Malam ini hujan cukup deras, sepertinya akan terjadi badai, Caroline bergegas menutup semua jendela, tak lupa dia juga menyuruh Leo untuk tidur di dalam, karena udara diluar sangat dingin.
"Leo, ayo masuk ke dalam, cuaca sedang tidak bersahabat, sepertinya akan ada badai malam ini," ucap Caroline, sambil menyuruh Leo untuk masuk ke dalam rumah, Leo serigala yang sangat penurut, dan mengerti dengan bahasa manusia, langsung menuruti perintah dari tuannya, dia masuk ke dalam rumah dan berbaring di dekat perapian.
"Aku akan tidur bersama Arron di dalam kamar, kamu tidurlah di situ dan jangan berbuat gaduh jika di dalam rumah," jelas Caroline, pada hewan peliharaannya.
Saat hendak masuk ke dalam kamar, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dari luar.
Pagi menyapa, Luna terbangun karena mendengar suara kokok ayam jantan, dia bergegas turun dari ranjang menuju ke dapur untuk membersihkan diri, selesai mandi Caroline menyalakan tungku api, menyiapkan teh hangat, dan memasak rusa pemberian dari Evan.Aroma wangi masakan menguar sampai ke dalam rumah, Evan terbangun karena merasa lapar, ditambah dia mencium aroma masakan Caroline yang sangat menggoda hidung, Evan duduk sambil mengucek sebelah matanya, Evan bangkit dari kursi, dan menghampiri Caroline yang sedang memasak."Nyonya maaf saya sepertinya kesiangan, jadi tidak bisa ikut membantu Anda memasak," ucap Evan, merasa tidak enak kepada Caroline."Tidak apa-apa aku sudah biasa seperti ini setiap hari, kamu duduklah, tunggu sebentar akan aku siapkan teh hangat," ujar
"Tidak, aku anak tunggal," jawab Evan."Coba kamu ingat-ingat lagi," ujar Caroline."Aku sangat yakin, aku tidak mempunyai saudara, apalagi saudara kembar, karena aku anak tunggal, di dalam keluargaku," jelas Evan."Wajahmu mengingatkan ku pada suamiku, parasnya sangat mirip sekali denganmu, setiap kali aku melihat wajahmu, aku seperti melihat wajah suamiku dalam dirimu," tutur Caroline."Mungkin hanya kebetulan saja, apakah kamu pernah mendengar mitos, yang mengatakan bahwa manusia diciptakan dengan tujuh paras wajah yang sama, hanya saja mereka tinggal di belahan dunia yang berbeda," ucap Evan."Iya bisa saja, mungkin semua hanya kebetulan," imbuh Caroline, kemudian bangkit dari duduknya, dan berlalu masuk ke dalam rumah.Hari sudah mulai siang, Evan berpamitan kepada Caroline, dia memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya."Caroline,
Caroline duduk di pinggir pohon oak, dia bingung harus mencari Arron kemana, semua tempat sudah diperiksa, namun dia tetap tidak menemukan Arron dimanapun, saat Caroline sedang istirahat, munculah Leo dari balik semak, sepertinya dia habis dari dalam hutan, Leo yang melihat tuannya langsung menghampiri Caroline, kemudian serigala tersebut duduk disamping Caroline.Caroline merogoh saku bajunya, dia mengeluarkan kalung pemberian dari Arthur, Caroline menemukan kalung tersebut saat sedang mencari Arron, sebenarnya sudah lama dia mencari kalung tersebut, nasib baik masih memihak kepadanya, sehingga kalung tersebut bisa ditemukan kembali."Arron, dimana kamu Nak, kembalilah jangan buat Momy khawatir.""Leo apakah kamu melihat Arron? Aku bingung harus mencarinya kemana lagi.""Auuuuuuuu." Leo tidak biasanya melolong di siang hari, itu berarti ada bahaya di sekitar mereka."Kamu kenapa
