Setelah satu menit, Rama pun selesai menulis lirik dan setelah itu meminta gitar yang di pegang oleh temannya bang ilham, sedangkan cowok itu dan yang lain masih menunggu Rama menyanyikan lirik tersebut yang membuat mereka semua penasaran termasuk cowok tersebut.
Kakak galak dan kak Indri menunggu Rama dengan perasaan yang sangat khawatir, karena mereka tidak yakin Rama bisa melakukannya, mereka masih menunggu dengan khawatir, begitu pun juga Nana yang masih memperhatikan Rama dan sekitarnya.
“Kalau gagal mohon maaf nih” ucap Rama dengan santai
Dan setelah itu Rama memainkan gitarnya denganc ara di petik agar lirik tersebut menyatu dengan melodi yang Rama mainkan dan menambahkan kesan horor pada lirik yang Rama buat tadi, setelah memainkan beberapa melodi dan nada yang sedikit horor, Rama langsung menyanyikan lirik yang dia tulis tersebut dengan suara yang lembut dan pelan agar kesan horor dan menyeramkannya dapat.
“Di ujung jalan itu, d
Setelah semua pesanan mereka selesai dan ada waktu luang lagi, Rama menghampiri kakak galak dan kak Indri yang daritadi hanya diam saja memperhatikan Rama, namun Rama tidak sadar kalau dia sedang di perhatikan oleh ke dua wanita cantik itu.“Kakak-kakak kita lagi ada makan dan minum gratis loh untuk malam ini, nggak ada yang masu pesan atau makan lagi ? karena malam ini semua makanan dan minuman malam ini yang di pesan di bayar oleh cowok yang ada di sana” ucap Rama sambil menunjuk cowok yang akan membayar makan dan minuman malam ini“Oh iya mas, saya mau pesan es lemontinya satu yah” ucap kakak galak yang bermain dengan Rama karena Rama datang sepert seorang pelayan pada kakak galak dan kakak Indri“Apa ada lagi kak ?” tanya Rama dengan senyum yang membuat kakak galak dan kak Indri tersenyum“Rama, sini duduk, udah jangan bercanda terus” ucap Kak Indri menyuruh Rama untuk duduk dan tidak bercanda terus dan
“Kalau tidak percaya ya udah terserah elu” ucap kakak galak dengan santaiDan setelah itu Rama mengajak kakak galak untuk bernyanyi di depan seperti Rama tadi, dia ingin tahu apakah kakak galak bisa bernyanyi atau tidak “Kakak galak, ke depan yu nyanyi” ucap Rama mengajak kakak galak dengan santai“Engga mau ah, gua nggak bisa nyanyi, suara gua jelek” ucap Kakak galak yang menolak karena dia tidak bisa bernyanyi dan suaranya jelek, namun Rama belum tahu apakah itu benar atau tidak“Belum di coba mana tahu” ucap Rama pada kakak galak dengan santai“Jangan deh, nanti gua di ketawain, malu tahu, mending elu aja yang nyanyi, kan suara elu bagus tuh, mumpung belum ada yang pesan makan dan minum lagi” ucap kakak galak merekomendasikan untuk Rama bernyanyi lagi karena suara Rama bagus“Engga ah, kan aku tadi udah nyanyi” ucap Rama menolaknya karena dia tadi sudah nyanyiTiba-ti
Dan setelah itu mereka semua pun memainkan musiknya termasuk Rama yang bermain gitar sambil membantu kakak galak bernyanyi, mereka memainkan musiknya dengan sangat baik dan saat masuk bait pertama kakak galak pun bernyanyi dengan sedikit ragu-ragu“Tak pernah kuduga, semuanya berubahSaat kau memandangku, bergetar hati ini” nyanyi kakak galak dengan awal-awal ragu, namun suaranya cukup bagus dan masih sangat enak di dengar, hanya saja kakak galak sedikit tidak percaya diri dengan kemampuannya dan itu harus ada yang mendorongnya untuk memunculkan kepercayaan yang ada di dalam dirinya, seperti apa yang Rama lakukan sekarang pelan-pelan.“Kau berikan harapan tentang, warna-warni harikuSemenjak ada dirimu, dunia terasa indahnyaSemenjak kau ada di sini, ku mampu melupakannya” nyanyi Kakak galak yang mulai santai dan tenang sambil menatap Rama, seolah-olah dia bernyanyi untuk Rama yang ada di sampingnya itu, sementara itu Kak In
