Share

Pacar Online-ku Adalah Bosku
Pacar Online-ku Adalah Bosku
Author: Afifah Talita

Bab 1

Author: Afifah Talita
Aku dan bosku berpacaran online. Pertemuan tatap muka? Itu tidak mungkin.

Dia bahkan tidak tahu bahwa orang yang dipacari online adalah karyawan perusahaannya ....

Akhir-akhir ini, mood bosku sedang buruk. Menyadari hal ini, semua orang bekerja dengan hati-hati, sampai tidak punya waktu untuk bersantai.

Bos bekerja lembur secara gila-gilaan dan kami semua tidak berani pulang lebih awal sebelum dia. Kami bisa lembur sampai pukul 11 atau 12 malam, sampai kantong mataku menjadi sangat hitam dan kulitku menjadi buruk.

Sejujurnya, mungkin cuma aku yang tahu alasan kemarahan bos di perusahaan ini. Namun, aku tidak bisa menceritakannya. Ini karena ... bosku baru saja putus cinta. Kebetulan, orang yang minta putus adalah aku. Hanya saja, dia tidak tahu soal ini.

Awal mula kejadian ini adalah karena pria yang kupacari secara online selama dua tahun ini ingin bertemu langsung. Kami bertemu di sebuah situs. Dia memposting status dan aku mengklik profilnya.

[ Kenapa aku nggak bisa mendapatkan pasangan sampai sekarang? ]

[ Pria, tinggi badan 188 cm, berat badan 83 kg, usia 25 tahun, lulusan S2, jurusan manajemen dan teknik ilmiah, menjabat sebagai wakil CEO di sebuah perusahaan, gaji tahunan minimal 2 miliar, punya mobil dan rumah, penampilan biasa. Masih lajang, entah apa yang salah dengan diriku. ]

Di kolom komentar, banyak yang mencibir.

[ Ini pasti postingan penipu, sudah bisa dipastikan. ]

[ Kayaknya dia hidup di dunia khayalan. Lulusan S2, umur 25 tahun, wakil CEO? Sebelum bohong, coba pertimbangkan dulu masuk akal atau nggak. ]

[ Semua orang tahu, anak muda yang bisa jadi wakil CEO biasanya cuma di perusahaan keluarga. Tapi, kebanyakan anak orang kaya cuma fokus kuliah di luar negeri. ]

Dengan iseng, aku memberikan komentar.

[ Mungkin masalahnya ada di penampilanmu, coba kirimkan foto. ]

Setelah itu, aku keluar dari thread itu. Tidak lama kemudian, orang itu mengirim pesan pribadi kepadaku.

[ Halo, apa aku boleh kirim fotoku melalui pesan pribadi? ]

Meskipun agak bingung, aku tetap melanjutkan karena aku orang yang suka mencari hiburan.

[ Silakan. ]

Kemudian, dia mengirimkan sebuah foto. Aku sampai menyemprotkan kopiku ke meja. Ini 188 cm? Aku lebih percaya 150 cm.

Dia mengambil foto di depan kaca, wajahnya tertutup sepertiga. Karena angle-nya, kepalanya terlihat lebih besar dari tubuhnya. Rambutnya seperti disemprot obat rambut. Dia mengenakan kacamata bingkai hitam, terlihat sangat kaku dan jelek.

Namun, harus kuakui bahwa wajahnya tidak jelek. Meskipun hanya setengah wajah yang terlihat, bibir, hidung, dan mata, semuanya jelas menunjukkan dia adalah pria tampan.

Anehnya, aku merasa dia agak familier. Dalam hatiku, aku hanya bisa berteriak, ternyata di dunia ini ada pria tampan yang tidak sadar akan ketampanannya!

Aku berniat untuk membantu. Setelah memperbesar dan memperkecil foto beberapa kali, aku akhirnya mengirim pesan panjang.

[ Gaya berpakaian dan cara foto perlu diperbaiki. Ganti kacamatamu dengan yang tanpa bingkai atau lebih baik pakai lensa kontak. Jangan foto dengan angle seperti ini! Miringkan sedikit ponselmu atau posisi colokan charger lebih dekat ke arahmu. Ganti celanamu dengan yang agak longgar dan santai, warna hitam ya. ]

Dia membalas.

[ Terima kasih banyak. ]

Setelah itu, aku tidak memperhatikan lagi. Namun, besoknya dia mengirimkan "tugas" yang sudah diperbaiki sesuai saranku. Setelah mendapat arahan dariku lagi, keesokan harinya dia kembali mengirimkan foto dan seterusnya.

