Share

Bab 72

Penulis: Lara Aksara
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 08:34:10

Karena Katon meminta seperti itu, tentu saja Satria membawa Katon kembali ke Indonesia. Arini dan Rosalind yang datang belakangan tidak mengetahui kalau Katon sudah berada di rumah industri lagi. Satria pun tidak merasa perlu memberitahu istri dan puteri keduanya ketika mereka tiba di malam hari, dua hari setelah kedatangan putera sulung dan dirinya.

Pagi hari, seperti biasa. Arini bangun tanpa ada Satria di sisinya. Sang suami selalu meninggalkan tempat tidur lebih dulu untuk berolahraga. Arini mandi dan membawa dirinya sendiri turun ke dapur lalu bekerja menyiapkan sarapan untuk keluarga bersama asisten rumah tangganya. Ketika berjalan menuju ke dapur, pandangannya menuju ke jendela yang mengarah ke kebun belakang dan Arini terkesiap.

Satria sedang berolahraga bersama Katon.

Arini berlari kecil sambil tertawa senang. Ia membuka pintu dapur ke halaman belakang dan menghambur ke arah puteranya. Katon sudah berhenti melakukan Kata ketika mendengar pintu terbuka dan tawa Arini yang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 73

    Tentu saja hasil penyelidikan Satria tidak menemukan hal yang mencurigakan dari seorang Ratih Ayu Putraningtyas. Sebagai putri bungsu sebuah keluarga kaya, ternyata Ratih bukanlah gadis yang manja. Hasil penyelidikan Satria menemukan Ratih Ayu Putraningtyas adalah wanita yang sopan, penurut, dan mandiri. Dia juga wanita yang cinta damai dan tidak suka bertengkar, meskipun ia menguasai Karate dan mahir bermain anggar. Pada poin ini Satria sudah jatuh kagum kepada puteri bungsu Teguh Putra dan mulai memahami mengapa Katon tidak sanggup menolak pesonanya. Ratih Ayu adalah lulusan Sekolah International terbaik di Jakarta dan setelah lulus mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di Perancis. Namun, kekurangannya, Ratih cenderung mudah curiga, jahil, ceroboh, ambisius, sering ingkar janji, dan tidak merasa puas dengan yang dimiliki. Satria menandai hal ini dan akan mendiskusikan dengan putera sulungnya. “Bukankah Papa selalu bercerita, bahwa Mama adalah gadis ceroboh ketika pertama bertemu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 74

    “Terima kasih, Pak Teguh,” jawab Satria dan menerima jabat tangan Teguh Putra. “Wah, bersama Nyonya Satria?” Teguh Putra untuk sementara mengabaikan Katon. “Senang bertemu dengan Pak Teguh, apa kabar?” sahut Arini ramah ketika mendapat giliran berjabat tangan dengan Teguh Putra. “Kabar baik. Di usia senja ini, bukankah kabar baik yang selalu dinanti, Bu Satria?” ujarnya. Mereka tertawa bersama membenarkan pemikiran itu. “Ini istri saya, Siti Amira.” Teguh Putra membawa pasangannya ke samping dan memperkenalkan pada Arini dan Satria. Kedua wanita paruh baya itu saling menempelkan pipi dengan sopan dan berkenalan. “Benar sekali, kata Pak Teguh tadi. Kabar baik memang selalu dinanti di usia senja ini. Seperti halnya kami. Semoga kedatangan kami membawa kabar baik.” sambut Satria ketika Siti Amira dan Arini selesai beramah-tamah. “Hahaha ... melihat cerahnya wajah Anda semua. Saya harap begitu. Katon?” Teguh Putra mengulurkan tangannya dan Katon menerima sekaligus mencium punggung t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 75

    “Ayah, Ibu, saya anggap lamaran saya diterima. Proses selanjutnya saya serahkan kepada Mama dan Papa. Sementara saya, dengan rendah hati mohon ijin untuk turut campur dalam kehidupan calon tunangan saya. Saya akan menjaga dia seperti menjaga mutiara paling suci. Ijinkan saya ikut mengawal Ratih dalam menyelesaikan proyeknya di hutan Amazon?” pinta Katon dengan sopan. Tentu saja Teguh Putra dan Siti Amira tercengang. Sudahlah panggilan sok akrab Katon yang langsung gas memanggil mereka dengan sebutan yang sama dengan Ratih. Sekarang malah ujuk-ujuk mau ikut menyusul Ratih ke Brazil. Di sisi lain Satria dan Arini berbeda sikap dan ekspresi. Satria dengan wajah datar dan kakunya sementara Arini sedikit kalut dan khawatir. Mereka tentu belum lupa pengalaman Katon dan Morgan menantang bahaya di hutan Amazon tetapi bagian Venezuela ketika bentrok dengan tribe kuno. Entah apakah mereka suku kuno yang sama yang akan diteliti oleh Ratih? “Putera saya ini memiliki pengalaman buruk dengan tri

