Share

Bab 188

Laura mengajak Margareth dan yang lainnya untuk duduk di sebuah meja kosong yang berada di pojok coffee shop tersebut.

Dia harus menghilangkan rasa penasarannya tentang segala hal yang terkait dengan Margareth, biar bagaimanapun Laura merasa kalau Margareth sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

“Jadi kamu bekerja di mana sekarang?” tanya Laura pada Margareth.

Tatapan yang mengunci pada mantan pengasuh sang anak, bila dulu ada sematan kata suster setiap kali memanggilnya, namun tidak dengan sekarang sepertinya sang Nyonya Aditama sedang marah.

“Saya tidak sedang bekerja,” jawabnya.

“Lalu? Kenapa berhenti? Apa karena kamu hamil?” tanya Laura, “pantas saja dulu banyak pelayan yang bertanya-tanya siapa pemilik tespek yang tertinggal di dalam kamar mandi. Ternyata itu punyamu!”

Kalimat sarkasme terucap dari mulut Laura. Kali ini David tak menimpali sebab dia sibuk berdoa di dalam hati agar kunjungannya ke rumah Margareth tidak terbongkar.

“Maafkan saya Nyonya, Tuan.”

Hanya itu kata yang b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status