Beranda / Fantasi / PWSPD 2 : AKHIR DUNIA / BAB 91 SERANGAN SILUMAN BERUANG LAGI!!

Share

BAB 91 SERANGAN SILUMAN BERUANG LAGI!!

Penulis: Ummi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Fatta, awas dibelakangmu!!" teriak Lilia.

Fatta langsung menoleh dan mengayunkan kapalnya secara bersamaan, "wush!! Kraaaak!!" Siluman Beruang langsung terkena kapak kembar Fatta.

"Wush!! Blar!! Blar!!" Lilia dan Baxia membakar siluman beruang yang menyerang mereka.

Ketika Rama pergi, siluman beruang menyerang markas Aliansi pahlawan, beberapa warga juga dievakuasi ke bunker bawah kantor Aliansi, sementara pahlawan yang memang berjaga di kantor Aliansi menahan serangan siluman beruang.

"Bag!! Big!! Bug!!" Baxia dengan cepat melayangkan pukulannya.

"Apa manusia yang menjadi siluman memang sebanyak ini?" kata Marko.

"Kau tau lebih banyak manusia busuk ketimbang manusia baik!!" sahut Bram.

"Gakgakgakgak!!" Tawa siluman beruang menggema, "kalian belum pernah merasakan hidup seperti kami, kalian enak jadi pahlawan, mendapatkan gaji, makan nikmat, tempat aman!! Sedangkan kami harus berjuang bahkan untuk hidup!! Apa layak kalian bicara dan menyebut kami busuk?!" Cerca siluman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 92 KEMBALI KE MEKARSARI

    "Bang Rama buku apa ini?" tanya Alan. Rama pulang tiba-tiba, membawa beberapa buku untuk Alan. Alan membuka setiap helai buku yang Rama berikan, namun buku bersampul coklat itu yang membuat Alan penasaran, ada beberapa gambar di buku itu yang membuat Alan tertarik. "Apa kau suka? Itu adalah buku untuk membuat onshop," jelas Rama. Mata Alan langsung berbinar, ia senang ketika mengetahui buku catatan itu untuk membuat onshop. "Benarkah bang? Ini untuk membuat onshop yang mampu mengeluarkan barang unik seperti yang abang Rama keluarkan?" tanya Alan penuh semangat. Rama mengangguk dan tersenyum tipis, sedangkan Jaya menatap Rama penuh rasa curiga. Ia bahkan duduk di depan Rama dan menatapnya dengan serius. "Rama kali ini apa yang akan terjadi?" tanya Jaya, karena terakhir Rama datang pasti ada suatu hal yang terjadi. Rama menatap bingung abangnya itu, "maksud abang? Aku datang hanya untuk memberikan buku kepada Alan," kata Rama lagi, ia bahkan dengan tenang menyesap teh es y

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 93 BERTUKAR TEMPAT

    Rama menatap dengan serius ketiga pejabat di depannya, mereka sudah cukup berumur dan kini mempertanyakan sesuatu yang menurut Rama bisa mereka jawab. Hanya saja Rama tau kalau ketiga orang ini berniat untuk berdebat terlebih dahulu dengannya. "Baiklah, sebelum itu aku akan bertanya, darimana kalian mendapatkan gaji?" tanya Rama, pertanyaan itu membuat ketiga pejabat itu saling pandang. (Catatan: hukum yang ada di dalam novel ini adalah hukum buatan author, tidak mengambil hukum negara manapun di dunia nyata, karena ini hanya cerita fiksi) "Tentu saja dari upeti, sewa lahan, dan hasil penjualan kita ke luar kerajaan." kata Dharma menjelaskan. Rama mengangguk setuju, "lalu apa yang sudah dilakukan dari semua uang upeti, sewa lahan dan hasil penjualan itu? Apakah hanya masuk ke gaji kalian para pejabat dan kas kerajaan?" tanya Rama lagi. Ketiga pejabat itu kembali saling tatap, mereka kebingungan dengan maksud pertanyaan Rama. "Apa maksudmu kami harus membangun sekolah grati

