"Kamu tetap tenang aja kamu tidak sendirian kok untuk mengusut kasus Ayah kamu, kamu tenang disini ada aku yang selalu membantu kamu aku juga gereget banget sama pelaku itu! Kenapa sampai segitunya banget memperlakukan Ayah kamu," ujar Gadis yang mendukung Luna dengan apapun yang akan Luna lakukan.
"Iya aku juga masih mencari sebenarnya siapa dalang dari semuanya! Kenapa dia tidak menghampiri keluargaku untuk meminta maaf," ucap Luna kepada gadis yang sangat terlihat luna sangat menyimpan rasa sakit dan dendam untuk orang yng mencelakai Ayah Rian.
"Sudahlah kamu jangan fikir terlalu dalam itu dulu, kamu sekarang makan saja katanya kamu ingin ngemil kalau memang kalau pengen ngemil kamu ambil saja snack nanti aku yang bayar, terus kita pergi ke kelas saja daripada kita di sini," ujar Gadis kepada Luna.
Akhirnya mereka berdua pun bergegas untuk membeli snack dan pergi ke kelas ketika hendak berjalan menuju ke kelas tiba-tiba saja Syam memberhentikan Luna dan
"Iya sebenarnya bukannya aku khawatir atau bagaimana tapi kan sepertinya aku belum lihat dia keluar tapi kok ketika kita ke dalam kas dia tidak ada ya," ucap Luna.Luna tak mau berbicara apapun kepada Gadis karena dirinya telah berbicara dan berjanji untuk tidak mengatakan sesuatu hal tentang dirinya dan juga Brian.Akan tetapi Gadis yang sangat pintar selalu saja bisa membaca pikiran Luna yang setiap saat berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Gadis."Yakin kamu tidak ingin berbicara kepadaku," ucap Gadis dengan melirik kepada teman baiknya itu."Hahaha Santai lah aku kan hanya bercanda saja, tapi kalau kamu memang perhatian dengan Brian tidak apa-apa sih itu juga kan bukan urusanku ini," ujar Gadis kepada Luna Luna pun tersenyum manis kepada teman baiknya itu.Akan tetapi dia merasa sangat bersalah karena dirinya menutupi bahwa Luna dan juga Brian mempunyai hubungan spesial.Luna tidak terlalu memperhatikan apa yang dikatakan
Setelah Syam mengatakan hal itu kepada Gadis dirinya langsung saja masuk ke dalam kelas dan meninggalkan Gadis."Apa sih berbicara seperti itu kepadaku pasti dia cuman merayu aku seperti itu ya ampun, ada apa sih dengan dia tapi ketika dia berbicara seperti itu kenapa ya aku salah tingkah dan hatiku berbunga-bunga," gumam Gadis yang mendengar perkataan Syam kepada dirinya.Gadis yang duduk sendirian sekarang tersenyum dengan sendirinya jika mengingat perkataan dari Syam sedangkan Luna yang sedang berada di dalam kelas sendirian pun masih saja bertanya-tanya sebenarnya Brian dimana."Dia sedang keluar dengan wanita atau tidak ya aku sangat khawatir," batin Luna.Ketika Luna masih memikirkan Brian tiba-tiba Syam pun mengagetkan Luna ketika dirinya masuk ke dalam kelas."Hei kamu kenapa sih melamun seperti itu memangnya apa yang di lamunkan!" Tegas Syam beranjak mendekati Luna akan tetap terlihat dari wajah Luna dirinya sangat bimbang dan
"Kan aku rindunya sekarang kenapa harus nanti malam lagi sih kan kita sekarang ketemu kita di sini saja dulu dan aku meluapkan semua isi hatiku dan kerinduan disini," ujar Karina yang memanjat kepada Brian akan tetapi Brian sangatlah resah karena Karina tidak ingin ditinggal olehnya."Aduh bagaimana tidak mau aku tinggal sedangkan ini sudah waktunya pulang jangan sampai Luna tahu kalau aku dan Karina sedang berada di sini," batin Brian yang sangat gugup dan masih memikirkan bagaimana jika Luna mengetahui dirinya sedang dengan Karina."Ya ampun Karina kamu gitu banget sih rindunya hehehe, soalnya ini sudah waktunya pulang kan tidak enak kalau masih tetap di kampus dan dilihat oleh dosen kamu berdua-duaan seperti ini dengan yang lebih baik, nanti malam saja kalian bertemu," ujar Syam yang selalu saja membuat suasana menjadi tidak karuan."Nah bener banget kata Syam kan kalau nanti malam kita masih bisa bertemu dan kita juga masih bisa bermesraan kamu tahu wa
"Ya sudahlah jangan dibahas lagi aku tahu kok bagaimana perasaanmu iya aku mengerti dengan apa yang kamu rasakan sekarang kamu tenang ya dan aku tidak akan meninggalkanmu, aku tahu kamu baru pertama kali menjalin hubungan dengan seorang laki-laki dan aku tidak mau menyia-nyiakan kamu," ujar Brian yang berbicara dengan sangat lembut kepada Luna.Luna selalu saja member saya apa yang dikatakan oleh Brian jadinya tidak pernah mengira bahwa Brian akan berbicara berbohong kepada dirinya selama ini."Sudahlah kalau begitu ayo kita pulang saja aku takut dicariin oleh Bunda sedangkan Ayah masih saja belum terlalu sembuh aku tidak enak kalau meninggalkannya terlalu lama," ujar Luna berbicara kepada Brian.Brian yang mendengarkan hal itu pun langsung saja merasa dirinya bersalah akan tetapi dirinya tak mau mengakui kesalahannya bahwa dirinya yang telah membuat Ayah Luna menjadi orang yang cidera kakinya."Aku turut berduka ya atas kecelakaannya Ayah kamu aku
