Share

MEMOHON RESTU

Penulis: bonanzalalala
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-04 09:57:57

“Jordie, gimana?” tanya Aster saat melihat Jordie keluar dari ruang kerja Galen.

Belum sempat Jordie menjawab, Galen dan Lisa sudah keluar dari kamar. Mereka menatap tegas ke arah Aster.

“Aster, masuk kamar!” perintah Galen.

“Ayah, aku kan mau ngobrol bentar sama Jordie. Masa’ nggak boleh sih?” protes Aster. Dia menatap sedih ke arah Galen dan Lisa. “Bunda, apa salahnya sih hubunganku sama Jordie? Kami kan sudah dewasa. Nggak ada salahnya, kan?”

Aster merengek pada Galen dan Lisa. Bahkan, dia nyaris duduk bersimpuh di depan kedua orang tuanya.

“Aster, jangan begini,” Jordie membantu Aster bangun dari duduknya. Dia tak tega melihat Aster merengek sedih seperti itu.

“Ada apa, Ayah? Kok ribut dari dapur?” tegur Gala, kakak sulung Aster.

Pria itu melangkah keluar bersama sang istri yang bernama Nana. Mereka sudah siap sarapan pagi bersama yang lainnya.

“Aster sama Jordie kenapa lagi?” tanya Nana. “Ributnya kedengeran sampai dapur.”

“Mereka pengen nikah!” celetuk Sakura. Dia memang diam-di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   TENTUKAN PILIHANMU, JORDIE

    Galen menghela napas panjang. Dia memandangi Jordie yang tampak memohon padanya itu.“Ikut Ayah setelah kita sarapan,” ucap Galen. “Gala, kamu ikut juga. Kita pergi bertiga.”“Iya, Yah,” jawab Gala.Jordie ternganga. Dia tak tahu dan tak bisa meraba tentang rencana Galen nantinya.Meski begitu, Galen tampak tenang. Pria itu tak menunjukkan tanda-tanda ingin mengomentari perilaku Jordie dan langsung melanjutkan makan malamnya.Ekor mata Jordie mengedar ke sekitaran. Dia melihat satu per satu ekspresi semua orang di ruang makan.Sebagian besar tampak penasaran. Ekspresi mereka nyaris sama seperti ekspresi Jordie. Penasaran tapi dipendam dalam hati. Bahkan, ketika pandangan Jordie bertemu dengan pandangan Aster, Jordie bisa langsung menangkap kecemasan Aster.Tak pelak, selesai sarapan, Aster langsung mengejar Galen yang melangkah menuju kamar. Sudah sangat jelas bahwa Aster ingin menanyakan seperti apa rencana Galen itu.Jordie ingin ikut mengejar. Namun, Gala sudah menghalangi langkah

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-04
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   WAKTU TEPAT UNTUK MENIKAH

    Jordie memejamkan mata sesaat. Dia membuka matanya perlahan dan memantapkan pilihannya. Dia tahu dia masih belum memiliki modal cukup untuk membahagiakan Aster. Namun, dia tak bisa membohongi perasaannya bahwa saat ini dia ingin mendapatkan restu dari Galen sebagai menantu.“Baik, Ayah,” jawab Jordie.Galen menghela napas panjang. Pria itu tahu akan ada saatnya bagi dirinya untuk melepaskan Jordie karena dari awal Jordie memang tak memiliki hubungan darah sama sekali dengan dirinya.“Aku terima keputusanmu,” ucap Galen. Dia merogoh sakunya dan mengeluarkan cincin yang tadi diberikan Jordie pada dirinya.“A-ayah menolakku?” Jordie bingung karena cincinnya malah dikembalikan oleh Galen.“Berikan sendiri pada Aster,” tutur Galen. “Dia pasti sangat senang karena mendapatkan cincin itu darimu. Aku bisa melihat binar cerah di kedua bola mata indahnya setiap kali menatapmu.”Hati Jordie lega usai mendengar ucapan Galen. Setidaknya kini dia sudah mengantongi izin dari Galen untuk bertunangan

