Share

Bab 199

Author: Gunung Api
Owen melihat anak itu dengan terkejut.

Delis melanjutkan, “Albert punya seorang anak perempuan yang menderita leukimia. Untuk menyembuhkannya, mereka membutuhkan sumsum tulang Joel untuk transplantasi.”

“Apa?”

Owen sangat terkejut. “Albert punya anak perempuan?”

Mengapa dirinya tidak tahu tentang ini?

Kakaknya sudah pergi ke luar negeri selama beberapa tahun, wajar jika tidak tahu. Tetapi dirinya tidak pergi ke luar negeri, bagaimana bisa tidak tahu tentang putrinya?

Owen melihat Delis dan bertanya dengan penuh emosi, “Di mana Albert?”

“Sepertinya sedang di rumah sakit menemani putrinya.”

Jawab Delis dengan suara rendah.

Owen sangat marah dan ingin segera menemui Albert untuk meminta penjelasan, tetapi dia dicegah oleh Angel yang baru saja keluar dari dapur.

“Owen … “

Owen berhenti dan berbalik menghadap kakaknya. Dia menatap kakaknya dengan sedih dan berkata,

“Maaf kak, aku nggak tahu bahwa Albert punya seorang putri. Tapi tenang saja, aku akan menemui dia sekarang dan meminta penjel
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 200

    “Tapi aku sangat marah.”Owen jongkok di lantai, menekan kepalanya dengan keras untuk menahan amarah di dadanya.“Delis, kamu nggak tahu bagaimana kakakku mengurus anaknya sendirian selama ini. Dia melahirkan tanpa memberitahu keluarga, dia sendirian di luar negeri, sambil sekolah dan merawat anak.”“Baru-baru ini, dia pulang dengan membawa anak. Kami baru tahu bahwa dia melahirkan seorang anak sendirian di luar negeri dan anak itu adalah milik Albert.”“Setelah Albert mengetahui hal ini, dia langsung mencari kakakku. Kakakku setuju untuk bersamanya agar bisa memberikan anaknya sebuah keluarga yang utuh.”“Tapi siapa sangka Albert begitu bajingan, begitu tergesa-gesa menikah dengan kakakku, ternyata untuk menyelamatkan anak perempuannya yang dia lahirkan dengan orang lain.”“Joel baru berusia lima tahun, bagaimana Albert bisa memikirkan untuk mengambil sumsumnya. Dia nggak pantas untuk menjadi seorang ayah.”Saat berbicara sampai akhir, suara Owen menjadi serak.Delis bisa merasakan ke

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 201

    Apalagi peristiwa antara dia dengan Wiliam juga belum lama berlalu.“Apa maksudmu, aku suka berpelukan dengan pria lain?”Kata-kata Kelven menusuk hati Delis.Dengan bantuan lampu jalan, Delis melihat wajah dinginnya, lalu menjelaskan,“Aku hanya mau menghentikannya untuk mencari Albert, kami … ““Aku buta?”Kelven memotong kata-kata Delis, dengan suara rendah dia melanjutkan, “Kamu pikir aku aku sudah tua dan mataku sudah buram, nggak bisa melihatnya dengan jelas?”“Delis, jangan pikir karena aku memanjakanmu, kamu bisa dengan bebas menusuk hatiku berulang kali. Kalau bukan karena melihatmu masih kecil, aku sungguh ingin memukulimu.”Kelven benar-benar tak ingin meladeninya, langsung berjalan melewatinya.Kelven takut tak bisa mengendalikan emosinya dan menyakitinya.Seperti sebelumnya, memukulnya hingga bokongnya memar.Delis berdiri di tempat, kata-kata pria itu bagaikan belati yang menusuk hatinya.Dia merasakan rasa sakit yang menusuk-nusuk di dadanya, membuatnya sulit bernapas.P

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 202

    Delis tak menyangka pria tua ini akan menyuruhnya pergi.Ini membuat perasaan tidak aman Delis meningkat. Dia menjadi semakin takut ditinggalkan oleh pria ini suatu saat ini.Delis menekan bibirnya, menatapnya dengan tajam dan bertanya dengan ragu, “Benar mau aku pergi?”Asalkan Kelven mengangguk, Delis akan pergi.Bagaimanapun, Delis juga merasa tidak pantas untuknya.Sebenarnya Delis juga merasa sangat tertekan saat bersama dengannya.Kelven bukan benar-benar ingin Delis pergi, hanya ingin melepaskan sedikit rasa marah dalam hatinya.Kelven tidak berbicara, lalu berbalik pergi ke ruang ganti.Delis masih berdiri di sana, menundukkan kepalanya dengan sedih.Akhirnya saat pria itu pergi untuk mengganti pakaian, Delis pergi.Namun, Delis juga hanya pergi ke ruang tamu lantai bawah.Setelah mengganti pakaian dan keluar, Kelven tidak melihat Delis di sana. Seketika dia menjadi cemas.Takut Delis benar-benar pergi, Kelven langsung keluar dari kamar.Saat berdiri di atas tangga dan melihat

