"Ih iya boleh banget tuh kita berangkatnya sore ini, soalnya kita kan harus prepare juga untuk di tempat kita piknik di sana," Jawab Luna kepada Gadis yang sedang berbicara kepada dirinya.
Ketika mereka asyik mengobrol untuk acara piknik mereka tiba-tiba Bunda datang dan menemui mereka. Bunda pun menyapa dengan sangat ramah kepada Gadis dan juga Brian.
"Eh ada teman-temannya Luna! Ya
ampun Luna tidak memberi tahu kalau kalian datang ke sini," ucap Bunda Merlin yang menyapa kepada Gadis dan juga Brian.Sontak Gadis pun tersenyum manis dan memeluk Bunda Merlin.
"Iya Bunda, ini aku baru saja sampai di sini kok dan niatnya aku dan juga Luna dan juga teman-teman ingin berpiknik bersama karena hari libur jadi kita memanfaatkan waktu yang ada," ucap Gadis dengan bersemangat berbicara kepada Bunda Merlin yang merupakan Bunda dari teman baiknya.
Bunda Merlin mendengarkan hal itu tidak sama sekali keberatan dengan apa yang direncanakan oleh anaknya dan juga te
Brian merasa gelisah karena dirimu hanya sendiri duduk di ruang tamu di rumah Luna dan tidak ada siapapun yang menemaninya duduk. Dia hanya berfikir jika Ayah Luna datang dan akan memarahi dia jika dia duduk di ruang tamu rumah Luna.kegelisahan pun terus-menerus menghantui Brian yang sedang duduk di ruang tamu Luna berbagai cara Brian memikirkan agar dia tidak gugup dan juga gelisah karena memikirkan kedatangan Ayah dari Luna."Ya ampun kemana sih mereka, kenapa aku malah ditinggal sendiri di sini ngapaim sih Gadis juga harus beristirahat di kamar Luna jadinya kan aku sendiri di sini kalau Ayah Luna datang aku tidak tahu mau berbicara apa dengannya," gumam Brian dengan sangat pelan. Akam tetapi dirinya selalu saja berusaha untuk tenang agar tidak terlihat sangat gugup dan juga gelisah berbagai cara dia lakukan hanya untuk mendapatkan hati Luna.Setelah beberapa menit menunggu Luna pun telah selesai membantu Bundanya untuk memasak dan pergi menemui Bria
"Sebelum kita berangkat kita berdoa dulu, ya agar kita diberi keselamatan dan diberi kebahagiaan ketika kita berpiknik nanti," ucap Luna dengan memandang wajah teman-temannya yang sedang berada dihadapannya.Gadis pun menyahut dengan lantang. "Iya kalau begitu kita berdoa dulu!" Ujarnya.Akhirnya mereka pun berdoa bersama-sama untuk meminta perlindungan dan juga kelancaran untuk mereka berpiknik bersama-sama.Setelah mereka berdoa bersama mereka pun bersiap-siap untuk pergi ke tempat dimana mereka akan berpiknik, akan tetapi sebelum itu Luna berpamitan dengan Bunda Merlin dan mencium tangan Bunda Merlin.Bunda Merlin yang sedang berada di depan pintu rumah Luna dan juga memandangi anaknya yang sedang bersiap untuk berpiknik."Jika ingin berpiknik hati-hati ya, Bunda percayakan semuanya kepada kalian dan Bunda tidak ingin mendapatkan kabar yang aneh-aneh," ujar Bunda Merlin dengan tegas kepada Luna dan juga teman-temannya.Luna pun tersenyum
"Hey kamu berbicara nya masih lama soalnya mereka sudah mengeluh terus dari tadi," ujar Syam dengan sangat lirih."Ya sudah ini! Iya aku akan ke sana kamu kembalilah ke sana tidak lama kok aku berbicara dengan Karina, kamu tenangkan mereka saja sedikit lagi kita pergi," ujar Brian yang berbisik kepada Syam untuk kembali ke mobilnya.Akhirnya ia pun kembali ke mobil dan berbicara kepada Gadis dan juga Luna bahwa Brian sedang bertemu dan berbicara dengan teman baiknya."Ya ampun kalian tahu enggak kenapa Brian sangat lama berbicaranya karena dia bertemu dengan teman baiknya, jadi ya dia mungkin sedikit berbicara tentang mereka berdua," ujar Syam dengan mencoba meyakinkan Gadis dan juga Luna yang sudah merasa sangat kesal dengan Brian yang berbicara sangat lama yang membuat mereka menunggu di dalam mobil."Ya ampun aku kira itu siapa, memangnya masih lama ya berbicaranya soalnya ini sudah sore loh," ucap Luna dengan memandang wajah mereka semua yang berada di da
