Luna sangat takut ketika melihat Bundanya mempertegas apa yang dikatakannya kepada Luna.
"Bunda aku tidak kenapa-kenapa kok Bunda jangan khawatir ya aku tadi keluar bersama Brian dan maaf kalau aku sampai pulang sudah jam segini," ujar Luna dengan nada yang sangat pelan karena takut jika Bunda Merlin tersinggung akan pembicaraannya kepada Bundanya.
"Bunda tidak marah sebenarnya tapi kamu harus tahu kamu ini adalah seorang anak perempuan dan kamu ini adalah seorang gadis cantik dan ini sudah malam seperti ini! Apakah Bunda tidak boleh marah jika kamu keluar sampai malam seperti ini?" tanya Bunda Merlin kepada Luna yang sedang ada di hadapannya dan tidak berani untuk menatap wajah Bunda Merlin.
"Iya aku minta maaf ya Bunda aku salah aku tidak tahu kenapa aku malah pulang jam segini," ucap Luna dengan gugup menunduk tidak ingin melihat wajah Bundanya yang sedang berbicara tegas kepada dirinya.
"Kamu jangan menuduh seperti itu Bunda ini sedang ber
"Iya Bunda aku harus sarapan dulu dan supaya aku tidak lapar di pagi hari," ucap luna dengan bergegas mencari makanan yang dimasak oleh Bundanya."Ya sudah kamu sarapan dulu Bunda mau lihat Ayah kamu dulu ya kamu makan sendiri ya" ujar Bunda Merlin kepada Luna yang sedang mencari makanan di dapur.Luna pun menganggukan kepala dan tersenyum manis kepada Bundanya.Bunda pun angsung saja bergegas untuk pergi ke kamar dan melihat keadaan Ayah Rian sedangkan Luna lagu langsung saja bergegas untuk mengambil makanan dan pergi bersarapan m."Keadaan di rumahku kayaknya semakin beda sangat terlihat sekarang sepi sekali padahal dulu ketika sarapan saja harus bersama-sama dan disaat itu Ayah masih sehat walafiat tapi sekarang aku harus makan sendiri, sarapan sendiri dan semuanya serba ambil sendiri dan ini aku merasa sepi walaupun semua orang ada di rumah-rumah," gumam Luna dengan sangat pelan.Dia merasakan kesedihan yang amat mendalam karena ins
Akan tetapi suasana berubah menjadi hening ketika Brian mendapatkan telepon dari Karina.Handphone Brian pun berbunyi dan sangat terlihat bahwa Karina yang menelpon dirinya dan sontak Luna pun langsung menegur Brian dan memberitahunya bahwa handphone-nya sedang ada yang memanggil."Itu handphone kamu berbunyi silahkan diangkat dulu atau kita berhenti dulu supaya kamu berbicara dengan orang yang menelpon kamu siapa tahu penting," ujar Luna dengan sangat polos karena dirinya tidak berfikir hal yang buruk tentang kekasihnya itu.Brian yang gugup pun langsung saja berusaha mematikan handphonenya dan tidak ingin mengganggu suasana di mobil antara Brian dan juga Luna."Kok kamu seperti itu sih gimana sih kamu kenapa tidak kamu angkat dulu teleponnya kan bisa diangkat dulu Kita juga bisa kok berhenti sejenak kan tidak apa-apa aku enggak ngerti kalau kamu mendapatkan telepon penting takutnya gitu," ujar Luna dengan memberi pengertian kepada Brian agar
Gadis yang terus-menerus memperhatikan gerak-gerik Luna pun langsung saja kaget karena ketika Gadis ingin bertanya kepada Luna tiba-tiba Luna berkeringat dan sangat gugup seperti seseorang yang menyembunyikan rahasia yang besar."Kamu kenapa sih Luna, sepertinya kamu ada yang kamu sembunyikan dari aku coba kamu bicara deh, soalnya aku lihat dari gerak-gerik kamu sepertinya ada yang ganjal," ujar Gadiskepada Luna."Ah apaan sih kamu aku tidak menyembunyikan apapun dari kamu! Masa sih kamu tidak mempercayai aku," celoteh Luna dengan tegas."Bukannya aku tidak percaya dengan kamu tapi sepertinya kamu sedang menyimpan masalah besar jadi aku bertanya kepadamu," ujar Gadis kepada Luna.Entah apa yang ada dipikiran Luna dia terus-menerus menyembunyikan hubungannya dengan Brian dan tak ingin di ketahui oleh Gadis."Tidak kok kamu tenang saja kalau memang ada masalah aku pasti bilang dengan kamu tidak mungkin aku menyimpannya sendiri
