Home / Pernikahan / Pamanmu Adalah Suamiku / 12. Keputusanku Sudah Bulat

Share

12. Keputusanku Sudah Bulat

Author: Candramaya
last update Last Updated: 2024-07-28 12:00:04

Alena tersenyum lalu dia berkata, “Aku tidak peduli lagi.”

Tanpa membalikkan tubuhnya dan dia juga tidak peduli dengan orang yang ada di belakangnya. Dia masuk ke dalam mobilnya dan menjalankannya ke luar area rumahnya.

Sebenarnya dia sudah tahu s

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pamanmu Adalah Suamiku   13. Tante Muda

    “Kamu ada di sini?” Alena kembali bertanya pada orang yang ada di sampingnya saat ini. “Tante muda ....”“Tante muda ... tante mudah ... apakah kamu tidak bisa memanggilku Alena saja? Panggilanmu itu terasa tidak mengenakan telingaku saja!” Alen

    Last Updated : 2024-07-29
  • Pamanmu Adalah Suamiku   14. Jangan Mengancamku

    "Sepertinya memang ada yang tidak beres,” gumam Alena. Lalu dia menjalankan motornya untuk mendekati Caca. Dia menghentikan motornya setelah ada di dekat Caca. Dia membuka helmnya. Lalu melihat ke arah Caca yang terkejut saat melihat dirinya. “Sebaiknya kamu pergi! Jika tidak kamu akan menyesalinya!” ancam seorang pria yang mengenakan anting di hidungnya. “Aku ingin lihat siapa yang akan menyesal nantinya.” Alena menimpali pria itu dan memperlihatkan jika dirinya sama sekali tidak takut dengan mereka semua. Dia juga melihat ke arah Caca yang saat ini sudah ada di dekatnya. “Tante, sebaiknya pergi saja! Aku bisa menyelesaikannya,” ucap Caca. “Siapa mereka sebenarnya? Mengapa kamu berhubungan dengan mereka? Apakah mereka mengancam kamu?” Alena melayangkan banyak pertanyaan pada keponakan suaminya itu. Meski dirinya belum mengenal baik Caca tetapi dia tidak membiarkannya dalam bahaya. “Jelaskan padaku!” Alena kembali berkata dengan nada sedikit menekan pada Caca yang ada di s

    Last Updated : 2024-07-30
  • Pamanmu Adalah Suamiku   15. Rahasia Kita

    Alena masih merasa kesal dan dia orang yang memintanya untuk bertemu. Padahal sudah tidak ada lagi yang perlu dibahas dengan orang itu. Dia berusaha memejamkan matanya tetap saja tidak bisa. “Sungguh menyebalkan,” gerutu Alena. Lalu dia turun dari atas ranjang dan berjalan menuju balkon. Dia berdiri di sana. Dia menatap langit yang gelap tanpa ada bulan dan bintang-bintang. Setelah itu dia melihat jalanan yang ada di bawahnya. “Mengapa aku tidak bisa hidup dengan tenang? Apakah aku memang tidak pantas mendapatkannya?” gumam Alena. Alena menghela napasnya lalu kembali masuk ke dalam kamarnya. Dia berjalan mendekat ke arah ranjang dan kembali merebahkan tubuhnya. Dia memejamkan matanya dan tidak begitu lama dia pun akhirnya terlelap. Dia terbangun saat mendengar alarm ponselnya. Dia mengambil ponselnya dan mematikan alarmnya. Alena mendengar suara seseorang yang mengetuk pintu kamarnya dan mendengar suara Caca yang meminta izin untuk masuk. “Masuklah!” perintah Alena sembari tu

    Last Updated : 2024-08-01
  • Pamanmu Adalah Suamiku   16. Kamu Bilang Cinta

    Seketika Alena melihat ke arah belakang. Dia menatap seorang pria yang terlihat geram dengan kejadian barusan. Namun, entah mengapa dia merasa tidak sedang dengan kehadiran pria itu di kafenya. “Pergi! Jika kalian masih ingin tetap hidup bebas!” perintah pria itu dengan nada mengancam. Terlihat pria yang tadi bertengkar menarik wanita yang ada di sampingnya lalu pergi meninggalkan kafe. Sedangkan wanita yang memukul Alena masih ada di sana. “Apa kamu masih belum puas?” tanya Alena pada wanita itu. “Semua ini salahmu! Andaikan kamu tidak ikut campur mungkin aku tidak akan kehilangan kontrol dan menyerangmu!” timpal wanita itu yang masih tampak kesal. “Pergilah! Aku juga tidak ingin kehilangan kontrolku sebab itu bisa membuatmu tidak bisa berjalan lagi.” Kali ini Alena berkata dengan nada dingin. Sehingga membuat wanita itu pergi meninggalkan kafe. Namun, dia ikut merasakan betapa kecewa, sakit hatinya wanita itu dengan pengkhianatan kekasihnya. “Alena, kamu tidak apa-apa?”

