semua ini dapat terjadi?” tanyanya setengah menggerutu.Kali ini giliran Hu Qiqiang yang menggeleng.“Kekuasaan selalu menjadi barang paling diperebutkan sejarah,” jawabnya.Jia Lihua menghela nafas panjang. Dia masih tidak berhenti terkejut.“Lalu apa yang membawamu kemari selain hal itu?”“Jenderal Besar Li memerintahkanku untuk meminta bantuan dari Perkumpulan Pendekar Song.”Tatapan Jia Lihua masih belum paham.“Bantuan macam apa yang diminta Jenderal Besar Li?” tanyanya lagi.“Jenderal Besar Li ingin para pendekar dari Perkumpulan Pendekar Song membantu untuk meny
Chiu Kang berdiri seketika. Dia melepaskan genggaman tangan lembut Wang Jiang yang menyentuh punggung dan lengan kirinya, bukan karena enggan atau risih, tapi mendengar perkataan Wang Jiang membuatnya bertambah sedih.Dia mulai membayangkan bagaimana hati Wang Jiang bertahan selama ini, apalagi sekarang dia benar-benar tahu siapa dirinya.“Maaf, aku minta maaf,” ujar Chiu Kang dengan kepala menggeleng beberapa kali.Mata Wang Jiang berkaca-kaca, bibirnya bergetar. Dia terus memandang Chiu Kang dengan tatap tajam.Dia terkejut kenapa Chiu Kang tiba-tiba meminta maaf. Apakah itu jawaban terhadap perasaannya? Atau dia hanya sedang mempermainkannya?“Kenapa kau kejam kepadaku?” katanya tiba-tiba. “Jika kau tak mencintaiku, tak masalah. Aku hanya ingin, sudahlah!”Wang Jiang berlari kencang meninggalkan Chiu Kang.“Tunggu!” teriaknya kencang, tapi Wang Jiang tidak menggubrisnya.Dia terus berlari tanpa pernah memandang ke belakang.“Apa yang telah aku perbuat?” Chiu Kang memukul kepalanya
Chiu Kang memandang mereka.“Tak apa-apa. Kau boleh mengatakan semua hal yang ada di pikiran dan hatimu,” ujarnya dengan senyum.Ho Fengge menunduk.“Maafkan hamba, Mahaguru.”Chiu Kang menepuk lengan kanan Ho Fengge.“Kau punya tubuh yang bagus. Jika terus berlatih, kau akan menjadi pendekar hebat,” pujinya.“Mahaguru Kang terlalu memuji hamba,” jawab Ho Fengge merendah.Lalu, tiba-tiba Heng Tingfeng, Quan Shirong, Ong Fei Yin, dan Empat Pendekar Wangi datang menghadap Chiu Kang dengan membawa Tie Butong, Yang Cap Sa beserta murid-muridnya, Delapan Setan Utara dan Lima Setan Barat.“Hormatku kepada Paman Guru,” ujar Heng Tingfeng sebelum melapor. “Kami berdua telah berhasil menangkap mereka dari pintu belakang. Tampaknya mereka berdua hendak kabur dengan beberapa orang-orangnya.”Chiu Kang berjalan mendekati mereka dengan tatap penuh selidik.“Kalian totok aliran darah mereka agar tak bisa lari. Jangan ragu-ragu untuk melakukan apa pun yang kalian anggap dapat memberikan kita kabar te
Guru Besar Ma Rung dan Chiu Kang melayang ke atas saling menyerang dan bertahan. Mereka terlibat pertarungan jarak dekat.Lalu Guru Besar Ma Rung melayangkan pukulan tenaga dalamnya ke arah Chiu Kang. Dengan cepat Chiu Kang menyampingkan tubuhnya lalu melayang ke atas untuk menghindari pukulan itu.Wusshh...Setelah pukulan itu hanya mengenai ruang hampa, Chiu Kang menggantungkan tubuhnya di sebuah cabang pohon besar. Dia melakukan gerakan menari dengan satu tangan dan dua kakinya. Gemuruh angin tiba-tiba membesar, seakan ada sebuah energi besar yang terhirup ke tubuh Chiu Kang.Melihat kehebatan tenaga dalam Chiu Kang, Guru Besar Ma Rung berdiri kokoh di atap kuil. Dia melakukan hentakan-hentakan hebat disertai gerak tangan tanpa henti.Tiba-tiba, seluruh tempat itu menjadi panas, meski banyak angin berdatangan, tapi hawa panas begitu terasa.Rupanya Guru Besar Ma Rung benar-benar serius menghadapi Chiu Kang. Sudah bertahun-tahun dia tidak menemukan lawan sebanding, atau sekedar bebe
