Selama membukitkan dirinya berhubungannya dengan Keluarga Joven, seharusnya mereka akan mengembalikan Luna padanya, ‘kan?Setelah lama kemudian, Delis akhirnya keluar dari kamar mandi.Setelah keluar, dia duduk di belakang Peter dan diam-diam menarik beberapa helai rambutnya dan menyembunyikannya dengan hati-hati saat Peter tertidur.Peter merasakan sesuatu di kepalanya.Namun, dia hanya membuka mata sebentar untuk melirik Delis, kemudian kembali memejamkan matanya dan beristirahat.Pesawat mendarat di Kota A. keduanya keluar dari pesawat dan Peter memberikan sejumlah uang dan sebuah masker pada Delis.Delis melihatnya dan tidak mengerti.Pria itu menjelaskan dengan dingin, “Kamu nggak punya uang sepeserpun, bahkan nggak ada ponsel. Bagaimana kamu bisa bertahan hidup sendirian di sini?”“Ambil ini, ingat kata-kataku, jangan pernah kembali ke Negara E, jangan pernah hubungi Alfred lagi. Kalau nggak, aku nggak akan melepaskanmu begitu saja.”Teringat bahwa dirinya perlu uang untuk tes D
Delis tidak ingin membuat kakaknya khawatir, dia berbohong, “Nggak apa-apa, aku akan segera menyelesaikannya.”“Ada hubungannya dengan Kelven?”Angel takut bahwa Kelven mungkin telah memaksanya.Saat dirinya pergi ke Kota sebelumnya, dia mengatakan banyak hal pada Kelven, jadi dia berharap Kelven tidak membuat masalah lagi untuk Delis.Delis membantah, “Nggak ada hubungannya dengannya, ini masalahku sendiri.”“Kalau begitu, apakah Kelven ada menghubungimu beberapa hari ini?”Tanya Angel lagi.Angel masih ingat kata-kata Kelven padanya. Awalnya Angel ingin menjelaskan pada Delis, tetapi dia tidak bisa menghubunginya selama beberapa hari ini.Delis menjawab, “Nggak ada, dia sendiri bahkan terluka, untuk apa menghubungiku lagi.”Angel berkata dengan serius, “Mungkin dia juga nggak bisa menghubungimu. Cedera ringan seperti itu nggak membahayakan nyawanya, jangan khawatirkan dia.”“Tapi, Delis, aku pernah mencarinya sebelumnya. Dia memberitahuku semuanya tentang kalian berdua, sepertinya k
Kelven terdiam.Membantunya merebut kembali anaknya?Merebutnya dengan dirinya sendiri?Kelven merasa sepertinya mereka tidak sedang membicarakan hal yang sama.Namun, Kelven tidak peduli. Dia kembali dengan sikap angkuhnya dan berkata dengan serius,“Kalau kamu mau melihat anak perempuanmu, datanglah ke rumah sakit dan temui aku.”Tanpa berpikir panjang, Delis langsung menolak, “Sudahlah, lebih baik aku mengandalkan diriku sendiri.”Tanpa ragu, Delis langsung mematikan teleponnya. Berpikir bahwa kemungkinan besar dirinya adalah bagian dari Keluarga Joven, setelah mendapatkan tes DNA, dia bisa kembali dan merebut kembali anaknya, tidak perlu merepotkan Kelven.Jika Kelven tahu bahwa anak perempuannya adalah miliknya, Kelven juga pasti akan mencoba merebutnya kembali.Meskipun pria itu tidak pernah mengkhianatinya dan tidak pernah menghamili Wendo.Namun, mereka sudah tidak bisa kembali.Delis tidak bisa berpura-pura seolah-olah tidak ada yang terjadi dan kembali ke samping tanpa dosa.