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 94 NUKUD AMAR

    "Kami menerima tantangan ini, lalu siapa yang akan menjadi penilai?" Dharma menatap dengan picik, jika tidak ada penilai maka pertarungan ini tidak perlu dilakukan. "Bagaimana kalau aku dan Raka yang jadi penilai?" tanya Amarta Handayani, ia datang bersama Raka Adipati, kedua orang ini selalu berpetualang bersama mengisi masa tua mereka. "Tuan!!" Dharma, Ajisaka dan Krisna langsung menangkupkan tangannya dan menunduk hormat. "Paman!!" Rama begitu senang setelah sekian lama tidak bertemu anggota keluarganya. "Rama, aku senang bisa menemuimu, kau sangat sulit ditemui!!" kata Raka, ia langsung memeluk dan menepuk bahu Rama. Dharma, Ajisaka dan Krisna menatap heran, mengapa kedua orang besar dan terkenal itu bersikap sangat baik kepada Rama, Raka Adipati dianggap guru pertahanan dan ahli strategi, sedangkan Amarta Handayani adalah guru bijak yang ahli dalam seni dan seorang sastrawan. Ternyata bukan hanya Raja Baskara yang mengenal Rama, kedua guru besar yang pernah menjabat seb

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 95 PENGLIHATAN GELAP NUKUD AMAR

    Nukud Amar mengiris telapak tangannya dengan pisau yang tajam, sebuah garis luka memanjang mulai mengeluarkan darah segar. Nukud Amar mengernyit sakit ketika telapak tangannya ia lukai, namun sakit itu tidak berlangsung lama karena Nukud Amar terbiasa dengan luka, namun luka kali ini akan ia buat untuk menulis perjanjian darah. "Seeettt.... Set... Set..." Nukud Amar mulai menggambar perjanjian darah di lantai, setiap sisi akan ada mantra darah dan Nukud Amar duduk bersila di tengah mantera darah yang ia buat. Nukud Amar mulai merapalkan mantera dari buku ilmu hitam keramat, ia mulai menutup mata dan cahaya terang dari mantera darah yang Nukud Amar tulis mulai membuka gerbang waktu ke masa depan tempat dimana ia meminta hari penumbalan akan terjadi. "Nukud Amar, apa yang kau lakukan di sini, para Nukud harus berkumpul di tempat suci," kata pelayan Nukud. Nukud Amar menatap sekelilingnya, ia berada di depan acara yang diselenggarakan untuk menumbalkan para manusia busuk t

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 96 MENGELABUI PARA NUKUD

    "Siiiiinnnggg!!!" Gerbang waktu terbuka, mereka sampai di ruang bercahayakan lilin milik Nukud Amar. Rama mengintip keluar kotak penyimpanan dan mendapati ruangan itu kosong tidak berpenghuni. "Tidak akan ada yang datang, karena aku sudah berpesan untuk tidak diganggu." kata Nukud Amar lagi ketika mereka keluar dari kotak penyimpanan milik Rama. Rama tersenyum, ia lalu memegang kepala Nukud Amar dan memberikan hipnotis kegelapan, Rama hanya membisikkan tanggal dan tempat untuk melakukan penumbalan serta bersiap menangkap semua Nukud, kemudian tak ada yang Nukud Amar lihat di masa depan maupun masa lalu. Setelah itu Nukud Amar terbengong seraya mengucapkan tanggal dan tempat yang tadi Rama bisikkan. Sementara Nukud Darsa mengambil buku keramat ilmu hitam milik Nukud Amar. "Rama, buku ini simpanlah, aku takut jika buku ini dipelajari oleh orang lain dan dipergunakan secara salah, cukup kami saja yang melakukan dosa!!" kata Nukud Darsa menyerahkan buku keramat ilmu hitam kepa