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SAH BERTUNANGAN

    Jordie mengajak Aster duduk dulu. Dia mengusap-usap punggung Aster dalam dekapannya sambil memikirkan alasan tepat untuk mengundur tanggal pernikahan.“Jordie, kata orang, kalau udah tunangan, tiga bulan kemudian harus segera menikah,” terang Aster. Dia berusaha merayu Jordie. “Kamu mau ya nikahin aku tiga bulan setelah menikah? Aku bisa kok jaga privacy kamu kalau misalnya kamu masih belum siap diketahui media sebagai suamiku. Aku juga nggak minta pesta besar. Yang penting hubungan kita sah acara secara hukum dan agama.”Hati Jordie teriris usai mendengarkan ucapan Aster. Awalnya dia mengira Aster hanya ingin tergesa-gesa karena ingin segera memamerkan hubungan mereka pada publik. Nyatanya, Aster masih mau menyimpan rahasia pernikahan mereka jika Jordie tak menyukai hal itu.Sayangnya, Jordie memang tak ada keberanian untuk menikah secepatnya. Dia dalam keadaan yang serba kesulitan dan penuh kebohongan. Dia tidak mau melibatkan Aster terlalu dalam di kehidupannya.“Jordie?” rengek As

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-06
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   ANCAMAN KEDUA

    “A-Aster, nggak dulu ya, Sayang,” ucap Jordie. Dia mencoba mencegah Aster dan membujuknya mengantar hingga Jakarta. “Kamu tahu kan kalau ayah galak banget?”Aster cemberut menatap Jordie. “Kan kita udah tunangan. Sebenarnya kalau kita sedikit nakal kan nggak masalah. Nanti biar kita bisa nikah secepatnya gitu,” Aster mendesak Jordie. Dia berusaha menggoda pria yang terkenal lurus hidupnya sejak kecil itu.Jordie menelan ludah. Sungguh dia sangat tahu bahwa Aster begitu cantik seperti bunga yang baru bermekaran. Digoda oleh Aster levelnya seperti digoda oleh bidadari dari kahyangan. Membuat lidah Jordie kelu dan kepalanya ingin sekali bergerak mengangguk menyetujui ucapan Aster.Tangan Jordie bergerak secepatnya memukul pipinya sendiri. Dia harus menyadarkan dirinya untuk tetap hidup lurus. Setidaknya dia harus bisa menjaga harga diri Aster. Jika tidak, dia adalah manusia sampah yang hanya bisa berbohong dan menipu saja.“Jordie!” Aster membeliakkan matanya hingga membulat. “Ngapain ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-09
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   HARUS LATIHAN SKENARIO DULU

    Sebuah sentuhan di bahu Jordie membangunkan Jordie dari lamunannya. Dia menoleh dan tampak Tasya melemparkan senyuman manis padanya.“Kak Rey, kamu terlihat capek. Mau istirahat sebentar?” ajak Tasya. Dia tersenyum lembut pada Jordie. “Aku juga mau istirahat. Kakiku sakit karena heels yang kukenakan terlalu longgar ukurannya.”Tasya memijat-mijat pergelangan kaki kanannya. Dia menunduk sebentar lantas ekor matanya melirik ke arah Jordie.Wajah Jordie menoleh ke arah lain. Dia mengangguk menyetujui usulan dari Tasya.Tasya tersenyum tipis. Dia menoleh ke arah fotografer sambil mengacungkan tangan kanannya.“Kami mau istirahat dulu,” ucap Tasya. “Capek.”“Oke. Setengah jam ya? Cukup, kan?” balas si fotografer.“Iya, cukup,” sahut Tasya.Dia melingkarkan tangan kanannya ke lengan kiri Jordie. Hal itu membuat Jordie tersentak kaget.“Um, Tasya—““Bantu aku jalan ya, Kak Rey,” ucap Tasya lembut. Dia melirik ke arah kaki kanannya lagi. “Aku butuh sandaran. Aku kesulitan berjalan.”Mau tak m

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-14
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   TES DARAH DI KANTOR KEPOLISIAN

    Semalaman suntuk Jordie latihan skenario yang sudah dipersiapkan oleh Pak Michael. Hakim terus memberikan arahan pada Jordie sebisanya.“Gimana?” Jordie menatap wajah Hakim dengan pandangan penasaran. “Udah oke, kan? Udah kelihatan meyakinkan?”Hakim mengusap-usap dagunya. Keningnya berkerut memikirkan penilaian yang tepat untuk Jordie.“Gimana? Jangan diem aja kamu, Kim. Penting ini!” imbuh Jordie. Dia terus berusaha mendesak Hakim agar memberikan jawaban pasti.Sekarang jarum jam pendek sudah menunjukkan angka satu. Jujur saja, Jordie sudah mulai mengantuk. Dia ingin segera cepat istirahat agar besok pagi tetap bisa fit dalam bekerja.“Sudah oke kok,” ujar Hakim. Dia menyembulkan senyuman lebar. “Kita ulangi sekali lagi. Aku akan merekamnya dan mengirimkannya pada Pak Michael. Setelah itu, kita istirahat.”“Oke,” sahut Jordie dengan penuh semangat.Mereka kembali mengulangi simulasi seperti skenario yang sudah diberikan Pak Michael. Setelah simulasi selesai, Hakim mengirimkan video

