Beranda / Pernikahan / Pamanmu Adalah Suamiku / 17. Hari Penuh Kesialan

Share

17. Hari Penuh Kesialan

“Jangan berteriak!” geram pria itu sembari menutup pintu mobilnya.

“Dasar pria tidak tahu berterima kasih! Padahal aku sudah membantumu!” Alena berkata dengan nada kesal.

Alena berusaha membuka pintu mobil tetapi tidak bisa karena pria yang duduk di depan langsung menguncinya. Tidak begitu lama mobil pun meninggalkan lokasi saat ini.

Tidak begitu lama ponselnya berdering. Dia mengambil ponselnya dari saku jaketnya. Alena mengangkat teleponnya karena yang menghubunginya adalah Caca.

“Ca, bisa kamu membantuku? Ada orang gila yang menculik aku!” Alena langsung meminta tolong pada Caca.

Alena terkejut karena pria yang ada di sampingnya langsung mengambil ponselnya. Dia mau merebutnya tetapi pria itu menjauhkan ponselnya.

“Kamu jangan ikut campur! Aku tidak akan memaafkanmu jika membuat masalah untukku!” Pria itu berkata kepada Caca yang ada di ujung telepon. Dengan nada mengancam, setelah itu dia menutup sambungan teleponnya.

“Kembalikan ponselku!” ujar Alena sembari terus ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status