Share

Bab 163 Dia Kesakitan

Author: Sakura
last update Last Updated: 2024-01-06 18:00:00
Theo keluar dari kamar mandi. Melihat orang yang berbaring di atas kasur, ekspresinya langsung berubah. "Kenapa kamu berada di sini?"

Entah dari mana Davin mendapatkan buku kimia SMA, dia sedang membaca buku itu. Mendengar pertanyaan ini, dia menjawab tanpa mengangkat kepalanya. "Dia nggak ingin tidur bersamamu."

"Aku juga nggak mau tidur bersamamu. Kalau kamu bersikeras untuk tidur di sini, tidurlah di lantai."

Akhirnya, Davin mengalihkan pandangannya dari buku itu. Dia melirik ke arah Theo, lalu berbaring di hadapan Theo sambil memejamkan mata untuk tidur.

Theo bukanlah orang yang harus tidur di kasurnya sendiri, tetapi malam ini dia agak sulit tidur. Dia duduk di sofa yang ada di balkon, lalu menikmati pemandangan malam luar sambil merokok dengan tenang.

Meskipun cuaca di Kota Gabara lebih panas daripada di Kota Bapura, cuaca di sini lembap dan disertai dengan angin sepoi-sepoi.

Balkon dan kamar tidur dipisahkan dengan sebuah pintu geser. Saat ini pintu itu tertutup sehingga udara h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 164 Dia Sedang Menebus Kesalahannya

    Kayla menggertakkan giginya. Kalau bukan karena dia kesakitan hingga tidak memiliki tenaga, dia sungguh ingin bangun untuk menutup mulut Theo!Theo, kamulah sapi itu, seluruh keluargamu adalah sapi!Perawat itu tidak membiarkan Theo memarahinya. Bertugas di Unit Gawat Darurat pada malam hari saja sudah cukup menguras tenaga, apalagi kalau bertemu dengan anggota keluarga pasien yang menyebalkan. Kalau ada yang berani mempertanyakan profesionalitas kerjanya, dia tidak akan tinggal diam. "Kalau nggak ditekan, kita mana tahu dia sakit maag, sakit perut, usus buntu atau batu empedu?"Menghadapi pertanyaan ini, Theo pun terdiam.Perawat itu memberikan papan nomor sambil berkata, "Pergi ke ruangan nomor 7, antrean berikutnya."Melihat Theo tidak membantah, Kayla pun lega. Dia bangkit dan hendak berjalan sesuai instruksi perawat, tetapi Theo langsung membungkukkan badan untuk menggendongnya. "Senang?"Kayla tidak ingin menjawab pertanyaan yang dapat menimbulkan perselisihan ini, dia menoleh sa

    Last Updated : 2024-01-06
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 165 Menyebalkan Sekali

    Seiring berjalannya waktu, suasana menjadi sangat mencekam.Kayla memandang kedua orang yang saling bertatapan dengan tajam itu. "Kalian mungkin nggak melihat asapnya, tapi apa kalian nggak merasa panas? Selain itu, aku juga sakit perut, bukan cacat dan perlu dilayani ...."Dia melirik ke meja yang berada di samping tempat tidur sambil berkata, "Letakkan di sini."Sungguh menyebalkan!Vino menatap Theo dengan curiga, lalu melirik Davin. Sebagai pria normal yang menyukai wanita cantik, dia benar-benar tidak mengerti kenapa kedua pria ini menyukai wanita kasar seperti Kayla. Jelas-jelas, mereka tidak terlihat seperti pria yang kekurangan wanita.Mungkin selera bos besar memang berbeda?Setelah Kayla bertanya pada dokter kapan dirinya boleh keluar dari rumah sakit, dia mengusir semua orang, termasuk Theo yang sudah menjaganya semalaman.Dia memejamkan matanya lagi, tetapi suasana di dalam bangsal sudah mulai ramai. Ada yang berbicara, ada yang makan dan terus terdengar suara langkah kaki

