Share

Bab 837

Penulis: Gunung Api
“Kak, kamu sudah datang belum? Aku melihat tiba-tiba ada pengawal di rumah, sepertinya kalau kamu nggak mengikuti keinginan ibu, dia akan mengurungmu di dalam rumah.”

Setelah itu, terdengar suara Peter yang santai,

“Aku hampir sampai. Delis, nanti lihat sinyal dari tatapanku.”

“Apa? Aku juga ada peran? Lalu apa yang harus aku lakukan?”

“Nanti kamu improvisasi sendiri saja. Untuk sekarang, aku sudah hampir sampai.”

Setelah menutup telepon, Delis merasa bingung.

Dia sama sekali tidak tahu apa yang akan dilakukan kakaknya.

Melihat ke arah Kelven yang sedang menggendong anaknya, Delis berkata dengan sedikit khawatir,

“Kak Peter akan datang, kamu mau ikut turun untuk melihat? Sekaligus bicara beberapa hal baik untuk kak Angel?”

Meskipun ibunya mendengarkannya, tetapi berbicara sendirian tidak akan cukup.

Apalagi ini menyangkut urusan hidup kakaknya. Jika ibunya sudah mengambil keputusan, Delis merasa nasihatnya akan sia-sia.

Kelven mengangguk setuju, menggendong anaknya dan berdiri.

“Ayo,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Valerieannabella
up panjang dikit lah thor..
goodnovel comment avatar
Ella Nay Apriella
sehari cuma 1 ya kak,,, lg seru2nya.. d tggu slnjutnya
goodnovel comment avatar
Ninieyz Ali
........delis delis..lanjutan ny
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 838

    “Kumohon ibu, tolong restui kakak dengan Albert.”Delis terisak, berusaha mengeluarkan beberapa tetes air mata.Meskipun begitu, Nyonya Joven tetap tidak bisa menerima.Dia begitu marah sampai terengah-engah, menatap Peter dan Albert sambil berteriak, “Kalian, kalian benar-benar nggak tahu malu. Dua pria dewasa malah bersama, kalian nggak merasa jijik?”“Apakah kalian nggak memikirkan orang tua kalian?”“Aku nggak akan pernah merestui hal seperti ini terjadi pada anakku. Pengawal, cepat … “Pengawal yang sudah menunggu di pintu segera masuk dengan sigap.Peter tetap tenang, berdiri tegak tanpa ekspresi.“Hal ini sudah terjadi, kalau ibu nggak mengizinkanku bersamanya, langsung tembak saja aku.”Melihat ini, Albert mengabaikan keberadaan Kelven. Dia maju untuk bekerja sama dengan Peter, “Aku dan putramu saling mencintai. Kalau kamu benar-benar nggak merestui, aku juga siap mati bersamanya.”Usai bicara, Albert berpura-pura menatap Peter dengan penuh kasih.Siapa sangka, Peter malah me

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 839

    Albert malas menanggapi ejekan sahabatnya.Peter malah melihat ke arah Kelven dan balik bertanya, “Dalam waktu semalam, kamu berhasil membujuk Delis?”Kelven terdiam.Orang yang bersalah tentu tidak enak menjawab.Peter menghela napas dan melanjutkan lagi.“Untung adikku begitu polos dan nggak mempermasalahkanmu. Tapi itu bukan alasanmu untuk terus-menerus membuatnya marah.”“Dengarkan aku, kalau aku mendengar kamu memarahinya lagi, aku nggak akan ragu untuk memukulmu.”Peter tidak sedang bercanda dengan pria ini.Adiknya seharusnya menjadi orang yang paling bahagia dan tanpa beban di dunia ini.Siapa pun yang berani membuatnya menderita sedikit pun, dirinya akan membalasnya seratus kali lipat.Kelven menyadari kesalahannya dan dengan terpaksa berjanji di depan Peter, “Aku nggak akan melakukannya lagi.”“Ingat baik-baik,” ucap Peter.Peter berdiri dan berkata pada Albert, “Ayo, kamu sudah sangat membantuku, aku akan mengajakmu makan di luar.”Tidak baik terus tinggal di rumah.Jika n