Lalu dia menanggapi perkataan mereka dengan mengucapkan:“Baiklah. Tapi Perkumpulan Pendekar Song merupakan sesuatu yang merdeka, tidak terikat dengan Kekaisaran seperti para tentara. Kalian mempunyai hak penuh untuk melakukan apa pun yang kalian suka, asalkan tidak melanggar hukum dan mengganggu kehidupan rakyat Song yang berjalan dengan damai. Di samping itu, Kekaisaran tidak akan ikut campur lebih jauh dengan tindakan maupun sikap yang diambil Perkumpulan, meskipun Kaisar Song adalah Ketua Perkumpulan. Selain itu perintah kaisar tidak mutlak harus dipatuhi jika bertentangan dengan asas keadilan, dan kalian diperbolehkan untuk melawan. Aku mengeluarkan keputusan ini, karena takut kelak anak atau cucu-cucuku ada yang bertindak semena-mena terhadap rakyat. Karena itu, aku menghendaki Perkumpulan Pendekar Song sebagai penyeimbang yang bisa menjadi penilai antara kebaikan dan kejahatan!”Kata-kata Kaisar Song Yingzong yang cukup panjang itu membuat semua orang terperangah, khususnya para
Air mata menetes deras di pipi Chiu Kang dan Zhao Rong.Kemudian Zhao Ming datang. Mereka bertiga akhirnya berpelukan dengan sangat erat, seperti orang tua yang lama tak bertemu anak-anaknya.Perasaan bahagia dan haru bercampur aduk di hati mereka. Setelah sekian lama terpisah, hidup dalam pelarian dan selalu bersembunyi, akhirnya mereka bisa bersama, memadu kasih dalam naungan rindu yang tak pernah berkarat.Kesedihan itu, benar-benar seumpama pelangi yang terpisah-pisah warnanya menjadi tujuh bagian dan tidak pernah kembali menyatu.Lalu tiba-tiba, di sebuah hari yang cerah, tujuh warna pelangi itu dapat kembali bersama, memberi keindahan yang tidak hanya dinantikan oleh manusia, tapi oleh dirinya sendiri.Orang-orang yang berada di sekitar mereka juga ikut menangis, terutama Jenderal Besar Li Guzhou dan orang-orang yang tahu betul kesukaran hidup yang pernah mereka bertiga alami.“Maafkan aku, Kakak,” bisik Zhao Rong lirih. “Hari itu aku telah berlaku kasar kepadamu,” tangis Zhao R
Yang Mingyu dan Wei Sun bergegas mengikat tangan dan kaki Pangeran Zhao You, Fu Gang dan Qi Renshu.“Bawa mereka ke depan ruang pertemuan,” perintahnya lagi.Di depan ruang pertemuan, meskipun sangat lebar, tapi memiliki atap yang dapat melindungi dari terik matahari. Atap itu dipenuhi tiang, memanjang sampai gerbang utama Istana Kaisar.“Liao akan menaklukkan kalian. Aku dengar mereka sudah melintasi Zhending,” ujar Pangeran Zhao You terbata-bata dengan darah kental di bibirnya. Meski dalam keadaan terluka parah, dia masih menampakkan kesombongannya.Chiu Kang tersenyum.“Kau tidak tahu apa-apa tentangku, sementara aku tahu semuanya tentangmu,” ujarnya.Dari samping ruang pertemuan, muncullah Zhao Bingwen, Zhao Nianzu, Zian Zhong dan beberapa tentara menyeret Zhao Ming, Zhao Rong, Tai Kun Lun dan beberapa orang lainnya.Chiu Kang melihat ke arah mereka dengan mata berkaca-kaca. Dia tak kuasa melihat darah memenuhi tubuh kedua adiknya.“Lepaskan Ayahku!” seru Zhao Bingwen. “Atau aku a