Rama membawa motornya dengan tidak mengebut karena dia membawa seseorang, Rama menjalankan motornya dengan santai, tidak terlalu pelan dan tidak terlalu mengebut, di jalan Nana bertanya para Rama tentang kakak galak dan kak Indri, serta Marcella yang sekarang menjadi bosnya.“Rama, aku lihat sekarang kamu dekat yah sama dua kakak kelas kamu itu” ucap Nana dengan santai pada Rama sambil menikmati jalanan malam“Iya dekat, kenapa ?’ tanya Rama pada Nana karena tiba-tiba saja dia menanyakan hal tersebut“Engga apa-apa, berarti kan kamu nggak akan di ganggu lagi kaya waktu itu sama mereka” ucap Nana dengan santai dan lanjut bilang “Kalau bos kita yang baru kayanya kamu kenal dia yah” ucap Nana menebak karena dia melihat bos barunya dan Rama saling mengenal“Iya aku kenal sama dia, dia teman sekelas aku di kampus” jawab Rama dengan santai“Tapi kenapa tatapan dia ke kamu itu berbeda yah,
“Tebakan gua nggak meleset sama sekali, elu benar-benar jatuh cinta sama Rama” ucap Kak Indri dengan serius dan tersenyum setelah mengetahui perasaan Kakak galak terhadap Rama“Elu hatus terus perjuangin Rama dan buat Rama benar-benar jatuh cinta sama elu” ucap Kak Indri dan lanjut bilang “Buat perasaan yang dia rasakan sama seperti apa yang elu rasakan ke dia sekarang” ucap Kak Indri pada Rama“Elu nggak marah kan sama gua” ucap Kakak galak pada kak Indri“Untuk apa gua marah. Pesan gua yang penting elu jangan sampai menyakitinya apa lagi membatnya menangis, karena gua bakal buat elu menyesal dan gua akan buat perhitungan ke elu” ucap Kak Indri dengan serius pada kakak galak“Masa begitu, kan elu sahabat gua” ucap kakak galak pada Kak Indri“Bodo amat. Clara dengar yah, gua udah anggap Rama sebagai adik kandung gua sendiri, jadi kalau elu menyakitinya gua bakal balas itu
Sementara itu Kakak galak dan kak Indri masih mengikuti dari belakang karena mereka berdua khawatir sama Rama di tambah sekarang sudah sangat larut malam, setelah beberapa belas menit berkendara dengan cukup cepat Rama dan Nana pun sampai di rumahnya Nana, Rama menurunkan Nana di depan rumahnya dengan selamat tanpa lecet sedikit pun.“Rama makasih ya” ucap Nana pada Rama yang mengantarnya dengan selamat“Engga perlu kali, kaya sama siapa aja” ucap Rama pada Nana dengan santai dan senyum manis“Kamu benaran nggak mau nginep di tempat aku, besok pagi baru pulang, kan ini sudah malam sekali” ucap Nana menyakan hal yang sama lagi pada Rama berharap kalau Rama menerimanya dnegan senang hati“Engga usah, aku aman kok sampai rumah, nanti pokoknya kalau aku sampai rumah aku langsung kabarin kamu” jawab Rama dengan santai“Ya udah kalau begitu, kamu hati-hati di jalan, jangan terlalu mengebut bahaya tahu