Saat aku mulai merasa kesal, dia tiba-tiba meminta kontakku dan menawarkan uang sebagai ucapan terima kasih.

Karena tidak suka menolak uang, aku memberikan nomor pribadiku kepadanya. Kemudian, seseorang dengan foto profil yang familier pun mengirimiku permintaan pertemanan. Ternyata dia adalah bosku!

Aku terkejut dan tanpa sengaja menerima permintaan pertemanannya. Kemudian, aku segera mengubah pengaturan menjadi hanya bisa chat.

Aku panik, berpikir apakah aku pernah memberikan nomor pribadiku kepada perusahaan. Setelah beberapa saat, dia mengetik dan mengirim pesan.

[ Terima kasih atas bimbingan dan bantuanmu selama ini, ini sedikit hadiah dariku. ]

Dia mentransfer 100 juta kepadaku dan memberi catatan.

[ Hadiah sukarela. ]

Aku hanya bisa terdiam. Setelah memeriksa foto profilnya, aku memastikan bahwa memang dia memang pria tampan yang kubantu dan ternyata juga bos perusahaan tempatku bekerja.

Aku hanya bisa berseru takjub dalam hati dan akhirnya menerima uang itu dengan tidak tahu malu. Lagi pula, ini nomor pribadiku dan bos tidak tahu aku orang yang dia ajak ngobrol.

Setelah itu, aku sedikit demi sedikit membantunya memperbaiki penampilan. Dia berkembang dengan sangat cepat, hingga akhirnya bisa menunjukkan pesona dirinya secara maksimal.

Namun, ketika aku berpikir sudah waktunya untuk mundur, dia malah mengungkapkan perasaan kepadaku. Dimulai dengan sebuah tulisan panjang yang seperti tulisan anak SMA. Setelah melirik sekilas, aku langsung melompat ke bagian akhir.

[ Sebenarnya ada yang ingin kukatakan sejak lama, aku suka padamu. ]

Aku hanya bisa membisu.

[ Terima kasih ya. ]

[ Dia: Hah? ]

Kemudian, dia mengirimku pesan lagi.

[ Aku serius lho! ]

[ Aku juga serius berterima kasih! ]

Aku benar-benar pusing. Apa orang ini baik-baik saja?

Dia sepertinya termangu sejenak sebelum membalas lagi.

[ Apa kamu bisa memberiku kesempatan untuk mengejarmu? ]

Aku tidak membalas. Malam itu, aku insomnia lagi.

Besoknya, dia mulai mengirim pesan setiap hari seperti selamat pagi, selamat siang, selamat malam, aku sudah berangkat kerja, aku sudah sampai, aku kerja dulu, dan sebagainya.

Ya, begitulah cara dia mengejar wanita. Sungguh luar biasa.

Aku hanya membalas secara singkat, tetapi dia langsung merasa senang. Aku akhirnya tidak tahan lagi dan mengiriminya sebuah pesan.

[ Jangan main-main seperti anak kecil ya? ]

[ Hah? ]

Aku hanya bisa menghela napas.

Akhirnya, satu bulan kemudian, aku sedang asyik melihat foto pria tampan dan tanpa sengaja membagikan foto itu ke sahabatku. Namun, aku malah salah kirim kepada bosku.

[ Aku: Seksi sekali, aku suka! Ingin kujilat! ]

Di bawahnya adalah sebuah video.

[ Dia: ? ]

Top of Form

Bottom of Form

Related chapters

  • Pacar Online-ku Adalah Bosku   Bab 2

    Ketika aku melihat pesan itu, sudah terlambat untuk menghapusnya. Meskipun mencintai kecantikan dan ketampanan adalah hal yang wajar, entah kenapa aku merasa agak bersalah.Tiba-tiba, dia mengirim pesan yang disertai video kepadaku.[ Kamu suka yang seperti ini? ]Sepertinya, video itu diambil di gym. Bukan otot-otot yang terlalu besar, tetapi garis tubuh yang sangat indah. Kulitnya putih dengan garis pinggang seksi ke bawah, tersembunyi di balik celana olahraga abu-abu. Sementara itu, bagian atasnya ....Hm ... sangat seksi! Pemilik video tampaknya agak malu. Wajahnya merah saat video selesai. Aku langsung terpesona.[ Ada lagi? Kirim lagi! ]Dia malu-malu mengirimkan beberapa video lagi. Harus kuakui, aku tergoda oleh ketampanannya. Tidak disangka, bos yang biasanya terlihat sangat menahan diri, ternyata begitu ... hm. Bagaimana ya? Ini agak merangsang.Ketika aku sedang menikmati video itu, dia tiba-tiba mengirim pesan lagi.[ Kalau kamu setuju jadi pacarku, setiap hari akan kukirim

