Share

Bab 860

Penulis: Coklat Panas
Hanya ada satu kesan Jodie terhadap Wina sejauh ini, yaitu "tidak berpendidikan".

Katanya Wina dibesarkan di panti asuhan, ya? Demi menyelamatkan mantan kekasihnya,Wina sampai rela menjual dirinya kepada Jihan dan menjadi kekasihnya pria dingin itu selama lima tahun.

Orang-orang yang bertindak bodoh seperti ini memang tidak mungkin berpendidikan tinggi.

Namun, bukan berarti setelah menikah dengan orang kaya berarti bisa bersikap seenaknya, 'kan?

Jodie meyakinkan dirinya sendiri bahwa adik sepupunya yang lama menghilang ini hanya sedikit cacat mental dan itu tidak jadi masalah.

"Aku yakin Jihan sudah menyelidiki sejarah hidupmu. Kalau dia belum pernah memberitahumu, tanyakan saja padanya. Dia pasti akan menjawab."

Jihan memiliki informan dan sumber daya yang tersebar di mana-mana, tidak ada satu hal pun yang tidak mungkin tidak bisa diketahui oleh pria itu.

Jodie yakin Jihan sudah lama mengetahui identitas Wina, hanya saja Jihan tidak pernah memberi tahu Wina.

Namun, wajar saja. Jika Jo
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 861

    Sebelum Wina dapat memikirkan alasan yang mungkin, Jordan maju selangkah dan berbicara dengannya dari kejauhan melalui pagar."Kak, kalau sebelumnya Kakak nggak membohongiku dengan alasan operasi plastik, mungkin sekarang aku bakal percaya Kakak nggak tahu sejarah hidup Kakak gimana.""Tapi, Kakak berbohong padaku dan juga melarangku memotret Kakak. Bahkan setelah itu Kakak sengaja mengenakan masker dan menutupi wajah Kakak supaya ayahku nggak bisa mengenali Kakak.""Itu berarti Kakak sudah tahu kalau wajah Kakak mirip dengan ibunya Kak Jodie pas masih muda. Itu sebabnya Kakak takut kami mengenalimu."Jordan langsung membongkar kebohongan Wina.Jodie yang awalnya berniat masuk ke dalam mobil dan membiarkan Jordan mengurus masalah ini pun sontak berhenti berjalan. Dia berbalik badan menatap Wina.Ekspresinya yang semula tampak sombong dan arogan pun berubah menjadi serius dan dingin, sebersit cahaya berkilat tajam dalam sorot tatapannya.Maksudnya ... adik sepupunya satu itu sudah tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 862

    "Kak, bibi pertamaku bilang dia ingin bertemu dengan keponakannya mumpung masih hidup, itu sebabnya kami ke sini menemuimu.""Ini satu-satunya keinginan bibi pertamaku. Ayo kita ke Britton bersama. Aku janji akan mengantar Kakak pulang setelah kalian bertemu."Jika Wina belum melihat video yang ditinggalkan ibunya, dia pasti merasa tersentuh oleh kata-kata Jordan saat ini.Bagaimanapun juga, seorang anak yatim piatu pasti ingin sekali bertemu dengan kerabatnya. Sayangnya, Wina sudah tahu segalanya ....Veransa diusir dari rumah oleh Keluarga Dinsa, sementara ibu Jodie, Wanda, menikah dengan mantan tunangan Veransa.Selain tindakan Jeana yang membuat wajah Veransa cacat, Wina yakin Wanda juga bermain kotor. Jika tidak, mana mungkin Wanda bisa menikahi mantan tunangan Veransa dengan begitu mulusnya?Ditambah lagi, setelah Wanda berhasil menikah dengan mantan tunangan Veransa, dia tidak mau membantu Veransa yang datang memohon bersama kedua anaknya.Puluhan tahun kemudian, tiba-tiba ada d

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 863

    Wina kembali ke ruang tamu, lalu segera menelepon Jihan dan menceritakan segalanya tentang kedatangan Jodie.Jihan yang sudah mengetahui soal itu dari pengawalnya pun menghibur Wina dengan lembut, "Jangan khawatir, aku sudah mengurusnya."Begitu ditelepon oleh pengawalnya, Jihan langsung menelepon pengawalnya di Inmaon sana dan memerintahkan mereka untuk mengawasi Killian.Jika Jodie ingin mengungkap identitas Wina, orang pertama yang pasti akan Jodie cari adalah Killian. Jihan harus menahan Killian dulu, baru mengurus yang lain.Suara Jihan yang dingin, tetapi lembut itu pun membuat hati Wina yang panik perlahan-lahan menjadi tenang. "Syukurlah, aku sudah panik banget."Jihan yang sedang duduk di kantor presdir itu pun tersenyum. "Jangan khawatir, serahkan semuanya padaku."Apa pun yang terjadi, Jihan paling sering mengucapkan kalimat itu. Wina pun menjawab, "Oke, aku nggak akan mencemaskan apa pun selama ada kamu."Senyuman Jihan menjadi makin lebar, bahkan sorot tatapannya saja tamp