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 76

    Kalau untuk penyuka buku kultivasi, pasti bisa membayangkan suasana yang panas terjadi di ruangan apartemen ketika Katon mengeluarkan kalimat sefrontal itu. Ratih akan menoleh dengan murka lalu menyemburkan api atau kilat melalui matanya dan menembak ke arah Katon. Membuat pria itu meledak di tempat. Tapi pada kehidupan nyata, Ratih hanya menoleh dengan tatapan setajam pisau sementara keempat temannya yang lain menatap mendadak ke arah Katon dengan wajah terkejut. Hanya Emily yang menahan tawa. “Kau sudah bertunangan?” “Wah, maaf. Sepertinya kami melewatkan pesta pertunanganmu, Ratih!” “Dia mengkhayal? Kamu model khayalannya?” “Kalian sedang syuting drama romantis atau gimana?” Kawan-kawan Ratih selain Emily saling mengeluarkan komentar, tumpang tindih satu sama lain ke arah Ratih. Membuat gadis Jawa itu memejamkan mata indahnya dengan sebal tetapi menutup mulut dari semua komentar temannya. Katon tersenyum mendapati respon lucu tapi menyenangkan itu. Ia berjalan penuh percaya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 77

    Kawan-kawan Ratih bertahan sampai dengan makan malam. Mereka mulai membubarkan diri dari rapat menjelang jam makan dan Katon melihat kalau tim ini cukup kompak sampai dengan kehidupan sehari-hari. Mereka tidak canggung membagi tugas. Sebagian merambah lemari es Ratih dan mulai memasak, sebagian yang lain membereskan buku-buku dan alat presentasi rapat mereka. Ratih malah memilih masuk ke dalam kamar tidurnya. Untuk sesaat, Katon berpikir, Jangan-jangan seluruh kelompok Ratih tinggal di dalam apartemen ini. Dengan adanya dua kamar tidur dan satu tempat tidur sofa semua memungkinkan. Katon menghela napas. Apakah ia salah menilai? Apakah selama ini Ratih hidup bebas di Paris? Baru saja Katon berpikir, apakah tetap bertahan di ruang tamu atau terjun membantu menyiapkan makan malam, Ratih keluar dari kamar tidurnya dan orang pertama yang ia tatap adalah Katon. Sekali pandang Katon tahu. Ratih telah menghubungi orang tuanya dan mendapat detil perihal pertunangan mereka. Masih ada kema

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 78

    Ratih mengerjap dan berusaha menguasai mulutnya. Ia menarik tangan dari remasan tangan Katon dan berbalik menghadap wastafelnya lagi. “Aku juga Dan!” bentaknya kesal. “Berapa?” tanya Katon manis sambil melongok mencari wajah Ratih. Gadis itu diam dan memilih tidak menjawab. Ratih diam karena levelnya di bawah Katon. Ia masih Go-Dan, atau pemegang sabuk hitam level lima. Sekarang Ratih memahami alasannya kedua orang tuanya menerima lamaran Katon. Bukan hanya bisnis yang mereka pikirkan. Tetapi Katon adalah lelaki yang mampu menundukkannya dalam arti yang sebenarnya. Katon mengacak kepala Ratih dengan lembut dan meninggalkan gadis yang sewot mengusap kepalanya seolah ingin menghapus jejak tangan Katon. Ia memilih melangkah kembali ke ruang tamu dan menatap kawan Ratih satu-persatu. Dia yang paling tua di sini dan dia mau dihormati. Bagaimana bisa tidak ada seorangpun yang beranjak untuk pulang di kala dia sudah mendeklarasikan diri sebagai tunangan Ratih? Perlukah ia banting mereka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 79

