Share

Bab 412

Author: Gunung Api
Bukankah masih satu orang lagi yang bernama Angel?

Dia juga salah satu orang baik yang membantu adiknya. Sekarang Peter akan mencari Angel.

Jika Angel juga tidak tahu, dia akan kembali memohon pada Kelven.

Karena terburu-buru, Peter harus pergi meninggalkan rumah sakit.

Namun, dia tidak menyangka begitu keluar dari gedung rumah sakit, dia bertemu dengan Delis.

Delis membawa beberapa buah dan bersiap-siap masuk ke dalam gedung rumah sakit, kebetulan bertemu dengan Peter.

Keduanya berhenti sejenak dan saling bertatapan.

Saat Delis melihat Peter dan teringat dengan hasil tes DNA yang baru saja dia terima, memastikan bahwa dirinya adalah adik kandungnya, seketika ada gelombang emosi di dadanya.

Terasa menyakitkan.

Rasa sakit itu bercampur dengan rasa benci terhadap mereka.

Untungnya dia mengenakan masker, jika tidak semua emosinya akan terbaca di wajahnya.

Delis berusaha menahan getaran di dadanya dan berpura-pura tidak melihat orang di depannya dan berjalan menjauh.

Peter juga tidak mengh
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 413

    Melihat Kelven tidak ingin menjaga anaknya, Delis terdiam sejenak, kemudian menggendongnya anaknya yang masih tertidur pulas.Melihat gerakannya, pria itu bertanya dengan acuh tak acuh, “Apa yang kamu lakukan?”“Kalau kamu nggak mau membantuku menjaganya, aku akan membawanya keluar sendiri.”Kak Angel sudah mengirim uang padanya, Delis ingin menyewa rumah dan juga mencari taman kanak-kanak untuk anaknya.Meskipun membawa anaknya itu merepotkan, tapi dia tidak punya pilihan.Kelven sedikit marah dan berkata, “Kamu nggak lihat anak itu masih tidur? Kamu mengganggu tidurnya.”“Siapa yang menyuruhmu nggak mau membantuku menjaganya? Jadinya aku harus membawanya.”“Kamu mau pergi ke mana?”Apa yang sedang dipikirkan Delis, mengapa masih berani memercayakan anaknya padanya sekarang?Dan sekarang dia juga tidak benar-benar ingin menjauh darinya.Apakah ayah dari anak ini benar-benar sudah meninggalkan mereka?Saat sedang bingung memikirkannya, Delis menjawab, “Aku mau pergi mencari taman kana

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 414

    Siapa sangka, saat menoleh, Delis melihat Alfred sedang menghampirinya dari kejauhan.Seketika, langkah Delis terhenti dan membeku.Alfred sadar ada yang memperhatikannya dan dia juga menoleh.Namun, orang tersebut mengenakan masker, jadi Alfred tidak melihat wajahnya.Awalnya dia tidak ingin memedulikan, tetapi orang tersebut terlihat sangat mirip dengan Delis. Alfred tidak bisa menahan diri dan terus memperhatikannya.Delis mengalihkan pandangannya dan buru-buru pergi.Alfred jelas melihat bahwa orang itu melarikan diri.Dan itu benar-benar sama persis dengan Delis.Alfred terkejut, apakah benar itu Delis?Delis tidak mati?Alfred sangat bersemangat dan dia mengejar Delis dan berdiri di depannya, lalu memanggilnya, “Delis … “Delis ingin menghindar, tetapi masker di wajahnya langsung ditarik oleh pria itu.Tidak ada pilihan lain, Delis hanya bisa berhenti dan berdiri di sana dengan menundukkan kepalanya.Saat Alfred melihat wanita di depannya benar-benar adalah Delis, dia terkejut.

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 415

    Demi membuat Alfred menyerah, Delis langsung berjalan menuju Kelven.Alfred juga menyadari keberadaan Kelven, melihat Delis meninggalkannya dan kembali ke samping pria itu, Alfred sangat tidak rela.Alfred menghalanginya lagi dan berusaha keras untuk mempertahankannya, “Jangan begini Delis, aku tahu kamu nggak akan kembali.”“Aku salah, maafkan aku Delis, beri aku kesempatan lagi.”Alfred meraih tangannya, wajahnya penuh dengan kesedihan dan penderitaan.Alfred sudah menyukainya sejak lama.Hanya saja Alfred tahu bahwa sudah ada orang lain di hati Delis, jadi Alfred terus menyembunyikan perasaannya.Tadinya, Alfred berpikir bisa membawanya pulang ke rumah dan menjalankan pernikahan palsu dengannya. Dengan begitu, dirinya bisa menyatakan perasaannya dengan terang-terangan.Namun, siapa sangka takdir begitu kejam padanya.Delis kembali menghentikan langkahnya dan menatap pria di depannya dengan dingin.“Kamu nggak mengerti apa maksudku? Aku nggak suka denganmu, nggak pernah sekalipun men

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 416

    Saat melewati pria itu, pria itu mengangkat tangannya dan menahannya.“Beritahu padaku, kamu mencintai Alfred?”Delis berhenti dan matanya melirik pria di kursi roda dengan dingin, lalu dia bertanya balik dengan acuh tak acuh, “Mencintainya atau nggak, apa hubungannya denganmu?”“Bagaimana nggak ada hubungannya denganku? Aku hanya mau tahu bagaimana kamu bisa terluka seperti ini? Apakah keluarganya yang membuatmu seperti ini?”“Nggak ada hubungannya denganmu.”Delis menghempaskan tangannya dan mulai mengemas barang-barangnya.Kelven duduk di sana dan menatapnya, entah sejak kapal Delis mulai terlihat seperti landak kecil lagi. Hati Kelven terasa sakit.Namun, Kelven tidak bisa menahan diri dan marah lagi padanya, “Delis, jelek sekali seleramu mencari pria, malah mencari pria yang melukaimu seperti ini dan kamu malah masih rela melahirkan anak untuknya, apakah kamu bodoh?”Delis yang sedang mengemas barang berhenti gerakannya dan menoleh menatap pria di dekatnya dengan dingin, lalu be