    Last Updated : 2024-08-02
  • Pamanmu Adalah Suamiku   17. Hari Penuh Kesialan

    “Jangan berteriak!” geram pria itu sembari menutup pintu mobilnya. “Dasar pria tidak tahu berterima kasih! Padahal aku sudah membantumu!” Alena berkata dengan nada kesal. Alena berusaha membuka pintu mobil tetapi tidak bisa karena pria yang duduk di depan langsung menguncinya. Tidak begitu lama mobil pun meninggalkan lokasi saat ini. Tidak begitu lama ponselnya berdering. Dia mengambil ponselnya dari saku jaketnya. Alena mengangkat teleponnya karena yang menghubunginya adalah Caca. “Ca, bisa kamu membantuku? Ada orang gila yang menculik aku!” Alena langsung meminta tolong pada Caca. Alena terkejut karena pria yang ada di sampingnya langsung mengambil ponselnya. Dia mau merebutnya tetapi pria itu menjauhkan ponselnya. “Kamu jangan ikut campur! Aku tidak akan memaafkanmu jika membuat masalah untukku!” Pria itu berkata kepada Caca yang ada di ujung telepon. Dengan nada mengancam, setelah itu dia menutup sambungan teleponnya. “Kembalikan ponselku!” ujar Alena sembari terus ber

    Last Updated : 2024-08-03
  • Pamanmu Adalah Suamiku   18. Pergi Dari Apartemenku

    Alena turun dari atas ranjang dan berjalan ke luar dari dalam kamarnya. Dia melihat ada seseorang yang tengah berjalan mengendap-endap. “Seperti pencuri saja. Kenapa kamu ada di sini?” tanya Alena setelah dia tahu siapa yang masuk ke dalam apartemennya. “Tante Kecil, izinkan aku tidur di sini malam ini ya?” “Tidak.” “Kenapa? Apa aku berbuat salah padamu?” “Kamu pikir saja sendiri.” Setelah mengatakan itu Alena pun masuk ke dalam kamarnya. Dia mengabaikan Caca yang baru saja tiba di apartemennya. Dia masih merasa kesal dengan wanita itu karena sudah memberikan alamat apartemennya pada Brian. Serta memberikan nomor ponselnya yang baru pada Theo. “Keluarga yang menyebalkan!” gerutu Alena sembari melihat Brian yang tertidur pulas di atas ranjangnya. Dia termenung sejenak lalu kembali berkata, “Mengapa aku masuk ke sini?” Dia pun kembali ke luar dan melihat Caca yang masuk ke dalam kamar yang ada di seberang kamarnya. Alena terus menatap keponakan dari suaminya itu. “Tante K

    Last Updated : 2024-08-04
  • Pamanmu Adalah Suamiku   19. Sebuah Penjelasan

    “Kamu tunggu aku di sana!” perintah Alena pada orang yang ada di ujung telepon. Lalu dia memutuskan sambungan teleponnya. Dia pun bergegas menuju ke kamarnya. Dia mengabaikan Brian yang sedang memandanginya. Alena mengambil pakaian dari almari lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi dan mengganti pakaiannya. Alena ke luar dari dalam kamar mandi dan langsung mengambil kunci mobilnya. Kali ini dia tidak bisa menggunakan motornya karena semalam dia meninggalkannya di pinggir jalan.

    Last Updated : 2024-08-05
  • Pamanmu Adalah Suamiku   20. Urus Saja Keluargamu

    “Apa masalahmu dengan, Theo?” tanya pria yang tadi memanggil nama Alena. Alena terkejut saat melihat pria itu bukanlah Theo melainkan Brian. Namun, rasa kesal dan geram yang ada di hatinya malah semakin besar tatkala melihat Brian yang ada di hadapannya. “Untuk apa kamu datang ke sini?” jawab Alena dengan sebuah pertanyaan pada Brian. “Apa hubunganmu dengan, Theo?!” Brian kembali bertanya dengan nada sedikit menekan.“Itu bukan urusanmu! Kamu urus saja keluargamu sendiri!”Setelah mengatakan itu Alena pergi dan menuju ke ruang kerjanya dengan rasa kesal di hatinya. Dia tidak memedulikan pandangan orang-orang dan juga tidak memedulikan pertanyaan yang dilayangkan oleh Brian kepadanya. Dia membalikkan tubuhnya saat mendengar seseorang membuka pintu ruang kerjanya. Alena menatap orang itu yang tidak lain adalah Brian yang terlihat marah. “Ada apa lagi? Apakah masih belum cukup masalah yang keluargamu timbulkan padaku?!” Alena bertanya dengan nada

