Share

Bab 595

Author: Gunung Api
Lia berjalan malas-malasan ke arah pria berambut putih itu dan berkata,

“Guru, tolong tunggu sebentar lagi. Makan siang sebentar lagi siap.”

Pria itu duduk tegak seperti biasa. Rambut putih panjangnya menutupi seluruh wajahnya.

Meskipun sinar matahari siang menyoroti seluruh gua, wajahnya tetap tak terlihat jelas.

Namun kali ini, suaranya tidak lagi terdengar tua, melainkan tegas dan dengan nada sedikit tidak senang.

“Sampai kapan kamu ma uterus berurusan dengan dua pria itu? Sudah kubilang, tanpa anak kecil itu, aku nggak akan menyembuhkan siapapun.”

Lia menundukkan pandangannya dan wajahnya tampak cemberut.

“Bukankah kamu selalu bilang bahwa menyelamatkan satu nyawa lebih berharga daripada membangun tujuh pagoda?”

“Itu berlaku untuk orang biasa. Mereka adalah anak orang kaya yang terlahir dengan kekayaan yang melimpah. Meskipun aku nggak menolong mereka, mereka juga punya kesempatan untuk bertahan hidup.”

Hanya saja mereka perlu berusaha lebih keras dan bergantung pada nasib.”

Menye
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 596

    Pria itu menjelaskan, “Aku takut kamu menderita.”Lia tidak mengerti.Pria itu bertanya, “Kamu menyukai Peter, ‘kan?”Mendengar ini, wajah Lia memerah dan menundukkan kepalanya untuk menghindar.“Kalau kamu merasa dia baik, aku akan menikahkanmu dengannya. Kalau dia mau menikahimu, aku akan memenuhi semua keinginan mereka.”Lia terdiam.Menikah? Menikahinya?Apakah semua yang dilakukan guru demi kebaikannya?Tidak mungkin.Sebelumnya, saat guru mempersulit mereka, dirinya bahkan belum pernah bertemu dengan Peter.Bagaimana bisa mempersulit orang lain berarti melindungi dirinya dari penderitaan?Saat Lia masih bingung, pria itu berkata lagi, “Tak perlu bicara banyak lagi. Pergilah dan tanyakan pada pria itu. Kalau dia mau menikahimu, aku akan memenuhi keinginan mereka.”“Tentu saja, anak itu harus menjadi muridku. Dia nggak perlu tinggal denganku selama 17 tahun, tapi harus meminum obatku.”Racun obatnya memiliki batas waktu, beraksi sekali setahun.Artinya, anak itu harus kembali ke s

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 597

    Terlebih, karena dia tidak ingin lagi menentang kehendak gurunya.Peter terdiam.Dia menatap Lia di depannya, dia tahu gadis itu tidak sedang bercanda.Tidak heran dalam beberapa hari pertama, dia merasa Kelven tampak tidak normal.Ternyata dia sedang sakit.Namun, apakah adil baginya untuk menikahi seseorang yang tidak dia cintai demi Kelven dan Alfred?Jika dirinya menikahi orang lain, bagaimana dengan Angel?Peter membuka mulutnya, masih ingin menolak … Lia langsung berkata lagi, “Selain itu, wanita yang datang bersama kak Kelven sebelumnya. Kak Kelven memanggilnya Delis, tubuhnya juga tidak sehat. Dia sudah mandul dan nggak bisa punya anak lagi.”Lia kembali mengumpulkan keberanian dan menatap pria di depannya, lalu melanjutkan, “Kalau kamu menikahiku, guruku akan memberinya obat agar dia bisa punya anak lagi ke depannya.”Mungkin, Lia sendiri juga sedikit egois.Egois ingin bersama dengan pria ini.Meski tidak ada perasaan di antara mereka dan tidak saling mengenal. Bukankah da

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 598

    Kelven kembali untuk makan dan bertemu Peter yang berjalan keluar dengan wajah muram. Kelven bertanya, “Kamu mau ke mana? Makanan belum siap?”Peter menghentikan langkahnya, berbalik dan berdiri di depan Kelven. Menatapnya dengan ekspresi datar dan bertanya, “Kamu menderita gagal jantung?”Kelven tidak menyangkal, “Iya.”“Hidupmu sudah nggak lama lagi?”“Aku juga nggak tahu bisa hidup berapa lama lagi.”“Lalu mengapa nggak mencoba pengobatan? Malah lari ke desa mencari tabib ini?”Siapa tahu teknologi medis canggih bisa menyembuhkanya.Dengan begitu, dirinya tidak perlu mengorbankan pernikahannya.Kelven menggeleng. “Nggak bisa menemuakn jantung yang cocok. Aku sudah mencoba pengobatannya, tapi nggak berhasil.”“Jadi kamu datang mencari tabib ini?”“Iya.”Peter terdiam sejenak.Dia tidak berkata-kata lagi.Demi adiknya, Peter tidak punya alasan untuk menolak permintaan tabib itu.Mengenai Angel … Teringat dengan Angel, dadanya tiba-tiba terasa sakit. Penuh dengan rasa bersalah dan p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 599

