Share

Bab 46

Penulis: Elenor
Menurut Lily, Clara pasti iri pada Vanessa yang telah merebut Edward, makanya dia menghalangi Vanessa masuk ke Morti Group.

Clara tidak berpendidikan dan bodoh, tetapi dia tetap tahu bagaimana menggunakan trik licik seperti ini, memikirkan ini, dia merasa Clara sangat lucu.

Sepertinya bukan hanya dia, Edward pun pasti juga merasa seperti ini ‘kan?

Sayangnya Clara sama sekali tidak menyadari hal ini, mungkin saja dia sekarang masih berbahagia karena sudah berhasil menghalangi rencana Vanessa.

Saat memikirkan kemampuan Vanessa, dan teringat pada Clara, Lily menyadari bahwa mereka berdua sama sekali tidak pantas dibandingkan.

Ervan menghela napas berat: “Aku tahu.”

Dia juga berpikiran sama dengan Lily.

“Tapi dia nggak mau dengar.”

“Dia benar-benar… “

Memiliki sifat yang sama dengan ibunya itu.

Kata-kata ini tidak keluar dari mulut Lily, lagipula, setiap teringat orang itu, dia merasa tidak senang.

“Mengenai Cuap… “

“Mengenai ini tanya saja pada Vanessa setelah dia pulang.”

Ervan juga sang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 47

    Staf perusahaan Edward sangat banyak, jadi selalu sibuk.Pada dua hari ke depannya, Edward pun tidak pulang ke rumah karena ada urusan, sehingga Elsa yang berada di rumah sangat bosan, dia lalu tidak tahan dan menelepon Clara lagi.Setelah sibuk selama dua hari, masalah sebelumnya, bagi Clara sudah berlalu.Melihat telepon Elsa, dia langsung mengangkatnya.Elsa: “Mama kapan mau pulang ke rumah… “Mengetahui Edward tidak ada di rumah, setelah pulang dari kantor, Clara pun pulang mengunjungi Elsa sebentar.Begitu Clara pulang ke rumah, Elsa sangat senang, dia langsung menceritakan berbagai hal menarik yang terjadi di sekolah, dia pun menceritakan gim yang akhir-akhir ini disukainya, dan bahkan ingin mengajari Clara cara memainkannya.Setelah dia menyelesaikan PR-nya, apapun yang ingin dimainkan Elsa, asalkan tidak membahayakan, Clara selalu menurutinya, bermain bersamanya.Clara hanya perlu melihat Elsa memainkannya sebanyak dua kali, dan langsung bisa memainkan gim itu selama satu jam l

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 48

    “Jangan gitu, Mama pulang temani Elsa dong? Vila Air Panas itu jauh banget, aku pasti bosan sendirian duduk di mobil.”Clara terdiam sejenak.‘Sudahlah.’“…oke.”Akhir-akhir ini Morti Group sedang mengembangkan aplikasi baru, setelah makan, Dylan meneleponnya untuk mendiskusikan beberapa masalah teknis.Edward dan Elsa tampak berbicara di ruang tamu, Clara berjalan ke luar untuk mengangkat telepon.Setengah jam kemudian, Clara baru selesai menelepon.Elsa menatapnya, dan berkata: “Akhir-akhir ini ada banyak yang telepon cari Mama, setiap malam pun Mama sibuk telepon, dulu Mama nggak gini… “Edward yang mendengar ini, langsung menatapnya juga.Sebelumnya, Clara sangat jarang menelepon orang lain.Apalagi menelepon begitu lama.‘Apa jangan-jangan Bu Clara selingkuh?’‘Ini…’‘Harusnya tidak mungkin, ‘kan?’Dengan perasaan Bu Clara yang dalam terhadap Edward, seharusnya tidak mungkin berselingkuh.“Ada sedikit urusan.” Clara tidak menjelaskan: “Aku mau ke lantai atas urus kerjaan dulu.”El