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 864

    Jihan melihat jam tangannya, lalu melirik ke arah Jun. "Kok kamu masih di sini? Kamu mau makan siang di sini?""Nggak kok," jawab Jun sambil mengibaskan tangannya, "Nanti istriku akan membawakanku bekal. Aku mau duduk di sini sebentar lalu pergi."Sudut mata Jihan tampak sedikit berkedut. "Istrimu ... membawakanmu bekal makan siang setiap hari?""Ya. Istriku bilang jajan di luar itu nggak sehat, dia ngotot mau nganterin makanan buatku," jawab Jun sambil tersenyum.Tepat pada saat itu, seorang wanita yang anggun pun muncul di luar kantor presdir. Istri Jun sedang memegang kotak bekal sambil melambaikan tangannya pada Jun.Begitu melihat istrinya datang, Jun segera menurunkan kakinya dan berkata, "Kak Jihan, aku pergi dulu. Kakak jangan lupa makan, ya."Jihan memandang Jun mengambil kotak bekal itu, lalu berjalan ke lift sambil bergandengan tangan. Ekspresinya sedikit berubah.Dia mengambil ponselnya pribadi di atas meja, lalu setelah berpikir sejenak, akhirnya mengirimkan pesan kepada W

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 865

    Jihan tidak menjawab dan menatap Isabel dengan sangat dingin. Isabel tiba-tiba panik, tetapi masih memberanikan diri untuk mengulurkan sendok dan garpu itu. "Si ... silakan dicoba, Pak Jihan ...."Ekspresi Jihan pun berubah menjadi lebih dingin, "Siapa yang memintamu mengantarkan makanan kepadaku?"Isabel hanya perlu mengingatkannya untuk makan, bukannya bersikap sok baik dan menjilat seperti ini.Nada bicara Jihan yang bahkan lebih dingin daripada saat sedang rapat sontak membuat Isabel merasa agak takut. "Pak ... Pak Daris bilang perut Pak Jihan kurang sehat. Saya takut makanan kantin perusahaan kurang higienis, jadi saya ... berinisiatif membeli makanan dari luar.""Keluar!" perintah Jihan dengan sorot tatapan yang terlihat sangat dingin dan menghina.Isabel sangat ketakutan hingga dia sontak mematung.Dia pikir tindakannya ini akan membuat Jihan menganggapnya sebagai asisten yang sangat perhatian, tetapi Jihan ternyata malah mengusirnya.Isabel menatap pria tampan di depannya denga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 866

    Ketika dia mendengar bahwa Wina sudah pergi, Jihan segera berdiri dan berjalan keluar ruangan. Dia bahkan tidak melihat ke samping dan langsung menuju lift.Wina dan Alta saling berpandangan, lalu Wina melangkah maju dan menepuk pundak Jihan. "Sayang, aku di sini. Kamu mau pergi ke mana?"Jihan berbalik dan melihat Wina yang sedang memiringkan kepala menatapnya sambil tersenyum dengan manis.Wina mengangkat kotak tahan panas yang dia bawa dan menggoyangkannya di depan Jihan. "Ayo kita makan siang bareng di ruanganmu."Melihat kotak bekal itu, ekspresi Jihan berangsur-angsur berubah menjadi senang.Wah, istrinya juga datang ke perusahaan untuk mengantarkan makanan kepadanya!Jihan mengambil kotak bekal itu dengan satu tangan, sementara tangannya yang satu lagi menggandeng Wina menuju ruang kerjanya."Paman Rudi minta koki masak apa?""Enak saja, ini aku yang masak sendiri. Kamu 'kan suka banget makan dengan empat jenis lauk dan satu jenis sup. Aku bahkan nggak memperlakukan Gisel begini

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 867

    Wina yang sedang berdiri pun sedikit membungkuk bersandar ke telinga Jihan, lalu berbisik,"Kamu memetik bunga mawar untukku setiap pagi dan aku akan membawakanmu makanan setiap siang. Mari kita lihat siapa yang bisa bertahan sampai akhir."Jihan refleks tersenyum senang, senyumannya sama cerahnya dengan sinar matahari di luar jendela besar sana. Saking senangnya, bahkan alis Jihan sampai tampak melengkung."Nyonya Wina, kenapa kamu begitu baik?""Nggak baik-baik amat kok. Yang kuberikan padamu di hari pertama memang masakanku sendiri, tapi mulai sekarang yang akan kubawakan adalah masakan koki."Wina tidak punya banyak waktu untuk memasak, tetapi ...."Aku akan tetap masak buatmu kalau lagi libur panjang."Setelah Wina selesai berbicara, dia mengambil obat kumur dan menyerahkannya kepada Jihan.Kebiasaan Jihan setelah makan adalah membersihkan mulutnya.Setelah pria itu mengambilnya, dia bangkit berdiri dan berjalan pergi ke kamar mandi.Ketika keluar, Jihan kebetulan melihat Wina ber

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 868

    Jihan melirik Wina yang terbungkus selimut dengan hanya satu jari yang terlihat sambil tersenyum senang seolah-olah berhasil memancing mangsanya."Datanglah ke sini sendiri."Wina pemalu, itu sebabnya dia meminta Jihan untuk menghampirinya. Tidak disangka Jihan malah berbalik menyuruh Wina mendatanginya."Kamu yang ke sini."Bulu mata Jihan sedikit bergetar. Dia menahan keinginannya untuk menaklukkan Wina. Dia menundukkan kepalanya dan sengaja berpura-pura cuek sambil terus mengenakan pakaiannya.Begitu melihat Jihan akan mengencangkan ikat pinggangnya, Wina sontak merasa gelisah. Dia akhirnya memberanikan diri dan menyibakkan selimutnya, lalu bergegas memeluk pinggang Jihan."Ini semua gara-gara kamu."Begitu tangan mungil Wina melingkari pinggangnya, Jihan sontak menghela napas lega.Jika Wina lebih lama satu detik lagi saja, Jihan pasti tidak sanggup berpura-pura lagi dan sudah siap mengalah.Ternyata istrinya lebih tidak sabaran dibandingkan dirinya. Yah, tidak masalah juga sih ...

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status