Dalam waktu singkat, Rehan sudah berjalan cepat menghampiri Nayra yang masih menggenggam tangan Brian. Tanpa berbicara, Rehan menarik tangan Nayra dan berusaha mengajaknya pergi dari sana.
“Apa yang kau lakukan?!” Brian mencoba menghentikan Rehan, tapi dengan dingin Rehan menarik tangan Nayra lagi.
Sementara Brian dihentikan Lucy dengan tangan kecilnya, “Fokus pada
“Aku tidak tahu namanya, tapi mereka pasangan miskin yang bahkan tidak punya uang untuk bersalin..”Tidak mungkin. Apa maksudnya, orang tua Nayra selama 30 tahun ini?“
Kota Houston, Tahun 2008 – 14 tahun lalu. Kehidupan seorang pewaris tunggal perusahaan ternama dunia, tidak selalu indah dan menyenangkan, bahkan lebih banyak air mata dan perasaan kesepian dibanding senyum dan kawan. Inilah yang membuat Rehan Carver di usianya yang baru menginjak 16 tahun, kabur dari rumah ke tempat yang benar-benar asing. Ia pikir orang tua terutama ibunya, tidak akan menemukan tempatnya berada, jika ia pergi ke tempat yang tidak diketahui oleh seluruh keluarga Carver. Rehan pun tiba di Kota Houston yang sangat terpinggir di banding Kota Lexington, ibukota Bexley State tempatnya tinggal. Kota Houston masih terlihat seperti pedesaan yang damai, dengan padang rumput yang tenang. Rehan pikir, seandainya ia hidup di tempat seperti ini, mungkin itu akan lebih baik untuknya daripada hidup di rumah mewahnya yang seluas istana. Dengan udara bersih dari kota yang belum terkontaminasi polusi kendaraan dan lainnya, Rehan berkeliling selama beber
Kota Lawton, Tahun 2022 – Saat Ini Brian dan Nayra sudah selesai makan. Berkat itu, kini Nayra merasa lebih baik. Terlebih karena Brian terus berusaha menghiburnya, padahal ia tidak tahu apa yang telah terjadi pada Nayra. “Sekarang bagaimana?” tanya Brian, sambil melihat keluar jendela. Meskipun hujan sudah reda, tapi langit juga sudah menggelap dan jam tangannya menunjukkan waktu tengah malam. Tentu, kereta ataupun kendaraan lain tidak ada yang beroperasi sekarang. “Kita.. tidak mungkin tidur di tempat ini ‘kan?” tanya Brian lagi. Ia menunjukkan wajah tidak nyaman, setelah melihat-lihat rumah kecil yang kosong dan gelap ini, dengan hanya beberapa perabotan rumah yang sudah rusak. Nayra yang sudah hidup miskin hampir seumur hidupnya, merasa baik-baik saja dengan semua itu. Tapi, ia tetap bisa mengerti bagaimana perasaan Brian yang hidupnya berbanding terbalik dari Nayra. Brian pasti akan sulit beradaptasi, pikir Nayra. “Kalau begitu, apa kau mau pergi ke stasiun saja?” tawar
“Ada apa?” Brian sudah membuka pintu kamarnya, dengan wajah sedikit.. gugup?“Ehm.. apa kau sibuk?” tanya Nayra, khawatir ia mungkin mengganggunya.Brian menggelengkan kepala.