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 49

    Edward yang tidak kunjung datang, membuat nenek Keluarga Anggasta marah, Elsa juga tidak senang.Akan tetap Clara terlihat tidak masalah sama sekali, dengan tenang dia menyeduh teh untuk nenek Keluarga Anggasta, lalu berkata: “Mungkin ada urusan mendadak di kantor, jadi nggak bisa datang.”Suasana hati nenek Keluarga Anggasta sedang tidak bagus, jadi malam itu dia tidur lebih cepat.Sementara Elsa berusaha menelepon Edward beberapa kali, tetapi tidak diangkatnya.Keesokan paginya.Saat Clara bangun tidur, tidak ada orang di sisinya.Entah ke mana perginya Elsa.Setelah Clara mandi, lalu keluar dari kamarnya dan mencari kemana-mana, dia tetap tidak menemukan mereka.Setelah bertanya dia baru tahu karena Edward tidak datang, Elsa merasa bosan, jadi pagi-pagi dia sudah turun gunung bersama pelayan, bermain di tempat lain.Sementara nenek Keluarga Anggasta kemarin malam terkena angin malam, dan jatuh sakit, jadi saat tengah malam kepalanya sakit parah, oleh karena itu, dia langsung pulang

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 50

    Pada akhirnya, tunangan cewek itu datang dan menghentikannya, mereka pun mulai bertengkar.Sesaat setelah itu, keluarga cewek itu pun datang.Tampaknya Raisa benar mengenai keluarga cewek itu kaya, mereka tampak sombong di depan Keluarga Gori, Ervan pun terlihat merendah, seakan ingin berdamai dengan mereka, tetapi pihak cewek menolak untuk mendengarnya, dan langsung menampar Ervan.Raut wajah Keluarga Gori seketika tampak menggelap.Tampaknya, mereka dihina keluarga cewek itu.Tepat saat ini, Edward muncul.Dia langsung membuka mantelnya, dan menggunakannya untuk menutupi badan Vanessa, lalu menoleh ke arah orang tua cewek dan berbicara, kemudian menggendong Vanessa dan pergi tanpa menoleh ke belakang.Sejak kemunculan Edward, wajah keluarga cewek itu langsung berubah.Melihat Edward yang beranjak pergi, mereka mengejarnya seakan mau menjelaskan, tetapi dihalangi oleh pengawal yang disiapkan untuk pesta itu.Di akhir video, keluarga cewek itu yang awalnya sombong pun berubah menjadi s

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 51

    Setelah bangun keesokan harinya dan sarapan, Clara pergi bekerja seperti biasa.Ketika dia sedang makan siang, Elsa meneleponnya.Ini adalah pertama kalinya Elsa menelepon setelah diam-diam meninggalkan Vila Air Panas.Clara mengangkat teleponnya."Mama."“Iya.” Clara lanjut bertanya, “Apa kamu sudah makan?”“Aku baru saja selesai makan!”Pagi itu di Vila Air Panas, Elsa menerima telepon dari Vanessa, mengatakan bahwa dia dan ayahnya sedang pergi bermain. Dia bertanya apakah Elsa ingin ikut dan bergabung dengan mereka.Dia langsung setuju.Saat Clara sedang tidak memperhatikannya, dia menyelinap pergi.Mereka bermain dengan sangat gembira, dan baru kembali ke kota kemarin sore.Tetapi mereka tidak pulang tadi malam.Ketika berangkat ke sekolah pagi ini, dia baru teringat pada mamanya dan merasa sedikit bersalah. Dia khawatir Clara akan marah, jadi dia meneleponnya.Namun, dia merasa lega ketika mamanya bertanya apa dia sudah makan dan tidak terlihat marah karena dia menyelinap pergi ha

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 52

    Setelah pemeriksaan tiket dan memasuki ruang pameran, ternyata suasana sudah cukup ramai.Ruang pameran sangat luas, dengan beragam teknologi seperti pesawat tanpa awak, mobil terbang, dan robot simulasi.Ada banyak sekali yang dipamerkan, setiap teknologi memiliki fokusnya masing-masing. Begitu Clara dan rekan-rekannya masuk, mereka langsung terpesona oleh pemandangan itu.Dylan memang cukup terkenal, begitu mereka tiba, orang-orang langsung datang untuk menyambutnya satu demi satu.Dia juga tidak lupa untuk mengenalkan beberapa orang sebagai koneksi pada Clara.Ketika Clara menyapa orang-orang itu dengan senyuman, posisinya sedang menghadap pintu masuk ruang pameran, jadi dia tentu saja bisa melihat Vanessa dan keluarganya yang baru saja memasuki ruang pameran.Vanessa juga melihatnya dan terhenti sejenak.Dia tidak menyangka Clara juga akan ada di sana.Bagaimanapun, pameran semacam itu adalah ajang komunikasi yang diimpikan oleh para ahli teknologi.Setiap undangan sangat berharga.