Meskipun tidak percaya bahwa putrinya ada di tangan Kelven, tetapi entah mengapa, Delis tetap pergi ke rumah sakit.Saat tiba di rumah sakit, sudah pukul sepuluh malam.Setelah menemukan ruangan Kelven, Delis yang mengenakan masker terpaku di depan pintu. Dia tidak punya keberanian untuk melangkah lebih jauh.Kelven duduk di atas kasur, terus menatap ponselnya.Melihat waktu berlalu tanpa kehadiran wanita itu. Kelven tak tahan lagi dan mengirimkan cuplikan video Luna padanya.Saat menerima video putrinya yang dikirimkan Kelven, Delis langsung membuka pintu dan masuk.Delis berdiri di depan kasur, menatap pria yang duduk di atasnya. Delis berkata, “Di mana putriku?”Kelven masih menatap ponselnya. Saat mendengar suara, dia baru mengangkat kepalanya perlahan, pandangannya tertuju pada wanita di depannya.Kelven melihatnya, wanita yang dia kenal.Hanya saja Kelven bingung, mengapa dia memakai masker?Wajah tampak Kelven memuram dan berkata dengan dingin, “Malu bertemu denganku? Lepaskan
Delis menyeka air matanya dan menurunkan suaranya.Dia tidak menyangka bahwa putrinya benar-benar berada di tangan pria ini.Akhirnya, dirinya tidak perlu merendahkan diri untuk pergi ke rumah Keluarga Joven lagi.Bahkan jika hasil tes DNA menegaskan bahwa dirinya adalah putri Keluarga Joven, dia juga tidak akan pernah berhubungan lagi dengan keluarga itu.“Lepaskan maskermu.”Perintah Kelven padanya dengan wajah muram.Delis masih mengenakan masker.Ini membuat Kelven sangat kesal, membuat Kelven merasa bahwa Delis tidak ingin dirinya melihatnya.Delis menolak untuk melepaskannya, “Aku bukan penipu, untuk apa harus melihatku? Katakan saja apa yang harus aku lakukan agar kamu mau membiarkanku bertemu dengan putriku?”“Aku menyuruhmu melepaskan maskermu.”Kelven kehabisan kesabaran.Delis bertanya padanya, “Apakah dengan aku melepaskan masker, kamu membiarkanku bertemu dengan putriku?”Kelven hanya diam.Pria itu tidak menjawab, matanya menatapnya dengan dingin.Delis menundukkan pandan
Delis tahu bahwa Kelven tidak akan menyakiti putrinya.Bagaimanapun, putrinya begitu patuh dan disukai oleh semua orang.Namun, harus menunggu sampai kakinya sembuh, itu akan memakan waktu yang sangat lama.Delis berdiri di sana, tidak tahu harus berkata apa.Kelven tidak lagi memerhatikannya, dia menekan tombol panggilan untuk memanggil dokter.Dokter buru-buru datang dan melihat ada orang lain di ruangan, dokter tidak berani melihatnya lebih lama dan langsung bertanya pada pria di atas tempat tidur,“Pak Kelven, kamu nggak enak badan?”“Bukan. Periksa luka di wajahnya.”Perintah Kelven dengan dingin.Ekspresi Delis berubah sedikit. Dia ingin menolak, tetapi melihat pria itu menatapnya dengan tajam, dirinya hanya bisa diam.Dokter melihat ke arah Delis dan berkata, “Kamu duduk ke sini, aku akan memeriksanya.”Delis patuh berjalan ke sofa dan melepaskan maskernya.Dokter meminta perawat untuk menyiapkan obat-obatan dan dengan hati-hati melepas perban di pipi Delis.Saat melihat luka d
Meskipun berada di dekatnya sekarang, tetapi teringat bahwa Delis sudah bersama dengan orang lain dan bahkan sudah melahirkan seorang putri, Kelven sangat marah.Kelven membencinya.Benar-benar membencinya.Namun, tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidak memikirkannya, untuk tetap memilikinya di sisinya.Namun, saat Delis berada di sisinya, dirinya juga tidak tahu harus melakukan apa padanya.Kelven merasa dirinya sangat labil, tetapi dia juga tidak tahu harus bagaimana.Melihat wanita kecil itu bergerak, mungkin karena ruangan yang terlalu panas, membuatnya tidak nyaman dan menendang selimutnya.Kelven mengambil tongkat yang ada di sebelahnya, bangkit dari kasurnya untuk merapikan selimutnya.Belum selesai merapikan selimutnya, Kelven melihat bekas merah di bagian lehernya, sepertinya bekas cambukan.Hati Kelven berdegup kencang lagi.Saat wanita itu tertidur, Kelven membuka baju wanita itu dengan lembut. Dan Kelven melihat bekas-bekas cambukan di punggunya. Kelven merasa hatinya san
Delis terdiam.“Aku akan menelepon Mudi sekarang dan menyuruhnya mencari pembelinya.”Kelven berpura-pura mengambil ponselnya.Sementara itu, Delis menatapnya tanpa bereaksi.Delis tidak percaya Kelven akan benar-benar menjualnya.Itu adalah putrinya, jika Kelven benar-benar menjualnya, Delis akan memberitahunya kebenarannya dan dia pasti akan menyesalinya.Melihat wanita di samping tidak terjebak, Kelven menyimpan ponselnya dan menatap tatapan gadis itu.Keduanya bertatapan dan tiba-tiba suasana menjadi sangat tenang.Ada sedikit rasa canggung di dalam ketenangan itu.Delis menghindari tatapannya dan terus makan buburnya sendiri.Kelven juga tidak memaksanya lagi, dia hanya duduk di ujung kasur dengan perut kosong.Kelven benar-benar lapar.Dia diam-diam melirik Delis lagi.Namun, Delis tidak meladeninya. Setelah kenyang, dia pergi ke kamar mandi.Saat keluar dari kamar mandi, Delis mendengar pria itu bicara dengan seseorang dengan suara kecil.Kelven berbicara dengan Luna melalui tel
Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol
Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p
Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi
Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l
Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa
“Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem
Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l
“Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De
Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b