Brian pun berhasil mengembalikan mood Luna yang sedang berantakan menjadi seorang yang sangat manja kepada Brian.Mereka belum mempunyai hubungan yang khusus tetapi mereka saling menyukai dan saling menyayangi Luna sama sekali tidak pernah mengetahui bahwa Brian telah mempunyai pacar dan mempunyai seseorang yang sudah menjalin hubungan dengannya bertahun-tahun.Brian berusaha menutupi apa yang dia jalani dan lebih memilih membohongi Luna untuk mendekati Luna."Ya sudah ya maafin kalau aku bertingkah seperti ini," ujar Luna dengan tersenyum kepada Brian menandakan bahwa masalah Luna dan juga Brian telah usai."Nah gitu dong kalau ada apa-apa itu lebih baik diomongkan jangan sampai berdiam diri seperti itu tidak bagus lagi jika berdiam diri seperti itu," ujar Luna dengan sedikit meledek Luna yang baru saja berbaikan kepadanya.Luna tersenyum malu-malu kepada Brian karena dirinya sangatlah bahagia ketika berpiknik bersama Brian dan juga teman-temanny
"Aku tidak bisa memaksamu untuk berbicara kepadaku Syam, tapi seharusnya kamu tahu sendiri bagaimana cara kamu bersikap danberbicara apa yang kamu inginkan kepadaku!" tegas Gadis kepada Syam yang sedang menatap dirinya."Maaf ya, mungkin aku terlalu berlebihan ingin dimengerti denganmu, tapi aku juga punya hati asal kamu tahu saja aku ingin dimengerti denganmu," ujar Syam kepada Gadis.Akan tetapi ketika Syam dan juga Gadis sedang berbicara berdua Brian pun memanggil mereka berdua untuk bergabung bersama mereka karena sangat terlihat Gadis dan juga Syam sedang ada masalah."Gadis! Syam! Coba deh kalian kesini enak banget eh lagunya masa iya kalian melewatkan malam piknik bersama kita," ujar Brian dengan lantang memanggil Gadis dan juga Syam.Gadis yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bergegas untuk menghampiri teman-temannyaketika Gadis hendak beranjak untuk pergi menemui teman-temannya Syam pun berbicara kepada Gadis
Akhirnya Luna dan juga Gadis pun tidur dan beristirahat karena mereka sangat lelah dengan piknik yang sangat menyenangkan bagi mereka.Keesokan harinya Luna bangun lebih awal daripada teman-temannya."Aduh ya ampun rasanya lelah, tapi sangat bahagia deh kalau berpikir kebersamaan dengan teman-teman ku seperti ini," gumam Luna dengan sangat pelan karena dia tidak ingin suaranya didengar oleh Gadis yang sedang terlelap sangat terlihat dari wajah Gadis sangat lelah dan Luna tidak berani untuk membangunkannya.Akhirnya Luna pun bergegas untuk membasuh wajahnya di sungai kecil di dekat tempat dimana mereka berpiknik.Air yang sangat jernih dan juga ingin berada tidak jauh dari tempat berpiknik mereka Luna pun bergegas untuk mendekati sungai itu."Ya ampun sungai itu bagus banget dan jernih banget kayaknya aku mau membasuh wajahku di situ deh," ucap Luna dengan bergegas berjalan ke arah sungai tersebut.Sungai yang mempunyai air yang sangat jerni