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 53

    Mendengar nada bicara Aris yang sepertinya tidak senang pada Vanessa, jadi dia melirik Clara lalu bertanya pada Aris, "Apa Pak Aris punya dendam pada Keluarga Gori?"Aris menggelengkan kepalanya. "Nggak juga, hanya saja Citra Diandra, gadis yang bertengkar dengan Vanessa tadi malam, adalah putri dari teman lamaku. Sejak kecil aku sudah sering ketemu dia. Citra memang agak eksentrik, tapi dia bukan orang yang sembarangan tuduh.""Tunangannya, Anthony Nisa, dekat dengan seorang gadis beberapa tahun yang lalu. Dia bahkan hampir batalin pertunangannya dengan Citra. Tapi kemudian aku dengar kabar bahwa gadis itu, entah gimana bisa kenal Edward Anggasta dan berhenti berhubungan dengan Anthony."Yang dimaksud Aris adalah Vanessa sudah merusak hubungan Citra dengan Anthony, tunangannya. Tetapi kemudian, setelah Vanessa mendapatkan lelaki yang lebih tinggi statusnya, dia meninggalkan pria itu.Hanya saja yang membuat Aris Sutanto marah bukanlah peristiwa itu, melainkan kejadian tadi malam.Dia

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 54

    Clara mengalihkan pandangannya. Saat ini Dimas dan yang lainnya memintanya untuk datang bantu menjelaskan sesuatu yang mereka tidak pahami. Jadi Clara pun berbalik dan pergi, tidak lagi peduli dengan apa yang terjadi pada Edward.Ketika dia berbalik, Gading melihatnya.Pada saat itu, Vanessa sedang bersama ayahnya, tidak bersama Edward.Gading lalu berjalan mendekati Edward, menyikut dengan sikunya, dan memberi isyarat kepadanya untuk melihat ke arah Clara. "Itu, istrimu juga ada di sana."Dia melihat ke arah yang ditunjuk Gading, matanya tertuju pada Clara.Saat ini Clara tampak memegang tablet sambil menjelaskan kepada Dimas dan yang lainnya beberapa konsep teknis produk yang dipamerkan di depan mereka.Mereka tampak sangat serius, sehingga tidak menyadari tatapan Edward dan Gading padanya.Gading terdiam sejenak dan berkata, "Siapa orang-orang yang bersama istrimu? Apa dia sedang jelaskan teknologi inti pameran pada mereka? Apa istrimu benaran sehebat itu?"Edward hanya menatap Clar

Bab terbaru

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 224

    Ponsel Richard berdering.Setelah beberapa saat, dia meletakkan ponselnya dan berkata, "Aku masih ada urusan lain, jadi aku pulang dulu. Kamu mau ikut?"Doni tersadar kembali, tatapan matanya menjadi gelap, dan dia berkata, "Nggak, aku masih harus tunggu seseorang. Kamu pulang duluan saja, kita ketemu lagi lain kali.""Oke."Richard berjalan pergi.Setelah sosoknya menghilang, Doni berjalan menuju kafe.Begitu dia mendorong pintu kafe, dia bertemu dengan Vanessa yang hendak membawa Elsa ke toilet.Mereka berdua berhenti.Vanessa melihatnya dan berkata, "Pak Doni? Kebetulan sekali.""Iya." Doni menutup pintu, melihat sekeliling kafe, dan kemudian melihat Edward yang sedang memesan makanan dari pelayan.Dia menarik pandangannya dan menatap Elsa.Hanya dengan satu pandangan, dia hampir bisa yakin Elsa adalah putrinya Edward.Karena wajah Elsa sekitar lima puluh persen mirip dengan Edward.Meskipun dia berpikir begitu, dia masih bertanya, "Siapa ini?"Vanessa menunduk dan berkata, "Putriny

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 223

    "Clara, apa kamu mau manisan buah?"Clara berbalik.Manisan buah yang gemuk dan berwarna-warni itu menarik perhatiannya dan hatinya tergerak.Dia sudah lama tidak makan itu.Memikirkan hal itu, dia melihat ke arah Elsa.Seperti dugaannya, Elsa terlihat memegang sebuah manisan buah di tangannya, melahapnya dengan gembira.Selain itu, Vanessa juga memegang sebuket mawar merah di tangannya.Dia merapat ke arah Edward dan berbicara kepadanya, sementara Elsa menyodorkan manisan buah yang telah digigitnya.Vanessa menerimanya sambil tersenyum dan menggigitnya dari tangan Elsa. Elsa menggigitnya lagi dan menyodorkannya kepada Edward.Edward hanya menggelengkan kepalanya dan mengatakan sesuatu, tetapi dia tidak makan.Clara mengalihkan pandangannya dan berkata kepada gadis penjual manisan itu, "Saya mau sebungkus stroberi."Setelah itu, dia hendak bertanya pada Richard apakah dia juga mau. Ketika dia menawarinya, Richard berkata, "Biar aku saja."Richard lalu mengeluarkan ponselnya untuk memba