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 203

    Delis tidak hanya tidak pergi, malah melompat ke pangkuannya dengan paksa. Lalu dengan lembut dan manja, dia berkata, “Sayang, aku bahkan sudah minta maaf denganmu, jangan marah lagi ya? Ya~~”Kelven hanya diam.Kelven tidak menyangkal bahwa dia tidak bisa menolak saat wanita ini bersikap manja padanya setiap kali.Namun, Kelven masih merasa tidak puas dalam hatinya.Jika memaafkannya terus menerus akan membuatnya mengulanginya lagi dan Delis tidak akan pernah belajar dari kesalahannya.“Delis, aku sedang dalam suasana hati nggak baik sekarang. Kamu pergi ke kamar dulu dan jangan ganggu aku.”Kelven mencoba sekuat tenaganya untuk menahan amarahnya dan tidak melampiaskan amarahnya pada Delis.Delis mengernyit, menyadari bahwa sikap manjanya tidak berfungsiDelis duduk tegak, memegang wajah tampan Kelven, lalu mencoba untuk menciumnya.Namun, tak disangka Kelven menghindar dan menarik tangan Delis. “Jangan sentuh aku, berdiri.”“Nggak mau.”Delis tetap mau menciumnya.Kelven menjadi kes

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 204

    Delis bangun dan merapikan pakaiannya, lalu keluar dari asrama untuk bertemu dengan Vinie.Mereka berdua berhenti di sebuah tempat teduh di dekat asrama. Delis berdiri beberapa langkah dari gadis yang sedang membelakanginya.Bagi Delis, Vinie adalah orang yang pendiam.Cara berpakaiannya juga sangat tertutup.Jika bukan karena hubunganya dengan Albert, mungkin mereka masih bisa menjadi teman yang baik.Delis mendekat dan bertanya, “Apa yang mau kamu bicarakan denganku?”Vinie berbalik dan menatapnya dengan ekspresi sedih.“Aku nggak tahu apa hubunganmu dengan istri Kak Albert, tapi bisakah kamu memohon padanya untuk menolong Adeline?”Delis terdiam.Bagaimana mungkin?Kak Angel adalah korban!“Delis, kakakku meninggal tidak lama setelah melahirkan Adeline. Aku yang menjaganya sejak saat itu. Kalau bukan karena dia sakit, aku juga nggak akan cari Kak Albert.”Vinie menangis dan menundukkan kepalanya, lalu melanjutkan, “Kalau aku nggak bawa anak itu untuk mencari Kak Albert, mungkin dia

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 205

    Kelven masih duduk di kantornya, raut wajahnya sangat muram, jelas terlihat dia dalam suasana hati yang buruk.Mudi bahkan tidak berani menatapnya langsung, hanya berdiri di sampingnya dengan kepala tertunduk.Setelah diam sejenak, Kelven berbicara, “Kalau dia begitu suka tinggal di kampus, aturkan asrama untuk dia tinggal di kampus. Kirimkan dua orang untuk mengawasinya, asalkan dia tinggal meninggalkan kampus, dia boleh bermain sepuasnya.”Kelven masih marah, tidak mungkin pergi menjemputnya sendiri.Kelven sudah menurunkan gengsinya untuk meneleponnya, Delis malah tidak mau mengangkatnya.Kelven tidak akan merendahkan dirinya lagi untuk memohon Delis.Jadi, selama beberapa hari berikutnya, Delis juga tidak lagi menerima panggilan atau pesan dari Kelven. Bahkan tidak ada sopir yang datang menjempuntya di kampus.Namun, teringat dengan Kak Angel, hari jumat, Delis pergi ke perumahannya menggunakan taksi.Namun, Delis tidak pergi ke rumah Kelven, melainkan ke rumah sebelah, rumah Kak