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 840

    Sangat menyukainya.Ingin berjalan bersamanya dan melangkah ke depan bersamanya.Dengan tegas, Delis berkata, “Aku hanya bisa menjanjikan satu hal, aku nggak akan jatuh cinta pada orang lain selain kamu.”“Tentu saja, aku juga berharap kamu bisa memercayaiku. Jangan lagi menyelesaikan masalah dengan menghilang diam-diam dan nggak bisa dihubungi.” “Itu benar-benar sangat kejam dan menyakitkan.”Kelven terdiam.Dia kembali menatap Delis, melihat sepasang matanya yang besar menatapnya dengan serius.Kelven merasakan hatinya terasa sakit. Dengan bibir tipisnya yang terkatup, Kelven mengangguk dan berkata, “Aku akan berubah.”Jika dirinya tidak bisa mengubah temperamennya yang buruk, Keluarga Joven tidak mungkin akan menikahkan Delis dengannya.Delis yang sekarang berbeda dari sebelumnya. Dia punya keluarga yang melindunginya, tidak lagi menjadi anak yang malang hanya karena kepergian dirinya.Sementara selama bertahun-tahun ini, dirinya masih dengan temperamen yang sama.Dirinya yang sepe

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 841

    “Kamu ganti sendiri saja.”Detik berikutnya, Delis langsung melarikan diri.Melihat punggungnya, Kelven tersenyum ringan.Wanita kecil ini masih sama seperti saat mereka baru menikah.Ternyata dia masih bisa malu.Yang berbeda hanya satu hal, dulu wanita kecil ini suka membantu dirinya memakai setelan jas dan mengikatkan dasi, sekarang wanita kecil ini malah tidak berani.Tanpa berpikir panjang, Kelven segera mengganti pakaian.Delis berlari ke kamar mandi, menyalakan air dingin dan memercikkan ke wajahnya.Gila.Dirinya benar-benar gugup tadi.Seharusnya tidak sampai seperti ini, dia hanya seorang pria paruh baya seperti kakaknya, pria berusia tiga puluhan.Pria tampan mana yang belum pernah dirinya temui? Seharusnya tidak perlu bertingkah seperti gadis yang baru jatuh cinta pertama kali.Delis memaksa dirinya untuk tetap tenang.Setelah mencuci wajahnya, dirinya keluar.Kebetulan dia melihat Kelven keluar dari ruang pakaian.Ketika melihat Kelven mengenakan setelan jas, Delis membeku

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 842

    “Kelven?”Wiliam yang sedang menyetir langsung menginjak rem mendadak, menurunkan jendela dan melihat ke belakang.Melihat mobil sedan telah menjauh, dirinya menoleh ke arah Wenny dan bertanya, “Kamu bilang apa?”Wenny masih terkejut dan belum tersadar kembali, lalu menjawab, “Bukankah Kelven sudah meninggal? Bagaimana dia bisa keluar dari istana?”Wiliam terdiam.Kelven?Dia belum mati?Memikirkan sesuatu, Wiliam segera mengendari mobil masuk ke istana.Saat mobil sedan berhenti di depan istana, Wiliam melihat Delis berdiri di pintu.Dengan cepat, Wiliam membuka pintu mobil dan berlari mendekat, berdiri di depan Delis dan bertanya, “Kelven sudah kembali?”Wenny juga cepat-cepat mengikutinya.Melihat Wiliam seperti kehilangan jiwanya setiap kali bertemu dengan Delis, Wenny sangat marah hingga wajahnya memucat.Delis memandang kedua orang yang berlari itu merasa sangat kesal.Tanpa memedulikan mereka berdua, Delis melangkah masuk ke dalam rumah.Wiliam tidak putus asa, mengejar dan be