    “Tidak. Terima kasih.” Ratih menjawab dengan ketus. “Ouch! Itu menyakiti hatiku.” Katon berpura-pura kesakitan sambil memegang dadanya. “Apa kataku, tidak mudah, Ton!” gelak Emily. “Aku tahu. Tetapi aku punya kekuatan ajaib. Kami sebut restu ibu.” Katon sok berbisik padahal ia menyuarakan dengan keras. “Aku tahu ini! Indonesia dengan segala adat ketimurannya,” ujar Sarah penuh semangat. “Yakan! Sesuatu yang berurusan dengan karma dan kualat?” tambah Emily. Ratih mendelik ke arah dua temannya. “Karma dan kualat tidak menyeberangi lautan!” tukasnya mendebat kedua temannya yang malah tertawa. “Begitukah?” Katon bergerak sedikit di atas jok, tampak kalau ia akan mengambil ponsel di saku jeansnya. “Mas!” bentak Ratih sewot. Ia takut Katon bakal menelepon ibunya lagi. Menganggu waktu ibunya untuk hal yang tidak penting. Dan membuat ia menerima omelan seperti kemarin karena lambat membuka pintu untuk Katon. “Ya, Sayang?” respon Katon makin menyebalkan Ratih. “Sialan! Aku duluan!”

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 80

    “Ratih, yang baru datang itu Stuart. Kami berteman saat aku dan Morgan kuliah di Inggris.” Katon meninggalkan Ratih yang cemberut dan ditertawakan Morgan sambil memperkenalkan sahabat-sahabatnya. “Hello, Mam. Stuart Rufus, Baron muda paling tampan di Yorkshire,” Stuart mendekati Ratih dan mencium punggung tangan Ratih dengan keanggunan seorang aristokrat. “Dia bisa menjadi teman bertanding anggarmu, Stu.” Katon bersuara dari balik lemari es karena ia sedang mengambil beberapa buah untuk dihidangkan kepada Ratih. “Oya? Kejutan menyenangkan!” seru Stuart menatap ke arah Ratih yang lebih rendah darinya. “Dia, adik kelas kami di mata kuliah umum. Dia selalu mengikuti kami kemanapun, semacam fans berat,” kata Morgan ke arah Ratih tetapi sengaja mengejek Stuart. Setelah berkata seperti itu Morgan melompat menghindar dari siku tajam Stuart. “Saat itu aku sedang menyelidiki, Mam. Apa jadinya kalau dua orang moron berkumpul bersama,” Stuart membalas ejekan Morgan. “Yea, mengundang moron

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06

Bab terbaru

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 244

    Acara pertunangan malam itu berlangsung meriah, penuh kehangatan dan kemewahan. Alunan musik jazz yang dimainkan secara live mengiringi setiap percakapan dan tawa yang bergaung di sepanjang taman villa. Di tengah-tengah taman, Rosalind dan Morgan berdiri sebagai pusat perhatian. Mereka berdua tampak bahagia. Bersama menyambut tamu-tamu yang datang dari berbagai belahan dunia. Saling memperkenalkan anggota keluarga, dan sesekali berbagi canda bersama para tamu yang mendekati mereka. Sebuah panggung kecil dengan latar belakang laut dan langit yang berhiaskan bintang menambah kesan romantis malam itu. Di atas panggung, band jazz memainkan lagu-lagu klasik yang mengiringi tamu-tamu saat mereka berdansa di lantai dansa yang dibentuk dari marmer putih berkilau. Para pelayan dengan seragam hitam-putih elegan bergerak luwes membawa nampan-nampan berisi minuman anggur terbaik, koktail tropis, dan mocktail segar untuk dinikmati oleh tamu. Hidangan yang disajikan sangat bervariasi, mulai d

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 243

    Suasana berbeda tampak di sebuah villa megah di Riviera Maya yang berdiri anggun di atas tebing, langsung menghadap Laut Karibia. Dikelilingi oleh pohon-pohon palem tinggi dan taman tropis yang rimbun, villa bergaya arsitektur kolonial modern dengan dinding putih bertekstur, pilar-pilar marmer, dan balkon-balkon melengkung yang langsung menghadap pemandangan laut tak terbatas. Tambahan tampak mencolok dengan lampu-lampu pesta, untaian bunga dan hiasan khas sebuah pertunangan mewah, dilengkapi dengan karpet merah yang menyambut setiap tamu yang hadir. Katon, yang belakangan ini sibuk dengan tanggung jawabnya di New York, tidak ikut mengurus pesta pertunangan adik dan sahabatnya dan hanya hadir bersama Ratih sebagai tamu undangan. Ia baru saja turun dari limousine, mengancingkan jas sambil mengedarkan pandangan ke atas, tempat villa menjulang dengan indah, sesaat kemudian, ia ulurkan tangan ke arah limousine yang terbuka dan membimbing sang istri keluar dari sana. Bersama, dalam ke