Syam hanya melirik dan berbicara apapun ketika Brian mendekati dirinya dan dia hanya berdiam diri saja."Kamu ada apa sih, kenapa diam seperti itu bro!" Ujarl Brian dengan memukul meja yang sangat terlihat masih ada keraguan dan juga trauma dalam kecelakaan yang menimpa Ayah Luna itu."Kamu apa lagi sih kamu kalau ada sesuatu bicara sendiri saja aku tidak mau menanggung lebih banyak lagi dengan apa yang kamu lakukan," ujar Syam dengan nada yang gemetaran berbicara kepada Brian. Akan tetapu Brian yang melihat hal itu pun atau saja tertawa terbahak-bahak karena dia merasa temannya itu sangat lucu."Hahaha, kamu ini kenapa sih sebenarnya? Coba kamu berbicara dulu kepada aku, kamu tidak pernah berbicara apapun lah kepadaku," ujar Brian.Karena kejadian yang telah menimpa Ayah Luna Brian pun tanpa basa-basi langsung saja duduk di samping Syam dan berkata dengan tegas dan dengan sangat pelan agar menenangkan Syam untuk tidak memikirkan hal yang telah terj
"Kamu tetap tenang aja kamu tidak sendirian kok untuk mengusut kasus Ayah kamu, kamu tenang disini ada aku yang selalu membantu kamu aku juga gereget banget sama pelaku itu! Kenapa sampai segitunya banget memperlakukan Ayah kamu," ujar Gadis yang mendukung Luna dengan apapun yang akan Luna lakukan."Iya aku juga masih mencari sebenarnya siapa dalang dari semuanya! Kenapa dia tidak menghampiri keluargaku untuk meminta maaf," ucap Luna kepada gadis yang sangat terlihat luna sangat menyimpan rasa sakit dan dendam untuk orang yng mencelakai Ayah Rian."Sudahlah kamu jangan fikir terlalu dalam itu dulu, kamu sekarang makan saja katanya kamu ingin ngemil kalau memang kalau pengen ngemil kamu ambil saja snack nanti aku yang bayar, terus kita pergi ke kelas saja daripada kita di sini," ujar Gadis kepada Luna.Akhirnya mereka berdua pun bergegas untuk membeli snack dan pergi ke kelas ketika hendak berjalan menuju ke kelas tiba-tiba saja Syam memberhentikan Luna dan
"Iya sebenarnya bukannya aku khawatir atau bagaimana tapi kan sepertinya aku belum lihat dia keluar tapi kok ketika kita ke dalam kas dia tidak ada ya," ucap Luna.Luna tak mau berbicara apapun kepada Gadis karena dirinya telah berbicara dan berjanji untuk tidak mengatakan sesuatu hal tentang dirinya dan juga Brian.Akan tetapi Gadis yang sangat pintar selalu saja bisa membaca pikiran Luna yang setiap saat berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Gadis."Yakin kamu tidak ingin berbicara kepadaku," ucap Gadis dengan melirik kepada teman baiknya itu."Hahaha Santai lah aku kan hanya bercanda saja, tapi kalau kamu memang perhatian dengan Brian tidak apa-apa sih itu juga kan bukan urusanku ini," ujar Gadis kepada Luna Luna pun tersenyum manis kepada teman baiknya itu.Akan tetapi dia merasa sangat bersalah karena dirinya menutupi bahwa Luna dan juga Brian mempunyai hubungan spesial.Luna tidak terlalu memperhatikan apa yang dikatakan