Ketika Gadis sedang menuju ke arah Sungai Brian pun bertanya kepada Luna tentang Gadis dan juga Syam aku dengar-dengar Syam menyukai Gadis. Ya sebenarnya bagus sih kalau mereka sampai jadian tetapi itu semua tergantung mereka berdua," ucap Brian dengan nada yang sangat lirih kepada Luna yang sedang duduk di sampingnya."Waduh kalau soal itu aku tidak tahu sih aku juga tidak bisa mengerti dan menebak seseorang dari tingkah lakunya ataupun mimik wajahnya," ujar Luna dangan polos berbicara kepada Brian."Mereka saling menyukai tapi mereka sedikit ragu akan apa yang mereka rasakan, tapi sajalah mungkin mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan satu sama lain," ujar Brian.Luna pun hanya tersenyum mendengarkan perkataan Brian dan dia tidak pernah mau menambah kata sedikitpun tentang apa yang dibicarakan oleh berikan kepadanya karena dirinya mengetahui bahwa Gadis masih bingung dengan apa yang dilakukan dan apa yang ada di dalam hati."Sudahlah kita tidak u
"Iya nak, lain kali kamu jangan seperti itu ya Ayah ini adalah Ayah kamu dan tidak mungkin Ayah tidak khawatir kepada kamu jika kamu kenapa-kenapa, ya sudah sekarang kamu bergegaslah ke kamar kamu untuk beristirahat," ujar Ayah Rian dengan nada yang sangat lembut berbicara kepada anak gadisnya yang sangat cantik itu.Akhirnya Luna pun tanpa basa-basi langsung saja bergegas untuk pergi ke kamarnya ketika sampai di kamarnya pun dirinya langsung saja menaruh tas yang dia bawa ketika piknik di lantai dan dia merebahkan tubuhnya ke ranjang di dalam kamarnya."Brug ...""Haduh rasanya capek banget, tapi sangat menyenangkan untung saja Ayah tidak marah kepadaku sampai Ayah marah kepadaku berarti Bunda tidak membela aku di depan Ayah dan tidak berbicara mengenai aku kepada Ayah," gumam Luna yang berada di dalam kamar merebahkan tubuhnya.Luna berdiam diri dan menghayalkan Brian yang selalu saja berkomentar cantik kepada dirinya.Luna selalu saja terhanyut
"Sudah lah ya soalnya sedikit lagi dosen kita akan masuk kamu tidak boleh bersedih seperti itu," ucap Gadis yang masih terus mengerti Luna tersenyum ketika mendengarkan perkataan Gadis.Selang 2 jam kemudian ketika telah menyelesaikan kegiatan kampusnya tiba-tiba ketika dia ingin pergi ke kantin bersama Gadis karena datang menghampiri Luna untuk mencaci-maki Luna di hadapan teman-temannya.Karina pun langsung saja masuk ke dalam kelas ketika dosen keluar dari kelas Luna dan juga Brian."Ohh kamu ya yang ngerebut pacar aku! Kamu kira kamu itu cantikn jangan seenaknya saja ya mengambil punya orang!" ucap Karina dengan sangat kasar dengan menunjuk wajah Luna yang sedang duduk dihadapannya.Emosi Luna yang memuncak ketika melihat perilaku Karina yang marah besar kepada dirinya akan tetapi Gadis tak tinggal diam saja dan mendekati Luna agar Luna tidak terlalu takut dan tidak terlalu merasa sendirian."Ada aku disini kamu jangan takut aku tid
Luna sangat heran mendengarkan perkataan dari Brian, tingkah laku Brian seakan-akan dirinya tak pernah punya salah.Sebenarnya ada apa dengan Brian Luna pun tak tahu."Kenapa sih kamu tidak merasa kalau kamu itu salah apakah telah melupakan semuanya kejadian yang tadi malam?" tanya Luna dengan sangat kecewa kepada Brian.Brian membahas apa yang sudah terjadi."Kamu kenapa marah-marah terus sudahlah marah-marah nya, kita bicarakan itu hanya berdua jangan kamu melibatkan orang lain dalam permasalahan kita!" Tegas Brian memberitahu Luna agar tidak memberitahu orang lain tentang masalah mereka.Luna yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bertambah marah karena menurut Luna dirinya juga berhak bahagia akan tetapi Brian selalu saja menyuruhnya untuk berdiam diri dan tak berkata sama kepada siapapun."Brian, aku ini seorang perempuan aku lemah aku hanya manusia biasa aku juga membutuhkan teman untuk bercerita cara untuk menceritakan sebu
