Beranda / Pernikahan / PRAHARA CINTA PERAWAN TUA / 15. Penghinaan Bertubi-tubi

Share

15. Penghinaan Bertubi-tubi

Naima memegangi pipinya yang panas karena tamparan Gala.

"Dasar perempuan murahan!"

PLAK!

Tamparan Gala kembali mendarat untuk yang kedua kalinya.

"Stop, Mas! Stop!" teriak Naima yang kali ini menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Cukup pipinya ditampar dua kali, Naima tidak ingin dijadikan samsak hidup begitu saja oleh Gala.

"Tidak ada stop-stop! Kamu memang layak dihukum karena beraninya pergi dari rumah seharian tanpa izin suami, lalu pulang dengan laki-laki lain."

Gala masih meradang. Dengan kasar ia menarik Naima masuk ke dalam rumah di mana Maya dan anggota keluarga lainnya duduk menunggu di ruang keluarga.

"Ini menantu Mama sudah pulang. Silakan Mama hukum dia agar besok tidak mengulangi lagi perbuatannya," kata Gala.

Maya yang tadi duduk bersilang tangan bergegas berdiri lalu menjambak rambut Naima.

"Ke mana saja kamu seharian ini, heh? Lihat! Rumah tidak disapu, makan siang, makan malam tidak dimasak. Tumpukan piring kotor segunung. Apa saja yang kamu lakukan di luar sana,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status