Sara, yang berencana mengeluarkan Jefri dari daftar orang-orang yang diblokirnya, melihat nomor telepon yang tidak dikenalnya ini dan tanpa sadar menggeser tombol untuk menjawab panggilan tersebut ...."Halo, Nona Sara. Aku ibunya Jefri. Apa kita bisa keluar untuk minum kopi?"Tangan Sara yang memegang telepon itu tiba-tiba menegang ....Jefri, baru saja mengatakan jika dia akan memberi tahu orang tuanya. Sekarang, ibunya sudah menelepon. Cepat sekali. Namun ....Sepertinya, Sara sudah bisa menebak tujuan ibu Jefri meneleponnya. Sara merasa agak enggan untuk pergi. Namun, karena ini berkaitan dengan pernikahan, wajar jika orang tua Jefri menjadi berhati-hati.Sara merasa ragu-ragu untuk sesaat dan akhirnya mengiakan. Segera setelah itu, Sisilia mengirimkan alamatnya kepada Sara dan meminta Sara pergi ke tempat itu untuk bertemu dengannya.Sara langsung pergi setelah memilih gaun konservatif dan merias tipis wajahnya. Ketika memarkir mobil di kafe, kebetulan Sara melihat wanita terhorma
Kata-kata Sisilia ini bagaikan duri tajam yang menusuk dalam-dalam hati Sara. Rona merah di wajahnya yang disebabkan oleh Jefri, sekarang juga langsung memudar dalam sekejap dan hanya menyisakan rona pucat di sana.Tiba-tiba saja, Sara bisa merasakan sakitnya Artha waktu itu. Dengan wajah yang begitu lembut dan mulia, Sisilia jelas terlihat seperti orang yang sangat baik. Akan tetapi, kenapa kata-kata yang dia ucapkan begitu sulit untuk diterima ....Sara tidak memiliki orang tua. Bagaimana mungkin Sisilia, yang sudah menyelidikinya, tidak bisa mengetahui hal ini?Jelas Sisilia ingin menusuk hatinya ....Sara yang awalnya ingin menikah dengan Jefri, langsung berubah pikiran pada saat itu.Pernikahan bukanlah persoalan antara dua insan, melainkan juga persoalan antara dua keluarga.Lantaran tidak memiliki keluarga sejak kecil, tentu saja Sara mendambakan suaminya memiliki keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang. Namun, wanita di depannya ini ....Sara mengepalkan telapak tangannya d
Sisilia tidak akan memahami Sara dan Sara juga tidak berniat membujuk Sisilia untuk memahaminya. Dia hanya memikirkan dari sudut pandang Sisilia dan setuju dengan pernyataannya."Nyonya Sisilia, kalau aku jadi kamu dan berhadapan dengan seorang wanita yang nggak sebaik putramu sendiri dalam segala hal, aku juga akan merasa nggak puas sama sepertimu. Aku bisa memahamimu, tapi tolong pikirkan juga Jefri. Dia yang ingin menikahiku, bukan aku yang memaksa untuk menikah dengannya. Kalau kamu ingin aku menyerah dengan sendirinya, lebih baik jangan mencarinya. Kalau dia dibujuk olehmu dan nggak berencana menikah denganku lagi, beri tahu aku, aku nggak akan pernah mengganggu. Walaupun suatu hari aku melihatnya, aku akan berpaling ...."Sara menyelesaikan ucapannya dalam satu tarikan napas dan jantungnya berdebar kencang. Ini pasti pertama kalinya Sara berdiri teguh melawan seseorang demi Jefri. Meskipun Sara tahu bahwa dirinya lebih rendah dari Jefri dan tidak layak untuk pria itu, karena Jefr
Sara tidak bisa menelusuri kembali apa yang terjadi di masa lalu, tetapi dia bisa menjamin masa depan. Wanita itu berkata, "Nyonya Sisilia, kalau aku menikah dengan Jefri, aku nggak akan memperlakukannya seperti sebelumnya. Aku pasti akan memberikan segalanya, mencintainya dengan sepenuh hati, menghargainya, melindunginya dan nggak akan mengkhianatinya."Ini adalah ketulusan yang Sara tunjukkan. Bagaimanapun, dia sangat serius dalam menjalin hubungan, termasuk dengan mantan suaminya. Sara juga merasa saat dia setuju menjadi pacar Sandy dulu, maka dia harus memenuhi janjinya, tak terkecuali Jefri yang sudah berbeda dalam hati Sara. Oleh karena itu, setelah menikah dia pasti akan memperlakukan Jefri dengan lebih baikMelihat Sara masih menolak untuk menyerah, Sisilia mengubah perkataannya, "Anakku itu sebenarnya nggak begitu baik. Dia suka bermain-main dan selalu ada gosip ada di mana-mana. Tapi ini semua terjadi sebelum bertemu denganmu. Setelah bersamamu, dia memang sudah banyak beruba