Pagi ini di pinggiran sungai dekat hutan, ada seorang pemuda yang sedang mandi di sungai, dia tidak takut dengan derasnya air.Saat pria itu beranjak dari dalam air, dan menginjakkan kakinya di atas tanah, terlihat jelas postur tubuhnya yang sangat ideal, perutnya seperti roti sobek, rambut pirang, hidung mancung, dan dua bola mata berwarna biru, ditambah dengan warna kulit yang eksotis, menambah ketampanan pria tersebut.Dia adalah Arron Christopher Durant, mereka berhasil lari dari kejaran para Iblis, yang mencoba membunuhnya, waktu itu Carolina melarikan diri, dan bersembunyi di sebuah gua di pinggiran hutan, Caroline mendirikan pondok di dekat sungai, tempat dimana mereka tinggal sekarang."Leo, tangkap ini," seru Arron, sambil mengangkat ikan yang berhasil dia tangkap, Leo yang sedang berbaring di tanah, langsung berlari ke arah Arron.Mereka kemudian berjalan, kembali pulang menuju ke pondok, d
"Hari ini, adalah hari dimana anak itu genap berusia 17 tahun, sampai detik ini juga kita belum berhasil menemukannya.""Semua karena salahmu, coba saja kalau dulu kamu berhasil membunuhnya.""Jangankan membunuh, aku saja tidak bisa menyentuh wanita itu, dia seperti memiliki perisai pelindung, setiap aku mencoba melukai Ibunya, anak itu langsung bereaksi, dan membuat aku terlempar jauh dari Ibunya, anak itu masih di dalam rahim Ibunya saja sudah bisa menjadi pelindung, apalagi sekarang dia sudah besar, dia pasti mewarisi semua kekuatan Arthur.""Mungkin itu yang menjadi alasan, Tuan Lucifer melarang bangsa kita untuk berhubungan dengan manusia, dia tidak ingin ada yang menandingi kekuatannya.""Lalu bagaimana rencana kita sekarang, aku takut Tuan Lucifer akan marah jika dia mengetahui bahwa anak itu masih hidup.""Kamu tidak perlu risau, anak itu akan mengantarkan nyawanya sendir
Anjing Cerberus berhenti di suatu danau yang airnya sangat biru, di pinggiran danau berjajar pohon apel yang berbuah lebat, Arthur turun dan memutuskan untuk beristirahat di sini."Tempat apa ini Alex?" Tanya Arron, matanya terus menatap memperhatikan keadaan sekeliling."Kita berada di belahan dunia yang lain, dan danau ini adalah danau bolang, sudah lama aku tidak mendatangi tempat ini, aku ingin mengunjungi salah satu temanku di sini," jawab Alex, kali ini dia tidak merubah wujudnya kembali menjadi seekor serigala."Aku ingin berenang, apa kamu mau ikut," ajak Arron kepada Alex, dia membuka baju dan langsung menceburkan diri ke dalam danau.Air danau itu terbilang sangat dingin, Aaron menyelam sampai ke dasar dan
"Kau harus bersiap untuk melawan raja iblis, bagaimana kamu akan bisa melawannya, jika kamu tidak bisa mengendalikan kekuatanmu!""Baiklah, aku akan terus berusaha, sampai aku bisa mengendalikan semua kekuatan ini," jawab Arron penuh semangat."Siren, apa kau yakin akan ikut dengan kami?" Tanya Alex, kini matanya menatap ke arah Siren."Aku pasti akan ikut, aku sudah tidak sabar ingin melihat kehancuran Lucifer, dan aku juga ingin segera membebaskan kedua orang tuaku," jawab Siren, sorot matanya menjadi merah, dia sudah lama menantikan hal ini datang, jadi tidak mungkin Siren akan menyia-nyiakan kesempatan ini."Sebelum melanjutkan perjalanan, kita harus mengasah kekuatan Arron terlebih dulu, bagaimana dia aka
"Bagaimana keadaanmu sekarang Leo?" tanya Arron, sambil memperhatikan sekitar tubuh Cerberus."Tanganmu sungguh ajaib Arron, dalam sekejap mata lukaku bisa kering dan tidak terasa sakit," ungkap Cerberus, tak henti-hentinya dia melompat karena kegirangan."Jangan terlalu banyak bergerak, nanti kakimu patah," ledek Siren, sambil memeletkan lidahnya ke arah Cerberus."Bilang aja kalo iri," balas Cerberus, mengibas-ibaskan ekornya ke arah Siren."Cerberus tolong carikan aku sebuah danau, badanku terasa sangat kering, aku ingin berenang di dalam air," pinta Siren kepada Cerberus."Ayo kita berangkat, semoga di perjalanan kita bisa menemukan danau atau sungai,"