    Last Updated : 2024-01-06
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 166 Hamil dan Meminta Pertanggungjawaban dari Pria Lain

    "Karena aku nggak berhak membuat keputusan, mari tanyakan pendapat Paman." Kayla memandang pamannya yang sedari tadi jongkok untuk mencabut rumput liar dan berusaha untuk menyembunyikan diri. "Tanyakan padanya apakah dia setuju ayah kandungnya di kubur di tempat menyeramkan seperti ini?"Menghadapi begitu banyaknya mata yang menatapnya, paman Kayla tidak bisa berpura-pura bodoh lagi. "Kayla, soal ini kita harus dengarkan bibimu. Kami memang sudah mencari ahli fengsui untuk melihat lokasi, tempat ini bagus ...."Kayla memalingkan wajahnya dengan kecewa. Dia mengeluarkan lilin dan dupa yang dia beli, lalu perlahan-lahan berlutut di depan makam dan bersujud tiga kali.Melihat tindakannya, Rika mengira dia sudah menyerah dan hendak mengatakan sesuatu untuk memperbaiki hubungan.Rika sangat ahli dalam mengucapkan kata-kata manis untuk memperbaiki hubungan. Tepat ketika dia baru berjongkok di samping Kayla dan belum sempat mengucapkan sepatah kata pun, Kayla sudah berkata, "Kakek, tinggalah

    Last Updated : 2024-01-06
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 167 Tidak Berharap Padanya

    Rika terus berteriak seperti wanita gila. Beberapa hari yang lalu, dia masih adalah seorang tetua yang menyapa Kayla dengan ramah dan memasakkan berbagai makanan untuk Kayla. Namun, sekarang sikapnya berubah drastis.Melihat ekspresi Theo yang sangat muram, paman Kayla pun ketakutan hingga bulu kuduknya berdiri. "Sudahlah, jangan bahas hal ini lagi.""Kenapa kamu begitu pengecut?" Melihat ekspresi ketakutan sang suami, Rika pun marah dan menghempaskan tangannya."Pikirkan sendiri, sebesar apa perkembangan bisnismu dalam dua tahun terakhir sejak makam Ayah dipindahkan ke sini? Kalau nggak, apa kamu bisa mengendarai Mercedez? Mungkin kamu hanya bisa punya traktor!"Mendengar ucapan ini, Theo pun menemukan kesempatan untuk melampiaskan amarah yang menumpuk di hatinya. "Aku nggak tahu selancar apa perkembangan kalian dalam dua tahun terakhir ini, tapi kalau kalian membuatku kesal, aku bisa membuat kalian hidup sengsara."Makna yang terkandung dalam suara datar ini sangat mengejutkan.Emosi

    Last Updated : 2024-01-07
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 168 Istri Mau Bunuh Diri

    Karena terlalu gugup, Martin memelototinya dengan galak.Kayla dikejutkan oleh reaksi Martin, tetapi dia segera menenangkan diri. "Aku hanya tanya, nggak usah panik."Martin mengerutkan keningnya. "Apa yang bibimu katakan padamu? Kamu juga tahu dia itu orang macam apa, dia bisa melakukan apa pun demi mendapatkan uang."Kayla mengepalkan tangannya yang berada di sandaran tangan sofa. "Kalau begitu, berikan beberapa helai rambutmu. Aku akan pergi melakukan tes, dengan begitu aku bisa menggunakan hasil tes untuk membungkam mulut orang."Tubuh Martin gemetaran, entah karena marah atau gugup. "Kamu lebih bersedia memercayai ucapan bibimu yang sombong itu daripada memercayaiku?"Kayla tidak menanggapi. Sikapnya sangat jelas, dia menginginkan rambut Martin.Setelah keheningan berlangsung sekitar lima menit, akhirnya Martin pun tidak bisa menahan diri lagi. Dia menunjuk ke arah pintu sambil berteriak dengan tegas, "Keluar sekarang juga. Cepat pergi dari sini."Kayla menatap ke bawah. Seluruh e

