Share

Bab 852

Author: Coklat Panas
Dinda mengangkat tangannya dan menunjuk ke tempat boneka itu dibongkar, "Aku membeli kain dengan warna yang sama dan menjahitnya sedikit demi sedikit."

Pantas saja jahitannya begitu sempurna. "Terima kasih, Dokter Dinda, ini pasti menghabiskan banyak waktu, 'kan?"

Wina awalnya ingin menjahitnya sendiri, tetapi Daris mengatakan dia mengenal seorang dokter dan Daris akan meminta bantuan dokter itu.

Awalnya Wina mengira yang Daris maksudnya adalah tukang membetulkan mainan, ternyata dokter spesialis bedah sungguhan.

Dinda melambaikan tangannya. "Mau lama sekalipun tetap sepadan asalkan bisa membuat anak-anak bahagia."

Kata-kata ini menghangatkan hati Wina. Ketika dia melihat ke arah Dinda lagi, dia merasa Dinda seperti memancarkan cahaya keemasan. "Dokter Dinda adalah orang yang sangat baik. Daris, kamu harus memperlakukannya dengan baik."

Daris menggaruk bagian belakang kepalanya dengan malu. "Ya, aku akan menjadi suami yang baik seperti Pak Jihan ...."

Jihan dikenal sebagai kekasih yang
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 853

    Sore berikutnya, Wina muncul di Aula Pameran Arsitektur Internasional Kota Ostia dengan mengenakan gaun malam berwarna perak.Yang menemaninya adalah semua orang terpentingnya, yang datang dengan pakaian formal untuk menyaksikan pendakian pertamanya ke puncak industri konstruksi.Saat arsitek di atas panggung mengumumkan siapa juara umum ke-17, lampu di ruang penghargaan mengikuti Wina, yang duduk di barisan depan.Sinar cahaya yang menyilaukan, seperti cahaya bintang, tersebar sedikit demi sedikit dan menerpa wajahnya.Dia seperti seorang bintang yang sedang naik daun, muncul dari cahaya dan di antara banyak pesaing.Wina gugup, tapi saat dia melihat karyanya ditampilkan di layar bergulir di atas panggung, dia tiba-tiba menjadi santai.Jihan yang bersembunyi di belakang memberinya kepercayaan diri, teman-temannya yang bertepuk tangan memberinya energi, dan karya-karyanya memberinya keberanian.Dia berdiri sambil mengangkat gaunnya, lalu melangkah ke atas panggung di bawah kilatan caha

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 854

    "Melepaskanmu?"Daris mendengus dingin dan dengan sengaja mendekati Sam dengan kesan mengintimidasi."Pak Jihan dan aku tumbuh bersama. Kami tidak mempelajari hal lain. Kami hanya mempelajari satu trik, yaitu memperlakukan orang lain dengan caranya sendiri!"Jantung Sam berdetak kencang, matanya melebar dia menatap Daris yang sedikit menundukkan kepalanya."Ah!""Tolong!""Kamu nggak berniat menciumku, 'kan!"Pada saat ini, seorang wartawan keluar untuk menggunakan toilet. Melihat pemandangan ini, dia sangat terkejut hingga dia berdiri termangu."Pak Sam ... ternyata Pak Sam ... sangat ... begini ...."Sejak itu, rumor beredar di dunia arsitektur bahwa Sam menyukai pria kuat yang bisa mengangkat bokongnya.Kenapa rumornya jadi seperti itu?Karena ketika Sam melihat wartawan itu, dia buru-buru mendorong Daris, tetapi dia tidak bisa berdiri mantap dan hampir terjatuh.Daris refleks mengangkat bokong Sam dan wartawan itu memotretnya ....Foto tersebut diberi nama "Angkat Bokong oleh Si Pr

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 855

    Jodie merasa ibunya sedang linglung karena sakit. "Bu, Vera sudah meninggal."Jordan membuka pintu dan berjalan masuk. "Vera sudah meninggal, tapi putri kedua bibiku masih hidup."Jodie kembali menatapnya dan berkata dengan dingin, "Bukannya anak bungsu Bibi meninggal saat masih bayi?"Jordan berkata, "Kak, semua orang hanya mendengar Vera bilang adiknya meninggal, tapi mereka belum pernah melihat jasadnya. Bisa saja 'kan Vera berbohong kepada kita?"Wanda yang napasnya sudah menjadi berat pun memaksakan dirinya untuk bertahan dan mengangguk, "Jordan benar, kita pasti ditipu oleh Vera. Kita pikir anak yang terlahir dengan penyakit jantung nggak akan hidup lama ...."Dengan jari gemetar, dia menunjuk ke arah Wina di TV dan berkata, "Dia sangat mirip dengan Veransa, dia pasti putri kedua Veransa ...."Jodie tidak menjawab, tetapi memandang Jordan sambil berpikir, "Bagaimana kamu tahu dia adalah putri kedua bibimu?"Jordan langsung menjawab, "Aku pernah melihat foto bibiku waktu masih mud

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 856

    Jihan bersandar di wastafel sambil memuntahkan isi perutnya.Pengawal yang menunggu di sebelahnya sangat simpatik dan terus memberikan tisu kepadanya.Setelah selesai muntah, Jihan membasuh wajahnya dan mengambil tisu dari pengawalnya, lalu menyeka tangannya dan menatap dirinya di cermin. Seulas senyuman kecil tersungging di bibirnya.Ternyata istrinya makin nakal. Sepertinya Jihan harus "menghukum" Wina dengan benar atau Wina akan besar kepala menggodanya terus-terusan.Jihan ingin kembali ke Wina untuk membalas perbuatan Wina, tetapi Zeno tiba-tiba meneleponnya.Jihan langsung menatap pengawalnya dengan dingin. "Keluar. Jangan biarkan siapa pun masuk."Pengawal itu mengangguk dengan hormat. "Baik."Setelah para pengawalnya pergi, Jihan membuka tombol buka kunci dan bertanya, "Sudah ketemu?"Zeno mengangguk, "Ya, Tuan, sudah. Winata belum mati. Dia pergi ke Medan Hitam bersama Tuan Alastor."Ekspresi Jihan tiba-tiba berubah dingin. "Zeno, ini sikapmu yang paling ceroboh semenjak kamu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 857

