Share

Bab 390

Penulis: Gunung Api
Saat Nyonya Joven bangun, dia menemukan bahwa tidak ada anak di sebelahnya.

Dia mengira pengasuhnya telah membawa pergi anak itu. Jadi, dia tidak terlalu memperhatikannya. Setelah dibantu oleh pelayan untuk mandi dan berpakaian, dirinya pergi ke ruang makan dan baru memerintahkan,

“Bawa Luna ke sini.”

Pelayan berdiri di sampingnya dan bertanya, “Nyonya, di mana Nona Luna?”

Nyonya Joven menoleh ke arah pelayan dengan wajah tidak senang dan berkata, “Kamu nggak bisa suruh orang untuk mencarinya?”

Anak itu tidak suka bangun terlambat, jadi Nyonya Joven mengira dia dibawa pergi oleh pengasuh untuk bermain.

Atau mungkin sedang bermain dengan pelayan wanita lainnya.

Namun, tidak pernah membayangkan bahwa anak itu hilang.

Karena di seluruh Keluarga Joven, Luna tidak akan bisa keluar dan tidak ada yang berani membawanya keluar.

“Tapi dia tidur bersamamu semalam dan pagi ini aku hanya melihat kamu, nggak melihat Nona Luna.”

Takut disalahkan Nyonya, pelayan tua itu menjawab dengan penuh ketaku
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 391

    Delis mengangguk.Saat Wiliam masih ingin berbicara, terdengar suara teriakan penjaga dari luar sel, “Cepat pergi, Nyonya Joven sudah datang.”Mendengar itu, Wiliam langsung mengenakan topengnya dan menyimpan kantong makanan yang dimakan Delis, kemudian segera berdiri dan pergi.Saat dia keluar dari sel, dia melihat Nyonya Joven sudah datang dengan penuh kemarahan.Nyonya Joven ditemani beberapa pelayan, tampaknya kedatangan mereka tidak bermaksud baik.Wiliam menundukkan kepala berpura-pura menjadi penjaga, berdiri di samping dengan diam tanpa menunjukkan ekspresi apa pun.Nyonya Joven melangkah melewatinya dan langsung menuju pintu ruangan tempat Delis dipenjara.Di sampingnya, kepala patroli membuka pintu, menghormat dan memberi isyarat pada Nyonya Joven untuk masuk. Petugas patroli itu bahkan memerintahkan seseorang untuk membawa kursi ke dalam untuknya duduk.Delis masih berjongkok di sudut dinding.Saat melihat penyihir tua itu masuk, tatapan Delis menjadi penuh kebencian dan kem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 392

    Begitu mendengar sesuatu terjadi pada putrinya, hati Nyonya Joven langsung berdebar.Dia langsung berdiri dan melihat ke arah pengawal yang berdiri di dekat pintu, “Apa yang terjadi pada Wenny?”“Sepertinya dia kecelakaan mobil.”Wiliam menundukkan kepalanya dengan menggunakan topeng di wajahnya, dia berbicara dengan nada suara yang berbeda dan terlihat agak gugup.Wiliam tahu betul dengan keluarga ini. Mereka tidak akan ragu-ragu untuk berbuat kejam.Jika tahu bahwa dirinya berbohong, pasti tidak akan bisa memaafkannya.Nyonya Joven masih sangat mencintai putrinya, dia ingin langsung pergi melihat putrinya.Namun, setelah berjalan beberapa langkah, dia berhenti dan melihat ke arah Delis yang tergeletak di lantai.Melihat bahwa pelayan itu masih ragu untuk melakukannya, Nyonya Joven kembali dan menendang salah satu dari mereka.Nyonya Joven mengambil pisau dari tangan pelayan itu sendiri dan dengan kasar menarik rambut Delis hingga wajahnya menghadap kepadanya, lalu berkata dengan ding

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 393

    Nyonya Joven langsung menghampirinya dan meraih putrinya. Lalu melihatnya dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dengan cemas, kemudian bertanya, “Kamu baik-baik saja? Apakah kamu terluka?”Wenny bingung dan menjawab, “Aku baik-baik saja, tapi aku nggak menemukan Kak Wiliam. Ibu, cepat perintahkan orang untuk mencarinya, apakah dia melarikan diri lagi dan meninggalkanku?”Nyonya Joven tidak memedulikan apa yang dikatakan putrinya, dia bertanya lagi, “Bukankah kamu kecelakaan mobil?”“Apa? Aku bahkan nggak pergi dari rumah, bagaimana bisa mengalami kecelakaan?”Wenny menarik tangan ibunya dan memohon, “Ibu, bisakah kamu menyuruh orang untuk mencari Kak Wiliam untukku? Dia hilang lagi, dia mau melarikan diri lagi dariku.”Melihat putrinya menangis, Nyonya Joven segera memeluknya dengan lembut.“Iya iya, tenang saja, aku akan menyuruh orang untuk mencarinya untukmu. Jangan menangis, Wiliam nggak berani meninggalkanmu.”Usai bicara, Nyonya Joven langsung memerintahkan kepala pelayan di bel