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   PENANGKAPAN PENGEDAR NARKOBA

    Hari yang dinanti telah tiba. Jordie bersiap diri untuk menemui para pengedar narkoba yang sudah membuat janji dengannya."Die, kamu yakin mau keluar sendirian aja?" tanya Hakim. Dia menatap cemas Jordie."Santai, Kim. Kan polisi udah tahu. Mereka sudah full team buat jaga aku. Aku hanya perlu ke tempat ketemuan dan kasih peluang polisi buat tangkap mereka," jelas Jordie. Dia mengenakan Hoodie hitamnya.Di luar, hujan baru saja turun. Suhu udara dingin. Sebenarnya suasana seperti ini paling enak digunakan untuk tidur. Apalagi, sekarang sudah mendekati pukul dua dini hari.Jordie mengenakan sarung tangan hitam. Dia menyimpan sebuah silet di dalam sarung tangan hitam itu untuk berjaga-jaga.“Kim, kamu pantau dari CCTV ya? Jangan lupa beritahu polisi agar segera mendekat saat aku sudah bertemu dengan si pengedar narkoba itu,” pesan Jordie.“Good luck ya!” ujar Hakim. Dia memeluk Jordie sejenak dan menepuk-nepuk punggungnya. Bagaimanapun, Jordie adalah teman sekaligus mitra kerjanya. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MASIH BELUM TERTANGKAP

    “Sebentar ya, Tasya,” ucap Jordie.“Ah, iya. Silakan,” tutur Tasya dengan wajah yang selalu dipenuhi dengan senyuman.Jordie mengangkat telepon dari Michael. Dia menerima panggilan itu dengan menjaga jarak dari Tasya. Tentu agar Tasya tak mencuri dengar isi teleponnya.“Jordie, kamu di mana sekarang?” tanya Pak Michael. Nada bicaranya terdengar seperti orang yang cemas.“Aku di taman apartemen, Pak,” jawab Jordie. “Kenapa ya? Aku masih jogging.”“Oh, syukurlah,” ucap Pak Michael lega.“Ada apa, Pak? Sepertinya ada sesuatu yang buruk ya?” tebak Jordie blak-blakan. Dia memang kurang bisa menahan rasa penasarannya. Apalagi, dia sudah mengenal baik Pak Michael.Suara desahan Pak Michael terdengar. “Jordie, aku minta maaf sebelumnya,” ucap Pak Michael sendu.“Kenapa mendadak minta maaf? Ada masalah apa?” balas Jordie. Jantungnya langsung berdetak lebih cepat dari biasanya saking penasaran.Pak Michael menceritakan bahwa pencarian salah satu pengedar narkoba yang kabur semalam gagal. Polisi

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16

Bab terbaru

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SEPERTI PAKAIAN BEKAS

    Seharian Hakim dan Jordie hanya mengurusi packing barang untuk dibawa konser ke Bali dan memantau perkembangan berita di media sosial. Sampai malam hari, tidak ada berita apapun tentang Aster dan Reynold. Artinya, tidak ada yang tahu tentang kejadian saat Jordie dan Aster berciuman.“Sementara waktu kita aman,” ujar Hakim. “Aku cuma berani menyimpulkan hal ini saja karena memang nggak ada berita tentang kamu.”Jordie mengangguk paham. Hatinya lega karena memang tak ada yang mengekorinya. Dia lega karena Aster tidak akan diganggu oleh para fans garis keras Reynold.“Sekarang kamu bisa istirahat tenang, Die. Besok kita langsung ke Bali,” terang Hakim.“Iya,” sahut Jordie.Dia kembali ke kamarnya. Tangan Jordie mengambil ponselnya. Dia mencari nomor Aster. Hatinya ingin s