Syam berbicara dengan berani di hadapan Gadis karena dirinya telah berpikir bahwa Gadis telah mengetahui apa yang dirasakan oleh Syam."Kenapa sih kamu berbicara seperti itu dan memandang aku sedalam itu ya ampun kok jadi aku yang salah tingkah," ujar Gadis dengan menatap wajah Syam.Memangnya kenapa kalau aku memandang kamu kenapa kamu yang jadi gugup sih?" tanya Syam kepada Gadis.Gadis pun tak berbicara apapun dan langsung saja menundukkan pandangannya karena dia merasa sangat gugup dan entah apa yang dia rasakan.Ketika memandang wajah Syam dirinya sangat gugup dan salah tingkah."Kalian kenapa sih kok malu-malu seperti itu aku tahu kalian saling suka tapi kenapa kalian tidak berbicara satu sama lain, kenapa harus menutupi sebuah rasa," ujar Luna dengan tersenyum manis ketika melihat Gadis dan juga Syam sangat salah tingkah di hadapan Luna."Ya ampun kamu apaan sih berbicara seperti itu kawan, jadi malu kalau kamu berbicara seperti itu a
"Kan aku rindunya sekarang kenapa harus nanti malam lagi sih kan kita sekarang ketemu kita di sini saja dulu dan aku meluapkan semua isi hatiku dan kerinduan disini," ujar Karina yang memanjat kepada Brian akan tetapi Brian sangatlah resah karena Karina tidak ingin ditinggal olehnya."Aduh bagaimana tidak mau aku tinggal sedangkan ini sudah waktunya pulang jangan sampai Luna tahu kalau aku dan Karina sedang berada di sini," batin Brian yang sangat gugup dan masih memikirkan bagaimana jika Luna mengetahui dirinya sedang dengan Karina."Ya ampun Karina kamu gitu banget sih rindunya hehehe, soalnya ini sudah waktunya pulang kan tidak enak kalau masih tetap di kampus dan dilihat oleh dosen kamu berdua-duaan seperti ini dengan yang lebih baik, nanti malam saja kalian bertemu," ujar Syam yang selalu saja membuat suasana menjadi tidak karuan."Nah bener banget kata Syam kan kalau nanti malam kita masih bisa bertemu dan kita juga masih bisa bermesraan kamu tahu wa
"Ya sudahlah jangan dibahas lagi aku tahu kok bagaimana perasaanmu iya aku mengerti dengan apa yang kamu rasakan sekarang kamu tenang ya dan aku tidak akan meninggalkanmu, aku tahu kamu baru pertama kali menjalin hubungan dengan seorang laki-laki dan aku tidak mau menyia-nyiakan kamu," ujar Brian yang berbicara dengan sangat lembut kepada Luna.Luna selalu saja member saya apa yang dikatakan oleh Brian jadinya tidak pernah mengira bahwa Brian akan berbicara berbohong kepada dirinya selama ini."Sudahlah kalau begitu ayo kita pulang saja aku takut dicariin oleh Bunda sedangkan Ayah masih saja belum terlalu sembuh aku tidak enak kalau meninggalkannya terlalu lama," ujar Luna berbicara kepada Brian.Brian yang mendengarkan hal itu pun langsung saja merasa dirinya bersalah akan tetapi dirinya tak mau mengakui kesalahannya bahwa dirinya yang telah membuat Ayah Luna menjadi orang yang cidera kakinya."Aku turut berduka ya atas kecelakaannya Ayah kamu aku
Tak lama kemudian mereka pun telah sampai di rumah Luna."Terima kasih ya sudah mengantarkan aku untuk pulang ke rumah," ujar Luna yang tersenyum dengan turun dari mobil Brian dan tersenyum manis kepada Brian."Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu ya dadah," ujar Brian dengan bergegas untuk pergi dan pulang ketika Luna hendak masuk ke dalam rumahnya Bundanya melihat pulang bersama Brian."Eh sejak kapan memangnya kamu pulang dengan Brian sepertinya Bunda baru saja melihat ini," ujar Bunda Merlin dengan sangat penasaran bertanya kepada anaknya."Ya ampun Bunda tidak lah itu hanya kebetulan saja makanya itu dia menjemput dan mengantarkan aku," ujar Luna yang beralasan.Luna masih belum ingin terbuka kepada Bunda nya karena dirinya masih merasa sangat tidak pantas untuk berpacaran diketahui oleh orang tua.Bunda Merlin yang melihat ekspresi dari anaknya pun merasa ada hal yang aneh akan tetapi Bunda Merlin menutupinya dan tidak ingin bertanya k