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 242

    Ratih menelengkan kepala, balas menatap suaminya, “Tujuan orang menikah memang biasanya untuk memiliki keturunan, Mas. Kecuali dari awal sudah bersepakat untuk child free.” Wanita itu diam sejenak untuk mengenali ekspresi suaminya. Saat Katon juga diam, Ratih melanjutkan kalimatnya. “Aku, tidak mau hamil selama ini karena enggan kuliah dengan perut besar. Aktifitas kampus tidak cocok untukku yang berbadan dua walau untuk sebagian orang lain mungkin tidak masalah. Sekarang, saat tidak ada lagi tuntutan kuliah, aku siap saja jika harus hamil. Mas Katon tidak ingin memiliki anak?” “Bagaimana kalau anak kita membawa genku, Ratih?” tanya Katon galau. Ratih menatap wajah suaminya yang tampan, jarang sekali wajah ini terlihat kalut. Tetapi sekarang Ratih melihat, Katon juga bisa rapuh. Ia merengkuh wajah suaminya, memberikan senyum paling tulus untuk menguatkan. “Maka anak kita akan seperti papanya. Kuat, ganteng, dan mampu menghadapi apapun.” Katon mendesah sebal, memutar matanya ke at

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 241

    Columbia University of New York sedang menunjukkan kesibukan luar biasa. Saat ini mereka sedang dalam masa Commencement week. Yaitu, minggu-minggu menjelang wisuda dilangsungkan. Upacara wisuda di Columbia University berlangsung dengan berbagai acara selama Commencement Week. Dimulai dengan setiap sekolah di bawah Columbia university menyelenggarakan upacara Class Day masing-masing, di mana nama setiap lulusan dipanggil, memberi kesempatan untuk momen yang lebih personal. Beberapa acara lain juga diselenggarakan, seperti Baccalaureate Service—upacara lintas agama yang melibatkan musik, doa, dan refleksi multikultural untuk merayakan pencapaian lulusan sarjana dari Columbia College dan Barnard College, serta sekolah-sekolah lainnya di bidang teknik dan sains. Tradisi unik lainnya adalah penyanyian lagu Alma Mater Columbia oleh seluruh komunitas, sebagai simbol kebersamaan dan perpisahan. Columbia juga memberikan University Medals for Excellence kepada individu yang berprestasi dan m

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 240

    Sebagai bisnis fashion yang menyasar level menengah ke bawah, Starlight Threads berlokasi strategis di Harlem, 214 West 125th Street, Suite 2A. Ke sanalah Katon membawa istrinya. Pagi Sabtu yang cerah menyelimuti Harlem. Matahari menyorot dari celah-celah gedung perkantoran yang sederhana tetapi berkarakter di kawasan ini. Katon membimbingnya dengan tangan yang mantap menuju bangunan tiga lantai di ujung jalan, sebuah gedung dengan dinding bata merah yang terlihat kokoh namun tidak berlebihan. Di balik kaca jendela yang lebar di lantai dua, papan nama kecil berwarna emas dengan tulisan elegan “Starlight Threads” menggantung, menandakan kegunaan bangunan ini. Ratih memperhatikan detail itu dengan perasaan yang bercampur aduk. Meskipun sederhana, bangunan itu memiliki daya tarik tersendiri. Tangga menuju lantai atas diselimuti perabot industrial yang chic, dekorasi modern berpadu dengan sisa-sisa gaya klasik yang membuat tempat itu berkesan unik. Studio ini bukan hanya sekadar toko