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 97 RENCANA URAZ

    "Siblis, sudah ada tanggal dan tempat dari para Nukud," kata Panglima Jinfriet melapor kepada Siblis. Siblis yang sedang menatap Keris Suci menoleh kepada Panglima Jinfriet dan tersenyum picik, "benarkah? Persiapkan pasukan kita Panglima," kata Siblis. "Baik Siblis, kami para Panglima akan menyiapkan pasukan kita, mengenai Raja Saetan, kami belum menemukan jejak keberadaannya," lapor Panglima Jinfriet. "Kita harus menemukan keberadaan Raja Saetan secepatnya, sungguh kita pelayan yang tidak setia!! Terlalu lama kita menyelamatkannya!!" kata Siblis mengepalkan tangannya. Panglima Jinfriet yang sedang berlutut langsung mendongak dan melihat wajah Siblis yang terlihat marah. "Siblis, aku setuju kau menghancurkan alam Manusia, terlebih mereka kini mendapatkan kekuatan dari alam Peri, mungkinkah..." Panglima Jinfriet terlihat ragu ingin melanjutkan perkataannya. "Mungkinkah apa?" tanya SiblisSiblis menatap Panglima Jinfriet yang masih berlutut kepadanya. "Mungkinkah Raj

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 98 PERTEMUAN DENGAN RAMA

    Nukud Darsa menelan ludah, ia begitu kesulitan ditatap dengan tatapan curiga oleh Nukud Basar. "Tenanglah, ini bukan soal pasukan Jien, hanya hal yang berhubungan dengan Lab!!" kata Nukud Darsa lagi. Nukud Basar tetap menatap Nukud Darsa penuh rasa curiga. "Aku telah memperingatkanmu, meski aku mendukungmu, kau tau kita tidak akan bisa melawan bangsa Jien!!" kata Nukud Basar dengan helaan napas yang berat. "Kau mendukungku? Mengapa?" tanya Nukud Darsa, ia tidak merasakan lagi tatapan jahat dari Nukud Basar. "Bangsa Jien terlalu sering ingkar janji, meski aku tidak setuju dengan perlakuan mereka kepada kita, namun kita tidak bisa mengkhianati mereka, kekuatan bangsa Jien sangat besar." kata Nukud Basar lagi. "Belum lagi, dukungan dari para Nukud yang lain, maka kau hanya akan cari mati jika berkhianat!!" kata Nukud Basar. Nukud Darsa mengepalkan tangannya, meyakinkan dirinya untuk mengatakan apa yang seharusnya ia katakan kepada Nukud Basar. Selama ini memang hanya Nukud Basa

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 99 MEMBERI TAU RAMA

    "astaga Tuan Muda, kau memasukkanku ke kotak penyimpanan tanpa basa basi, itu membuatku kaget!!" gerutu Fatta setelah Rama mengeluarkannya dari kotak penyimpanan dan berada di atap gedung Aliansi. "Eh prof Jonas!!" kata Fatta dengan riang, namun langsung bersikap waspada ketika melihat Nukud Basar. "Siapa kau?" kata Fatta ketika melihat Nukud Basar, ternyata bahkan Fatta juga bisa melihat aura kegelapan dari Nukud Basar. Nukud Basar lalu berlutut dan memperkenalkan dirinya ketika di hadapan Rama. "Tuan, aku Nukud Basar, aku ingin berpihak kepadamu," kata Nukud Basar dengan penuh penghormatan. Rama mengernyit, kedua alisnya hampir tertaut karena tidak menyangka akan bertambah satu Nukud yang berpihak kepadanya, meski Rama tidak terlalu percaya dengan para Nukud. "Tuan Muda, dia adalah temanku Nukud Basar, ia memiliki ilmu yang lebih tinggi dariku," kata prof Jonas. "Berdirilah jangan berlutut seperti itu," kata Rama lagi. Nukud Basar langsung menerima perintah itu dan be

Bab terbaru

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 148 ARASH!!