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   SEBUAH TAMPARAN KERAS

    Sebuah peluk erat merengkuh tubuh Aster dengan hangat. Ciuman yang menyentuh bibirnya semakin dalam. Hati Aster berdesir aneh. Rasanya seperti begitu dekat dengan Rey.Aster segera mendorong dada Rey menjauh darinya. Rasa bersalahnya muncul karena dia berciuman dengan pria lain selain Jordie.Buru-buru Aster mendorong dada Rey. Tangannya bergerak otomatis menampar pipi Rey sekeras mungkin untuk menyadarkan Rey.Jordie terkesiap kaget mendapatkan tamparan itu. Dia ternganga dan tersadar bahwa apa yang dia lakukan adalah salah.“Minggir!” Aster kembali mendorong Rey. Dia merasa jijik pada dirinya sekarang. Tangannya bergerak mengusap bibirnya yang baru saja dicium Rey.Sepasang mata Aster memanas. Dia bisa merasakan air yang menggenangi matanya. Dia segera bangkit dari duduknya dan berlari menuju tenda tem

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   CIUMAN DADAKAN

    “Maaf ya! Kamu pasti udah lama nunggu ya?” sapa Jordie. Dia baru saja keluar dari hotel dan masuk ke dalam mobil Aster.“Nggak masalah kok,” jawab Aster. “Duduk sini. Mau sarapan bareng nggak? Kita cari yang anget-anget gitu.”Jordie duduk di kursi kemudi. Dia mengenakan seat belt-nya. “Yang anget-anget? Mau bubur ayam?” tawar Jordie. Dia mulai mengemudikan mobil Aster.“Boleh deh. Soto Bandung juga enak,” tutur Aster. “Gorengan, batagor, ketupat sayur, lotek. Enak semua tuh.”Tawa Jordie terdengar. Aster memang paling suka makan dan dia tak bisa menghentikan hobi Aster itu.“Kenapa ketawa?” Aster menoleh dan menatap Jordie dengan pandangan heran.“Pantes sih kalau kamu kerja di bidang kuliner. Soalnya kamu suka banget sama makanan,” tutur Jordie.“Oh, itu rupanya,” Aster tersenyum simpul. “Aku kira gara-gara aku malu-malu

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   AKU MAU KITA PUTUS

    “Ruth, bangun, Ruth,” Hakim mengetuk-ngetuk pintu kamar Ruth.Dia berniat untuk mengajak Ruth jalan pagi. Mengingat, kemarin malam, mereka memang sudah berencana untuk jalan-jalan santai bersama.“Kim, kenapa ganggu si Teteh?” tanya Ibu Hakim. Dia mengerutkan keningnya menatap anak laki-lakinya mengetuk-ngetuk pintu kamar tamu dimana Ruth tidur pulas.“Ini, Bu. Kan kemarin janjian mau jalan-jalan pagi ke sungai deket rumah. Tapi, Ruth kayaknya belum bangun gitu,” terang Hakim pada sang ibu.“Kamu ini masa’ ngajak jalan-jalan si Teteh ke sungai. Apa nggak kasihan?” balas Ibu Hakim terheran. “Teteh kan nggak ada hobi mancing kayak kamu. Nanti bukannya seneng, malah kesurupan di sana.”“Bu, kan bisa mandi di sana. Airnya bagus lho. Nggak harus manc

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MAU MENJADI PACARMU

    “Gimana, Ruth?” Hakim menemani Ruth mengobrol di teras rumah saat usai makan malam.“Aku kenyang banget,” ujar Ruth. Dia mengusap-usap perutnya dengan senyuman lebar di wajahnya. “Ibumu pandai masak ya?”“Aku juga ikut masak tadi,” timpal Hakim. Dia sedikit pamer kemampuannya pada Ruth. Mungkin saja Ruth akan memujinya juga.“Benarkah? Eh, tapi kan kamu punya geprek ayam ya? Pasti masakanmu memang enak,” tutur Ruth. Dia tersenyum dan memuji kemampuan memasak Hakim juga.Hati Hakim berbunga-bunga mendengarkan pujian Ruth. Bahkan, Ruth memuji usaha geprek ayamnya.“Kamu udah mampir ke sana nggak?” tanya Hakim.Ruth menggelengkan kepala. “Aster dan Rey sibuk, kan? Aku nggak mungkin ajak Dio. Dia mana mau makan di tempat pinggiran seperti itu,” Ruth tersenyum getir. Dia menghela napas panjang dan berat. “Apa aku putus sama Dio aja ya?”Hakim te

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   GIMANA CARANYA MANDI?