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 206

    “Kak Angel … ”Delis duduk di sebelah Angel, tahu bahwa Angel sangat sedih, Delis mengangkat tanganya untuk memeluknya.Angel akhirnya tidak bisa menahan air matanya.Dia memeluk Delis dengan erat dan menangis, “Delis, apakah aku salah? Aku hanya ingin melindungi anakku. Apa haknya dia menyalahkanku?”“Apa hubungannya denganku kalau anaknya dengan wanita lain meninggal.”Delis mengusap punggungnya, menghiburnya, “Tentu saja nggak bersalah. Kak Angel tak perlu merasa bersalah. Semua salah ada padanya, dia tak punya hak untuk menyalahkan orang lain.Delis juga tahu anak bernama Adeline itu sangat malang.Namun dia terlahir di saat yang salahDelis hanya berharap dia akan terlahir kembali di keluarga yang utuh, dengan tubuh yang sehat dan bahagia. Dengan ada ayah dan ibu yang menemaninya, tidak seperti kehidupan ini, begitu menderita.“Delis, aku sangat sakit.”Suara Angel terdengar serak, dia memeluk Delis dengan lebih erat.“Dia hanya peduli dengan dirinya sendiri, dia nggak peduli de

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 207

    Owen turun dari lantai atas dan berkata, “Delis, pulanglah. Jelaskan pada Kak Kelven, dia nggak akan berpikir macam-macam.”“ … “Pada akhirnya, Delis pulang dengan Bibi Siti.Saat mereka masuk ke dalam rumah, di ruang tamu terang benderang. Delis langsung melihat seorang pria yang duduk di sofa dengan pakaian rumahan.Melihat raut wajahnya yang lebih gelap dari dasar panci, Delis juga memperlihatkan wajah muram. Lalu diam-diam pergi ke lantai atas.Melihat bayangan Delis pergi, Kelven juga tidak bicara.Setelah duduk sebentar di ruang tamu, Kelven naik ke lantai atas. Di depan pintu kamar, Kelven ragu sesaat sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar utama.Delis sudah tertidur.Dan dia tidur di tengah kasur yang besar,Dia tahu bahwa pria itu tidak mungkin kembali tidur di kamar utama, jadi Delis tidak menyediakan tempat tidur untuknya.Kelven berdiri di samping tempat tidur. Meskipun sangat enggan, dia akhirnya tetap naik ke kasurnya.Tidur tepat di samping Delis.Delis tidak bergeser. J

Latest chapter

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 906

    Menerima ucapan selamat dari adiknya, Peter dan Angel juga mengangkat gelas mereka.“Adikku, selamat menempuh hidup baru.”Angel juga mengucapkan, “Delis, selamat menempuh hidup baru.”“Eh, aku juga.”Kelven yang merasa diabaikan juga mengangkat gelasnya dan berkata, “Kalau begitu, mari kita semua bersulang untuk kehidupan baru kita. Semoga cinta kita selalu abadi.”Keempat orang itu saling tersenyum dan bersiap untuk minum bersama.Namun tiba-tiba, gelas Delis diambil oleh Kelven dan diletakkan di samping.Delis memandangnya dengan bingung.Kelven menggantinya dengan segelas jus dan menyodorkannya ke hadapan Delis, sambil mengelus kepalanya dan berkata, “Kamu nggak cocok minum alkohol, minum jus saja.”Mereka punya rencana besar malam ini.Delis memang tidak kuat minum alkohol. Setiap kali meminum sedikit saja, dia bisa mabuk hingga lupa diri.Di malam yang indah seperti ini, Kelven tidak ingin Delis mabuk.“Iya, Delis nggak boleh minum alkohol, minum jus saja.”Ujar Peter, lalu menol

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 905

    Sepasang mata hitam menatap wanita kecil di sampingnya dengan kesal.“Kamu nggak bisa berbicara dengan sopan?”Delis tertawa kecil sambil berjalan ke depan, tidak mau berdebat dengan pria tua itu.Bagaimanapun, hari ini adalah hari yang special, dirinya harus tampil maksimal.Meski tidak begitu mempersiapkan diri.Namun, karena kakaknya sudah memesan ruang makan di hotel bintang enam, dirinya tidak mungkin datang dengan pakaian santai.Mungkin saja kak Angel berpakaian lebih cantik daripada dirinya.Kelven mengikuti langkah Dleis, lalu mereka masuk ke dalam lift.Di dalam lift yang sempit, pria tua itu terus memandangi wanita kecil di sampingnya.Melihat betapa muda dan cantiknya dia, lagi-lagi Kelven tidak bisa menahan diri untuk mendekat, merangkul pinggang kecilnya yang ramping dan mencium rambutnya yang harum dengan penuh hasrat.“Delis, kamu jujur padamu, kamu nggak merasa aku sudah tua, ‘kan?”Ehem, konon pria berusia empat puluhan sangat liar, dirinya masih belum berusia empat p