“Tapi itu tidak ada hubungannya dengan masalah perusahaan saat ini, Ibu..” Rehan yang sudah tahu perbuatan ibu palsunya itu padanya dan Nayra, menggertakkan giginya lagi untuk memanggil wanita yang ia benci itu sebagai ibunya, demi tidak membuat situasi semakin memanas. “Mengapa tidak? Semua orang di dunia menantikan pernikahanmu! Tentu jika kau menikah dengan putri para konglomerat, itu akan langsung meningkatkan reputasi dan mengukuhkan kekuatan Carver Group sebagai perusahaan terbaik di dunia!” Lagi-lagi, Serena yang sangat ambisius dengan Carver Group, memperlihatkan keangkuhannya yang paling dibenci Rehan. “Itu hanya sesaat dan tidak akan menyelesaikan masalah perusahaan sekarang!” Rehan ikut bersikeras, tapi untuk menghentikan usulan gila dari sang ibu. “Apa kau lupa dengan pernikahan konglomerat Javier Group dan Larson Group yang langsung membuat bisnis mereka meningkat pesat, padahal sebelumnya mereka hampir bangkrut, hah?! Jadi, bagaimana mungkin i
Dengan mobil Porsche 911 Carrera biru gelap seharga 160.000 dolar, Rehan melaju dari Distrik Malcolm tempat rumah keluarga Carver berada, menuju Distrik Brooklyn Hills tempat rumah keluarga Roland berada. Dua distrik yang berjarak 2 kilometer itu, ditempuh dengan cepat tanpa keraguan. Perselisihan besar keluarga Carver dan Roland selama lebih dari 3 dekade, tidak lagi menghambat Rehan untuk menemui Nayra yang terjebak di keluarga Roland. Rehan yang selalu fokus pada satu tujuan, hanya berpikir untuk menemui Nayra saat ini, demi menenangkan kegundahan hatinya karena Serena yang hendak menjodohkannya dengan wanita lain. Di sisi lain, selang setengah jam kemudian, Nayra baru saja terlelap saat sebuah suara mengejutkannya dari beranda kamarnya. “Siapa itu?” Nayra sedikit waspada, apalagi karena rumah mewah itu masih asing untuknya. Nayra turun dari kasur dan berjalan perlahan menuju beranda yang tertutup gorden putih tebal. Ia menyingkap sedikit gorden tebal ter
Tiga Puluh Menit Sebelumnya Brian sedang berbaring di tempat tidurnya, sambil memainkan gantungan ponsel tua Doraemon di tangannya. Meskipun ada beberapa noda darah yang sudah lama mengering hingga berubah warna menjadi gelap, tapi Brian tidak bisa menghentikan senyumnya karena beberapa alasan, sampai sebuah suara membuatnya terbangun dan menghilangkan senyumnya itu. Rehan ada di beranda kamar Nayra, tepat di sebelah beranda kamar Brian. Melalui jendela yang gordennya tersingkap sedikit, Brian mengamati Rehan dari kamarnya, termasuk saat Rehan memeluk Nayra yang baru saja membuka jendela di kamarnya sendiri. Seketika, mata Brian melebar hingga memerah seolah terbakar, bersamaan dengan kedua tangannya yang terkepal erat dan kaki yang tertahan saat hendak menghentikan mereka. Jantungnya yang semula diliputi angin hangat pun, mendadak terkena badai petir yang hampir menghancurkannya. “Rehan..” Bibir Brian bergetar, giginya menggertak dan seluruh wajahnya menger
Kota Lexington, Tahun 2022 – Keesokan HariPagi yang cerah di Brooklyn Hills tempat rumah keluarga Roland berada, menghadirkan perasaan berbeda untuk para penghuninya.Nayra yang semalam mendapat kejutan tidak terduga dari Rehan, masih diliputi perasaan aneh karena tindakan pria yang sulit ditebak itu. Ucapan selamat malam dengan sebuah pelukan di rumah yang seharusnya tidak didatangi Rehan, serta
“Kalung ini.. darimana kau mendapatkannya?” tanya Nyonya Milla, ketika pertama kali bertemu dengan Nayra yang ingin menyewa salah satu rumahnya.Nayra melihat kalung berliontin lumba-lumba hitam yang ia kenakan, “Hmm.. ibuku.. Nyonya..”Wajah Nyonya Milla seketika membeku, dengan firasat bahwa kalung itu mungkin adalah kalung yang pernah ia berikan pada anaknya sebelum anaknya itu diusir dari rumah. Sesaat kemudian, Nyonya Milla kembali bertanya. “Dan nama ibumu..?”Nayra sedikit memiringkan kepalanya, karena tidak mengerti maksud pertanyaan wanita tua berusia kisaran 60-an hanya dari penampilannya itu. “Lea.. Lea Leigh..”Setelah mendengar itu, Nyonya Milla hanya tersenyum tipis. Tanpa Nayra tahu, Nyonya Milla adalah ibu dari ibu yang merawat Nayra itu, yang berarti Nayra adalah cucunya. Namun, Nyonya Milla harus menyembunyikan identitasnya, karena rasa bersalahnya telah menjadi penyebab sahabatnya Miley yang ia pikir meninggal 32 tahun lalu.“Tinggalah di sini.. Anakku..” ucap Nyon