Setelah Syam mengatakan hal itu kepada Gadis dirinya langsung saja masuk ke dalam kelas dan meninggalkan Gadis."Apa sih berbicara seperti itu kepadaku pasti dia cuman merayu aku seperti itu ya ampun, ada apa sih dengan dia tapi ketika dia berbicara seperti itu kenapa ya aku salah tingkah dan hatiku berbunga-bunga," gumam Gadis yang mendengar perkataan Syam kepada dirinya.Gadis yang duduk sendirian sekarang tersenyum dengan sendirinya jika mengingat perkataan dari Syam sedangkan Luna yang sedang berada di dalam kelas sendirian pun masih saja bertanya-tanya sebenarnya Brian dimana."Dia sedang keluar dengan wanita atau tidak ya aku sangat khawatir," batin Luna.Ketika Luna masih memikirkan Brian tiba-tiba Syam pun mengagetkan Luna ketika dirinya masuk ke dalam kelas."Hei kamu kenapa sih melamun seperti itu memangnya apa yang di lamunkan!" Tegas Syam beranjak mendekati Luna akan tetap terlihat dari wajah Luna dirinya sangat bimbang dan
"Kan aku rindunya sekarang kenapa harus nanti malam lagi sih kan kita sekarang ketemu kita di sini saja dulu dan aku meluapkan semua isi hatiku dan kerinduan disini," ujar Karina yang memanjat kepada Brian akan tetapi Brian sangatlah resah karena Karina tidak ingin ditinggal olehnya."Aduh bagaimana tidak mau aku tinggal sedangkan ini sudah waktunya pulang jangan sampai Luna tahu kalau aku dan Karina sedang berada di sini," batin Brian yang sangat gugup dan masih memikirkan bagaimana jika Luna mengetahui dirinya sedang dengan Karina."Ya ampun Karina kamu gitu banget sih rindunya hehehe, soalnya ini sudah waktunya pulang kan tidak enak kalau masih tetap di kampus dan dilihat oleh dosen kamu berdua-duaan seperti ini dengan yang lebih baik, nanti malam saja kalian bertemu," ujar Syam yang selalu saja membuat suasana menjadi tidak karuan."Nah bener banget kata Syam kan kalau nanti malam kita masih bisa bertemu dan kita juga masih bisa bermesraan kamu tahu wa
"Sudah lah ya soalnya sedikit lagi dosen kita akan masuk kamu tidak boleh bersedih seperti itu," ucap Gadis yang masih terus mengerti Luna tersenyum ketika mendengarkan perkataan Gadis.Selang 2 jam kemudian ketika telah menyelesaikan kegiatan kampusnya tiba-tiba ketika dia ingin pergi ke kantin bersama Gadis karena datang menghampiri Luna untuk mencaci-maki Luna di hadapan teman-temannya.Karina pun langsung saja masuk ke dalam kelas ketika dosen keluar dari kelas Luna dan juga Brian."Ohh kamu ya yang ngerebut pacar aku! Kamu kira kamu itu cantikn jangan seenaknya saja ya mengambil punya orang!" ucap Karina dengan sangat kasar dengan menunjuk wajah Luna yang sedang duduk dihadapannya.Emosi Luna yang memuncak ketika melihat perilaku Karina yang marah besar kepada dirinya akan tetapi Gadis tak tinggal diam saja dan mendekati Luna agar Luna tidak terlalu takut dan tidak terlalu merasa sendirian."Ada aku disini kamu jangan takut aku tid
Luna sangat heran mendengarkan perkataan dari Brian, tingkah laku Brian seakan-akan dirinya tak pernah punya salah.Sebenarnya ada apa dengan Brian Luna pun tak tahu."Kenapa sih kamu tidak merasa kalau kamu itu salah apakah telah melupakan semuanya kejadian yang tadi malam?" tanya Luna dengan sangat kecewa kepada Brian.Brian membahas apa yang sudah terjadi."Kamu kenapa marah-marah terus sudahlah marah-marah nya, kita bicarakan itu hanya berdua jangan kamu melibatkan orang lain dalam permasalahan kita!" Tegas Brian memberitahu Luna agar tidak memberitahu orang lain tentang masalah mereka.Luna yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bertambah marah karena menurut Luna dirinya juga berhak bahagia akan tetapi Brian selalu saja menyuruhnya untuk berdiam diri dan tak berkata sama kepada siapapun."Brian, aku ini seorang perempuan aku lemah aku hanya manusia biasa aku juga membutuhkan teman untuk bercerita cara untuk menceritakan sebu