    Hari kelahiran sang putra Adipati "Oeeeekkkk.... Oeeeekkk!!" suara tangis bayi lelaki menggema di waktu subuh, saat itu hari mulai berganti dari gelap menuju terang. Di hari kelahirannya, burung-burung berkicau riang, angin berhembus dengan tenang. Melisa menatap bayi lelaki yang kini berada di pangkuannya dengan tatapan sayang. "Namamu Arash, artinya cahaya... Ibu harap kau akan menjadi cahaya yang menerangi kegelapan, cahaya yang menghangatkan." Melisa kemudian mencium lembut bayi lelakinya, air mata menetes di pipinya. "Ketahuilah Arash, ibu maupun ayahmu Rama, mencintaimu... Sangat mencintaimu nak!!" kata Melisa, ia begitu lemah, jadi ia memberikan bayi itu kepada Fatta. Melisa kemudian bersandar dan tak lama setelah itu ia menghembuskan napas terakhirnya dengan senyum dan bekas tetesan air matamata di pipinya. "Nona Melisa..." Fatta, Lilia dan Baxia menangis pilu mengantar kepergian dari Melisa. Melisa berjuang dengan sekuat tenaga saat mengandung Arash, karena ke

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 146 PENGORBANAN!!

    Rama menatap Ara tak percaya, bagaimana bisa ia menyegel Raja Iblis di dalam tubuh anaknya yang bahkan belum lahir? Rama akan merasa sangat berdosa kepada anaknya, ia akan menjadi seorang ayah durhaka kepada anaknya, tapi ia harus menyelamatkan orang banyak. Dia harus berkorban!! (Tuan Muda, aku hanya memberikan informasi yang kau butuhkan, apapun keputusanmu itu diluar kendaliku) Ara paham dengan perasaan yang kini menghampiri Rama. "Apa tidak ada cara lain?" tanya Rama dengan genangan airmata yang tertahan di matanya. "Bagaimana anakku akan menjalani harinya dengan jiwa Raja Iblis yang tersegel di dalam tubuhnya?" (Tidak ada waktu lagi Tuan Muda, kekuatan Raja Iblis semakin membesar, jika ia berhasil membentuk tubuhnya maka kau tidak akan bisa melawannya lagi) Ara juga merasakan kesedihan yang Rama rasakan karena mereka terhubung. Rama menatap nanar pusaran darah yang terlihat makin membesar, Rama kemudian mengaktifkan pusaka Naga dan menyerap jiwa Raja Iblis. Dia tidak me

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 145 PENYEGELAN RAJA IBLIS

    "Aku ingin bertemu Yang Mulia..." kata Rama kepada kasim Han, kasim Han terlihat bingung. "Tuan, tadi Yang Mulia berpesan untuk tidak mengganggunya, siapapun dilarang masuk." jelas Kasim Han. "Apa kau tidak bisa mengabarkan kepadanya kalau aku yang datang? Ada hal yang sangat penting yang harus aku laporkan..." kata Rama lagi, meski ia dekat dengan Raja Baskara, Rama tak pernah melanggar batas. Rama tetap menghormati temannya itu sebagai seorang Raja. "Baiklah Tuan Muda, aku akan mencoba memberitahunya..." kata kasim Han lagi, ia kemudian masuk ke dalam untuk melapor. Tidak berapa lama kasim Han keluar, ia terlihat menggelengkan kepalanya. "Tuan Muda, maaf Yang Mulia tidak bisa diganggu, ia hanya berpesan untuk datang ke pestanya malam ini dan kau bisa melapor saat itu..." kata kasim Han, kasim Han jelas mengenal Rama, ia juga tau seberapa dekat Raja Baskara dengan Rama. Namun ia juga tidak bisa memaksakan kehendak Raja Baskara yang saat ini tidak bisa di ganggu. Rama mengang

