Share

Bab 303

Penulis: Gunung Api
Setiap kali dia merasa kesal, dia pasti akan memukul atau menghina para gadis itu, atau bahkan memotong gaji mereka.

Karena mereka semua berasal dari desa dan tidak banyak sekolah, gadis-gadis kecil itu sangat penakut dan tidak berani melawannya.

Seperi saat ini.

Wendo memegang cambuk di tangannya dan menghajar mereka, tetapi mereka tidak berani mengeluh sedikit pun.

Begitu mereka mengeluh, mereka tidak akan mendapatkan gaji dan kerja mereka selama sebulan akan sia-sia.

Saat Mudi tiba, dia tidak menekan bel, tetapi langsung memasukkan kata sandi untuk membuka pintu.

Begitu masuk, dia melihat Wendo memukuli gadis-gadis mud aitu dengan cambuk.

Wajah Mudi langsung memuram dan berteriak, “Apa yang sedang kamu lakukan?”

Mendengar suara itu, Wendo terkejut.

Dia menoleh perlahan dan membuang cambuknya saat melihat asisten Pak Kelven. Wendo tersenyum dan berkata,

“Kak Mudi, mengapa kamu datang ke sini? Aku, aku hanya sedang bermain dengan mereka.”

Sambil berbicara, Wendo sambil mengisyaratka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 304

    Setelah satu jam perjalanan, Delis dan sepuluh pengawalnya tiba di pintu gerbang sebuah vila di pinggiran kota.Lokasi yang diberikan oleh Alfred ada di sini.Saat Delis tiba, pintu besi vila terbuka secara otomatis. Delis memerintahkan empat pengawal untuk tinggal di luar vila dan menunggu perintahnya.Mobil Delis masuk ke dalam vila dan berhenti di halaman yang luas. Sebelum keluar dari mobil, Delis memberi perintah lagi, “Dua orang ikut aku turun dari mobil, yang lainnya tunggu perintahku. Apapun yang terjadi, pastikan keamananku.”Para pengawal yang terlatih dengan baik menjawab serentah, “Baik.”Mengetahui Delis telah tiba, Alfred keluar untuk menyambutnya.Alfred mengenakan setelan jas santai, tampak rapi dan tampan, jauh dari kesan dingin sdan tak berperasaan saat Delis pertama kali bertemu dengannya. Sekarang Alfred terlihat jauh lebih ramah.Orang yang tidak tahu akan mengira dia adalah orang yang ramah dan baik.Delis masih sangat waspada dengannya saat Alfred mendekat dan

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 305

    “Plak!”Sisi wajahnya yang lain kembali ditampar dengan keras.Pukulan itu membuat Herli merasa sangat sakit, matanya memerah.Namun, dia tidak menyerah, dia ingin berteriak lagi, tetapi tiba-tiba dia terdiam.Alasannya adalah dia melihat pria di sampingnya.Bukan Kelven, melainkan …Orang yang dulu mengikuti Delis.Jadi, mereka berdua bersekongkol?Herli melihat Delis lagi dan tiba-tiba mulai tertawa gila.“Delis, kamu menculikku tanpa sepengetahuan Kelven? Kubilang padamu, kalau Kelven tahu perlakuan kasarmu padaku, dia nggak akan memaafkanmu begitu saja.”Tadinya kondisi masih baik-baik saja, tetapi begitu wanita ini mengungkit Kelven, amarah Delis langsung terpancing.Delis memerintahkan pengawal di belakangnya, “Bawa cambuk ke sini.”Hari ini dirinya tidak akan puas sampai melihat Herli berdarah-darah.Namun baru saja dia berbicara, Alfred langsung tersenyum ringan dan berkata, “Kamu sedang hamil, nggak pantas untuk melakukan itu.”Delis menoleh melihatnya.Alfred menerima pisau y

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 306

    Herli melihat kebencian yang begitu jelas di wajah Delis, dia tahu bahwa dirinya tidak akan bisa melarikan diri dari wanita itu hari ini.Namun, dia tak mau menyerah.Dirinya adalah putri Keluarga Pohan, lahir dari keturunan bangsawan, bagaimana dia bisa menjadi budak.Dengan cepat pikirannya berputar, memikirkan cara untuk menyelamatkan dirinya.Tiba-tiba dia teringat dengan Kelven dan berteriak pada Delis, “Delis, kalau Kelven tahu apa yang kamu lakukan padaku, dia nggak akan memaafkanmu. Bagaimanapun juga, Kelven berhutang budi padaku. Cepat lepaskan aku.”“Dan apa hubunganmu dengan pria ini? Kalau Kelven tahu itu, dia juga nggak akan melepaskanmu begitu saja.”Delis tidak mau berbicara panjang lebar dengannya, hanya mendengus dingin, “Kamu masih berharap Kelven bisa datang menyelamatkanmu? Jangan mimpi.”Delis menggertak dan memberi perintah, “Lemparkan dia ke dalam kendang ular sekarang juga. Aku mau melihat ribuan ular itu merayap di sekelilingnya. Sungguh menakjubkan.”Beranin