"Sebenarnya aku tidak mau jujur kepadamu, tapi aku mau menceritakan semuanya kepadamu," ucap Luna yaang tiba-tiba ingin berbicara kepada Gadis dan mengungkapkan semua perasaannya dan menceritakan keadaan hati dan juga pikirannya kepada Gadis."Ya iyalah apa gunanya aku ada di sini dan menjadi teman kamu, kalau aku tidak bisa mendengarkan semua keluh kesahmu!" tegas Gadis yang mencoba untuk memancing Luna agar Luna berbicara kepadanya karena Gadis tidak ingin melihat Luna sangat murung dan tidak bisa berkata apapun dan sangat terlihat tidak berdaya di hadapan Gadis."Sebenarnya aku mempunyai masalah dengan Brian dan itu menyakitkan sekali aku tak tahu lagi mau berbicara apa tentang dirinya, sungguh aku kesakitan dengan perlakuannya," ujar Luna yang sangat sedih dan menatap dengan tatapan yang kosong."Ketika melihat hal itu dihadapannya Gadis pun merasa sangat tersentuh hatinya karena Luna tak biasanya mempunyai sikap dan sifat seperti orang yang sangat sedih sep
"Ayah cepat sembuh ya Ayah pokoknya tidak boleh memikirkan apapun yang sangat berat ya Ayah," ujar Luna dengan menasehati Ayah Rian karena Luna sangat menginginkan agar Ayahnya sehat kembali seperti dulu lagi dan Ayahnya pun tersenyum manis kepada Luna.Akan tetapi tiba-tiba ayah Rian bertanya kepada Luna tentang Brian."Ayah mau bertanya kepadamu tentang Brian, apakah kamu dekat dengan dia kamu jawab saja dengan yang sebenarnya karena Ayah ingin sekali kamu jujur kepada Ayah," Tegas Ayah Rian dengan menatap wajah Luna.Ketika mendengarkan perkataan dari Ayahnya Luna pun kaget dan bingung hendak berbicara apa kepada Ayahnya dia merasa tertekan dan takut untuk membicara yang sesungguhnya kepada Ayah Rian."Ada apa ya? kok ayah berbicara seperti itu tidak seperti biasanya Ayah menanyakan tentang hal itu kepada aku, memangnya ada apa sih Ayah?" tanya Luna dengan sangat penasaran menatap wajah Ayahnya akan tetapi Ayahnya tak membicarakan apapun kepada d
Luna masih saja bersedih karena memikirkan apa yang dilakukan oleh Brian kepadanya ketika itu dia tak bisa berkata apapun dan selalu saja berbaring bahkan semangat untuk kuliah pun tidak ada.Akan tetapi tiba-tiba ponsel Luna pun berbunyi dan akhirnya Luna pun meraih ponselnya di atas meja."Siapa sih yang menelepon aku jam begini rasanya aku males banget deh mengangkatnya! Tapi gimana lagi aku takutnya ada keperluan kampus," ujar Luna dengan sangat pelan dan meraih ponselnya yang di atas meja.Luna pun melihat siapa yang menelponnya dan ternyata yang menelponnya adalah Gadis yang merupakan sahabat terbaiknya.Luna mengangkat telepon Gadis dan berbicara kepadanya."Iya halo... Ada apa sih Gadis tumben banget kamu jam segini menelepon aku ada apa sih?l tanya Luna dengan nada yang sangat datar.Ketika mendengarkan perkataan dari teman itu Gadis penuh rasa sangat heran dan bertanya kepada Luna."Kamu kenapa sih sensi banget seperti
