"Kanda hendak ke Kampung Misterius? Untuk apa, Kanda? Di sana kan sangat berbahaya!" ujar Rinjani yang tidak mengerti jalan pikiran Candaka."Aku tahu, Adinda! Aku mau bertemu Ruh Naga Dewa yang tinggal di sana!" ujar Candaka."Bukannya Ruh ini sangat jahat? Kita saja melawan mereka saat menumbangkan Raja Iblis Naga Hitam!" kata Rinjani yang masih mencoba menebak jalan pikirann Candaka."Mereka tidak jahat, Adinda! Hanya saja mereka ingin semua wilayah Kamandaria menjadi tempat tinggal naga baik naga yang bersatu dengan pendekar ataupin yang tidak. Aku akan mengajak mereka bekerja sama denganku! Aku butuh setiap bantuan dalam menghadapi Infinity Dragon nanti. Belum lagi kalau Iblis Naga Biru datang membalas dendam!" ujar Candaka."Jangan sampai Kanda dirasuki oleh Ruh Naga Dewa ini. Mereka berbahaya sekali dan bisa mengendalikan Kanda sepenuhnya!" "Aku ingin bersatu dengan Ruh Naga Dewa ini, tapi aku yang mengendalikan mereka, bukan sebaliknya!" ujar Candaka."Kanda ini sudah tidak w
Kampung Misterius masih saja misterius setelah sekian lama. Banyak Ruh Naga dan Ruh Naga Dewa tewas dalam pertempuran melawan Aliansi Pendekar Naga yang menggulingkan Raja Iblis Naga Hitam dari singasananya. Candaka dan Rinjani tiba di depan gerbang Kampung Misterius pada sore hari, jadi mereka menunggu malam tiba untuk masuk ke dalam. Kenapa harus malam hari?Karena semua kegiatan di Kampung Misterius ini berlangsung pada malam hari.Saat hari terang, kampung Misterius tidak ubahnya seperti kampung yang telah ditinggalkan penghuninya."Kamu masih ingat tempat ini, Xarvis?" tanya Candaka. "Tempat kamu membuntuti aku!" "Ingat, Candaka! Aku sebenarnya ingin berbicara padamu, tapi saat itu ada Ruh Naga yang mengejarku, jadi aku melarikan diri dan kehilangan jejakmu!" ujar Xarvis. "Kamu tahu tentang Ruh Naga juga?" tanya Candaka. "Ruh Naga tadinya adalah naga yang menghuni Dunia Atas, karena mereka adalah awal dari kelahiran naga-naga yang ada di semesta ini. Jadi, sedikit banyak ak
Rinjani terkejut dengan teriakan Candaka yaang langsung menantang Ruh Naga Dewa untuk keluar dari Kampung Misterius."Kanda ... kenapa Kanda menyuruh Ruh Naga Dewa keluar dari kampung ini? Apa Kanda melihat Ruh Naga Dewa?" tanya Rinjani."Situasi yang mendadak sunti seperti ini pertanda kalau ada Run Naga! Saat ini yang kedudukannya lebih tinggi adalah Ruh Naga Dewa! Jadi, tidak salah kalau aku memanggilnya keluar menunjukkan wujud nyatanya kepada kita!" jelas Candaka."Jadi menurut Kanda, Ruh Naga Dewa sedang mengawasi kita?" tanya Rinjani."Aku tidak melihat apa-apa, Candaka!" sahut Naga Xarvis."Ruh Naga tidak akan terlihat kalau mereka tidak menginginkannya karena wujud mereka adalah ruh!" ujar Candaka."Bagaimana kita bisa menemui Ruh Naga Dewa kalau dia tidak mau menemui kita dan menampakan wujudnya?" tanya Rinjani."Makanya kita harus menawarkan sesuatu yang menarik bagi dirinya agar dia mau muncul untuk menmui kita!" sahut Candaka."Jadi itu tujuan Kanda untuk bersatu dengan R
"Aku akan mengikuti dan menuruti semua perkataanmu apabila kamu bisa mengalahkanku, Pendekar Naga Biru!"seru Ruh Naga Dewa yang tersisa dan terbuang di Kampung Misterius ini. Candaka berhasil menemukan mereka atas petunjuk Ruh Naga Malaikat yang menunjukkan jalan menuju ke tempat Ruh Naga Dewa ini. "Tidak masalah!" jawab Candaka. "Aku akan mengalahkanmu dalam tiga jurus saja!" tantang Candaka. "Pendekar Naga Biru berani sesumbar, tapi kemampuan tidak ada! Bagaimana mungkin kamu bisa mengalahkan kami semua hanya dalam tiga jurus saja? Kemampuan kami sudah melewati pendekar terhebat manapun!" ejek Ruh Naga Dewa. "Kalian akan mendukungku melawan Infinity Dragon, apabila aku bisa mengalahkan kalian dalam tiga jurus saja?" tantang Candaka lagi. "Kalian bisa tinggal di dalam kantong ajaibku bersama Xarvis, apabila kalian menginginkannya. Kalian sudah terasing di Kampung Misterius, jadi lebih baik kalian ikut berpetualang bersamaku!" seru Candaka."Kau terlalu sombong, Pendekar Naga Bir