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 904

    Saat sedang menyetir, pria itu tetap menggenggam tangan wanita di sebelahnya dengan erat. Seolah-olah jika dirinya melepaskan genggamannya, istrinya akan terbang keluar dari jendela mobil.Angel mencoba menarik tangannya, tetapi tidak berhasil karena pria itu menggenggamnya terlalu erat.Angel mengingatkan, “Kamu melanggar aturan lalu lintas, lepaskan tanganku.”“Nggak mau, paling juga hanya kena tilang saja. Aku begitu susah payah, baru berhasil menikahimu. Kalau aku nggak menggenggam tanganmu, bagaimana kalau kamu melarikan diri?”Peter menatap lurus ke depan dan menyetir dengan serius, tetapi sudut bibirnya menyiratkan senyuman bahagia yang tak bisa disembunyikan.Angel memandangnya. Dari sudut pandangnya, Peter terlihat dengan hidung yang mancung, bibir yang tipis dan paras wajah yang tegas.Terlihat seperti seseorang yang begitu sempurna.Bagaimana bisa dirinya dipertemukan dengan orang seperti ini.Apa yang membuat dirinya layak menjadi istri pria ini?Hingga saat ini, Angel masi

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 903

    Namun mereka malah bermesraan di depan umum.Sungguh keterlaluan.Benar-benar memalukan.Angel setuju denga napa yang Delis katakan.Dua pria ini memang benar-benar tidak tahu malu.Tidak peduli dengan mereka, Angel dan Delis dengan menggendong Lesi, keluar lebih dulu dari kantor urusan sipil.Sementara itu, Kelven dan Peter yang masing-masing memegang dua surat nikah di tangan mereka, berjalan mendekat dan berjabat tangan, saling mengucapkan selamat.“Selamat, akhirnya kamu berhasil menikahi wanita yang kamu cintai.”Albert sungguh malang.Saat ini, dia mungkin sedang meringkuk di pojokan sambil menangis.Peter tertawa kecil dan menjawab, “Selamat juga untukmu, akhirnya berhasil menjebak adikku lagi.”Kelven tidak senang mendengar itu dan membalas, “Menjebak apa? Delis sukarela menikah denganku. Kamu bisa melihatnya sendiri, apakah aku memaksanya?”“Iya, dia sukarela,” jawab Peter.Eter tidak ingin berdebat dengannya dan berjalan keluar dari kantor urusan sipil.Kelven mengikutinya, l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 902

    Saat menerima surat nikah, Peter begitu bersemangat hingga langsung memegang wajah kecil Angel dan menciumnya di depan para petugas.Angel merasa sangat canggung dan segera mendorongnya.“Hei, bisa nggak kamu sedikit lebih tenang.”Namun, bagaimana mungkin Peter bisa tenang. Dia malah berdiri dan menggendong Angel, lalu berputar di tempat dua kali, sambil berseru gembira,“Akhirnya kamu jadi istriku, aku akhirnya berhasil menikahimu … “Peter sepenuhnya larut dalam kebahagiaannya.Tidak peduli sama sekali dengan pandangan para petugas di sekitarnya.Saat ini, dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.Sementara itu, Angel yang diputar hingga kepalanya pusing, sekilas melihat dua wajah yang familiar.Angel segera menepuk Peter, memberi isyarat agar Peter menurunkannya.Peter terpaksa menurunkan Angel. Saat dia hendak mencium wajahnya lagi, Angel berkata, “Lihat ke belakang, siapa itu?”Peter menoleh.Ketika melihat Delis dan Kelven yang sedang menertawakannya, dia merasa

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 901

    “Iya, aku sudah memikirkannya dengan matang. Bagaimana kalau hari ini?”Kelven tidak bisa menahan kegembiraannya, dia memeluk Delis dan menciumnya dengan keras. Kemudian berdiri dan menggendong anaknya.“Ayo, kita pergi ke kantor urusan sipil sekarang.”Lagipula, dokumen diri mereka selalu dibawa ke mana-mana.Delis tersenyum dan bertanya padanya, “Kamu nggak menyelesaikan pekerjaanmu dulu?”“Pekerjaanku nggak sepenting Delis.”“Baiklah.”Delis mengambil dokumen diri dari tasnya di atas meja dan bertanya pada Kelven, “Di mana punyamu?”“Di dalam mobil.”Jadi, mereka hanya berada di kantor kurang lebih satu jam dan buru-buru mengendarai mobil menuju kantor urusan sipil.Tak disangka.Saat mobil mereka berhenti di depan kantor urusan sipil, mereka melihat dua sosok yang familiar sedang menaiki tangga menuju gedung itu.Delis langsung berkata, “Kebetulan sekali! Kak Peter dan kak Angel juga datang mengurus surat pernikahan hari ini?”Kelven tersenyum dan menjawab, “Sepertinya hari ini mem