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 239

    Katon sangat terkejut dan spontan melepaskan pelukan wanita tersebut. Katon menangkap kedua bahu wanita berbaju merah dan mendorongnya menjauh. Ia tidak memiliki keinginan melihat, siapa gerangan wanita itu. Ia lebih khawatir kepada istrinya, Katon menoleh ke arah Ratih dan mendapati wajah istrinya berubah menjadi penuh amarah dan kekecewaan. “Katon, apa kabar?” tanya Alice manis, ia tak mengindahkan Katon yang berusaha lepas dari pelukannya, mendorongnya menjauh. Bagi Alice, bertemu Katon adalah keberuntungan luar biasa. Pria ini pernah dekat dengannya, menolongnya, memberikan uang perlindungan yang tidak sedikit dan berkat Katon pula, ia selamat bahkan sekarang menjadi bagian dari wanita sukses di Manhattan. Alice Wellington. Dari bukan siapa-siapa menjadi bintang berkat Katon. Uang pemberian Katon ia manfaatkan untuk kuliah dan membuka usaha. Kini, Alice Wellington adalah pemilik Starlight Threads sebuah startup fashion yang memadukan gaya modern dengan sentuhan klasik, mengkh

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 238

    Ratih dan Katon telah kembali ke New York. Segera, mereka disibukkan oleh kegiatan masing-masing. Katon segera memimpin Growth Earth Company yang berada di Park Avenue. Pertikaiannya dengan Satria entah bagaimana menjadi perang dingin. Mungkin campur tangan Arini yang membuat Satria tidak datang menghukum langsung putera sulungnya. Yang Katon tahu, beberapa bulan ini papanya sibuk dengan kantor Growth Earth Company yang ada di Canada. Membuat Rosalind sibuk dengan Growth Earth Company yang berpusat di Jakarta. Hampir keteteran dengan bisnis skincare-nya sendiri. “Gak pengen pulang, Mas? Pegang GEC Jakarta dan kendalikan New York dari sini.” Rosalind saat menghubungi Katon melalui panggilan telepon sekedar bertukar kabar. “Tidak, terima kasih. Ratih sedang menyelesaikan tugas akhir. Dia harus fokus di sini. Masa kutinggal. Enak saja!” Rosalind menghela napas. “Kenapa , sih? Glowing Beauty-mu kan sudah jalan?” Katon memastikan kepada adiknya. Glowing Beauty ada di bawah Growth E

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 237

    Pagi pertama mereka di Maldives dimulai dengan keajaiban pemandangan matahari terbit dari bungalow di atas air yang langsung menghadap laut. Katon, yang sudah bangun lebih dulu, menyiapkan sarapan di teras pribadi mereka. Hidangan lokal seperti mas huni, campuran tuna segar dengan kelapa yang wangi, tersaji di meja bersama kopi hangat yang mengepul. Angin laut meniup lembut, menyelimuti mereka dalam suasana pagi yang sejuk dan menyegarkan. Ratih tersenyum sambil menatap jauh ke horizon, di mana matahari mulai naik perlahan, mewarnai langit dengan semburat oranye keemasan. Ia telah duduk di teras, emnikmati layanan Katon, sebagai ganti layanannya semalam. "Mas," katanya sambil mengambil seteguk kopi, "aku pengen seperti ini bisa kita bagi bersama semua keluarga, suatu hari nanti." Katon menoleh, menatapnya dengan mata bertanya. "Maksudmu, liburan besar bersama mereka di tempat seperti ini?" Ratih mengangguk. "Ya, bukankah indah rasanya kalau semua orang bisa berkumpul di sini? Mam

  • PLAYBOY KENA BATUNYA   Bab 236

    Di dalam kamar tidur mereka, di bungalow mewah yang mengapung di atas perairan Maldives, Katon dan Ratih tengah menikmati malam pertama bulan madu yang tertunda. Malam itu, kamar tidur mereka terisi oleh suasana yang sempurna. Dinding kaca besar di depan tempat tidur menampakkan hamparan laut lepas berwarna biru pekat, dihiasi kilauan bintang dan rembulan yang menggantung anggun di langit. Suara ombak yang lembut menjadi irama pengantar yang menenangkan, membawa mereka ke dalam dunia penuh keintiman dan keheningan yang hanya mereka berdua miliki. Di lantai kamar, lilin-lilin aromaterapi tersebar. Masing-masing memiliki pendar kecil yang hangat, mengisi ruangan dengan aroma melati dan kayu manis lembut. Cahaya lilin yang berpendar-pendar membuat bayangan hangat di sekitarnya, mempertegas lantai kayu di sekitar lilin dengan kilaunya. Semilir angin laut masuk melalui celah balkon, membelai lembut rambut Ratih yang tergerai di pundak hingga punggung. Wanita itu sedang berada di atas

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status