    “Namanya siapa?” tanya Ibu Hakim. Perempuan yang sudah beruban dan berambut pendek di bawah telinga itu memandangi Ruth dengan tatapan lamat-lamat.Pandangannya memang sudah mengabur karena faktor usia. Ditambah lagi, akhir-akhir ini dia juga sering sakit-sakitan sampai Hakim harus cuti kerja selama satu minggu.“Ruth, Tante,” jawab Ruth. Dia tersenyum tipis pada Ibu Hakim.“Cantik ya? Mirip sama orangnya,” puji Ibu Ruth. Dia tersenyum ramah pada Ruth.Hati Ruth lega mendengarkan ucapan Ibu Hakim. Dia pikir dia akan disambut dengan buruk. Nyatanya, semua itu hanyalah pikirannya yang terlalu overthinking.“Ayo masuk! Pasti capek. Makasih ya udah mau beliin banyak oleh-oleh,” Ibu Hakim menggandeng lengan Ruth. Dia mengajak Ruth masuk ke dalam rumah dan duduk di kursi rua

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   TAWARAN SYUTING LAGI

    “Ini minum dulu, Rey,” Aster duduk di sisi Reynold. Dia memberikan gelas teh jahe untuk pria itu.Jordie menerimanya. Dia tersenyum dan berterima kasih pada Aster. Dia memang ingin minum yang hangat-hangat karena Lembang masih tetap dingin meski sekarang sudah memasuki waktu tengah hari.“Makanannya belum dateng ya?” gumam Jordie sambil menyesapi teh jahenya.“Katanya ada macet gitu tadi pagi, jadinya bahan makanan di tempat catering sampai agak siang,” terang Aster. “Kayaknya ada kecelakaan gitu.”Wajah Aster tampak sendu. “Untung ya kita tadi aman-aman aja waktu jalan-jalan,” pungkas Aster penuh dengan kelegaan.“Kita kan jalan kaki. Lagian, aku bakal selalu jaga kamu kok,” balas Jordie. Dia tersenyum tipis pada Aster.“Makasih ya,” Aster tersenyum lega mendengarkan perkataan Reynold. “Oya, kamu tadi kocak banget waktu mau nangkep ayam. Kok bisa sih k

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   MULAI ADA KETERTARIKAN

    “Sekarang kita udah sampai di penangkaran rusa,” tutur Hakim. Dia menggandeng Ruth melangkah masuk usai menyerahkan karcis.Mereka berhenti untuk membeli wortel. Setelah itu, mereka melangkah membagikan wortel-wortel di keranjang kecil pada para rusa yang hidup liar bebas di alam luas.“Rusa-rusanya besar ya!” seru Ruth. Dia agak takut jika nantinya disepak oleh rusa-rusa itu. Tanduk-tanduknya juga tajam.“Iya, kita habiskan dulu wortelnya di rute berpagar ini sambil aku fotoin kamu ya?” terang Hakim.“Kita foto berdua aja sih,” balas Ruth.Hakim sedikit terkaget dengan ucapan Ruth. Namun, dia senang mendengarnya karena Ruth mau berfoto dengannya.“Nggak apa-apa nih foto berdua?” tanya Hakim.Ruth menganggukkan kepala. Dia mengeluarkan

  • PURA-PURA JADI SUPERSTAR   KRITERIA SEMPURNA

    Senyuman Aster dan Jordie tak bisa berhenti meski mereka sudah masuk ke kamar masing-masing. Mereka menikmati momen olahraga bersama dan tiba di vila tepat waktu.Jordie memilih langsung mandi dang anti pakaian. Dia tak sabar ikut sarapan bersama dengan para kru. Bagaimanapun, saat sarapan dia bisa bersosialisasi seperti pesan Pak Michael dan bisa mengobrol akrab dengan Aster tanpa perlu takut ketahuan paparazzi. Ini seperti sekali mendayung dua tiga pulau terlewati.“Aku nggak tahu Aster pakai pakaian apa hari ini,” gumam Jordie. Dia ingin kembali terlihat serasi saat berpakaian bersama dengan Aster. Namun, kali ini dia tak bisa mengintip dari jendela balkon seperti kemarin.Jordie memutuskan mengenakan pakaian bernuansa putih biru. Lagipula, syuting variety show memang selalu lebih santai secara outfit dibandingkan dengan syuting iklan atau film.Setelah berganti pakaian, Jordie berlari ke ruang makan dan menyapa para staff. Hal ini sudah me

DMCA.com Protection Status