“Apa kau baik-baik saja, Tuan..?” tanya wanita yang selalu memenuhi kepala Rehan selama belasan tahun, hingga ketika ia berada dalam bahaya dari penyerangan Alger Roland padanya tujuh bulan lalu.Matanya yang kabur karena pengaruh dari terus kehilangan darah, tidak mengaburkan pandangannya pada wanita yang tanpa banyak bertanya lagi, langsung membantunya. Nayra.Rehan sadar, bahkan tubuhnya tidak bisa menolak perasaan yang sudah terbentuk lama pada wanita itu. Perasaan cinta yang harus ia sembunyikan karena hubungan keluarga mereka.Namun, begitu Rehan pergi dari rumah Nayra agar tidak melibatkannya dalam bahaya karena membantunya, Rehan menyadari bahwa ia tidak bisa melepas wanita itu. Jadi, ia kembali menemui Nayra dengan membawa sebuket bunga mawar Juliet berwarna persik dan beberapa tas Hermes, karena ia tidak tahu mana yang akan disukai Nayra.Awalnya, Rehan hanya ingin memberikan itu untuk berterima kasih pada Nayra yang menolongnya. Tapi, begitu ia menatap wajah yang selalu men
“Kapan kalian akan menikah?” tanya Miley pada cucunya yang sudah ia tahu benar sedang menjalin hubungan serius dengan Rehan, Nayra.Nayra yang baru saja memasukkan marshmallow panggang ke mulutnya, tersedak dengan pertanyaan itu.Semua orang ikut memperhatikan, di perkemahan mewah milik keluarga Allison, tempat keluarga Carver dan keluarga Roland secara resmi menyelesaikan perseteruan mereka selama lebih dari 3 dekade ini. Biasanya, keluarga Roland yang lebih dekat dengan keluarga Allison, melakukan kegiatan kemping bersama setiap setahun sekali untuk mempererat hubungan mereka. Namun, kini setelah semua pengalaman pahit yang menimpa mereka selama lebih dari lima bulan, mereka memutuskan untuk melepas semua perasaan buruk yang tersisa dan menikmati kehidupan mereka yang baru dengan berkemping bersama tiga keluarga.Rehan dan Nayra saling bertatapan selama beberapa saat, hingga mereka memalingkan wajah dengan rona merah menghiasi wajah masing-masing.Semua orang tertawa melihat kegugu
Butuh waktu cukup lama untuk meluruskan semua kesalahpahaman, termasuk menjelaskan semuanya pada orang-orang yang harus mendengar hal itu, yaitu keluarga Carver dan Roland.“Jadi..?” Semua orang di keluarga Carver dan Roland, memiliki ekspresi tercengang yang sama ketika mendengar penjelasan panjang mereka, untuk cerita rumit yang merangkum semua kesalahpahaman sejak 32 tahun lalu itu.Linda Roland yang selama 32 tahun harus hidup tanpa ibu kandungnya yang ia pikir meninggal saat itu, kini bisa melepas semua kesedihannya ketika Lynn atau Nyonya Milla memeluk anak yang ia rindukan juga.Sementara Alger Roland yang baru mengetahui bahwa Rehan yang telah diserangnya empat bulan lalu adalah cucu David sekaligus keponakannya yang sebenarnya, hanya bisa tertunduk dengan perasaan bersalah karena hampir membunuh keluarganya sendiri.Di sisi lain, Ryan Carver akhirnya bertemu dengan anak kandungnya yang ditukar istrinya diam-diam 30 tahun lalu, Nayra. Lebih dari itu, ia juga akhirnya bisa melih
Beberapa jam lalu...“TIDAKKK!!! NAYRAAA!!!” jerit Ibu Ann, meraung karena cucu kandungnya tertinggal di dalam rumah yang terbakar.Bersamaan dengan itu, Nayra yang terhalang plafon yang jatuh di depan pintu satu-satunya rumah tempatnya terjebak, harus mencari jalan keluar lain sebelum ia ikut terbakar bersama rumah yang terbakar dengan cepat.“Nayra!” teriakan lain terdengar, tapi kali ini dari salah satu jendela yang sudah pecah.“A-Ayah..” Nayra terbelalak, melihat kehadiran pria yang menghilang 14 tahun lalu.Pria itu sudah dimakan usia dengan tubuh renta berbalut baju pasien yang Nayra tidak tahu mengapa.Nayra masih tenggelam dalam keterkejutan, ketika pria tua yang ia benci selama 14 tahun ini sudah masuk ke melalui jendela dan menariknya untuk keluar dari jendela yang sama.Dengan susah payah hingga beberapa bagian tubuh mereka tergores pecahan kaca, Nayra dan pria tua itu akhirnya berhasil keluar sebelum kebakaran di rumah itu ikut melahap mereka.“Ba-bagaimana.. bisa?” Nayra