"Sebenarnya aku tidak mau jujur kepadamu, tapi aku mau menceritakan semuanya kepadamu," ucap Luna yaang tiba-tiba ingin berbicara kepada Gadis dan mengungkapkan semua perasaannya dan menceritakan keadaan hati dan juga pikirannya kepada Gadis."Ya iyalah apa gunanya aku ada di sini dan menjadi teman kamu, kalau aku tidak bisa mendengarkan semua keluh kesahmu!" tegas Gadis yang mencoba untuk memancing Luna agar Luna berbicara kepadanya karena Gadis tidak ingin melihat Luna sangat murung dan tidak bisa berkata apapun dan sangat terlihat tidak berdaya di hadapan Gadis."Sebenarnya aku mempunyai masalah dengan Brian dan itu menyakitkan sekali aku tak tahu lagi mau berbicara apa tentang dirinya, sungguh aku kesakitan dengan perlakuannya," ujar Luna yang sangat sedih dan menatap dengan tatapan yang kosong."Ketika melihat hal itu dihadapannya Gadis pun merasa sangat tersentuh hatinya karena Luna tak biasanya mempunyai sikap dan sifat seperti orang yang sangat sedih sep
"Ayah cepat sembuh ya Ayah pokoknya tidak boleh memikirkan apapun yang sangat berat ya Ayah," ujar Luna dengan menasehati Ayah Rian karena Luna sangat menginginkan agar Ayahnya sehat kembali seperti dulu lagi dan Ayahnya pun tersenyum manis kepada Luna.Akan tetapi tiba-tiba ayah Rian bertanya kepada Luna tentang Brian."Ayah mau bertanya kepadamu tentang Brian, apakah kamu dekat dengan dia kamu jawab saja dengan yang sebenarnya karena Ayah ingin sekali kamu jujur kepada Ayah," Tegas Ayah Rian dengan menatap wajah Luna.Ketika mendengarkan perkataan dari Ayahnya Luna pun kaget dan bingung hendak berbicara apa kepada Ayahnya dia merasa tertekan dan takut untuk membicara yang sesungguhnya kepada Ayah Rian."Ada apa ya? kok ayah berbicara seperti itu tidak seperti biasanya Ayah menanyakan tentang hal itu kepada aku, memangnya ada apa sih Ayah?" tanya Luna dengan sangat penasaran menatap wajah Ayahnya akan tetapi Ayahnya tak membicarakan apapun kepada d
Luna masih saja bersedih karena memikirkan apa yang dilakukan oleh Brian kepadanya ketika itu dia tak bisa berkata apapun dan selalu saja berbaring bahkan semangat untuk kuliah pun tidak ada.Akan tetapi tiba-tiba ponsel Luna pun berbunyi dan akhirnya Luna pun meraih ponselnya di atas meja."Siapa sih yang menelepon aku jam begini rasanya aku males banget deh mengangkatnya! Tapi gimana lagi aku takutnya ada keperluan kampus," ujar Luna dengan sangat pelan dan meraih ponselnya yang di atas meja.Luna pun melihat siapa yang menelponnya dan ternyata yang menelponnya adalah Gadis yang merupakan sahabat terbaiknya.Luna mengangkat telepon Gadis dan berbicara kepadanya."Iya halo... Ada apa sih Gadis tumben banget kamu jam segini menelepon aku ada apa sih?l tanya Luna dengan nada yang sangat datar.Ketika mendengarkan perkataan dari teman itu Gadis penuh rasa sangat heran dan bertanya kepada Luna."Kamu kenapa sih sensi banget seperti
