Home / Romansa / Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi / Bab 170 Melepaskan Ikat Pinggangnya

Share

Bab 170 Melepaskan Ikat Pinggangnya

Author: Sakura
last update Last Updated: 2024-01-07 18:00:00
Trotoar berwarna merah di bawah tubuh Theo ternodai air. Dia menekuk salah satu kakinya dan celananya terus meneteskan air.

Kayla mengerutkan bibirnya sambil mengulurkan tangan untuk melepaskan ikat pinggang Theo.

Mata Theo tertuju pada wajah Kayla. Tatapannya sangat kuat hingga sangat sulit untuk diabaikan. Dia menyipitkan matanya sambil berkata dengan nada main-main, "Kalau tadi aku nggak memanggilmu, apakah kamu hanya akan diam melihatku mati kedinginan?"

Kalau satpam itu tidak menyodorkan pakaian ke pelukan Kayla, dia yakin Kayla pasti tidak akan menghampirinya.

Kayla melepas ikat pinggangnya dengan serius sambil menjawab dengan pelan, "Ada satpam, kamu nggak akan mati kedinginan."

Satpam itu adalah penanggung jawab Danau Motano. Kalau seseorang mati kedinginan di hadapan mereka, anggota korban akan meminta pertanggungjawaban dari mereka.

Theo terdiam.

"Klik." Gesper logam pada ikat pinggang Theo terbuka. Ketika Kayla mengulurkan tangan untuk membuka kancing celana Theo, tangannya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 171 Harus Bersyukur

    Kayla tidak menyangka bahwa pertanyaan sederhana seperti ini akan membuat Theo marah. "Nggak."Setelah Lusi keluar, Theo didorong masuk. Hasil tes akan keluar setelah dua jam, Kayla pergi menjemput Evi.Ketika melihat berita, dia langsung menelepon Kayla untuk menanyakan alamat dan bergegas datang."Kenapa benar-benar melompat ke danau?" Dia menggenggam tangan Kayla, lalu memandang Theo yang sedang berbaring sambil memejamkan mata di atas kasur ruang gawat darurat. Dia bertanya dengan khawatir, "Apakah hasil pemeriksaan sudah keluar? Apakah Theo baik-baik saja?"Kayla menjawab, "Belum, masih perlu menunggu sebentar lagi. Seharusnya baik-baik saja, Ibu duduk dulu. Jangan khawatir."Evi menyalahkan dirinya sendiri. "Semua ini salahku, aku nggak seharusnya asal bicara di Tahun Baru seperti ini. Ketika mendengar kamu akan melompat ke danau, Theo langsung mengendarai mobil pergi mencarimu. Dia bahkan nggak mengganti sepatu."Theo yang berbaring di atas kasur pun mengerutkan keningnya. "Bu .

    Last Updated : 2024-01-08
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 172 Theo Sengaja

    Sejak bangun, Evi terus termenung. Melihat Theo hendak keluar, dia buru-buru menghentikan Theo. "Kamu mau pergi ke mana?"Theo menjawab, "Kantor."Besok, Perusahaan Oliver baru mulai libur dan hari ini dia perlu mengadakan rapat akhir tahun. Jadi, dia harus pergi ke kantor.Evi memelototi punggungnya dengan kesal. "Kalau begitu nanti bawa Kayla ke sini. Dia pasti sangat kesepian merayakan Tahun Baru sendirian di apartemen yang kecil itu."Mengingat Kayla bersikeras menolak untuk datang ke sini semalam, ekspresi Theo berubah dingin. "Dia nggak merasa kesepian, ngapain Ibu mengkhawatirkannya.""Kamu ...." Evi emosi hingga dadanya terasa sakit. "Wanita mana pun yang menikah denganmu sungguh sial. Apa kecerdasan emosionalmu dikunyah anjing? Pasti ayahmu yang menuruni gen ini padamu."Galih tercengang.Karena Theo tidak bersedia pergi menjemput Kayla, Evi pun harus bertindak. Dia menelepon Kayla. Ketika dia masih memikirkan bagaimana caranya membujuk Kayla datang, panggilan sudah tersambung