    Last Updated : 2024-01-07
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 169 Theo Sangat Tragis

    Mungkin karena pengemudi mobil belakang terlalu asyik menonton pertunjukan, dia tidak sempat bereaksi. Terdengar suara "buk" dan bumper mobil Bentley ditabrak dengan kuat."Kenapa orang di depan berkendara seperti ini? Rem mendadak pula. Sekalipun aku punya dua otak, aku juga nggak akan sempat berhenti." Pengemudi mobil itu menjulurkan kepalanya sambil berteriak dengan kuat, "Kamu merasa dirimu hebat karena mengendarai Bentley, 'kan?"Theo mengabaikannya dan langsung berlari menuju kerumunan.Pengemudi itu mengeluarkan ponselnya untuk memotret. "Oke, bukan hanya rem mendadak, tapi pakai sandal rumah lagi."Oke, karena dia mengendarai Bentley, dia harus bertanggung jawab atas tindakannya. Kompensasi dari perusahaan asuransi tidak cukup, dia harus menanggung semua kerusakan!Theo berusaha keras untuk menerobos melalui kerumunan dan akhirnya sampai di depan. Danau itu sangat tenang, jangankan orang, bayangan pun tidak ada.Dia mengerutkan keningnya sambil bertanya pada seorang bibi di sam

    Last Updated : 2024-01-07
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 170 Melepaskan Ikat Pinggangnya

    Trotoar berwarna merah di bawah tubuh Theo ternodai air. Dia menekuk salah satu kakinya dan celananya terus meneteskan air.Kayla mengerutkan bibirnya sambil mengulurkan tangan untuk melepaskan ikat pinggang Theo.Mata Theo tertuju pada wajah Kayla. Tatapannya sangat kuat hingga sangat sulit untuk diabaikan. Dia menyipitkan matanya sambil berkata dengan nada main-main, "Kalau tadi aku nggak memanggilmu, apakah kamu hanya akan diam melihatku mati kedinginan?"Kalau satpam itu tidak menyodorkan pakaian ke pelukan Kayla, dia yakin Kayla pasti tidak akan menghampirinya.Kayla melepas ikat pinggangnya dengan serius sambil menjawab dengan pelan, "Ada satpam, kamu nggak akan mati kedinginan."Satpam itu adalah penanggung jawab Danau Motano. Kalau seseorang mati kedinginan di hadapan mereka, anggota korban akan meminta pertanggungjawaban dari mereka.Theo terdiam."Klik." Gesper logam pada ikat pinggang Theo terbuka. Ketika Kayla mengulurkan tangan untuk membuka kancing celana Theo, tangannya

    Last Updated : 2024-01-07
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 171 Harus Bersyukur

    Kayla tidak menyangka bahwa pertanyaan sederhana seperti ini akan membuat Theo marah. "Nggak."Setelah Lusi keluar, Theo didorong masuk. Hasil tes akan keluar setelah dua jam, Kayla pergi menjemput Evi.Ketika melihat berita, dia langsung menelepon Kayla untuk menanyakan alamat dan bergegas datang."Kenapa benar-benar melompat ke danau?" Dia menggenggam tangan Kayla, lalu memandang Theo yang sedang berbaring sambil memejamkan mata di atas kasur ruang gawat darurat. Dia bertanya dengan khawatir, "Apakah hasil pemeriksaan sudah keluar? Apakah Theo baik-baik saja?"Kayla menjawab, "Belum, masih perlu menunggu sebentar lagi. Seharusnya baik-baik saja, Ibu duduk dulu. Jangan khawatir."Evi menyalahkan dirinya sendiri. "Semua ini salahku, aku nggak seharusnya asal bicara di Tahun Baru seperti ini. Ketika mendengar kamu akan melompat ke danau, Theo langsung mengendarai mobil pergi mencarimu. Dia bahkan nggak mengganti sepatu."Theo yang berbaring di atas kasur pun mengerutkan keningnya. "Bu .

    Last Updated : 2024-01-08

Latest chapter

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

DMCA.com Protection Status