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 144 PERASAAN TIDAK NYAMAN

    Saat itu Alan sedang menatap dari kejauhan pertemuan Rama dengan pejabat Huang. Setelah beberapa lama akhirnya Rama, Fatta dan Rizal terlihat undur diri. Alan dengan jelas melihat tatapan pejabat Huang sangatlah penuh misteri saat menatap Rama. Bahkan Alan tak pernah menyangka kalau pejabat Huang adalah Raja Iblis yang menyamar. 'Mungkinkah pejabat Huang menyadari siapa bang Rama?' gumam Alan. "Bang Rama!!" tegur Alan ketika ia melihat Rama, Rizal dan Fatta mulai mendekat ke arah tempatnya bersembunyi. "Alan!!" Rama terlihat senang bertemu Alan, "mana Pandu?" tanya Rama setelah menyadari tidak adanya keberadaan Pandu di sekitar Alan. Karena setau Rama, Alan dan Pandu jarang terpisah. "Pandu sedang menjaga seorang gadis, kami hampir menabraknya semalam!! Dan... Ada yang ingin ku bicarakan denganmu bang!!" kata Alan dengan wajah serius. Baru kali ini Rama melihat Alan bicara serius. Artinya ia perlu tempat untuk bicara agar tidak ada yang bisa mendengar, setelah agak menj

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 143 PERTEMUAN RAMA DAN RAJA IBLIS

    Alan menatap gadis yang masih tak sadarkan diri itu, wanita ini memiliki kecantikan yang tidak biasa, riasannya terlihat tebal, karena kini riasan itu mulai luntur membuat wajah cantiknya tak terlihat. Namun Alan masih bisa tau kalau gadis yang kini ada di depannya memiliki wajah yang cantik. "Mengapa kau menatapnya seperti itu?" tanya Pandu. Alan meletakkan jari telunjuknya di bibir, "aku hanya heran apa yang membuatnya ketakutan hingga kabur dalam keadaan seperti ini?" kata Alan dengan suara pelan. Seorang pelayan wanita paruh baya masuk, Alan memintanya untuk membersihkan wanita itu. Setelah wanita paruh baya itu masuk, Alan dan Pandu segera keluar dari kamar. "Apa mungkin ia gadis yang dijual sehingga melarikan diri?" pikir Pandu. "Bisa jadi!! Tapi anehnya ia berlari dari arah hutan, dari mana kira-kira ia kabur?" pikir Alan, belum sempat ia mendapat jawaban dari apa yang ia pikirkan, terdengar suara teriakan dari arah kamar. "Kyyyaaaa!!" Alan dan Pandu masuk k

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 142 TERLAMBAT!!

    Rama, Fatta dan Rizal terlambat datang, ketika sampai di tempat kejadian sudah ada beberapa mayat dan prajurit yang terluka serta ada 4 kereta kuda. "Apa yang terjadi?" tanya Fatta kepada beberapa prajurit yang masih sadar. Namun mereka tak bisa menjawab karena masih terlalu lemah. "Fatta!! Rizal!! berikan ini terlebih dulu kepada mereka!!" kata Rama ketika melihat prajurit itu kesakitan, Fatta dan Rizal lalu bergerak dengan cepat mengobati prajurit yang masih bisa di tolong. "Siiiiinnng!!" Seketika rasa sakit karena tembakan dan sabetan pedang menghilang dari tubuh mereka. Mereka pulih dengan cepat. "Tuan terima kasih!!" Beberapa prajurit mulai menunduk hormat, bahkan Sersan Wawan juga langsung di bawa ke hadapan Rama. Bersyukurlah masih ada detak jantungnya, karena Elixir Healing potion tidak akan bisa menyelamatkan nyawa seseorang yang telah berhenti berdetak. "Glek!! Glek!! Glek!!" Sersan Wawan menghabiskan cairan yang Rama berikan dengan gerakan yang lemah, seketik

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 141 HARI PERAMPOKAN!!