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 417

    Setelah kembali ke ruangan, Mudi melaporkan kepada Kelven, “Pak Kelven, Nona Delis pergi bersama Luna. Perlukan mencari tahu ke mana mereka pergi?”Kelven melambaikan tangannya dan menjawab, “Nggak perlu.”Perempuan itu nggak akan meninggalkan kota ini. Kalau mau tahu di mana dia berada, Kelven bisa melacak lokasinya saja.Selain itu, Alfred ada di tangannya sekarang. Jika wanita itu masih ingin anak itu memiliki ayah, dia pasti akan kembali mencarinya.Untuk mempercepat pemulihan kakinya sendiri, Kelven mulai berlatih tanpa henti.Di Komplek Monde Rafle.Apartemen yang disewa oleh Delis adalah apartemen tipe dua kamar yang nyaman dan lengkap dengan perabotan, siap dihuni.Lokasinya juga sangat bagus, berada di pusat kota.Hari ini sudah terlalu malam, Delis tidak membeli bahan makanan untuk dimasak. Jadi, dia memesan makanan siap saji dan memakannya sebelum memandikan anaknya.Keesokan paginya, Delis mengantar anaknya sendiri ke sekolah.Sekolah itu berada di dalam komplek, sangat ny

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 418

    Kelven menatapnya dan bertanya, “Kamu nggak mengizinkanku masuk?”“Aku nggak mengundangmu,” jawab Delis dengan dingin.Ini adalah alasan Delis menolak untuk tinggal di rumahnya sejaki awal.Ini adalah rumahnya sendiri dan selama dirinya tidak mengizinkannya, pria itu tidak boleh masuk.Hati pria itu terasa sakit, berdiri di depan wanita kecil yang tingginya hanya mencapai bahunya, senyuman di wajah tampannya memudar.Ada sedikit kesedihan dan kekhawatiran di balik matanya.“Aku kangen denganmu, jadi aku datang melihatmu dan putrimu.”Meskipun Kelven tidak tahu apa yang terjadi antara wanita itu dengan Alfred, tetapi selama Delis tetap tinggal di sini, itu menunjukkan bahwa dia tidak ingin berbaikan dengan Alfred.Tanpa Alfred, Delis hanya akan menjadi miliknya sendiri.Jika kangen dengannya, bahkan jika kakinya terluka, Kelven juga akan menahannya dan datang melihatnya.“Kamu kangen denganku? Itu urusanmu, cepat pergi.”Delis tidak memperlakukannya dengan baik. Setelah masuk ke dalam r

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 419

    Delis hanya membuat makan malam untuk dirinya dan putrinya.Setelah menyajikan makanan, Delis menata dua set alat makan. Kemudian dengan wajah datar berjalan ke arah ruang tamu.Delis menggendong putrinya dari kaki pria itu tanpa melihatnya sama sekali dan membawanya ke meja makan, lalu berkata,“Ayo makan, siapa yang terakhir selesai, dia yang mencuci piring.”Setiap kali mengatakan ini, putrinya selalu makan dengan cepat.Namun, sepertinya tidak berlaku kali ini.Luna melihat paman yang diabaikan di ruang tamu, dia melihat ibunya dan bertanya, “Mami, nggak panggil paman makan sedikit?”“Bukan aku yang memanggilnya ke sini, nggak ada bagian dia. Kamu nggak mendengarkan perkataan mami tadi? Bagaimana mami bilang tadi?”“Oh~baiklah!”Teringat bahwa mami tidak menyukai paman tampan itu, Luna ingin menjadi anak yang baik dan patuh, jadi dia tidak memerhatikan paman tampan itu lagi.Kelven masih duduk di sofa ruang tamu, melihat wanita itu benar-benar mengabaikannya dan makan sendirinya,

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 420

    Alfred yang digantung tidak menunjukkan ekspresi apa pun.Bahkan wajah tampannya yang mempesona juga menjadi mengerikan dan sulit dikenal.Mata Delis membelalak, sulit membayangakn rasa sakit yang dialami Alfred. Dengan panik, Delis berteriak ke arah sekitar,“Kelven, Kelven, tolong turunkan dia.”Tak jauh dari sana, Kelven yang didorong mendekat dengan kursi roda.Melihat gadis itu menangis sedih untuk Alfred, dia merasa sangat marah dan dengan dingin berkata, “Sekarang kamu sedang memohon denganmu?”Saat mendengar suara itu, Delis berbalik …Saat melihat seorang pria mendekat ke arah dirinya, Delis berlari ke arahnya dan memohon,“Kelven, kumohon lepaskan dia, turunkan dia, dia bisa mati.”Melihat Alfred terus mengeluarkan darah, lantai bahkan sudah berwarna merah darah, hati Delis terasa seperti tertusuk jarum.Tidak peduli seberapa benci dirinya dengan Keluarga Jovem, Alfred selalu sangat baik padanya.Delis tidak bisa tidak menolongnya.Namun, semakin Delis memohon untuk pria itu

Latest chapter

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status