  • Pacar Online-ku Adalah Bosku   Bab 3

    Aku terlalu terbawa perasaan sehingga tiba-tiba menggebrak meja, membuat Barry terkejut.Wajah Barry jelas terlihat bingung, ekspresinya yang linglung ini malah membuatnya terlihat agak lucu.Saat ini, aku baru sadar bahwa orang yang ada di dunia maya itu sama dengan orang yang ada di dunia nyata.Aku berdeham. "Maaf, Pak. Aku tiba-tiba sakit perut, mau ke toilet sebentar. Kamu urus kerjaanmu saja dulu."Setelah itu, aku mengambil ponsel di meja dan pergi ke toilet.Barry masih kebingungan. "Oh ... ya sudah."Di ponsel ada tombol log out. Aku buru-buru menekan tombol itu dan merasa lega. Masalahnya adalah Barry suka menjelaskan panjang lebar. Jika pojok kanan bawah layar komputer berkedip, sekalipun tidak dibuka, aku tetap bisa ketahuan jika tetikus mengenainya.Aku membalas pesan satu per satu. Setelah membalas semuanya, aku berlama-lama di toilet dulu sebelum kembali.Saat aku kembali, Barry sudah hampir selesai melihatnya. Dia lantas memberitahuku bagian mana saja yang perlu diperba

  • Pacar Online-ku Adalah Bosku   Bab 4

    "Hah?" Aku tertegun sejenak. "Aku nggak bisa minum alkohol.""Nggak boleh begitu dong. Begitu terjun ke masyarakat, seseorang harus belajar minum alkohol," sahut Letticia tanpa peduli. Kemudian, dia menyerahkan gelas kecil yang berisikan anggur penuh sambil berkata dengan nada penuh perhatian, "Kamu akan bisa setelah mencobanya."Sebelumnya, ada seorang gadis yang diperkenalkan dengan cara yang terkesan penuh perhatian kepada para pemimpin. Kemudian, dipaksa untuk bersulang tanpa henti. Namun, gadis itu alergi alkohol.Dia jelas- jelas sudah mengatakan itu sebelumnya, tetapi masih dipaksa minum hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit. Tidak lama setelah itu, dia mengundurkan diri.Peristiwa itu terjadi dua tahun yang lalu. Aku sama sekali tidak menyangka aku akan menjadi yang berikutnya.Aku merasa sangat tertekan melihat orang di sekeliling yang menatapku. Sementara itu, Letticia hanya tersenyum menatapku. "Sofia, ada banyak pemimpin yang mengawasimu. Kamu harus memberi hormat kepada me

  • Pacar Online-ku Adalah Bosku   Bab 5

    Ternyata begini ceritanya. Aku terpaksa bersandiwara. Aku menunduk dengan ekspresi penuh rasa bersalah dan canggung."Mengenai hal ini, aku benar-benar minta maaf. Kemarin aku nggak sengaja terjatuh dan wajahku langsung mengenai tubuh Pak Barry. Untungnya dia baik dan menahanku. Aku yang malu." Setelah itu, aku melambaikan tangan. "Jangan dibahas lagi, aku ingin sekali melupakan masalah itu.""Begitu ya."Para staf yang diam-diam mendengarkan gosip pun kehilangan minat dan mengalihkan perhatian mereka. Letticia mengedipkan mata. Sulit untuk diprediksi, apakah dia percaya atau tidak. "Bagus kalau begitu, hubungan di kantor memang kurang baik."Kemudian, dia melanjutkan, "Kebetulan ada proyek yang harga per unitnya kurang masuk akal dan perlu didiskusikan dengan pihak kontraktor. Aku nggak punya waktu hari ini. Sofia, tolong tangani ya."Orang-orang sudah lama menunggu di ruang pertemuan. Begitu masuk, aku langsung melihat wajah yang familier dan agak menjengkelkan.Sial sekali, pria itu