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 307

    Teringat bahwa orang yang berselingkuh dengan Kelven adalah Wendo, Delis hampir muntah karena merasa sangat jijik.Namun, Delis berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak percaya pada kata-kata Herli sepenuhnya, mungkin dia hanya mencoba memecah belah.Dia harus memastikan semuanya sendiri.Teringat sesuatu, Delis mengeluarkan ponselnya dan menelepon Bibi Siti, lalu meminta nomor ponsel Wendo.Setelah mendapatkan nomor tersebut, Delis mencari tahu lokasinya di internet.Setelah mengetahui bahwa Wendo tinggal di sebuah komplek elit, Delis segera berkata pada Alfred, “Antar aku ke lokasi ini.”Alfred melihat lokasi di ponselnya dan masih agak khawatir, lalu berkata, “Lebih baik aku mengantarmu ke rumah sakit dulu.”“Nggak perlu, aku sudah lebih membaik. Aku hanya perlu menyelesaikan sesuatu di komplek ini sebentar.”“Baiklah.”Alfred menyetujuinya.Melihat raut wajah Delis yang masih muram, Alfred memberinya botol air mineral padanya, “Minumlah dulu.”Alfred merasa iba melihat apa y

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 308

    Saat merasa ada yang berjalan masuk, Wendo menolehkan kepalanya …Dan saat melihat orang yang berjalan masuk adalah Delis, Wendo langsung berdiri dengan canggung dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.Delis jalan masuk, melihat sekeliling ruangan yang mewah dengan tatapan dingin. Meskipun gelombang emosi berkecamuk di dalam hatinya, wajahnya tetap tenang dan tanpa ekspresi.Saat memasuki ruang tamu, tatapan Delis sangat tajam, dia menatap Wendo dengan tatapan yang tajam.Tanpa banyak bicara, Delis melangkah maju dan dengan keras menamparnya.Wendo terkejut.Dia menutupi wajahnya yang ditampar, terkejut dan tidak berani berkata apa-apa.Delis bertanya padanya, “Kamu tahu kenapa aku menamparmu?”Wendo menundukkan kepala dan tidak menjawab.Wendo sangat jelas bahwa Pak Kelven sangat menyayangi Delis. Jika melukainya, Pak Kelven pasti akan menghancurkannya.Wendo lebih memilih menahan rasa malunya dan tidak berani tidak hormat pada Delis.“Sudah berapa lama kamu tinggal di sini?”Meliha

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 309

    Setelah memakannya, Wendo pergi ke kamarnya dan melompat-lompat, hingga akhirnya berhasil menggugurkan kandungannya.Saat merasakan cairan mengalir keluar dari tubuhnya, Wendo tidak langsung memberitahu Kelven, melainkan memilih untuk menelepon ambulan.…Delis pulang ke rumah.Dia pergi ke kamarnya dan berdiri di depan kasurnya. Akhirnya dia mengerti mengapa Kelven tiba-tiba mengganti kasurnya.Jadi, Kelven dan Wendo melakukannya di kasur ini?Apakah itu semua terjadi pada saat dirinya sedang bertengkar dengan Kelven dan memilih untuk tinggal di asrama?Sepertinya iya.Anehnya, Delis berhasil menahan diri untuk tidak melampiaskan amarahnya.Dia bahkan menahan diri untuk tidak menanyakannya langsung pada Kelven.Semuanya seperti sebuah fakta yang tidak perlu dikonfirmasi lagi.Saat kembali ke ruang tamu dan duduk, Delis menyadari bahwa dirinya sangat tenang.Dia tidak menangis dan tidak meminta penjelasan dari Kelven.Apakah … dirinya telah menyerah pada Kelven?Sebenarnya, bukankah di

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 310

    Mengapa setelah mengetahui masalah Wendo, Delis terlihat begitu tenang dan patuh. Itu membuat Kelven merasa aneh.Teringat ketenangannya itu merupakan tanda peringatan bahwa Delis akan pergi, Kelven segera merangkulnya erat dan berkata dengan suara rendah, “Delis, jangan begini. Aku tahu ini salahku. Kamu boleh menangis, boleh memukulku, boleh memarahiku. Tapi tolong jangan tinggalkan aku, ya?”Delis bersandar di dadanya, perlahan-lahan, Delis merasa bahwa rasa sakitnya sudah tidak begitu terasa.Mungkin karena sudah mati rasa.Ini juga merupakan tanda baik.Delis tersenyum, mendorongnya dan menatapnya, lalu berkata, “Jangan terlalu menyalahkan dirimu. Wendo bilang kamu mabuk dan menganggapnya sebagai aku. Jadi, kamu masih mencintaiku.”Delis tersenyum pahit dan melanjutkan, “Kamu khawatir setelah menggugurkan bayinya, dia menjadi mandul. Aku bisa mengerti itu. Aku benar-benar nggak menyalahkanmu. Nggak ada pria di dunia ini yang nggak berselingkuh, kamu sudah termasuk baik.”Delis

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 311

    Delis tersenyum dengan lembut, menahan perasaan jijik di dalam hatinya, lalu mendorongnya dan tetap tersenyum.“Aku sudah memaafkanmu, nggak perlu terus-terusan minta maaf padaku.”Kelven melihatnya masih berpura-pura tidak peduli, itu terasa seperti jarum yang menusuk hatinya.Kelven memeluknya lagi dengan erat. “Tunggu aku sebentar lagi, aku akan menemukan kebenarannya.”Delis hanya diam.Kebenaran?Kebenaran apa yang dimaksud?Apakah masalah dirinya dengan Wendo masih perlu diragukan?Mereka bahkan sudah punya akan dan memutuskan untuk melahirkan.Memberinya rumah mewah dan membiarkannya mengandung dengan tenang, apakah semua itu palsu?Jika begitu, seharusnya Kelven sudah tidak membutuhkan bayi dalam kandungannya lagi.Akhirnya, Delis mengerti apa yang harus dia lakukan.“Kelven, aku sangat mengantuk, bolehkah aku tidur?”Delis benar-benar tidak ingin dipeluk olehnya, itu membuatnya merasa mual.“Aku akan tidur bersamamu dan memelukmu seperti ini.”Kelven tidak ingin melepaskannya,

Bab terbaru

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status