Share

Bab 753

Penulis: Gunung Api
Kelven melihat keadaan Delis saat ini, dia merasa menyembunyikan kebenaran dirinya adalah keputusan yang tepat.

Selama Delis tidak merasa sedih karena masalah putri mereka, Kelven rela berpura-pura.

“Bukan nggak suka denganmu, hanya saja aku nggak berani mengaku.”

Kelven menatap matanya dengan serius, dengan tatapan penuh perasaan.

Delis mengernyit dan tertawa dingin.

“Kamu nggak merasa ucapanmu agak labil?”

Sebelumnya bilang tidak kenal.

Baru saja bilang tidak mengenalinya.

Sekarang malah bilang tidak berani mengaku.

Orang ini pasti ada masalah dengan otaknya.

Kelven tidak memberikan penjelasan lebih lanjut, tetap melanjutkan ceritanya,

“Semua yang aku katakan sebelumnya bohong. Sebenarnya aku selalu menyukaimu, tapi karena kamu adalah anak angkat orang tuaku, kita nggak bisa bersama.”

“Lalu kamu bersama orang lain, jadi saat bertemu lagi, aku pura-pura nggak mengenalimu.”

Kelven mengatakan itu tanpa ragu.

Aktingnya juga luar biasa.

Delis terdiam.

Meskipun merasa ucapan pria itu sang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 754

    Kelven tidak memaksanya, duduk kembali dan bertanya,“Aku dengar kamu dan Wiliam sudah memutuskan pertunangan? Apakah karena kamu masih punya perasaan padaku sehingga kamu putus dengannya?”“Kalau begitu, bawalah anakmu dan kembalilah ke sisiku. Aku nggak akan pergi lagi kali ini dan nggak akan meninggalkanmu.”Kelven mencoba mengulurkan tangan untuk memegang tangan Delis.Namun, begitu menyentuhnya, Delis secara reflek menghindar.Delis menatapnya dengan ekspresi tidak percaya, lalu melambaikan tangannya dan berkata, “Beri aku waktu untuk tenangkan diri dan berpikir.”“Kamu bilang kita sudah bersama sejak lama, tetapi orang di sekitar kita nggak tahu?”Kelven mengangguk.Delis melanjutkan, “Jadi, kamu bilang aku mengandung anakmu saat masih bertunangan dengan Wiliam?” Kelven tidak menjawab, tidak membenarkan dan menyangkal.Delis merasa itulah kenyataannya.Dia merasa frustasi, tak bisa menahan diri untuk memukul kepalanya sendiri.“Apa yang sudah kulakukan? Melakukan hal bodoh lalu

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 755

    Delis merasa agak tak berdaya.“Kalau kamu serius dengan kak Alfred, cepat atau lambat kamu harus pergi ke rumahku. Nggak masalah, datang saja, aku akan menunggumu di rumah.”Lia Akhirnya mengalah, “Baiklah, kamu harus menungguku, aku nggak mau sendirian dengan ibumu.”“Iya.”Setelah menutup telepon, Delis duduk di mobilnya dan mengemudi pulang.Pikirannya tidak bisa berhenti memikirkan Kelven.Jika ternyata anak itu benar-benar adalah anaknya, apa yang harus dirinya lakukan?Haruskah dirinya bersama dengan Kelven demi anaknya?Bukankah itu terkesan gampangan?Tidak, dia harus mempertahankan martabatnya.Bagaimanapun, dirinya adalah wakil direktur Perusahaan Deli Jaya, dirinya punya reputasi yang perlu dijaga.Dia tidak bisa setuju begitu saja dengan pria yang baru saja kembali dan bersamanya.Lagi pula, sebelumnya ketika dirinya mendekatinya, pria itu bahkan berpura-pura tidak mengenalnya.Setidaknya dirinya harus memberinya pelajaran.Baru saja tiba di rumah, ponsel Delis kembali ber

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 756

    “Kenapa kamu berpikir begitu?”Melihat kak Alfred mengikuti dari belakang, Delis menggandeng Lia masuk ke rumah.“Meskipun ibuku sedikit tegas, tapi dia nggak akan mempersulitmu.”Usai bicara, pelayan datang dan dengan hormay berkata, “Nona Delis, ini pasti Nona Lia. Nyonya ingin bertemu langsung dengannya, ikuti saya.”Lia dengan ragu menarik tangan Delis, ingin Delis ikut dengannya.Namun, belum sempat Delis bicara, pelayan itu berkata lagi, “Nyonya bilang kamu harus pergi sendiri. Nona Delis, mungkin Lesi sudah merindukanmu, lebih baik kamu menemuinya.”Ini jelas upaya untuk mengalihkan Delis.Delis menghentikan langkahnya, memberi isyarat pada Lia untuk mengikuti pelayan.Dengan enggan, Lia mengikuti pelayan.Di belakang, Alfred datang dan Delis mengingatkannya, “Kamu harus segera pergi melihatnya. Kamu tahu sifat ibu, dia mungkin akan mengatakan sesuatu yang menyakiti Lia.”Alfred hanya mengangguk. Khawatir kekasihnya akan terluka, dia segera menuju ke tempat tinggal ibunya.Pe