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 900

    Melihat anak yang begitu manis diganggu di luar, membuatnya sangat iba.Saat itu, Kelven sebenarnya ingin membawa Delis pulang ke rumah.Namun, mengingat rumahnya ramai dan khawatir ada yang akan mengganggunya.Jadi, Kelven memutuskan untuk mengantarkannya ke panti asuhan. Dia bahkan memberikan uang tabungannya pada kepala panti untuk memastikan Delis dirawat dengan baik.Saat itu, kepala panti menanyakan nama gadis ini.Dengan mata besar yang tampak bersinar, Delis menatapnya seolah tidak ingin berpisah.Kelven baru tersadar bahwa dirinya belum tahu siapa nama gadis kecil itu.Dia pun berjonkok, menggenggam tangan Delis dan bertanya, “Adik kecil, siapa namamu?”Namun, Delis yang saat itu masih dalam keadaan ketakutan, tidak bisa mengingat namanya.Melihat Delis tidak menjawab, Kelven mengelus pipi bulanya dengan lembut dan berkata, “Kalau begitu, biar kakak yang memberimu nama, ya? Kami ikut margaku dan namamu Delis. Kamu tahu kenapa kakak memilih nama itu?”Delis yang baru berusia l

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 899

    “Kalau ada masalah, panggil saja aku,” ujar Kelven.“Nggak masalah, kamu sibuk bekerja saja.”Jawab Delis tanpa mengangkat kepalanya.Karena anaknya masih tenang, Delis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Alfred.Delis: [Kak Alfred, aku mau tanya sesuatu.]Setelah menunggu sekitar dua menit, akhirnya Delis mendapat balasan.Alfred: [Apa itu?]Delis: [Kamu yang menghipnotisku dulu supaya aku lupa dengan masa laluku, ‘kan?]Sebelumnya, saat dirinya tahu tentang putrinya, mereka bilang bahwa hipnotis dilakukan supaya dirinya tidak terlalu bersedih.Seseorang bisa dihipnotis untuk melupakan, seharusnya juga bisa dihipnotis untuk mengingat kembali.Delis benar-benar ingin mengingat semua kenangan bersama Kelven.Alfred: [ …, iya.]Delis: [Aku janji aku mengendaliakn emosiku dengan baik. Bisakah kamu membantuku mengingat kembali?]Alfred terdiam melihat pesan dari Delis, tangannya yang sedang memegang ponsel menjadi kaku.Sebenarnya, jika dirinya mencoba, mungkin saja bisa membuat De

  • Paman, Silakan Tanda Tangani Surat Cerainya   Bab 898

    Delis sangat terkejut.Sambil mengemudi, dia menoleh ke arah Kelven dan memastikan, “Aku tumbuh besar di sisimu? Bukan tumbuh besar di sisi orang tuaku? Kenapa bisa begitu?”“Karena saat berusia tiga tahun, kamu tersesat. Aku yang menemukanmu, lalu mengantarmu ke panti asuhan dan membiayai pendidikanmu. Setelah itu, hampir sepanjang hidupmu, kamu dibesarkan di panti asuhan.”“Kemudian kak Peter menemukanmu dan karena itu mereka menetap di sini.”Delis terdiam.Dia tiba-tiba menghentikan mobil di pinggir jalan, menatap pria di sampingnya dengan ekspresi terkejut, sulit memercayai apa yang baru saja didengarnya.Karena pengereman mendadak, Kelven reflek melindungi putranya yang ada di pangkuannya, lalu menatap Delis.“Kenapa?”Wajah Delis tampak pucat.“Jadi orang yang membesarkanku adalah kamu dan orang tuamu?”Kelven terdiam sejenak, lalu akhirnya menjawab, “Bukan benar-benar membesarkanmu, tapi karena kamu tumbuh besar di panti asuhan.”“Tapi kamu yang membiayai pendidikanku. Kalau b

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status