    "Kau yakin ini rumahnya?" tanya Bakrie kepada Danang, Danang mengangguk dengan mantap. "Aku tidak akan melupakan tempat ini, di sinilah aku melihat siluman itu kak Bakrie!!" kata Danang tanpa keraguan. Bukan Bakrie tak percaya, hanya saja titik lokasi pertemuan antara ketuanya dan siluman Harimau juga berada di rumah ini. "Apakah mungkin orang itu adalah siluman Harimau?" gumam Bakrie ragu. "Maksudmu apa kak Bakrie?" tanya Danang bingung, jelas ia mendengar Bakrie mengatakan soal siluman Harimau tadi. "Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Cacao ketika Bakrie akan menyahut. Padahal Bakrie dan Danang sudah berada di tempat paling tersembunyi dan tak terlihat. "Wush!!" Danang sudah akan menyerang Cacao, namun gerakan pemuda itu sangat cepat dan tak terbaca mata biasa. "Wush!!" "Tap!!" "Brught!!" Dengan cepat Danang dijatuhkan oleh Cacao. "Tuan Cacao!! Maafkan kami!!" Bakrie yang mengetahui siapa Cacao langsung berlutut. "Kau mengenalku rupanya?" Cacao m

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 140 DONA

    "Bagaimana dengan persiapan kalian?" tanya Raja Iblis terhadap Badara, pelayannya yang merupakan siluman harimau itu menunduk. "Tuan, kami sedang merencanakan perampokan upeti dari beberapa desa, setelah upeti terkumpul, kita bisa membeli beberapa barang untuk melakukan ritual besar pembangkitanmu!!" jelas Badara."Jangan kecewakan aku Badara, dulu kalian telah gagal melakukan pembangkitanku, cukup satu kali aku memaafkan kecerobohan kalian!!" tegas Raja Iblis, ia mengibas jubahnya dengan kasar. "Tuan, kali ini kami tidak akan membiarkan ritual pembangkitanmu gagal!!" janji siluman Harimau. Mata Raja Iblis berkilat merah, jika marah ia akan semakin lapar, seharusnya ia akan makan 3 hari lagi, namun rasa laparnya semakin hari semakin besar. "Cacao!!" panggil Raja Iblis. Dengan secepat angin Cacao muncul di depan Raja Iblis dengan bersujud. "Tuan!!""Aku merasa lapar, carikan gadis untukku!!" Cacao terkejut, belum ada waktu seminggu dari hari terakhir Raja Iblis makan, ia sudah mu

  • PWSPD 2 : AKHIR DUNIA   BAB 139 MERASA TERSAINGI

    Rizal menunggang kudanya dengan cepat, ia harus segera menyampaikan informasi ini kepada Rama. Rizal hanya membawa bekal seadanya, ia akan memangkas waktu istirahat, karena begitu sampai dan bertemu Rama akan mudah untuk kembali. *** "Alan, apa yang kau lakukan di sini?" tanya pejabat Huang saat mendapati Alan membaca buku yang tidak biasa, buku itu dari masa depan dan diberikan oleh Rama. Alan menutup buku itu dengan tenang, ia sudah membuat sampul pada bagian buku sehingga orang lain tidak akan curiga, namun Alan tidak tau kalau Raja Iblis aka pejabat Huang, telah melihat sebagian isi buku yang Alan baca. "Hanya mengisi waktu sebelum masuk ke kelas, Tuan sendirian?" tanya Alan sopan. Ia selalu menatap takjub pejabat Huang, entah mengapa pejabat Huang selalu bisa membuat orang lain untuk senang berada di dekatnya. Karena pejabat Huang memang menggunakan kemampuan sihirnya agar orang lain menyukainya. "Benar, aku menerima undangan makan dari Raja Baskara. Apa kau mau ikut? Ak

DMCA.com Protection Status