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 757

    Jika dulu, dengan sifatnya yang keras kepala, Lia mungkin akan pergi begitu saja.Namun, teringat dengan Alfred.Selama setahun terakhir, Alfred telah memberikan begitu banyak kebahagiaan dalam hidupnya, Lia tidak rela melepaskannya.Hanya belajar etiket, menjadi lembut dan anggun seperti Delis dan kak Angel. Itu bukan masalah besar.Dirinya juga bisa belajar.Mengambil pena dari tangan pelayan, Lia menandatangani namanya di perjanjian itu.Saat bersamaan, terdengar ketukan di pintu.“Ibu, buka pintunya. Apa yang nggak bisa dibicarakan di hadapanku? Biarkan Lia keluar.”Mendengar suara putranya, Nyonya Joven semakin tidak senang.Dia tidak memedulikan, menatap Lia dan berkata, “Ingat perjanjian kita. Kalau kamu nggak bisa memenuhinya, jangan salahkan aku karena menghalangi hubungan kalian.”Usai bicara, Nyonya Joven menyuruh pelayan memanggil kepala pelayan untuk membuka pintu.Begitu pintu terbuka, Alfred langsung masuk dan menarik Lia, memeriksanya dengan cemas, “Kamu nggak dipukul

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 758

    “Kalau kamu nggak suka ibuku, kita nggak perlu kembali lagi. Kalau kamu kangen dengan gurumu, aku akan menemanimu tinggal di desa.”Lia langsung menggelengkan kepala.“Nggak boleh, aku sudah menandatangani perjanjian dengan ibumu, jadi aku harus melakukannya dengan baik. Aku percaya pada diriku sendiri.”Delis juga setuju dengannya, “Kak Alfred, biarkan dia pergi belajar. Bukankah Lia belum pernah masuk sekolah? Sekarang masuk ke sekolah etiket dan merasakan suasana belajar bersama teman-teman mungkin akan baik juga.”“Kalau dia benar-benar nggak bisa belajar, kita bisa memutuskannya untuk berhenti nanti.”Alfred akhirnya setuju.Tak jauh dari situ, kepala pelayan datang membawa seragam sekolah dan surat penerimaan untuk Lia. Lalu membungkuk dan berkata, “Nona Lia, ini barang-barangmu. Harap datang ke sekolah besok pagi.”Alfred mengambil surat penerimaan dan melihatnya sekilas.Jam sekolahnya sama seperti mahasiswa, belajar dari senin hingga jumat dengan sistem asrama dan hanya libu

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 759

    Delis menggendong anaknya dari pelukan pengasuh, sambil menenangkan anaknya dan memerintahkan. “Siapkan satu kaleng susunya, satu bungkus popok dan beberapa pakaian untuk anak.”Pengasuh bertanya, “Nona Delis mau pergi lagi?”“Iya, akum au pergi ke rumah ibu angkatku, kamu nggak perlu ikut.”“Baiklah.”Begitu pengasuh pergi untuk menyiapkan barang-barang, Nyonya Joven datang.“Delis, di mana kak Alfredmu?”Delis melihat ibunya dan menjawab, “Dia keluar bersama Lia.”“Keluar lagi, benar-benar sudah punya pacar, melupakan orang tua dan adiknya.”Nyonya Joven sangat kesal, tetapi melihat putrinya, dia menahan amarahnya dan berusaha tampak ramah.Lalu mencubit pipi kecil cucunya di pelukan Delis, lalu menghela napas,“Cucu kecilku, kenapa menangis? Dia baru bangun tidur?”“Iya, baru bangun tidur jadi agak rewel.”Mengingat seseorang akan segera datang menjemputnya, Delis berbohong, “Ibu, belakangan ini ibu angkatku sedang sakit, akum au membawa anakku ke sana untuk menjemputnya.”Mendeng

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 760

    Desain interiornya juga modern dan mewah, sangat cocok dengan selera anak muda.Sambil menggendong anaknya, Kelven melihat sekeliling ruangan, lalu menatap Delis dan bertanya, “Ini rumahmu?”Delis melempar kunci mobil ke meja, lalu berjalan ke bar kecil dan menuangkan segelas air, meminumnya dengan elegan.Kemudian dia melirik Kelven dan bertanya balik, “Tebak, kenapa aku membawamu ke sini?”Kelven melihat tas yang Delis bawa berisi barang-barang anaknya. Dan anaknya juga berada dalam pelukannya, jadi sudah jelas apa maksud Delis.Kelven menjawab, “Kamu mau aku tinggal di sini dan merawat anak kita?”Delis tidak menyangkal.“Kamu tiba-tiba muncul dan bilang kita punya hubungan, kamu juga bilang anak yang aku lahirkan adalah anakmu. Nggak mungkin aku membawa anakku langsung kembali ke sisimu, ‘kan?”Kelven hanya diam.Delis melepaskan mantel luarnya, di dalamnya dia mengenakan gaun panjang hitam berbahan sutra yang lembut.Rambut hitamnya yang agak bergelompang tergerai hingga bahuny

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 761

    Bagi seorang pria normal, bagaimana mungkin Alfred bisa menolak ajakan dari wanita yang sudah lama dia dambakan.Hanya dengan kalimat dari wanita itu, ‘Aku sudah siap!”Sudah cukup untuk membuatnya gelisah dan tak bisa mengendalikan diri.Seketika, Alfred merasa gugup sekaligus senang.Alfred buru-buru berdiri dan berkata, “Tunggu aku sepuluh menit.”Dia berbalik menuju ke kamar mandi.Setelah mandi, mengeringkan rambut pendeknya dan mengenakan handuk putih di pinggang.Tubuh bagian atasnya yang telanjang menunjukkan otot perut yang jelas, kulit coklatnya tampak seksi dan mempesona.Lia mengintipnya diam-diam.Melihat pria dengan tubuh sempurna, wajah tampan dan tubuh proposional tanpa lemak, Lia menelan ludah dengan rakus, merasa tak bisa menahan kegembiraannya.Setelah Alfred selesai bersiap, dia duduk di tepi ranjang, mendekati kucing liar di bawah selimut dan berbicara dengan suara menggoda, “Mau matikan lampu?”Lia langsung bersembunyi kembali ke bawah selimut, malu-malu mengang

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status