Gadis yang terus-menerus memperhatikan gerak-gerik Luna pun langsung saja kaget karena ketika Gadis ingin bertanya kepada Luna tiba-tiba Luna berkeringat dan sangat gugup seperti seseorang yang menyembunyikan rahasia yang besar.
"Kamu kenapa sih Luna, sepertinya kamu ada yang kamu sembunyikan dari aku coba kamu bicara deh, soalnya aku lihat dari gerak-gerik kamu sepertinya ada yang ganjal," ujar Gadis
kepada Luna."Ah apaan sih kamu aku tidak menyembunyikan apapun dari kamu! Masa sih kamu tidak mempercayai aku," celoteh Luna dengan tegas.
"Bukannya aku tidak percaya dengan kamu tapi sepertinya kamu sedang menyimpan masalah besar jadi aku bertanya kepadamu," ujar Gadis kepada Luna.
Entah apa yang ada dipikiran Luna dia terus-menerus menyembunyikan hubungannya dengan Brian dan tak ingin di ketahui oleh Gadis.
"Tidak kok kamu tenang saja kalau memang ada masalah aku pasti bilang dengan kamu tidak mungkin aku menyimpannya sendiri
Syam hanya melirik dan berbicara apapun ketika Brian mendekati dirinya dan dia hanya berdiam diri saja."Kamu ada apa sih, kenapa diam seperti itu bro!" Ujarl Brian dengan memukul meja yang sangat terlihat masih ada keraguan dan juga trauma dalam kecelakaan yang menimpa Ayah Luna itu."Kamu apa lagi sih kamu kalau ada sesuatu bicara sendiri saja aku tidak mau menanggung lebih banyak lagi dengan apa yang kamu lakukan," ujar Syam dengan nada yang gemetaran berbicara kepada Brian. Akan tetapu Brian yang melihat hal itu pun atau saja tertawa terbahak-bahak karena dia merasa temannya itu sangat lucu."Hahaha, kamu ini kenapa sih sebenarnya? Coba kamu berbicara dulu kepada aku, kamu tidak pernah berbicara apapun lah kepadaku," ujar Brian.Karena kejadian yang telah menimpa Ayah Luna Brian pun tanpa basa-basi langsung saja duduk di samping Syam dan berkata dengan tegas dan dengan sangat pelan agar menenangkan Syam untuk tidak memikirkan hal yang telah terj
"Kamu tetap tenang aja kamu tidak sendirian kok untuk mengusut kasus Ayah kamu, kamu tenang disini ada aku yang selalu membantu kamu aku juga gereget banget sama pelaku itu! Kenapa sampai segitunya banget memperlakukan Ayah kamu," ujar Gadis yang mendukung Luna dengan apapun yang akan Luna lakukan."Iya aku juga masih mencari sebenarnya siapa dalang dari semuanya! Kenapa dia tidak menghampiri keluargaku untuk meminta maaf," ucap Luna kepada gadis yang sangat terlihat luna sangat menyimpan rasa sakit dan dendam untuk orang yng mencelakai Ayah Rian."Sudahlah kamu jangan fikir terlalu dalam itu dulu, kamu sekarang makan saja katanya kamu ingin ngemil kalau memang kalau pengen ngemil kamu ambil saja snack nanti aku yang bayar, terus kita pergi ke kelas saja daripada kita di sini," ujar Gadis kepada Luna.Akhirnya mereka berdua pun bergegas untuk membeli snack dan pergi ke kelas ketika hendak berjalan menuju ke kelas tiba-tiba saja Syam memberhentikan Luna dan
"Iya sebenarnya bukannya aku khawatir atau bagaimana tapi kan sepertinya aku belum lihat dia keluar tapi kok ketika kita ke dalam kas dia tidak ada ya," ucap Luna.Luna tak mau berbicara apapun kepada Gadis karena dirinya telah berbicara dan berjanji untuk tidak mengatakan sesuatu hal tentang dirinya dan juga Brian.Akan tetapi Gadis yang sangat pintar selalu saja bisa membaca pikiran Luna yang setiap saat berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Gadis."Yakin kamu tidak ingin berbicara kepadaku," ucap Gadis dengan melirik kepada teman baiknya itu."Hahaha Santai lah aku kan hanya bercanda saja, tapi kalau kamu memang perhatian dengan Brian tidak apa-apa sih itu juga kan bukan urusanku ini," ujar Gadis kepada Luna Luna pun tersenyum manis kepada teman baiknya itu.Akan tetapi dia merasa sangat bersalah karena dirinya menutupi bahwa Luna dan juga Brian mempunyai hubungan spesial.Luna tidak terlalu memperhatikan apa yang dikatakan
Setelah Syam mengatakan hal itu kepada Gadis dirinya langsung saja masuk ke dalam kelas dan meninggalkan Gadis."Apa sih berbicara seperti itu kepadaku pasti dia cuman merayu aku seperti itu ya ampun, ada apa sih dengan dia tapi ketika dia berbicara seperti itu kenapa ya aku salah tingkah dan hatiku berbunga-bunga," gumam Gadis yang mendengar perkataan Syam kepada dirinya.Gadis yang duduk sendirian sekarang tersenyum dengan sendirinya jika mengingat perkataan dari Syam sedangkan Luna yang sedang berada di dalam kelas sendirian pun masih saja bertanya-tanya sebenarnya Brian dimana."Dia sedang keluar dengan wanita atau tidak ya aku sangat khawatir," batin Luna.Ketika Luna masih memikirkan Brian tiba-tiba Syam pun mengagetkan Luna ketika dirinya masuk ke dalam kelas."Hei kamu kenapa sih melamun seperti itu memangnya apa yang di lamunkan!" Tegas Syam beranjak mendekati Luna akan tetap terlihat dari wajah Luna dirinya sangat bimbang dan