  • Pacar Online-ku Adalah Bosku   Bab 6

    Biasanya, proyek baru terletak di daerah pinggiran yang cukup jauh. Saat ini sudah malam sehingga jalanan sepi. Jantungku berdebar kencang. Aku berusaha untuk tetap tenang dan berkata kepada Jerry, "Pak Jerry, tolong berhenti sebentar. Aku agak mual."Jerry tidak berhenti. Aku mengulanginya sekali lagi, tetapi dia malah tertawa. "Aku heran saat kamu menolakku waktu itu. Ternyata karena kamu sudah dekat dengan pria lain yang lebih hebat. Kamu bahkan berani mengataiku di media sosial? Sofia, kamu hebat sekali!"Aku tidak menunjukkan ekspresi apa pun. "Aku bilang sekali lagi, berhenti sekarang atau aku bisa bertindak nekat."Jerry tertawa. "Kalau aku nggak salah, obat itu sudah mulai bekerja. Di sini nggak ada orang, nanti kamu masih harus meminta bantuanku." Kemudian, dia menghentikan mobilnya dan menoleh kepadaku. "Atau kamu lebih suka di luar daripada di dalam mobil?"Tiba-tiba, Jerry teringat sesuatu. "Oh, dua tahun lalu ada juga seorang staf wanita yang tampaknya enggan. Dia dari per

Latest chapter

  • Pacar Online-ku Adalah Bosku   Bab 6

    Biasanya, proyek baru terletak di daerah pinggiran yang cukup jauh. Saat ini sudah malam sehingga jalanan sepi. Jantungku berdebar kencang. Aku berusaha untuk tetap tenang dan berkata kepada Jerry, "Pak Jerry, tolong berhenti sebentar. Aku agak mual."Jerry tidak berhenti. Aku mengulanginya sekali lagi, tetapi dia malah tertawa. "Aku heran saat kamu menolakku waktu itu. Ternyata karena kamu sudah dekat dengan pria lain yang lebih hebat. Kamu bahkan berani mengataiku di media sosial? Sofia, kamu hebat sekali!"Aku tidak menunjukkan ekspresi apa pun. "Aku bilang sekali lagi, berhenti sekarang atau aku bisa bertindak nekat."Jerry tertawa. "Kalau aku nggak salah, obat itu sudah mulai bekerja. Di sini nggak ada orang, nanti kamu masih harus meminta bantuanku." Kemudian, dia menghentikan mobilnya dan menoleh kepadaku. "Atau kamu lebih suka di luar daripada di dalam mobil?"Tiba-tiba, Jerry teringat sesuatu. "Oh, dua tahun lalu ada juga seorang staf wanita yang tampaknya enggan. Dia dari per

  • Pacar Online-ku Adalah Bosku   Bab 5

    Ternyata begini ceritanya. Aku terpaksa bersandiwara. Aku menunduk dengan ekspresi penuh rasa bersalah dan canggung."Mengenai hal ini, aku benar-benar minta maaf. Kemarin aku nggak sengaja terjatuh dan wajahku langsung mengenai tubuh Pak Barry. Untungnya dia baik dan menahanku. Aku yang malu." Setelah itu, aku melambaikan tangan. "Jangan dibahas lagi, aku ingin sekali melupakan masalah itu.""Begitu ya."Para staf yang diam-diam mendengarkan gosip pun kehilangan minat dan mengalihkan perhatian mereka. Letticia mengedipkan mata. Sulit untuk diprediksi, apakah dia percaya atau tidak. "Bagus kalau begitu, hubungan di kantor memang kurang baik."Kemudian, dia melanjutkan, "Kebetulan ada proyek yang harga per unitnya kurang masuk akal dan perlu didiskusikan dengan pihak kontraktor. Aku nggak punya waktu hari ini. Sofia, tolong tangani ya."Orang-orang sudah lama menunggu di ruang pertemuan. Begitu masuk, aku langsung melihat wajah yang familier dan agak menjengkelkan.Sial sekali, pria itu

  • Pacar Online-ku Adalah Bosku   Bab 4

    "Hah?" Aku tertegun sejenak. "Aku nggak bisa minum alkohol.""Nggak boleh begitu dong. Begitu terjun ke masyarakat, seseorang harus belajar minum alkohol," sahut Letticia tanpa peduli. Kemudian, dia menyerahkan gelas kecil yang berisikan anggur penuh sambil berkata dengan nada penuh perhatian, "Kamu akan bisa setelah mencobanya."Sebelumnya, ada seorang gadis yang diperkenalkan dengan cara yang terkesan penuh perhatian kepada para pemimpin. Kemudian, dipaksa untuk bersulang tanpa henti. Namun, gadis itu alergi alkohol.Dia jelas- jelas sudah mengatakan itu sebelumnya, tetapi masih dipaksa minum hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit. Tidak lama setelah itu, dia mengundurkan diri.Peristiwa itu terjadi dua tahun yang lalu. Aku sama sekali tidak menyangka aku akan menjadi yang berikutnya.Aku merasa sangat tertekan melihat orang di sekeliling yang menatapku. Sementara itu, Letticia hanya tersenyum menatapku. "Sofia, ada banyak pemimpin yang mengawasimu. Kamu harus memberi hormat kepada me