“Woi berhenti loh” ucap salah satu orang menyuruh Rama berhenti“Kenapa lah ni orang” ucap Rama dengan santai tanpa rasa takut sedikit punDan orang-orang itu masih tetap mengejar Rama dengan kecepatan yang motor itu bisa, namun tidak semudah yang mereka bayangkan untuk mengejar Rama dan motor kesayangannya, dan terjadi saling mengejar antara Rama yang di kejar begal dan Kakak galak dan Kak Indri mengejar begal itu untuk menolong Rama, dan hal itu terjadi sangat sengit karena tidak ada yang mau mengalah, Rama masih di kejar dan bahkan dia ancam dengan menggunakan senjata tajam oleh para begal tersebut jika tidak berhenti, namun Rama tidak menghiraukannya, dia masih dengan santai dan tanpa rasa takut menghindari begal tersebut, namun pada saat beberapa menit lagi hampir sampai di kosan Rama dan begal itu pun masih mengejar dan Rama tidak bisa membuat begal tersebut tahu rumahnya Rama, dan akhirnya Rama pun berhenti untuk melawan begal tersebut. R
Setelah itu begal tersebut pun langsung menyerang Rama dengan brutal dan tentu saja Rama hanya bisa menghindarinya agar senjata tajam tersebut tidak terkena apalagi menacap di bagian tubuh Rama, dia terus menghidar sampai menunggu moment yang tepat untuk membalikan keadaan. Kakak galak dan Kak Indri pun semakin panik karena Rama dalam keadaan terdesak, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena kalau mereka keluar itu hanya membuat sulit Rama dan mereka berdua juga bisa dalam bahaya, mereka berdua pun hanya bisa berdoa saja di dalam mobil semoga Rama bisa menang dan baik-baik saja. Sedangkan itu di pertarungan Rama dan bega tersebut, perlahan Rama membalikan keadaan dengan menendang senjata tajam tersebut selagi begal tersebut lengah karena anak buahnya dan senjata tajam itu pun terhempas jauh dari tangan begal tersebut, dan setelah itu Rama menyerang begal tersebut dengan cepat dan teapt sasaran yang membuat begal tersebut kewalahan menahan serangan Rama dan setelah itu tiba-t
“Iya, coba kalau nggak ada, bisa repot” ucap Rama pada Nana dengan santai sambil duduk, tempat tersebut bertema duduk lesehan eperti tempat makan Sunda, Rama dan Nana duduk dengan santai sambil menunggu bebek mereka datang“Kalau sampai habis, kita harus pergi besok ke sini” ucap Nana pada Rama“Untungnya sekarang ada, jadi besok tidak perlu pergi” ucap Rama dengan senyum pada Nana dan itu membuat Nana geleng-geleng kepala“Kak Indri sama kak Clara tinggal di mana ?” tanya Nana pada Rama dengan santai“Mereka sementara lagi tinggal di kosan aku, karena suatu hal” jawab Rama dengan santai“Kamu tidur dengan mereka ?” tanya Nana pada Rama dengan serius“Ya enggak lah, aku tidur di kamar aku, mereka berdua tidur di luar di depan tv” jawab Rama dengan santai“Oh begitu, pantesan aja mereka selalau ke Ri Land dan pulang saat kamu pulang juga” ucap Nana pada Rama dengan santai“Iya, karena itu, mereka tingal sementara di rumah aku, tapi nanti kalau semuanya sudah selesai, mereka akan aku ur
“Sudah kak, dia sedang berganti baju di ruangannya” jawab Nana dengan santai dan setelah itu dia lanjut mengganti baju“Kalau begitu kami keluar dulu yah” ucap kak Indri pada Nana dengan santai dan lanjut bilang “Oh iya, maksih ya Nana untuk tempatnya, ini sangat nyman untuk belajar” ucap Kak Indri dengan senyum berterma kasih pada Nana“Iya kak sama-sama, baguslah kalau kalian nyaman belajar di sini, besok-besok kalian bisa kok pakai tempat ini lagi untuk belajar” ucap Nana pada kak Indri dan kakak galak dengan senyum“Apa tidak apa-apa kalau kami memakai tempat ini terus ? karena mungkin kami akan datang ke Ri Land setiap hari untuk belajar” ucap Kak Indri pada Nana dengan santai“Iya nggak apa-apa kak, Rama sudah cerita semuanya sama aku” ucap Nana dengan santai“Oh begitu, ya udah kalau begitu, sampai bertemu lagi Nana” ucap Kak Indri pada Nana dengan sant