Qi Renshu menyaksikan pertarungan itu dengan mata berkaca-kaca. Dia senang masih ada orang yang berhasil menguasai jurus tertinggi gurunya.Setelah berhasil menghindari Tinju Pengendali Angin milik Chiu Kang, Pangeran Zhao You balik menyerang dengan jurus Naga Menghantam Bumi. Dia mengubah bentuk tangannya seperti cakar, dan terus berusaha mencabik-cabik tubuh Chiu Kang.Setiap kali cabikan cakarnya meleset, bangunan istana di bawah mereka hancur cukup parah. Tapi Chiu Kang berhasil menangkis dan menghindari semua serangan mematikan dari Pangeran Zhao You.Mereka terus bertarung tanpa henti. Jurus demi jurus digunakan, tapi belum juga menemukan pemenanganya.Chiu Kang berkali-kali menghantamkan pukulannya dengan hawa semesta, tapi Pangeran Zhao You mampu menghindari dan menahannya.Ini pertama kalinya Chiu Kang menghadapi lawan yang sangat sulit dikalahkan. Setiap jurus dan tenaga dalamnya seakan-akan selalu gagal mengenainya.Begitu pun sebaliknya, Pangeran Zhao You merasa tidak bisa
Namun, Chiu Kang tidak menggubris ejekan tersebut. Dia harus melakukan sesuatu untuk mengulur waktu, dan salah satu caranya adalah melompat-lompat ke seluruh tempat seperti monyet kelaparan.Di sisi lain, Pangeran Zhao You berbisik kepada Zian Zhong dan kedua putranya. Agaknya dia memerintahkan sesuatu kepada mereka, karena setelah itu mereka bertiga pergi ke belakang.Melihat saudara-saudaranya terlibat pertempuran, Pangeran Zhao You tidak bisa tinggal diam. Akhirnya dia menyerang Kong Kuanyin dan lainnya dengan hebat, apalagi lima ratus tentara pengamannya telah banyak yang meregang nyawa di tangan Qi Peizhi, Wang Jiang, Kong Kuanyin dan pendekar-pendekar lainnya.Pangeran itu mengamuk, menghantam siapa saja yang menjadi penghalang di jalannya.“Kakak Ketiga!” teriak Yang Mingyu setelah melihat Hong Chuntao muntah darah dan mati terkena pukulan Pangeran Zhao You.Gu Buchou dan Duan Fang You yang masih dalam keadaan lemah pun turut bertarung dengan hebat. Setelah tali yang melilit di
Pangeran Zhao You menuding Chiu Kang dengan mata merah karena marah.“Bunuh seluruh keluarga si brengsek itu!” perintahnya.“Ketua Kang, apa yang harus kita lakukan?” tanya Jian Jun, Ketua Perguruan Jingshan.Chiu Kang diam. Kemudian dia menatap Tie Butong dan orang-orang yang berada di bawah pengaruhnya dengan pekat.Sreeet... sreettt...Ikatan Tuan Chao, Nyonya Chao dan Chao Chengping terlepas seketika. Rupanya Tie Butoang, Kam bersaudara dan lainnya mengerti arti tatapan Chiu Kang.“Bawa mereka jauh-jauh dari sini!” teriak Chiu Kang sembari menerjang ke depan mencegah orang-orang Pangeran Zhao You mengejar mereka.Pangeran Zhao You marah.“Kalian telah mengkhianatiku! Bunuh mereka semua!”Liu Sing Ming dan Fu Gang langsung bergerak hendak menyerang Tie Butong, Kam bersaudara dan lainnya yang telah membebaskan keluarga angkat Chiu Kang.Namun, dengan sigap Chiu Kang menghalangi mereka berdua. Terjadilah pertarungan hebat.Fu Gang menghantamkan pukulan kanannya ke dada Chiu Kang, sem