"Kan aku rindunya sekarang kenapa harus nanti malam lagi sih kan kita sekarang ketemu kita di sini saja dulu dan aku meluapkan semua isi hatiku dan kerinduan disini," ujar Karina yang memanjat kepada Brian akan tetapi Brian sangatlah resah karena Karina tidak ingin ditinggal olehnya."Aduh bagaimana tidak mau aku tinggal sedangkan ini sudah waktunya pulang jangan sampai Luna tahu kalau aku dan Karina sedang berada di sini," batin Brian yang sangat gugup dan masih memikirkan bagaimana jika Luna mengetahui dirinya sedang dengan Karina."Ya ampun Karina kamu gitu banget sih rindunya hehehe, soalnya ini sudah waktunya pulang kan tidak enak kalau masih tetap di kampus dan dilihat oleh dosen kamu berdua-duaan seperti ini dengan yang lebih baik, nanti malam saja kalian bertemu," ujar Syam yang selalu saja membuat suasana menjadi tidak karuan."Nah bener banget kata Syam kan kalau nanti malam kita masih bisa bertemu dan kita juga masih bisa bermesraan kamu tahu wa
"Ya sudahlah jangan dibahas lagi aku tahu kok bagaimana perasaanmu iya aku mengerti dengan apa yang kamu rasakan sekarang kamu tenang ya dan aku tidak akan meninggalkanmu, aku tahu kamu baru pertama kali menjalin hubungan dengan seorang laki-laki dan aku tidak mau menyia-nyiakan kamu," ujar Brian yang berbicara dengan sangat lembut kepada Luna.Luna selalu saja member saya apa yang dikatakan oleh Brian jadinya tidak pernah mengira bahwa Brian akan berbicara berbohong kepada dirinya selama ini."Sudahlah kalau begitu ayo kita pulang saja aku takut dicariin oleh Bunda sedangkan Ayah masih saja belum terlalu sembuh aku tidak enak kalau meninggalkannya terlalu lama," ujar Luna berbicara kepada Brian.Brian yang mendengarkan hal itu pun langsung saja merasa dirinya bersalah akan tetapi dirinya tak mau mengakui kesalahannya bahwa dirinya yang telah membuat Ayah Luna menjadi orang yang cidera kakinya."Aku turut berduka ya atas kecelakaannya Ayah kamu aku
Syam berbicara dengan berani di hadapan Gadis karena dirinya telah berpikir bahwa Gadis telah mengetahui apa yang dirasakan oleh Syam."Kenapa sih kamu berbicara seperti itu dan memandang aku sedalam itu ya ampun kok jadi aku yang salah tingkah," ujar Gadis dengan menatap wajah Syam.Memangnya kenapa kalau aku memandang kamu kenapa kamu yang jadi gugup sih?" tanya Syam kepada Gadis.Gadis pun tak berbicara apapun dan langsung saja menundukkan pandangannya karena dia merasa sangat gugup dan entah apa yang dia rasakan.Ketika memandang wajah Syam dirinya sangat gugup dan salah tingkah."Kalian kenapa sih kok malu-malu seperti itu aku tahu kalian saling suka tapi kenapa kalian tidak berbicara satu sama lain, kenapa harus menutupi sebuah rasa," ujar Luna dengan tersenyum manis ketika melihat Gadis dan juga Syam sangat salah tingkah di hadapan Luna."Ya ampun kamu apaan sih berbicara seperti itu kawan, jadi malu kalau kamu berbicara seperti itu a
"Kan aku rindunya sekarang kenapa harus nanti malam lagi sih kan kita sekarang ketemu kita di sini saja dulu dan aku meluapkan semua isi hatiku dan kerinduan disini," ujar Karina yang memanjat kepada Brian akan tetapi Brian sangatlah resah karena Karina tidak ingin ditinggal olehnya."Aduh bagaimana tidak mau aku tinggal sedangkan ini sudah waktunya pulang jangan sampai Luna tahu kalau aku dan Karina sedang berada di sini," batin Brian yang sangat gugup dan masih memikirkan bagaimana jika Luna mengetahui dirinya sedang dengan Karina."Ya ampun Karina kamu gitu banget sih rindunya hehehe, soalnya ini sudah waktunya pulang kan tidak enak kalau masih tetap di kampus dan dilihat oleh dosen kamu berdua-duaan seperti ini dengan yang lebih baik, nanti malam saja kalian bertemu," ujar Syam yang selalu saja membuat suasana menjadi tidak karuan."Nah bener banget kata Syam kan kalau nanti malam kita masih bisa bertemu dan kita juga masih bisa bermesraan kamu tahu wa