"Pukulanmu benar-benar dasyat, Candaka!' seru Drago yang masih belum bisa bangkit akibat luka dalam yang dialaminya."Aku masih tidak percaya padamu, jadi kamu harus kubuat luka dalam dahulu agar kamu tidak bisa menjebakku!" sahut Candaka yang berhasil menyusul Drago."Aku tahu kalau aku sulit untuk dipercaya, tapi semua yang kukatakan ini benar!""Sekarang, ceritakan tentang Mahesa yang kamu ketahui!" seru Candaka yang masih waspada dengan serangan balasan Drago."Kamu tidak penasaran siapa yang membakar Desa Bayangan?" tanya Drago."Bukannya kamu yang membakar Desa Bayangan, Drago!" sahut Candaka."Kamu telah menuduh naga yang salah, Candaka!' ujar Drago."Kalau bukan kamu, siapa lagi yang punya kepentingan di Desa Bayangan? Apa Ling The yang membakar Desa Bayangan?" tanya Candaka."Lagi-lagi kamu salah, Candaka! Kakakku yang membakar Desa Bayangan ini!" "Tadi kamu tuduh Naga Draken ingin membunuhku dalam misinya, sekarang kamu bilang dia juga yang membakar Desa Bayangan! Apa infor
"Aku atau kamu yang akan mengalahkan Zenith ini?" tanya Naga Barat."Kok kamu tanya ku lagi?Bukankah kamu yang akan menghadapi Zenith alias Naga Mimpi Buruk ini?" tanya Trinity."Memang begitu rencanaku saat awal, tapi aku berubah pikiran! Aku ingin kamu yang menghadapi Zenith ini untuk membuang mimpi buruk yang kamu alami ini, Kishi!" ucap Naga Barat memberikan alasannya."Kamu yakin kalau aku bisa mengalahkan Zenith? Sebelumnya saja aku tidak kuat menahan mimpi buruk yang dia berikan padaku!" ujar Trinity."Aku yakin kalau kamu bisa mengalahkan Naga Mimpi Buruk ini untuk membuang jauh-jauh mimpi burukmu, Kishi!" ucap Naga Barat memberikan semangat."Apa kamu ada petunjuk bagaimana cara mengalahkan Nightmare Dragon ini, Long Xi?" tanya Trinity."Percaya diri saja dan gunakan kemampuanmu yang berbeda dengan Shadow lainnya!' saran Naga Barat."Kemampuanku hanya berbicara dan melihat Zenith yang merupakan malaikat pelindung di Kepulauan Bayangan!" ujar Trinity."Aku akan menemanimu ke d
"Jangan pergi kau, Shadow!" seru Nightmare Dragon yang berusaha menyerang Trinity dari belakang dengan sinar blaster dari ekor naga ini.'Dasar pengecut, beraninya dengan wanita saja kau!" sahut Naga Barat sambil memancarkan sinar blaster putih yang membelokkan sinar blaster dari Nightmare Dragon ke arah pepohonan.Trinity yang sudah bersiap menghindar dan membalas serangan Nightmare Dragon ini tersenyum lega saat mengetahui Naga Barat menolongnya.Gadis ini tetap berlari menjauhi area pertarungan tanpa menoleh sedikit pun."Kau mengacaukan semua rencanaku, Naga Barat! Seharusnya kau tidak ikut campur urusanku dan mengurusi perintah Kaisar Naga saja terhadapmu!" seru Nightmare Dragon."Bukan urusanmu juga, Nightmare Dragon! Aku beri kesempatan untukmu pergi dari Shadow Forest ini dan kembali ke tempat asalmu!" sahut Naga Barat penuh ancaman."Buang jauh-jauh ancamanmu! Aku tidak pernah takut terhadap kalian! Menyingkir saja dari hadapanku, maka aku akan lupakan pertemuan kita ini!" se
Trinity segera berlari mendekati kepulan asap tempat Naga Surga alias Naga Barat ini berada sebelumnya.Perasaannya tidak karuan melihat kejadian di hadapannya ini.Energi yang terus menerus keluar dari tubuh Naga Surga membuat Trinity khawatir kalau tubuh naga ini menjadi rusak yang juga akan berakibat terhadap Naga Barat."Long Xi! Kamu baik-baik saja?" tanya Trinity sambil memeriksa bekas kepulan asap tebal ini."Aku baik-baik saja, Kishi!" jawab pemuda yang keluar dari kepulan asap ini.Tanpa sadar Trinity langsung memeluk Long Xi dengan eratnya."Aku tadinya mengira kamu sudah meledak dan mati, Long Xi! Ternyata kamu masih hidup!' seru Trinity dengan perasaan riang gembira,"Aku kan baru kenal kamu ... mana mau aku mati begitu saja!" sahut Naga Barat."Maksudmu?" tanya Trinity yang baru sadar kalau dia sedang memeluk erat Naga Barat."Maaf!" ujarnya sambil melepaskan diri."Aku baru ketemu teman yang menyenangkan, tentu saja kau ingin lebih lama bersama teman yang menyenangkan in