    Last Updated : 2024-08-06

Latest chapter

  • Pamanmu Adalah Suamiku   118. Akhir Dari Segalanya

    Tanpa berpikir panjang akhirnya Alena pun pergi meninggalkan rumah. Dia melupakan dengan janjinya pada Brian yang tidak akan pergi dari rumah karena itu berbahaya. Dia sudah ada di dalam mobilnya dan memacunya ke luar dari area rumah. Tidak ada satu pun mengawal yang melarangnya pergi. Sehingga memudahkannya untuk pergi menuju tempat yang sudah dikatakan oleh Caca padanya.

  • Pamanmu Adalah Suamiku   117. Meminta Bantuan

    "Apa yang terjadi padanya?” Alena kembali bertanya pada sang kakak ipar. “Shinta, ada yang harus aku bicarakan denganmu!” sela Martin dengan nada serius. “Bisakah kamu menunggu sebentar? Ada yang harus aku bicarakan dengan adik ip

  • Pamanmu Adalah Suamiku   116. Maafkan Aku

    "Aku tidak memerlukan bantuan darimu!” tukas Alena setelah melihat pria yang ada di depannya. Sebab pria itu tidak lain adalah sang suami. Namun, dia melihat Ethan yang ada di belakang Brian. Dia langsung mendekat ke arah pria itu. Alena mengatakan beberapa hal pada Ethan dan memintanya untuk mengurus pria yang sudah berani masuk ke apartemennya.

  • Pamanmu Adalah Suamiku   115. Tugasku Selesai

    Alena begitu mengkhawatirkan Erica. Dia terus bertanya di mana yang sakit pada sang kakak. Namun, dia terkejut saat Erica yang memeluknya dengan sangat erat. “Maafkan, Brian. Dia benar-benar mencintai kamu,” ucap Erica sembari terus memeluk sang adik.

  • Pamanmu Adalah Suamiku   114. Pernikahan Kilat

    “Bu, bagaimana bisa keluarganya meminta seperti itu? Apakah kalian berdua tidak mengatakan pada mereka jika aku sudah menikah?” Alena kembali bertanya pada sang ibu.“Ayahmu sudah mengatakannya pada mereka. Namun, mereka juga rupanya sudah tahu dengan yang terjadi pada suamimu. Mereka beranggapan jika suamimu sudah tiada.”

  • Pamanmu Adalah Suamiku   113. Lamaran

    "Katakan di mana dia, Bu?” Alena kembali bertanya pada ibu mertuanya. “Bukankah kamu sudah tahu di mana dia?” Alena mengerutkan dahinya karena tidak paham dengan yang dikatakan sang ibu mertua. Andaikan dia tahu di mana keberadaan Brian

  • Pamanmu Adalah Suamiku   112. Wanita Tangguh

    Alena mendengarkan yang dikatakan sang kakak. Dia langsung menghubungi seseorang dan bertanya akan masalah yang sedang dihadapi oleh keluarga suaminya. “Jangan membohongi aku, Ethan! Katakan yang sebenarnya bagaimana masalah seperti itu bisa menimpa keluarga suamiku?!” tanya Alena dengan nada sedikit menekan.

  • Pamanmu Adalah Suamiku   111. Tahu Semuanya

    "Aku tahu semua yang berkaitan denganmu,” jawab Alena. Alena melihat raut wajah terkejut sang kakak. Akan tetapi, dia masih bisa bersikap santai. Dia memang sudah tahu beberapa hal yang disembunyikan sang kakak. Meski dirinya yakin masih ada sesuatu yang belum diketahui olehnya.

  • Pamanmu Adalah Suamiku   110. Hukuman Untukmu

    "Menarik. Apa yang bisa kamu lakukan demi wanita busuk itu?” tanya Alena pada pria yang ada di depannya. “Jangan menantangku! Aku bisa melakukan apa saja jika kamu berani mengusiknya!” Alena tersenyum saat mendengar kembali pria itu bic

DMCA.com Protection Status