  • Pacar Online-ku Adalah Bosku   Bab 3

    Aku terlalu terbawa perasaan sehingga tiba-tiba menggebrak meja, membuat Barry terkejut.Wajah Barry jelas terlihat bingung, ekspresinya yang linglung ini malah membuatnya terlihat agak lucu.Saat ini, aku baru sadar bahwa orang yang ada di dunia maya itu sama dengan orang yang ada di dunia nyata.Aku berdeham. "Maaf, Pak. Aku tiba-tiba sakit perut, mau ke toilet sebentar. Kamu urus kerjaanmu saja dulu."Setelah itu, aku mengambil ponsel di meja dan pergi ke toilet.Barry masih kebingungan. "Oh ... ya sudah."Di ponsel ada tombol log out. Aku buru-buru menekan tombol itu dan merasa lega. Masalahnya adalah Barry suka menjelaskan panjang lebar. Jika pojok kanan bawah layar komputer berkedip, sekalipun tidak dibuka, aku tetap bisa ketahuan jika tetikus mengenainya.Aku membalas pesan satu per satu. Setelah membalas semuanya, aku berlama-lama di toilet dulu sebelum kembali.Saat aku kembali, Barry sudah hampir selesai melihatnya. Dia lantas memberitahuku bagian mana saja yang perlu diperba

  • Pacar Online-ku Adalah Bosku   Bab 2

    Ketika aku melihat pesan itu, sudah terlambat untuk menghapusnya. Meskipun mencintai kecantikan dan ketampanan adalah hal yang wajar, entah kenapa aku merasa agak bersalah.Tiba-tiba, dia mengirim pesan yang disertai video kepadaku.[ Kamu suka yang seperti ini? ]Sepertinya, video itu diambil di gym. Bukan otot-otot yang terlalu besar, tetapi garis tubuh yang sangat indah. Kulitnya putih dengan garis pinggang seksi ke bawah, tersembunyi di balik celana olahraga abu-abu. Sementara itu, bagian atasnya ....Hm ... sangat seksi! Pemilik video tampaknya agak malu. Wajahnya merah saat video selesai. Aku langsung terpesona.[ Ada lagi? Kirim lagi! ]Dia malu-malu mengirimkan beberapa video lagi. Harus kuakui, aku tergoda oleh ketampanannya. Tidak disangka, bos yang biasanya terlihat sangat menahan diri, ternyata begitu ... hm. Bagaimana ya? Ini agak merangsang.Ketika aku sedang menikmati video itu, dia tiba-tiba mengirim pesan lagi.[ Kalau kamu setuju jadi pacarku, setiap hari akan kukirim

  • Pacar Online-ku Adalah Bosku   Bab 1

    Aku dan bosku berpacaran online. Pertemuan tatap muka? Itu tidak mungkin.Dia bahkan tidak tahu bahwa orang yang dipacari online adalah karyawan perusahaannya ....Akhir-akhir ini, mood bosku sedang buruk. Menyadari hal ini, semua orang bekerja dengan hati-hati, sampai tidak punya waktu untuk bersantai.Bos bekerja lembur secara gila-gilaan dan kami semua tidak berani pulang lebih awal sebelum dia. Kami bisa lembur sampai pukul 11 atau 12 malam, sampai kantong mataku menjadi sangat hitam dan kulitku menjadi buruk.Sejujurnya, mungkin cuma aku yang tahu alasan kemarahan bos di perusahaan ini. Namun, aku tidak bisa menceritakannya. Ini karena ... bosku baru saja putus cinta. Kebetulan, orang yang minta putus adalah aku. Hanya saja, dia tidak tahu soal ini.Awal mula kejadian ini adalah karena pria yang kupacari secara online selama dua tahun ini ingin bertemu langsung. Kami bertemu di sebuah situs. Dia memposting status dan aku mengklik profilnya.[ Kenapa aku nggak bisa mendapatkan pasa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status