“Apa mereka bisa belajar dengan tenang di sana, di tambah di sini sangat ramai” ucap Nana pada Rama dengan serius“Dia akan terbiasa dengan itu, dan aku yakin dia bisa fokus belajar” ucap Rama dengan sangat yakin kalau kakak galak dan kak Indri bisa fokus belajar“Rama, bagaimana kalau kamu ajak mereka ke ruangan loker perempuan, di sana sedikit agak tenang dan mereka bisa fokus belajar dengan baik, dari pada di sini” ucap Nana pada Rama memberi usul“Apakah boleh ?” tanya Rama dengan serius pada Nana“Tentu boleh dong, ayo aku anterin, kasihan kalau mereka belajar di tempat seperti ini, yang ada nanti nggak ada yang masuk e otak yang mereka pelajarin” ucap Nana pada Rama dengan serius dan apa yang di bilang Nana itu benar juga, jadi Rama memutuskan untuk membawa kakak galak dan kak Indri ke ruangan lker perempuan untuk belajar di sana“Oke kalau begitu, ayo” ucap Rama pada Nan
“Oh begitu, kalau begitu nih aku punya sesuatu yang spesial untuk kalian berdua, aku yakin setelah ini kalian akan lebih fokus lagi belajarnya dan akan merasa segar kembali” ucap Rama pada kakak galak dan juga kak Indri dan setelah itu dia pun duduk sambil menaruh dua minuman yang dia bawa di depan kakak galak dan juga kak Indri“Apa ?” tanya kakak galak pada Rama karena dia penasaran apa yang akan di kasih Rama pada dirinya dan juga kak Indri“Ini kalian minum ini, minuman ini spesial aku yang buat dan juga minuman ini nggak ada di menu Ri Land, karena minuman ini resep buatan mamah aku, dulu waktu aku sedang belajar dan mengerjakan sesuatu yang membutuhkan fokus dan kosentrasi yang cukup tinggi, mamah aku selalu membuatkan minuman dingin ini dan setelah meminumnya aku merasa segar kembli dan mudah untuk fokus dan kosenterasi apa yang sedang aku kerjakan, kalian harus mencobanya” ucap Rama pada kakak galak dan kak Indri memberitahu
“Pasti elu mengobrol sesuatu kan sama dia, apa elu di ancam ?” tanya Kak Indri pada kakak galak dengan serius“Walaupun begitu, gua nggak anggap sebuah ancaman kok, lagian gua nggak takut sama dia” ucap Kakak galak pada kak Indri dengan serius“Dia bilang apa sama elu ?” tanya kak Indri dengan sangat penasaran apa yang di bicarakan sama kakak galak dan Marcella sampai cukup lama dia menunggu sendiri tadi“Dia hanya bilang kalau dia nggak percaya kalau gua sama Rama pacaran, dia juga bilang kalau gua suruh menjauh dan menghilang dari kehidupan Rama, karena dia tetap mau menjadikan Rama pacarnya” jawab kakak galak dengan santai pada kak Indri“Terus, elu nggak setuju kan sama dia” ucap kak Indri dengan serius“Engga lah, gua nggak setuju, lagian seperti yang gua bilang tadi, gua nggak takut sama dia” jawab kakak galak dengan serius“Terus setelah itu, nggak mungkin d