    Delis dan Angel mendaki bukit selama dua jam, akhirnya mereka hampir sampai di tengah gunung.Mereka menemukan sebongkah batu untuk duduk dan beristirahat.Saat ini sudah sore, matahari terbenam di barat. Sinar jingga menyebar di langit, mewarnai awan yang menggantung di udara, menciptakan pemandangan yang sangat indah.Delis tidak bisa menahan diri untuk mengambil beberapa foto dengan ponselnya.Dia bertanya pada kakanya, “Cantik, ‘kan?”Angel mengangguk dan menjawab, “Aku selalu berpikir hanya di puncak gunung atau pantai yang bisa melihat matahari terbenam yang begitu indah. Ternyata di sini juga bisa. Dengan latar belakang pegunungan yang menjulang, pemandangannya benar-benar seperti lukisan.”Delis berkata, “Waktu kami datang ke sini sebelumnya, sedang hujan. Pagi harinya, pegunungan di seberang penuh dengan kabut, seperti lukisan tinta, sangat indah.”Rasanya udara di sini benar-benar segar. Bayangkan jika mereka punya rumah di sini. Setiap musim liburan datang untuk liburan, i

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 600

    Jawab Angel dengan yakin.Delis tahu itu adalah Kelven, hanya saja dia sedikit tidak percaya.Kenapa tiba-tiba merasa pria itu tidak pantas untuk dirinya lagi.Tentu saja, ini hanya bercanda.Delis menahan tawanya, lalu berbalik menghampiri pria penggembala sapi itu dan dengan canggung berkata, “Ehem, itu … kamu, tubuhmu sudah merasa lebih baik?”Ekspresi wajah Kelven sudah menjadi muram.Detik sebelumnya, dia masih berpikir bagaimana mungkin dia bisa membiarkan Delis melihat keadaannya seperti ini.Benar-benar ingin mencari jurang untuk bersembunyi.Namun, Delis sudah melihatnya.Dirinya dengan keadaan seperti ini pasti mengecewakan Delis.Delis pasti merasa bahwa dirinya tidak layak untuknya lagi.Kelven juga merasa rendah diri dan berpikir bahwa dirinya saat ini memang tidak pantas untuk wanita kecil itu.Untuk memulihkan harga dirinya, Kelven mempertahankan wajah tampannya dan bertanya dengan dingin, “Untuk apa kalian ke sini?”Delis tidak menyangka Kelven masih bersikap begitu d

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 601

    Sikap Kelven benar-benar membuat hati Delis dingin.Namun, mengingat kemungkinan besar dia telah berhasil meyakinkan tabib itu dan tidak ingin kehadiran dirinya dan putrinya membuat tabib berubah pikiran, Delis mencoba untuk memahami Kelven.Bagaimanapun, dia memahami pria ini.Jika bukan karena alasan tertentu, dia tidak akan memperlakukannya seperti ini.Kelven tidak ingin menghadapi kedua wanita itu, lalu berbalik membelakangi mereka.“Peter juga nggak mau melihatmu. Aku sarankan kalian jangan mencari masalah. Kalau terus maju, kalian pasti akan menyesal.”Tidak ingin berbicara lebih banyak.Kelven juga takut jika terus melihat wanita kecil itu, hatinya akan luluh.Dia menarik tali sapi dan pergi. Meninggalkan kalimat terakhir, “Jangan ikuti aku lagi. Aku akan meminta Peter turun untuk bicara dengan kalian.”Delis dan Angel tidak lagi mengikutinya.Karena bingung dengan kata-kata Kelven, Angel bertanya, “Apa maksudmu? Peter nggak mau menemuiku?”Delis juga tidak tahu pasti, tetapi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 602

    Angin sepoi-sepoi berhembus, membuat suasana sedikit lebih sejuk.Namun, karena ketidaktahuan mereka dengan gunung ini, rasa takut pun muncul di hati mereka.Hingga mereka melihat cahaya di kejauhan, Delis akhirnya bisa menghela napas lega.Itu adalah sosok yang dikenalnya.Namun, belum sempat Delis bicara, pria itu sudah berkata dengan suara dingin, “Ayo, aku antar kalian turun gunung.”Delis melihat hanya Kelven yang datang dan merasa bingung, “Kenapa hanya kamu? Di mana Peter?”“Dia ada urusan, nggak bisa datang.”Kelven memberi isyarat pada kedua wanita di depannya, “Ayo jalan.”Angel berdiri diam.Delis juga tidak bergerak. Dia berkata, “Kami sudah datang jauh-jauh, setidaknya kami harus bertemu dengannya sebentar.”Sikap dingin Kelven padanya masih bisa diterima.Tapi kenapa Peter bahkan tidak datang menemui kak Angel?Dia jelas-jelas sangat menyukai kak Angel. Sudah lebih dari sepuluh hari tidak bertemu, apakah dia tidak merindukannya sedikitpun?Mereka tidak mungkin tidak tahu

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 603

    Kelven tidak berbicara lagiDia hanya menggendong wanita kecil itu sambil berjalan diam-diam dalam kegelapan.Delis yang berbaring di punggungnya juga memilih untuk diam.Mungkin karena malam yang gelap, suara-suara aneh di sekitar dan kegelapan membuatnya tidak bisa melihat tangannya sendiri, Delis merasa sedikit takut.Wajahnya semakin menempel erat pada kepala pria itu.Setelah berjalan beberapa saat, Kelven akhirnya bertanya, “Kamu datang ke sini, di mana Luna? Kamu membawanya ke rumah tua?”“Nggak.”Akhirnya mendengar Kelven berinisiatif berbicara dengannya, Delis langsung bersemangat.“Aku membawanya ke sini. Saat kamu marah padaku dan menyuruhku pergi.”“Aku berpikir kalau aku turun gunung dan menemui putri kita, dia akan bertanya tentang ayahnya, aku nggak tahu harus menjelaskan apa padanya.”Kelven tiba-tiba tampak tidak senang lagi dan nadanya menjadi dingin.“Kamu juga membawanya ke sini? Kenapa kamu membawanya ke sini? Kalian berdua naik ke gunung, lalu di mana Luna sekara

Latest chapter

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status