Untuk mengetahui kemana sebenarnya Rinjani menghilang, ada baiknya kita kembali lagi ke saat Rinjani mengejar Naga Hantu dan bertemu Kinnari di Hutan Mandurugo. "Aku bisa membantumu mencari Naga Hantu ini, Dewi Racun!" tawar Kinnari saat Rinjani hendak meninggalkannya. "Bagaimana kamu bisa membantuku sedangkan keluar dari hutan ini saja kamu sulit melakukannya!" ujar Rinjani. "Aku bisa keluar dari hutan ini apabila aku menginginkannya, Dewi Racun! Jadi tidak seperti rumor yang beredar kalau hutan ini sudah disegel yang membuatku tidak bisa keluar dari hutan ini!" sahut Kinnari. "Aku jadi bingung dengan penjelasanmu. Kalau kamu bisa keluar dari hutan ini, kenapa masih tetap bertahan di dalam hutan?" tanya Rinjani yang mulai mencurigai Kinnari. Gadis ini juga sadar dicurigai oleh Rinjani, dan mulai mengubah arah pembicaraan. "Aku senang berada di dalam hutan ini, jadi aku putuskan tidak akan keluar dari hutan agar tidak ada satupun orang yang akan masuk ke dalam hutan ini!" sahut K
"Adinda Rin!"Terdengar oleh Rinjani suara yang sangat dirindukannya selama ini.Betapa bahagianya hati Dewi racun ini saat mendengar laki-laki yang sangat dicintainya berhasil menemukan dirinya."Kanda! Kenapa bisa masuk ke Darkness Realm ini?" tanya Rinjani sambil tersenyum kepada Candaka."Kamu harus berterima kasih kepada pemuda tampan ini dan Trinity! Berkat mereka, aku bisa menemukan dirimu!""Naga Barat! Ck! Kenapa sekarang kamu malahan bergabung dengan pendekar-pendekar r.endahan di dunia bawah ini! Apa kata Naga Kaisar?" ejek Darkness Dragon saat menyadari kalau yang membawa Candaka dan Trinity masuk ke Alam Kegelapan ciptaannya adalah salah satu dari Gerbang Sembilan Naga Langit."Jadi kamu ini salah satu Naga dari Gerbang Sembilan Naga Langit?" tanya Candaka yang mulai waspada menjada Rinjani."Hahaha ... kau tidak berterus terang terhadap mereka? Kenapa juga kau harus mmebohongi pendekar rendahan ini?" ejek Darkness Dragon ini."Tutup mulutmu, naga bus*k!" sahut Rinjaani.
"Kanda hendak ke Kampung Misterius? Untuk apa, Kanda? Di sana kan sangat berbahaya!" ujar Rinjani yang tidak mengerti jalan pikiran Candaka."Aku tahu, Adinda! Aku mau bertemu Ruh Naga Dewa yang tinggal di sana!" ujar Candaka."Bukannya Ruh ini sangat jahat? Kita saja melawan mereka saat menumbangkan Raja Iblis Naga Hitam!" kata Rinjani yang masih mencoba menebak jalan pikirann Candaka."Mereka tidak jahat, Adinda! Hanya saja mereka ingin semua wilayah Kamandaria menjadi tempat tinggal naga baik naga yang bersatu dengan pendekar ataupin yang tidak. Aku akan mengajak mereka bekerja sama denganku! Aku butuh setiap bantuan dalam menghadapi Infinity Dragon nanti. Belum lagi kalau Iblis Naga Biru datang membalas dendam!" ujar Candaka."Jangan sampai Kanda dirasuki oleh Ruh Naga Dewa ini. Mereka berbahaya sekali dan bisa mengendalikan Kanda sepenuhnya!" "Aku ingin bersatu dengan Ruh Naga Dewa ini, tapi aku yang mengendalikan mereka, bukan sebaliknya!" ujar Candaka."Kanda ini sudah tidak w
Kampung Misterius masih saja misterius setelah sekian lama. Banyak Ruh Naga dan Ruh Naga Dewa tewas dalam pertempuran melawan Aliansi Pendekar Naga yang menggulingkan Raja Iblis Naga Hitam dari singasananya. Candaka dan Rinjani tiba di depan gerbang Kampung Misterius pada sore hari, jadi mereka menunggu malam tiba untuk masuk ke dalam. Kenapa harus malam hari?Karena semua kegiatan di Kampung Misterius ini berlangsung pada malam hari.Saat hari terang, kampung Misterius tidak ubahnya seperti kampung yang telah ditinggalkan penghuninya."Kamu masih ingat tempat ini, Xarvis?" tanya Candaka. "Tempat kamu membuntuti aku!" "Ingat, Candaka! Aku sebenarnya ingin berbicara padamu, tapi saat itu ada Ruh Naga yang mengejarku, jadi aku melarikan diri dan kehilangan jejakmu!" ujar Xarvis. "Kamu tahu tentang Ruh Naga juga?" tanya Candaka. "Ruh Naga tadinya adalah naga yang menghuni Dunia Atas, karena mereka adalah awal dari kelahiran naga-naga yang ada di semesta ini. Jadi, sedikit banyak ak