“Apa maksudmu?” Albert sudah berdiri kembali dengan bantuan Freddy, dengan kedua mata terbelalak melebihi semua orang di sana.“Si-siapa.. siapa yang bilang.. kalau dia.. adalah nenek Rehan?” Kali ini, Ibu Ann yang teralihkan oleh berita mengejutkan itu.“I-itu.. pemilik rumah.. yang disewa.. Nona Nayra..” jawab anak buah Albert yang pernah ditugaskan mengawasi Nayra agar tidak dekat dengan Rehan.Ibu Ann tercengang, begitupun dengan Freddy yang langsung menatap wanita tua yang sama-sama hidup dengan identitas tersembunyi selama ini.“Lynn..” lirih Ibu Ann dengan wajah sedih sekaligus senang yang tidak bisa dimengerti Albert dan David. “Kau ternyata memang.. masih hidup..”Albert dan David yang kali ini saling berpandangan. “L-Lynn.. masih.. hidup?”“Char..” Satu kata dari Ibu Ann, membuat Freddy mengangguk mengerti.Freddy atau Charles anak Gilbert, beralih menatap Albert dan David yang masih kebingungan.“Tuan.. sebenarnya.. kedua cucu Anda.. telah saling tertukar..”Albert dan Davi
Tahun 2022 – Saat ini...“Tidak..” Martha masih tidak percaya dengan apa yang baru ia dengar dari ibunya, bahwa Rehan yang ia cintai dan incar selama ini adalah cucu dari ibunya.Rehan yang sudah hampir kehilangan kesadarannya, ikut tidak percaya hingga kesadarannya seakan pulih kembali, karena ucapan tidak masuk akal itu.“Ini..” Dengan tangan yang masih bergetar setelah mencoba menghentikan Martha, Nyonya Milla menyerahkan sebuah foto yang ia ambil dari dompetnya.Kedua bola mata Martha yang kali ini bergetar dan bergerak tidak karuan. Sebuah foto lama yang hampir rusak, menampilkan seorang wanita berusia di bawah 40-an dengan pria di atas 40-an beserta kedua anak perempuan berusia belasan tahun. Ada tanda lahir berbentuk bulan sabit cukup besar di punggung tangan wanita di samping pria yang Martha kenali sebagai David Roland.Tanda lahir bulan sabit itu memicu ingatan Martha, tentang tanda lahir yang pernah dimiliki Nyonya Milla yang kini sudah dihilangkan, bersama bekas luka baka
Tahun 1990...“Miley..” Lynn susah payah menelepon sahabatnya di ruang kerja David yang sedang dilahap api.“Lynn.. Apa yang terjadi?” Miley mulai merasa khawatir, mendengar suara Lynn yang lemah dengan batuk di sela-selanya, terutama di tengah malam itu.“Rumah.. rumahku.. terbakar..” Suara Lynn semakin mengecil dan Miley yang mendengar di ujung sana, terkesiap sambil terus bertanya. “Gil-bert..” lirih Lynn sebelum akhirnya kembali roboh, karena semua asap yang merasuk ke dalam tubuh lemahnya.“LYNN.. LYNN!” Panggilan Miley masih tidak terjawab dan ia berusaha menghubunginya lagi, ketika Albert yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka, bergegas pergi ke rumah Lynn, wanita yang pernah dicintainya.Albert sudah sampai di rumah keluarga Roland yang sebagian besar sudah dipenuhi api. “Lynn..” lirihnya, khawatir sekaligus takut, karena bagaimanapun Lynn adalah wanita yang pernah ia cintai atau masih ia cintai hingga sekarang.Tanpa pikir panjang, Albert berlari memasuki rumah yang
Lucy yang masih bergetar dengan kemarahan sekaligus ketakutan yang menguasainya, berjalan pergi sambil mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang.“Rehan..” lirih Lucy, berusaha menahan tangisnya yang tidak bisa berhenti.“Lucy? Ada apa? Aku sedang sibuk mencari Nayra. Kalau tidak ada yang penting, kita bicara nanti...” Suara Rehan terhenti ketika Lucy kembali berbicara lirih.“Nayra..”“Apa?” Rehan menghentikan aktivitasnya yang mencari Nayra di berbagai tempat, setelah ia berhasil kabur dari rumahnya karena mendengar hilangnya Nayra dari Brian sebelumnya.“Nayra.. ada.. bersamaku..” Lucy berbohong, tapi Rehan tidak bisa menangkap itu karena keinginan kuatnya untuk segera menemukan Nayra.“Di mana?!” Rehan sudah beranjak pergi ke mobilnya untuk menemui Lucy.Beberapa jam kemudian, Rehan tiba di sebuah motel kecil di Kota Lawton.Rehan mengernyit. Mengapa Nayra dan Lucy ada di tempat seperti ini?Meskipun Rehan merasa aneh dengan semua itu, tapi ia melanjutkan langkahnya ke dalam