    Last Updated : 2024-01-08
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 173 Berinisiatif Minta Dinikahi Lagi

    Semua ini terjadi dengan sangat cepat, seolah-olah hanya dalam sekejap mata. Kayla tidak memikirkan kemungkinan lain lagi, dia hanya melihat Nathan tidak menghindar.Ada banyak orang yang menonton di sekeliling, tetapi para preman itu memegang pisau, tidak ada yang berani mendekat.Kayla menarik tongkat dari kios di samping, lalu menerjang ke depan untuk memukul kepala dan wajah para preman itu.Nathan memandang orang terakhir yang tergeletak di tanah, lalu menarik Kayla masuk ke dalam pelukannya dan menggunakan tangan lainnya untuk menyingkirkan tongkat di tangan Kayla agar tidak menyakiti orang yang tidak bersalah. "Sudah, semuanya sudah kabur."Sekelompok orang itu segera dibawa pergi oleh polisi yang sedang berpatroli. Kayla memandang pakaian Nathan yang robek. Meskipun Nathan mengenakan baju hitam, di bawah penerangan cahaya, darah tetap mengalir keluar. "Ayo pergi ke rumah sakit."Kayla menyadari bahwa akhir-akhir ini dia terus tertimpa masalah dan sering mengunjungi rumah sakit.

    Last Updated : 2024-01-08
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 174 Bagaimana kalau Kita Menjalin Hubungan Lagi

    Dia berlutut untuk memeriksa makam. Ketika menyadari makam sudah tertutup rapat, dia pun berbalik sambil menatap Theo dengan marah. "Theo, kalau sakit, pergilah berobat. Jangan menyiksa orang lain!"Mendengar kalimat ini, Theo mengerutkan keningnya. "Kayla, kendalikan dirimu."Bisa-bisanya dia mengucapkan kata-kata kasar seperti ini."Sekarang aku hanya memarahimu, aku sudah cukup mengendalikan diri. Kalau nggak, aku sudah menghajarmu." Amarahnya langsung meluap. "Suruh orang bongkar makam, aku mau membawa Kakek pergi.""Makam sudah disegel, mau dibongkar lagi? Kamu ingin kakekmu pindah berapa kali lagi? Sudah meninggal pun nggak bisa tenang, apakah ini yang kamu sebut sebagai berbakti?"Theo menatapnya sambil tersenyum sinis. "Nggak heran. Saat di Kota Gabara, kamu mengeluh lingkungan kuburan kakekmu sangat buruk dan bersikeras ingin memindahkannya. Tapi setelah kembali ke Kota Bapura, kamu langsung pergi berjalan-jalan dengan pria lain. Kurasa kamu pun nggak berani mengatakan dirimu

    Last Updated : 2024-01-08
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 175 Menyelanya dengan Sebuah Tamparan

    Tindakannya sangat menggebu-gebu. Ketika bibirnya hampir mengenai bibir Theo, dia dihentikan oleh tangan Theo.Raline tidak melanjutkan. Selain karena dihentikan oleh Theo, dia juga tidak mungkin mengabaikan harga dirinya demi mendapatkan Theo. Keberanian yang ditimbulkan oleh alkohol hanya bertahan sesaat. Dalam sekejap, kabut di matanya perlahan-lahan memudar dan kesadarannya mulai kembali.Melihat Theo yang berjarak satu telapak tangan dengannya, dia pun tersenyum konyol. "Sekalipun bukan aku, aku nggak akan membiarkanmu bersamanya."Theo mendorongnya menjauh, lalu pergi ke dapur untuk mengambil sebotol air es dan melemparkan air es itu kepada Raline.Raline menggigil kedinginan dan otomatis membuang air es itu.Theo bertanya, "Sudah sadar?"Raline tertegun."Kalau begitu, pergi tidur."...Awalnya Kayla berencana untuk tidur lebih lama di hari Tahun Baru, tetapi pagi-pagi sekali, Warni sudah meneleponnya. "Bibi Warni, ada apa?"Suara Warni terdengar sangat panik. "Nyonya Kayla, Nyo