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 222

    Memikirkan hal itu, dia tersenyum dan berkata, "Oke."Mereka mengikuti kerumunan yang lewat.Begitu sampai di batas pagar, cahaya kembang api yang meledak di seberang sana, menimbulkan seruan dan tawa dari sekeliling, namun segera tenggelam oleh suara keras kembang api itu.Banyak orang di sana mengambil foto dan menyampaikan harapan.Melihat Clara hanya menonton dalam diam tanpa melakukan apapun, dia bertanya, "Apa kamu mau aku ambilkan video?"Clara menggelengkan kepalanya, "Nggak usah, aku hanya mau menonton."Richard tidak bertanya lagi.Saat itu, Vanessa melihat ke arah mereka.Mereka berjarak beberapa meter, tetapi Richard yang bertubuh tinggi dan memiliki penampilan yang menonjol, jadi dia dapat melihatnya sekilas.Setelah bertemu Richard beberapa kali, mereka bisa dianggap kenalan.Vanessa baru saja berpikir apakah akan memberitahu Edward yang sedang menggendong Elsa. Ketika dia hendak bicara, dia melihat Clara yang sosoknya tadi tertutup tubuh Richard.Ketika dia melihat Clara

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 221

    Elsa sangat menyukai Natal.Dia biasa menghias pohon Natal di rumah bersamanya setiap tahun.Mereka juga pergi berbelanja pada Hari Natal dan merasakan suasana Natal yang meriah di jalan-jalan bersama orang-orang di sekitar mereka.Tetapi sejak Elsa pindah ke luar negeri bersama Edward, dia tidak pernah menghabiskan Natal bersamanya lagi.Tidak, yang benar adalah dia tidak pernah lagi merayakan Natal.Meskipun Clara sudah bersedia melepaskannya.Tetapi bagaimanapun juga, Elsa tetaplah putrinya yang sudah dia kandung selama sepuluh bulan dan dia besarkan sendiri selama bertahun-tahun.Kini, dia berada di jalanan yang ramai, memandang segala yang ada di sekelilingnya, dan setiap serpihan masa lalu terlintas dalam pikirannya, mengganggu kedamaiannya."Clara?"Clara menoleh.Itu Richard Listanto.Dia mengangguk dengan sopan, "Pak Richard.""Kenapa kamu sendirian di sini?"Clara menahan emosi di matanya dan tersenyum, "Aku keluar mau beli beberapa tanaman."Ketika Richard memandang sekelili

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 220

    Ini bukan pertanda baik.Jadi mereka ingin datang dan bicara dengannya.Ervan berkata, "Clara..."Sebelum Clara sempat bicara, Dylan tersenyum dan berkata, “Pak Ervan, apa Anda di sini untuk beri tahu semua orang tentang hubungan antara Anda dan Clara?”Senyum Ervan membeku, lalu dia berkata sambil tersenyum masam, "Pak Dylan, ada sesuatu yang ingin saya katakan pada Clara, apa Anda bisa..."Dylan bahkan tidak perlu menunggu Clara bicara. Dia berkata, "Kalau Pak Ervan mau semua orang tahu tentang hubungan kalian, silakan saja."Ervan tidak ingin menyinggung perasaan Dylan.Mendengar hal itu, dia tidak punya pilihan selain pergi bersama Lily.Namun, sebelum pergi, dia berkata pada Clara, "Nanti aku telepon kamu, ingat itu."Clara tidak mengatakan apa pun.Dia terlalu malas untuk memedulikannya.Sedangkan untuk panggilan telepon, dia tentu tidak akan angkat.Dylan merasa kesal, "Aku pengen banget terang-terangan lawan mereka."Clara juga ingin.Akan tetapi, ketika menyangkut dirinya dan