Lagi-lagi Luna merasakan hal yang sangat kecewa dirinya telah mempercayai Brian sangat dalam akan tetapi Brian tak menghiraukan ketulusannya.Luna sekarang tak berarah dirinya masih saja membayangkan bahwa Brian setia kepadanya."Ya ampun aku sedih banget begini sih sudah mau tengah malam aku ingin cerita kepada Gadis tapi aku takut kalau dia menertawakan aku dengan apa yang aku rasakan sekarang," ujar Luna dengan sangat pelan dirinya takut jika Gadis tak menghiraukan dirinya jika dirinya terlalu jadi budak cinta.Luna terus-menerus menangis membayangkan semua yang terjadi pada percintaannya bersama Brian akan tetapi berbeda dengan Brian yang selalu saja merasa bodo amat dengan apa yang terjadi pada Luna.ketika itu Brian langsung saja menemui Syam yang menjadi sahabat terbaiknya itu."Enaknya kayak gini aku langsung ke rumah Syam saja, aku mau menceritakan semuanya kalau aku pendam sendiri aku malah jadi pusing lebih baik aku pergi bertemu Syam sa
"Apa kurangnya aku kenapa sampai kamu berpacaran juga dengannya," ujar Luna dengan mata yang memerah dan emosi."Kalian berdua sama-sama cantik! aku tidak bisa untuk memilih salah satu dari kalian berdua jadi tolong mengerti! Aku tidak bisa memilih antara kamu atau dia," ucap Syam menjelaskan kepada Luna.Akan tetapi Brian tak merasa dirinya melakukan kesalahan dan tak bisa meninggalkan salah satu dari mereka berdua.Luna langsung saja merasa sangat terpukul karena perasaan yang pernah dimainkan oleh lelaki idamannya."Aku tanya kepadamu, apa kurangnya aku, aku telah mempercayaimu dengan sangat dalam tetapi kenapa kamu masih saja berani untuk membohongi aku menyanjungmu di hadapan Ayah dan juga Bunda dan apa yang apakah ini yang kamu berikan kepadaku! "Tegas Luna dengan sangat marah dan kecewa kepada Brian dan menatap wajah Brian dengan sangat penuh kemarahan.Brian yang melihat kemarahan Luna pun tampak biasa saja karena dirinya masih mempun
Akhirnya Luna yang melihat sebuah cafe dirinya pun langsung saja turun dan melihat menu makanan di cafe tersebut.Akan tetapi ketika datang di kafe tersebut dan ia mendapati mobil Brian yang terparkir di depan cafe tersebut."Loh, kayaknya aku tahu deh ini mobil Brian! Tapi kok dia di sini ya dan dia tidak mengabari aku sedikitpun memangnya dia bertemu siapa sih dan apa kenapa dia harus di cafe," batin Luna yang mulai penasaran karena dia telah melihat mobil yang terparkir di depan cafe di mana dia ingin membeli makanan untuknya.tanpa basa-basi Luna pun langsung saja masuk ke dalam Cafe dan memastikan sebenarnya Brian datang bersama siapa ke tempat cafe tersebut.Ketika masuk ke dalam Cafe Luna pun melihat Brian bersama Karina yang sangat terlihat bermesraan di hadapan Luna tak kuasa Luna melihat hal itu.Luna pun langsung saja meneteskan air mata dan tak bisa berkata-kata apapun."Ini yang sedangaku lihat benar atau tidak soalnya aku
"Ya sudahlah kalau begitu aku mau bersiap-siap dulu dan mengganti pakaianku untuk bertemu dengan kamu, oke aku share lokasi aku sekarang," ujar Karina kepada Brian.Mereka berbuat janji ingin bertemu lagi karena Karina telah mengatakan bahwa dirinya sangat rindu kepada Brian.Brian pun mematikan teleponnya dan bersiap-siap untuk menjemput Karina."Aduh capek juga ya mempunyai dua wanita yang satu ingin ketemu dan yang satunya juga selalu mau dimanja," ucap Brian dengan menyombongkan dirinya bahwa dirinya mempunyai dua orang wanita sekaligus.Ketika Brian sedang bersiap-siap sementara itu Luna pun juga bersiap-siap akan keluar dari dan mencari makan karena dirinya merasa sangat lapar."Ya ampun jam segini tidak biasanya juga aku laper banget gila kira-kira sudah tidur atau belum, tapi kalau aku membangunkan dia pasti aku dimarah oleh Bunda, ya sudahlah aku pergi sendiri saja naik motor hanya mencari makanan juga," ucap Luna dengan sangat pelan