Pangeran Zhao You marah. Dia berdiri dari tempat duduknya.“Aku akan mencincangmu jika sehelai rambut putraku hilang. Bawa mereka semua kemari!” perintahnya.Dari samping ruangan besar itu, para prajurit menyeret beberapa tahanan dengan tanpa belas kasihan.Melihat wajah para tahanan itu membuat wajah Chiu Kang memerah marah. Matanya berair karena alasan tertentu.“Ibu?” kata Chiu Kang dengan bibir bergetar.Wanita itu memandang Chiu Kang dengan mata basah. Wajah wanita itu dipenuhi dengan kotoran. Tubuhnya tercabik bekas cambuk besar mengenainya.“Kang-er?” gumam wanita itu pelan.Chiu Kang sangat marah melihat keadaan Nyonya Chao yang sangat buruk dan dipenuhi luka.“Kalian salah! Dia bukan anakku!” teriak Nyonya Chao.Kemudian Chiu Kang mengalihkan pandangannya. Dia melihat laki-laki tua dengan keadaan jauh lebih mengenaskan dari Nyonya Chao. Di samping laki-laki itu ada seorang gadis muda dengan tatap yang tak henti-henti memandang wajah Chiu Kang.“Ayah? Adik?” gumamnya dengan bi
“Aku juga ingin Ketua Kong, Ketua He, Ketua Jia, Ketua Jun, Ketua Bojing dan beberapa pendekar yang bersedia untuk mengikutiku menyerang Istana Kaisar,” kata Chiu Kang. “Dan jangan lupa, bawa kedua putra Pangeran Zhao Yaou juga,” lanjutnya.“Apakah kita akan langsung menyerang istana Kaisar sekarang?” tanya Kong Kuanyin.Chiu Kang menggeleng.“Tidak. Kita harus menunggu satu dari tiga pintu gerbang Benteng Bianjing terbuka.”Selain mereka, para ketua seperti Ong Fei Yin, Ye Tao, Cao Ehuang, Lin Qiao, Lin Yao, Shu Shaiming, dan beberapa lainnya bertugas memimpin para pendekar menghancurkan pintu gerbang Benteng Bianjing.Sementara Heng Tingfeng dan Quan Shirong diberi tugas khusus untuk memimpin para pendekar membuka pintu gerbang Benteng Selatan oleh Chiu Kang.“Kita harus menunggu sekarang,” ujar Chiu Kang dengan kedua tangan mengepal.Pemuda itu memandang langit yang biru laut di atas sana. Dia terdiam dengan wajah dipenuhi keringat cemas. Bagaimana pun juga, rasa takut sangat kuat
“Kalian berdua tunggu di sini, aku akan menyelinap keluar Bianjing,” ujar Kaisar Song Yingzong.“Bukankah itu terlalu berbahaya, Yang Mulia?” tanya Yang Mingyu.“Kalian tak usah khawatir, aku tahu apa yang sedang kulakukan,” kata Kaisar Song Yingzong. “Kalian berdua tunggulah di sini, aku akan segera kembali,” lanjutnya.Kedua jenderal muda itu berlutut dan menganggukkan kepalanya.“Semoga Yang Mulia Kaisar panjang umur,” ucap mereka bersamaan.Gelapnya malam sedikit memberi ruang bagi Chiu Kang untuk keluar dari Bianjing. Saat membawa kakeknya, Kaisar Song Renzong ke Daming, dia diberitahu bahwa ada sebuah jalur rahasia dari dalam istana untuk keluar benteng tanpa diketahui.Jalur itu hanya cukup untuk satu orang, karena luasnya yang tidak besar. Jalur itu berada di bawah tanah, semacam gua buatan yang khusus dibuat untuk keselamatan Kaisar jika ada bahaya.Chiu Kang menyelinap memasuki Istana Kaisar yang besar. Dia melihat para penjaga sedang berdiri siaga, ada juga yang mondar-mand