“Gua nggak salah dengar, elu minta seorang sepasang kekasih meninggalkan pasangannya hanya karena orang lain yang bukan siapa-siapanya mau hidup bahagia dengannya, apa elu udah gila” ucap Kakak galak dengan serius pada Marcella“Gua percaya kalau elu nggak pacaran sama Rama, itu hanya settingan, jadi elu bukan pacarnya Rama” ucap Marcella pada kakak galak dengan serius“Terserah elu mau bilang apa, gua nggak peduli juga tentang pendapat elu, lagian gua sama Rama sekarang baik-baik aja” ucap kakak galak yang tidak terpancing emosi sama sekali saat dia di bilang settingan sama Marcella dan setelah itu Kakak galak mencoba untuk melepaskan tangannya yang di pegang erat oleh Marcela, namun tidak bisa karena pegangan Marcella pada tangannya sangat erat“Clara, gua peringatin sama elu, mendingan sekarang elu menjauh dari Rama, dan bongkar itu sandiwara pacaran elu sama Rama, sebelum gua kasih tahu semua orang” ucap Marcel
Selagi dia menunggu, Rama melihat kalau kakak galak dan Kak Indri sudah sampai parkiran mobil ,karena dia melihat mobil yang biasa di pakai oleh kakak galak dan juga kak Indri ada di parkiran Ri Land, kakak galak dan kak Indri turun dari mobil dan masuk ke dalam RI Land dengan santai, sedangkan Rama dia menghampiri kakak galak dan kak Indri yang baru saja pulang kuliah.“Hai” ucap kakak galak dengan senyum pada Rama“Gi mana kuliahnya ?” tanya Rama pada ke dua wanita cantik itu dengan serius karena Rama harus mengawasi mereka agar nilainya tidak hancur di kampus“Bagus, nggak ada masalah kok, semua berjalan dengan lancar,bahkan dosen aja sampai bingung” jawab kakak galak dengan senyum sambil berjalan ke arah meja kosong yang biasa mereka berdua duduki dengan santai pada saat menunggu Rama“Benarkah ?” tanya Rama yang pura-pura tidak percaya apa yang di katakan kakak galak“Gi mana nggak berubah,
“Masa sih, se ingat aku pakai ponsel kamu deh, mana mungkin aku lupa” ucap Rama pada Nana dan mencoba mengingat kembali apa benar yang di katakan Nana benar, kalau mereka berfoto menggunakan ponsel Rama, bukan ponsel Nana, setelah mengingat lagi dan yang dia ingat adalah mereka berfoto menggunakan ponsel Nana, bukan ponsel Rama“Ingat nggak” ucap Nana sambil menahan tawa karena melihat ekspresi Rama yang lucu karena kebingungan“Ingat, dan itu pakai ponsel kamu, karena sehabis main wahan air aku belum minta ponsel aku sama kamu sampai rumah dan lupa” ucap Rama dengan serius namun tetap santai pada Nana karena seingat dia seperti itu“Kamu salah tuh, orang pakai ponsel kamu” ucap Nana pada Rama yang masih belum mengaku dan belum memberikan ponselnya Rama“Engga kok, benar ada di kamu ponsel aku” ucap Rama yang bingung dengan ekspresi lucunya yang membuat Nana tidak kuat dan ketawa lepas karena mel
perkelahian pun tidak terhindarkan, ke dua orang itu menyerang Rama secara bersamaan, Rama memperhatikan gerakan menyerangnya sambil menghindar, setelah memperhatikan gerakan tersebut Rama bisa memastikan kalau ke dua orang itu tidak bisa berkelahi, dan hanya berkeahi secara asal-asalan saja, melihat lawannya tidak bisa berkelahi Rama pun hanya menghindar dan mempermainkannya dan membuat mereka malu di depan banyak orang di lampu merah tersebut, dan bahkan Rama membuat mereka saling memukul satu sama lain yang membuat Rama tertawa dan meledeknya, namun itu membuat ke dua orang itu semakin marah pada Rama, namun Rama masih santai saja, karena sudah selesai bermain Rama pun melihat waktu lampu merah dan hanya tinggal sedikit lagi aja, dia pun memukul ke dua orang itu sampai terjatuh di pinggir jalan dan menyebabkan mereka sulit untuk terbangun dan Rama juga memberi peringatan pada ke dua orang itu dan setelah itu dia kembali ke motornya dan pergi tanpa bicara lagi sama Marcella, dan j