Ketika nama Aulia dan Artha disebutkan, Sisilia yang selalu tersenyum lembut, ekspresinya sontak menjadi sedikit muram. Dia melepaskan tangan Sara seolah-olah sedang memikirkan sesuatu."Jangan salahkan aku karena sudah bersikap kejam. Orang tua mana yang nggak mengkhawatirkan anak-anaknya? Kalau kamu berasal dari latar belakang yang lebih baik, punya pendidikan yang lebih tinggi dan lebih menghargai diri sendiri, bagaimana mungkin aku nggak menerimamu?"Sisilia telah mengambil pelajaran dari masalah antara Artha dan Aulia. Dia tidak ingin ikut campur dalam urusan putranya lagi, tetapi menurutnya Sara tidak sebaik Artha dalam hal kemampuan pribadi dan emosi. Pada awalnya, Sisilia bahkan tidak menganggap Artha, jadi bagaimana dia bisa menghargai Sara?"Nona Sara, nyatanya keluarga bangsawan sangat menekankan pada kecocokan latar belakang keluarga. Karena pendidikan yang diterima sejak kecil, serta pemikiran, visi, nilai dan pengetahuan yang berbeda, semuanya berbeda. Sekarang kalian ter
Saat berpesta, pada awalnya Jefri sengaja menyimpan rahasianya dan tidak memberi tahu semua orang siapa orangnya. Semua orang sangat cemas sehingga mereka sering menuangkan anggur pada Jefri. Setelah membuatnya mabuk, Jefri mengumumkan bahwa orang yang ingin dinikahinya adalah Sara.Rekan-rekannya sudah tahu tentang Sara. Ketika mereka mendengar bahwa Jefri ingin menikahi wanita itu, mereka semua sontak menjadi gempar. Mereka mengira Jefri sudah gila, karena ingin menikahi wanita yang lebih tua darinya dan bahkan merundung wanitanya. Semua orang menasihati Jefri agar bersikap rasional. Ada berapa banyak wanita baik-baik yang sudah mengantre untuk menikah dengannya? Mereka menyuruh Jefri untuk tidak berkecil hati.Jefri sudah terlalu mabuk dan tidak terlalu sadar, tetapi dia masih bisa memahami perkataan kasar mereka. Dia tiba-tiba menjadi tidak senang dan menendang bangku. Jefri memarahi rekan-rekannnya yang menasihatinya satu per satu dan hampir melakukan kekerasan.Jika Artha tidak m
Apa perbedaan antara adegan ini dan adegan sebelumnya saat Denis berselingkuh dari adiknya?Tidak, masih ada perbedaan. Sara tidak begitu mencintai Denis. Melihat adegan seperti itu, Sara merasa kesal. Namun, untuk Jefri, Sara sangat menyukainya. Melihat orang yang dia sukai seperti ini, hatinya terasa sangat sakit.Sara bahkan tidak menitikkan air mata ketika dia dipermalukan oleh Sisilia, tetapi sekarang matanya sangat bengkak, tetesan air mata terbendung di dalamnya. Seperti air mancur yang tak ada habisnya dan tak kuasa untuk keluar dari matanya.Air mata membasahi punggung tangan Sara. Wanita itu merasa bahwa dia sangat tidak berharga. Dia menyeka air mata dari wajahnya, lalu mengangkat kepalanya tinggi-tinggi untuk mencegah dirinya menangis, tetapi air mata itu terus mengalir.Penglihatan Sara menjadi sangat kabur sehingga dia tidak bisa melihat dengan jelas apa yang dilakukan kedua orang itu di atas tempat tidur. Namun, suara lembut dan tangisan wanita di samping telinga Sara me
Ketika Jefri merasa sangat gelisah, Sara mengiriminya pesan.Jefri segera membukanya, lalu ketika membaca kata-katanya, tubuhnya yang tinggi dan tegap tiba-tiba membeku.Setelah sadar, Jefri segera menekan nomor Sara. Wanita itu tidak menjawab dan bahkan mematikan teleponnya. Ketika Jefri menelepon lagi, menunjukkan bahwa kontaknya sudah diblokir.Jefri keluar dari panggilan, kembali ke antarmuka obrolan, lalu segera mengetik balasan."Sara, ada apa? Kenapa kamu melarangku untuk melamarmu?"Segera setelah pesan ini terkirim, tanda seru berwarna merah muncul di antarmuka obrolan, yang jelas-jelas kontaknya sudah diblokir lagi.Jefri mengerutkan kening, lalu melihat pesan yang dikirim oleh Sara."Jefri, berhenti melamarku, aku nggak akan menikahimu. Anggap saja malam itu sebagai cinta satu malam, jangan dimasukkan ke dalam hati."Jadi ....Saat itu, Sara tidak menanggapi dirinya, karena wanita itu ragu apakah akan setuju untuk menikah dengan dirinya. Sekarang Sara sudah memikirkannya den