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 394

    Wiliam membawa Delis melalui lorong penjara gelap dan melarikan diri ke bukit belakang.Melihat betapa sakitnya Delis, wajahnya bahkan menjadi pucat, Wiliam membiarkannya duduk di bawah pohon besar, wajahnya terlihat sangat sakit.“Kita istirahat sebentar dulu. Kamu pasti sangat sakit, ‘kan? Kamu tahan sebentar lagi ya, begitu melewati sini, semuanya akan baik-baik saja.”Wiliam tahu dia sangat menderita.Namun, dia juga tidak membawa obat, mereka juga berada di bukit belakang sekarang, tidak ada cara untuk membantunya meredakan rasa sakit.Delis mengerutkan kening, rasa sakit di seluruh tubuhnya membuatnya terasa lelah dan lemah, pandangannya menjadi kabur.Delis bahkan bisa merasakan luka di wajahnya masih mengalirkan darah. Dengan lemah, Delis berkata pada Wiliam, “Coba lihat apakah ada rumput liar di sekitar. Tanaman itu tinggi dan daunnya pahit, bawa sedikit untukku. Itu bisa menghentikan pendarahan dan menyembuhkan luka.”Delis tidak tahu seberapa dalam luka goresan di wajahnya,

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 395

    Di atas helikopter, Peter mengenakan seragam loreng dari Negara E, terlihat tegas dan kuat dengan aura yang begitu kuat.Dia menggunakan teropong untuk mencari dua orang di hutan belakang, dengan mudah dia menemukan bayangan keduanya.Peter mengangkat sudut bibirnya dengan dingin, lalu berteriak dengan menggunakan terompet, “Wiliam, kamu benar-benar ingin menantangku?”Wiliam tidak menghiraukannya dan terus menopang Delis berjalan.Peter melemparkan teropongnya, memberi perintah pada anak buahnya, “Turun di depan mereka.”Peter memang tidak akan menembak mereka.Jika melukai Wiliam, dia tidak bisa memberi penjelasan pada Wenny nantinya.Tujuannya kali ini adalah wanita bernama Delis dan membawa Wiliam kembali.…Delis merasa snagat lelah dan sakit.Dia tidak bisa berjalan lagi. Menatap helikopter di udara dan melihat bahwa helikopter tersebut akan mendarat di depan mereka. Seketika Delis merasa lemah dan duduk di tanah, air matanya mengalir di pipinya.“Kita nggak bisa melarikan diri,

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 396

    Semua orang dari Keluarga Joven sangat kejam.Takut Peter akan melukai Delis, Wiliam langsung melindungi Delis di belakangnya dan memandang Peter, sambil berkata, “Peter, mengapa kalian harus begitu kejam? Bukankah selama Delis berpisah dan nggak pernah berhubungan dengan Alfred lagi, semua masalah akan selesai?”“Lihatlah dia, seorang wanita lemah, ibumu nggak hanya memukulinya dengan kejam, ibumu bahkan merusak wajahnya sendiri.”“Apakah kalian nggak bisa mengampuninya? Aku jamin dia akan menghilang tanpa jejak dan nggak akan berhubungan lagi dengan Alfred.”Tatapan Peter berpindah dari Wiliam ke wanita di belakangnya.Wajahnya yang dulunya cantik dan putih, benar-benar sudah rusak dan terlihat sangat mengerikan.Namun, mengingat ini adalah perintah ibunya, Peter tidak bisa melawan.Tanpa sedikitpun belas kasihan, Peter memberitahu Wiliam, “Aku nggak akan menunjukkan belas kasihan pada orang yang pantas mati.”Peter mengangkat pisau belatinya dan mengarah ke kepala Delis.“Jangan.”

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 397

    Merasa sangat bersyukur, Delis segera bangun dari tempat tidur dan mencoba untuk pergi.Namun, dia merasa haus dan lapar. Saat keluar dari kamar, Delis ingin langsung mencari sesuatu untuk dimakan.Melihat ada sebotol air di meja ruang tamu, Delis mengambilnya dan langsung meminumnya habis.Sebotol air langsung habis diteguknya.Setelah itu, dia ingin mencari makanan lagi, tapi tumpukan foto di atas meja menarik perhatiannya.Delis membungkuk dan mengambil beberapa foto itu dengan heran.Tiba-tiba, terdengar suara pria yang dingin dan tegas dari jauh, “Apa yang kamu lakukan? Letakkan itu.”Delis terkejut, tetapi dia tidak meletakkan kembali foto-foto itu.Alasannya adalah orang di foto itu sangat mirip dengan dirinya saat berusia tiga hingga lima tahun.Benar-benar mirip, sampai-sampai dirinya tidak bisa membedakan apakah itu dirinya atau orang lain.“Siapa yang mengizinkanmu menyentuhnya sembarangan?”Peter mendekat dan merebut foto-foto di tangan Delis. Lalu menatapnya dengan dingin

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 398

    Melihat reaksi Peter, tiba-tiba Delis merasa ada firasat yang buruk.Delis bersikeras, “Katakan dulu padaku, dia siapanya kamu? Dan apa tujuanmu mencarinya?”Peter menyadari bahwa dirinya telah kehilangan kendali.Peter melepaskan pegangannya pada Delis, berusaha untuk tenang dan setelah meredakan emosinya, dia berkata perlahan, “Dia adalah adik perempuanku, adik kandungku.”Delis terdiam.Mata Delis membelalak, dia menatap pria di sampingnya dan sulit memercayainya.Dia tidak percaya bahwa gadis kecil di foto itu adalah putri kandung dari Keluarga Joven.Delis berusaha keras untuk tetap tenang, membantah fakta itu dengan keras.Setelah beberapa saat, Delis bertanya lagi, “Bukankah kamu sudah punya adik? Bagaimana mungkin gadis kecil di foto itu adalah adik kandungmu?”Bukankah Wenny adalah adiknya? Dan seumuran dengan dirinya.Jadi, gadis kecil di foto itu tidak mungkin adiknya.Peter pasti salah.“Di mana kamu melihatnya?”Peter tidak peduli untuk menjelaskan banyak hal pada Delis,

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status