    Wina melihat melalui kaca ke arah Jihan yang memilih menunggu di bawah lampu jalan dan tidak mengusik mereka.Dia tersenyum kecil dan menatap Jihan dengan penuh cinta. "Sara, lihat Jihan. Dia kelihatan kesepian, ya?"Sara menoleh mengikuti pandangan Wina dan ikut tersenyum melihat Jihan yang menunggu di luar dengan kikuk. "Ya, sedikit."Wina meletakkan cangkir di tangannya dan berkata pada Sara dan Lilia, "Aku temui dia dulu, besok kita pulang sama-sama ke Kota Aster, ya."Tangan Sara yang memegang sendok menegang. "Wina, besok kamu pulang saja sendiri. Masih ada yang harus aku lakukan."Karena Sara sudah datang ke Kota Ostia, jadi tentu saja dia ingin melihat Ivan.Wina yang baru saja berdiri pun dan duduk kembali. Setelah ragu-ragu selama beberapa detik, dia bertanya, "Apa kamu ... akan menemui Ivan?"Sara menyadari Wina sudah tidak merasa begitu bersalah lagi, jadi dia mengangguk, "Aku sudah ke sini, jadi aku akan mampir menemuinya."Wina mengepalkan telapak tangannya, sorot tatapan

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 858

    Mereka semua pun pulang ke Kota Aster. Jihan langsung mengajak Daris ke perusahaan, sementara Lilia ke rumah sakit. Sam pergi menemani Wina melihat rumah barunya.Setibanya di Bundaran Blue Bay, Wina mengajak Sam ke ruang kerjanya.Sam memperhatikan ruang kerja itu dengan saksama, lalu mengangguk dengan puas, "Pak Jihan hebat juga, dia tahu harus menyiapkan ruang kerja yang luas buatmu.""Sudah sewajarnya aku butuh ruang kerjaku sendiri. Setelah acara pernikahan dan bulan madunya selesai, aku harus segera menyelesaikan desain kakakku," jawab Wina sambil menuangkan kopi.Baik Jihan maupun Wina sama-sama memiliki pekerjaan masing-masing.Setelah menikah, terkadang ada baiknya suami dan istri sama-sama memiliki kesibukan sendiri untuk hidup dengan damai.Bukannya tidak perlu pusing memikirkan keuangan adalah salah satu bentuk keindahan dalam hidup?Wina pun memberikan kopi yang sudah selesai dia buat kepada Sam. "Waktu survei lokasi konstruksi sebelumnya, Pak Sam bilang pihak terakhir dar

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 859

    "Bantuan apa?"Wina berjalan menuju gerbang besi yang berukuran besar, dia memandang Jodie di luar melalui pagar."Sini, keluar, biar kuberi tahu."Jodie berusaha "merayu" Wina dengan sabar.Wina memegang pagar dan sedikit mengangkat dagunya."Kenapa juga aku harus keluar?"Jodie sudah mencari Vera ke seluruh dunia, tetapi tidak dapat menemukannya. Karena sekarang Jodie menemui Wina lagi, Wina yakin pria itu berniat jahat. Itu sebabnya Wina tidak mau keluar."Ban mobilku kempes, kamu punya serepnya nggak? Aku mau pinjam satu."Alasan Jodie untuk mengelabui Wina benar-benar tidak masuk akal sampai-sampai pengawal yang berjaga di depan pintu ikut merasa konyol."Tuan Muda Jodie, menurutmu ini tempat apa? Kalau mau pinjam ban serep, sana ke bengkel."Mereka melihat mobil Jodie yang beberapa kali melaju di sekitar Bundaran Blue Bay dengan mencolok, bahkan Jodie sengaja mengempeskan ban mobilnya. Ternyata itu semua hanya akal bulus Jodie untuk mendekati istri presdir. Benar-benar cari mati.

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 860

    Hanya ada satu kesan Jodie terhadap Wina sejauh ini, yaitu "tidak berpendidikan".Katanya Wina dibesarkan di panti asuhan, ya? Demi menyelamatkan mantan kekasihnya,Wina sampai rela menjual dirinya kepada Jihan dan menjadi kekasihnya pria dingin itu selama lima tahun.Orang-orang yang bertindak bodoh seperti ini memang tidak mungkin berpendidikan tinggi.Namun, bukan berarti setelah menikah dengan orang kaya berarti bisa bersikap seenaknya, 'kan?Jodie meyakinkan dirinya sendiri bahwa adik sepupunya yang lama menghilang ini hanya sedikit cacat mental dan itu tidak jadi masalah."Aku yakin Jihan sudah menyelidiki sejarah hidupmu. Kalau dia belum pernah memberitahumu, tanyakan saja padanya. Dia pasti akan menjawab."Jihan memiliki informan dan sumber daya yang tersebar di mana-mana, tidak ada satu hal pun yang tidak mungkin tidak bisa diketahui oleh pria itu.Jodie yakin Jihan sudah lama mengetahui identitas Wina, hanya saja Jihan tidak pernah memberi tahu Wina.Namun, wajar saja. Jika Jo

Latest chapter

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status