"Aku hendak memberitahukanmu suatu informasi rahasia mengenai naga karena Pendekar Naga Biru telah berbaik hati untuk menampung kami di dunia kantong ajaib yang luas ini!" seru Ruh Naga Dewa. "Informasi apa, Ruh Naga Dewa?" tanya Candaka. "Aku pernah mendengar tentang naga yang sama hebatnya dengan Infiniity Dragon, yaitu Naga Centurion. Konon, naga ini bukan berasal dari dunia yang kita tempati sekarang ataupun semesta lain di dunia ini melainkan berasal dari tempat yang jauh di atas langit melebihi dunia para dewa." "Berarti Naga Centurion ini bukan berasal dari Ruh Naga?" tanya Candaka."Bukan! Mereka memiliki asal usul tersendiri yang berbeda dengan Ruh Naga!""Ada di mana sekarang, Naga Centurion ini?" tanya Candaka. "Setahuku naga ini bersembunyi di pegunungan Desa Sembilan Naga yang terdapat di dimensi naga! Naga ini tidak ingin mencampuri urusan naga lain selain munculnya Infinity Dragon yang merupakan musuh bebuyutannya!" "Naga Centurion dan Infinity Dragon bermusuhan? S
"Apa kita memasuki tempat yang benar, Kanda?" tanya Rinjani begitu melihat kondisi wilayah yang mereka masuki."Kita masuk dari Kuil Naga, jadi tidak mungkin salah tempat!" sahut Candaka.Candaka mulai ragu, setelah melihat kondisi daerah yang sama sekali berbeda dengan Desa Sembilan Naga.Bagaimana mungkin desa yang indah dan agak sepi ini tiba-tiba berubah menjadi daerah yang berbeda daripada sebelumnya."Kenapa bisa berubah, Kanda?" tanya Rinjani lagi."Aku tidak tahu! Kita harus mencari Ratu Belinde dahulu untuk menanyakan kondisi desa yang sudah berubah drastis ini.""Apa Kanda yakin kalau Ratu Belinde masih berada di Desa Sembilan Naga ini?""Aku yakin, Adinda Rin! Ratu Belinde tidak akan bisa meninggalkan Desa Sembilan Naga. Kalau bisa ditinggalkan, sudah sejak dahulu, desa ini ditinggalkannya untuk mencari anak dan cucunya!" ujar Candaka."Maksud Kanda, Jayanti?" tanya Rinjani."Kaliyah, anak Ratu Belinde! Benar katamu, Jayanti adalah cucu Ratu Belinde dari Kaliyah! Ki Nagaswe
"Apa Drakenis ini naga seperti Draken atau hanya manusia yang memiliki darah naga?" tanya Rinjani."Kalau menurutku, Drakenis ini adalah naga. Tapi, kemungkinan besar dia bukan keturunan Draken karena setahuku Draken tidak pernah memiliki pasangan sejak aku mengenalnya!" sahut Candaka."Mungkin saja di masa sebelum Kanda mengenal Draken?" tanya Rinjani."Bisa jadi begitu!" ujar Candaka."Indah sekali Distrik Draken ini ... bagaimana kisahnya ya sampai Drakenis bisa menguasai distrik yang mirip dengan Desa Sembilan Naga ini?" tanya Rinjani."Kita bisa bertanya langsung pada Drakenis, kalau dia maau berbagi kisahnya dengan kita!" ujar Candaka."Paduka Raja masih di sini?" tanya Karina saat hendak kembali ke rumahnya."Kamu tinggal di Distrik Draken ini?' tanya Candaka."Benar, Paduka! Hanya Devina yang tinggal di distrik lainnya. Aku menyenangi suasana seperti Desa Sembilan Naga, jadi aku memilih tinggal di sini!" ujar Karina."Sejak kapan, Desa Sembilan Naga berubah menjadi Kota Naga S
"Naga Centurion sudah menjadi cerita yang berlangsung berabad-abad, Paduka Raja! Tidak ada yang pernah melihat naga ini, sehingga banyak juga yang meragukan keberadaan Naga Centurion!" ujar Drakenis."Menurut Kisanak, Naga Centurion ini sebenaarnya tidak ada? Bagaimana dengan Infinity Dragon, apa Kisanak pernah mendengarnya?" tanya Candaka."Aku tidak tahu mengenai Infinity Dragon. Kemungkinan juga naga ini sama dengan Naga Centurion karena aku tidak pernah mendengar ada yang melihat naga ini!" sahut Drakenis."Ayahmu, Draken katanya pernah melihat Infinity Dragon!" pancing Candaka."Benar kata Kanda! Bahkan Draken juga memberikan Kitab Infinity Dragon kepada kami, yang dicurinya dari Infinity Dragon saat berada di tempat Infinity Dragon!" pancing Rinjani yang menangkap isyarat Candaka yang mencurigai Drakenis."Kitab Infinity Dragon? Kitab seperti apa itu?" tanya Drakenis. "Ayah memberikannya kepada kalian?""Benar sekali Kisanak! Kitab ini bisa berbicara kalau menurut perkataan Drak