    Last Updated : 2024-01-09
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 176 Saudaraan dengan Mantan Suami

    "Kalau karena alasan pertama, aku akan meminta maaf secara pribadi. Soal apakah Bibi bersedia menemuiku, nggak ada hubungannya denganmu, kita harus menanyakan pendapat Bibi. Kalau karena alasan kedua, aku akan langsung pergi." Ketika mengucapkan kata-kata ini, mata Raline dipenuhi dengan kepuasan.Kayla memandangnya dengan konyol. "Apa pria di belakangmu nggak memberitahumu bahwa hubungan kami sekarang adalah ... kakak adik."Sebelumnya Evi pernah membahas ingin mengangkatnya menjadi putri angkat, tetapi Kayla menolak. Saudaraan dengan mantan suami adalah hal yang sangat aneh.Theo mengalihkan pandangannya dan menatap Raline dengan ekspresi datar. "Tunggu di sini."Pintu kamar Evi tidak ditutup. Sebelum Theo masuk, Evi sudah berkata, "Pergi undang Nona Raline masuk."Dia telah mendengar kebisingan di bawah.Theo mengerutkan keningnya. "Bu ....""Jangan bicara denganku." Karena terlalu emosional, dada Evi mulai sakit lagi. Dia mengambil napas dalam-dalam, lalu menenangkan diri sebelum b

    Last Updated : 2024-01-09
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 177 Melihatnya Saja Kesal

    Jantung Raline sontak berdebar kencang. Sekarang, seluruh internet sedang memberitakan bahwa dia dan Theo berkencan. Dalam sekejap, dia menjadi populer.Namun, sekarang Theo malah ingin mengklarifikasi hal ini.Ini bukan lagi soal membantah hubungan mereka, melainkan seperti sedang mempermalukannya. Siapa pun yang membaca komentar-komentar baik di internet tahu bahwa orang-orang itu dibayar.Raline berkata, "Theo, nggak akan ada yang menganggap serius rumor seperti ini. Berita ini akan segera mereda. Kalau kamu mengklarifikasi, warganet malah akan makin tertarik."Theo belum menutup telepon sehingga manajer Departemen Humas yang berada di ujung lain telepon dapat mendengar suara Raline. Saat ini, Theo sudah bercerai. Sekalipun fotonya bersama Raline tersebar ke media sosial, hal ini tidak akan berdampak pada harga saham Perusahaan Oliver.Membiarkan berita ini perlahan-lahan mereda juga adalah ide bagus.Theo mengabaikannya. "Cari tahu media mana yang melaporkan berita semalam? Tuntut

    Last Updated : 2024-01-09
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 178 Theo Menyenangkan Wanita

    Melihat Kayla tidak bersedia turun dari mobil, Theo pun tidak memaksanya. Namun, dia terus berdiri di depan mobil dan tidak berniat untuk menyingkir. Bisa dibilang ini juga adalah semacam paksaan.Situasi seperti ini terus berlangsung. Suhu di pegunungan lebih rendah daripada suhu di kota, angin kencang yang berembus seperti sayatan pisau.Akhirnya, keheningan ini dicairkan oleh nada dering ponsel Kayla.Nama "Davin" menyinari mata Theo. Ekspresi santai Theo langsung digantikan oleh ekspresi muram.Kayla menjawab telepon. "Davin, ada urusan apa mencariku?"Dibandingkan dengan nada bicaranya pada Theo, nada bicaranya ini terdengar lebih riang.Davin berkata, "Temanku memberiku kembang api, aku ingin bertanya apakah kamu tertarik? Mari pilih tempat untuk menyalakannya."Sebenarnya, dia sengaja pergi membeli kembang api. Dia mengetahui bahwa Kayla tinggal sendirian di Kota Bapura dan sempat berselisih dengan keluarga pamannya beberapa saat yang lalu. Kayla pasti sangat sedih dan dia ingin

    Last Updated : 2024-01-09

Latest chapter

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

DMCA.com Protection Status