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 843

    Mendengar kata-kata putrinya, Nyonya Joven hampir pingsan lagi karena marah.Dia berusaha menjaga napasnya tetap stabil, menekan dahinya dan wajahnya yang tua menjadi semakin muram karena amarah.Delis segera mengangkat tangan untuk menenangkan ibunya.“Ibu, jangan marah. Marah hanya akan merusak kesehatan.”“Bagaimana aku bisa nggak marah? Aku susah payah membesarkan kakakmu menjadi begitu hebat, hanya agar dia bisa mewarisi segalanya dari ayahmu, tapi dia malah begini … “Masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa putranya menyukai pria, Nyonya Joven menatap Delis.“Delis, menurutmu apakah dia melakukan ini untuk menghindari gadis-gadis yang aku atur untuknya? Dia sengaja mencari seseorang untuk berpura-pura?”Delis buru-buru menggelengkan kepala dan dengan serius berkata, “Bukan begitu. Kak Peter dan Albert benar-benar bersama. Aku dan Kelven juga tahu itu.”“Mereka benar-benar serius. Lagipula, hal seperti ini nggak bisa dipalsukan.”“Kenapa nggak bisa? Dulu dia menyukai seseorang,

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 844

    “Bagaimana kalau nggak berhasil? Dia adalah harapan ayahmu.”“Kalau ayahmu tahu dia menyukai pria, dia pasti akan sangat marah dan mungkin akan menghancurkannya.”“Jadi, jangan biarkan ayah tahu untuk sementara waktu. Aku akan cari cara lain. Kak Peter sangat baik padaku, dia nggak akan curiga padaku.”“Aku akan mencari wanita yang sangat cantik, mencoba meracuninya dan mengirimnya ke kamar kakak.”Mendengar ini, Nyonya Joven tergerak dan bertanya, “Bisa berhasil?”“Aku nggak tahu, kita harus mencobanya dulu. Tapi bu, tolong jangan kirim orang untuk mengganggu kak Peter dan Albert. Kalau mereka terdesak, mereka mungkin benar-benar akan bunuh diri bersama.”“Kalau wanita itu sudah di tempat tidur kakakmu, tapi dia tetap nggak menyentuhnya, bagaimana?”Nyonya Joven menyeka air matanya, merasa cara yang dikatakan putrinya mungkin akan berhasil.Peter sangat bertanggung jawab. Jika dia menyentuh gadis itu, mungkin dia akan merasa harus bertanggung jawab.Delis berkata, “Kalau kakak begi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 845

    “Delis, nanti kakak bicarakan lagi denganmu ya. Tolong bantu aku jaga ibu dengan baik.”Menyadari kakaknya tidak mau menceritakannya, Delis mengerti bahwa semuanya mungkin berjalan dengan baik.Delis segera menjawab, “Iya, tenang saja. Ada aku di rumah.”“Iya.”Setelah menutup telepon, Peter mengambil inisiatif untuk mengambilkan makanan untuk Albert, sambil tersenyum.“Terima kasih atas kerja samamu hari ini.”Sejak keluar dari vila, wajah Albert terus-menerus masam.Dia terus-menerus menggunakan handuk basah dari restoran untuk membersihkan tangannya. Seolah-olah tangannya telah terkontaminasi sesuatu yang sangat dia benci.Melihat tingkah laku Albert, Peter tak bisa menahan senyuman di wajahnya dan bertanya, “Perlukan seperti itu? Tanganku bahkan nggak kotor.”Albert melototinya dan menjawab, “Aku belum pernah menyentuh tangan pria lain seumur hidupku. Aku bahkan nggak pernah memegang tangan Kelven, kenapa harus menggandeng tanganmu?”“Pff~”Peter tertawa kecil, “Kamu benar-benar ke

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status