Lagi-lagi Luna merasakan hal yang sangat kecewa dirinya telah mempercayai Brian sangat dalam akan tetapi Brian tak menghiraukan ketulusannya.Luna sekarang tak berarah dirinya masih saja membayangkan bahwa Brian setia kepadanya."Ya ampun aku sedih banget begini sih sudah mau tengah malam aku ingin cerita kepada Gadis tapi aku takut kalau dia menertawakan aku dengan apa yang aku rasakan sekarang," ujar Luna dengan sangat pelan dirinya takut jika Gadis tak menghiraukan dirinya jika dirinya terlalu jadi budak cinta.Luna terus-menerus menangis membayangkan semua yang terjadi pada percintaannya bersama Brian akan tetapi berbeda dengan Brian yang selalu saja merasa bodo amat dengan apa yang terjadi pada Luna.ketika itu Brian langsung saja menemui Syam yang menjadi sahabat terbaiknya itu."Enaknya kayak gini aku langsung ke rumah Syam saja, aku mau menceritakan semuanya kalau aku pendam sendiri aku malah jadi pusing lebih baik aku pergi bertemu Syam sa
"Apa kurangnya aku kenapa sampai kamu berpacaran juga dengannya," ujar Luna dengan mata yang memerah dan emosi."Kalian berdua sama-sama cantik! aku tidak bisa untuk memilih salah satu dari kalian berdua jadi tolong mengerti! Aku tidak bisa memilih antara kamu atau dia," ucap Syam menjelaskan kepada Luna.Akan tetapi Brian tak merasa dirinya melakukan kesalahan dan tak bisa meninggalkan salah satu dari mereka berdua.Luna langsung saja merasa sangat terpukul karena perasaan yang pernah dimainkan oleh lelaki idamannya."Aku tanya kepadamu, apa kurangnya aku, aku telah mempercayaimu dengan sangat dalam tetapi kenapa kamu masih saja berani untuk membohongi aku menyanjungmu di hadapan Ayah dan juga Bunda dan apa yang apakah ini yang kamu berikan kepadaku! "Tegas Luna dengan sangat marah dan kecewa kepada Brian dan menatap wajah Brian dengan sangat penuh kemarahan.Brian yang melihat kemarahan Luna pun tampak biasa saja karena dirinya masih mempun
Akhirnya Luna yang melihat sebuah cafe dirinya pun langsung saja turun dan melihat menu makanan di cafe tersebut.Akan tetapi ketika datang di kafe tersebut dan ia mendapati mobil Brian yang terparkir di depan cafe tersebut."Loh, kayaknya aku tahu deh ini mobil Brian! Tapi kok dia di sini ya dan dia tidak mengabari aku sedikitpun memangnya dia bertemu siapa sih dan apa kenapa dia harus di cafe," batin Luna yang mulai penasaran karena dia telah melihat mobil yang terparkir di depan cafe di mana dia ingin membeli makanan untuknya.tanpa basa-basi Luna pun langsung saja masuk ke dalam Cafe dan memastikan sebenarnya Brian datang bersama siapa ke tempat cafe tersebut.Ketika masuk ke dalam Cafe Luna pun melihat Brian bersama Karina yang sangat terlihat bermesraan di hadapan Luna tak kuasa Luna melihat hal itu.Luna pun langsung saja meneteskan air mata dan tak bisa berkata-kata apapun."Ini yang sedangaku lihat benar atau tidak soalnya aku
"Ya sudahlah kalau begitu aku mau bersiap-siap dulu dan mengganti pakaianku untuk bertemu dengan kamu, oke aku share lokasi aku sekarang," ujar Karina kepada Brian.Mereka berbuat janji ingin bertemu lagi karena Karina telah mengatakan bahwa dirinya sangat rindu kepada Brian.Brian pun mematikan teleponnya dan bersiap-siap untuk menjemput Karina."Aduh capek juga ya mempunyai dua wanita yang satu ingin ketemu dan yang satunya juga selalu mau dimanja," ucap Brian dengan menyombongkan dirinya bahwa dirinya mempunyai dua orang wanita sekaligus.Ketika Brian sedang bersiap-siap sementara itu Luna pun juga bersiap-siap akan keluar dari dan mencari makan karena dirinya merasa sangat lapar."Ya ampun jam segini tidak biasanya juga aku laper banget gila kira-kira sudah tidur atau belum, tapi kalau aku membangunkan dia pasti aku dimarah oleh Bunda, ya sudahlah aku pergi sendiri saja naik motor hanya mencari makanan juga," ucap Luna dengan sangat pelan