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 219

    Mereka menatap Edward, lalu Clara, lalu mengalihkan pandangan mereka ke Vanessa dan perlahan mengerutkan kening.Dalam keheningan, Edward tiba-tiba bertanya, "Kamu sudah lama nggak main catur?"Clara sedang membongkar taktiknya. Mendengarnya, Clara bahkan tidak mendongak dan hanya berkata, "Iya".Sejak menikah dengannya, Clara pada dasarnya tidak pernah bermain catur lagi.Edward berkata, "Pantas kelihatan agak kaku."Clara tidak menanggapinya dan fokus pada permainan catur.Situasinya tidak menguntungkan baginya sekarang.Tampaknya ada jalan keluar yang bagus di sisi Edward, tetapi faktanya, bidak catur tersembunyi yang telah diletakkannya mengintai di mana-mana, menunggu dia memakan umpan dan kemudian menjebaknya.Setelah berpikir sejenak, Clara menghindari jebakan yang telah dipasangnya dan melancarkan gerakan ke tempat lain.Situasinya akhirnya menjadi jelas lagi.Sekarang giliran Edward yang dirugikan.Edward mengangkat alisnya dan tersenyum. Setelah sekian lama, dia membuat langk

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 218

    Selanjutnya, dia mulai lebih memperhatikan Clara.Melihat Clara menghadang perangkap yang disebabkan oleh Edward dengan cara yang tidak dapat dibayangkannya, dia terkejut.Saat dia mendengar komentar Kakek Sony, hatinya merasa tidak senang.Clara sangat serius dan tidak memperhatikan hal lain. Satu-satunya hal yang ada dalam pikirannya adalah permainan catur di depannya.Dia telah menstabilkan situasi saat itu, tetapi dia tahu jika ingin menang, dia harus...Dia berhenti sejenak dan menatap Edward.Edward membuat gerakan lain.Clara menghentikan gerakannya.Ketika Kakek Leo melihat itu, dia tersenyum dan berkata, "Sungguh menakjubkan. Aku nggak sangka akan melihat permainan catur yang begitu menakjubkan di sini, dan yang bermain bahkan dua anak muda. Bagus, Bagus."Kakek Sony merasa dia berisik dan menyelanya, "Jangan bersuara!"Kakek Leo langsung terdiam.Setelah beberapa menit, Clara akhirnya mengembalikan keadaan, dia mulai bisa membalikkan situasi yang tidak menguntungkan.Dua meni

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 217

    Pada saat itu, Edward menjawabnya dan berkata, "Oke."Clara duduk di hadapannya.Setelah sempat terkejut, Vanessa segera tersadar dan ekspresinya segera kembali tenang.Setelah mengucapkan salam kepada Kakek Leo dan yang lainnya, dia beranjak dan berdiri di samping Edward.Faktanya, bukan hanya Dani, Keluarga Gori dan Sanjaya yang terkejut, Richard dan Kakek Leo juga cukup terkejut.Meskipun, Henry baru saja perkenalkan Clara kepada semua orang di ruang pameran.Akan tetapi, baik Richard maupun Kakek Leo tidak tahu banyak tentang Clara.Mereka hanya mendapat kesan Clara memiliki sifat lembut dan pendiam, dan tidak terlihat seperti orang yang suka pamer.Sekalipun dia tahu cara main catur, dia tidak terlihat seperti seseorang yang akan mengajukan diri dalam kesempatan seperti itu.Kakek Sony juga tidak mengenal Clara.Tetapi dia menyadari keberadaannya.Clara memiliki penampilan yang luar biasa dan karakter yang lembut dan baik, dia tampak seperti gadis berperilaku baik yang dibesarkan

  • Pak Edward, Istrimu Ingin Cerai   Bab 216

    Kakek Sony tersenyum dan berkata, "Ini memang lumayan."Setelah berkata demikian, Kakek Sony bertanya, "Kenapa kamu ada di sini? Bukannya sedang melukis?""Apa karena khawatir kalau aku akan bilang kamu nggak memperlakukanmu dengan baik, jadi kamu datang ke sini untuk menemuiku?""Sudah sana, pergi lakukan urusanmu, jangan ganggu aku nonton catur."Namun, Kakek Leo tidak pergi.Ketika anggota Keluarga Gori dan Sanjaya mendengar Kakek Leo dan Kakek Sony memuji Vanessa, senyum mengembang di wajah mereka.Banyak orang di sana mengenal Vanessa.Banyak orang yang kagum sekaligus cemburu padanya.Itu karena Vanessa selain memiliki kecantikan dan kualifikasi akademis, dan sekarang dia telah menarik perhatian Kakek Leo dan Kakek Sony karena keterampilan caturnya.Terlebih lagi, Vanessa sangat dicintai oleh Edward karena pesonanya tersendiri, yang membuat Keluarga Sanjaya dan Keluarga Gori mudah naik ke tingkat sosial yang lebih tinggi.Siapa yang tidak menginginkan putri seperti dia?Seseorang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status