Share

13

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2024-12-08 06:31:56

Jadi aku memutuskan untuk membawa kedua anakku ke daerah dekat pasar Mangga, di sana aku berencana untuk mengontrak sebuah kamar kecil, lalu mencari pekerjaan yang bisa menyambung hidupku.

Entah bekerja di warung makan, jadi tukang bersihkan ikan, tukang es atau apa saja, yang bisa kulakukan di pasar nanti. Malam harinya aku akan menjajakan kopi jadi kurasa aku pasti bisa membiayai sekolah Naila dan Naina.

Sesampai di pasar setelah naik angkot, kami turun dan masuk ke pelataran pasar yang sepi, kududukkan kedua anakku di sana dan menyuruh mereka untuk menunggu.

"Bentar ya, Ibu cari pemilik kontrakannya, biasanya jual kopi di sekitar sini," ujarku pada kedua anakku.

"Ya, Ma, tapi jangan lama-lama ya," jawab mereka. Kuikuti jalan lurus lorong pasar lalu ke sebelah kiri, melewati peti peti barang yang berjejeran, sedikit ke belakang ada warung kopi yang cukup ramai dan aku bertemu Nyai Tima di sana.

Setelah duduk dan dipersilakan minum aku mulai bicara,

"Nyai, aku ingin mengontrak salah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tth Im
kenapa gak kanjutin kerja di londry? lebih aman dan sehat buat mental anak²mu Laila
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • PETAKA MADU BARU   14.

    Pagi yang damai ketika aku sedang sibuk di dapur Nyai, sebuah mobil berhenti di depan warung kopi yang sudah berdiri sejak 15 tahun itu.Ketika si pengemudi turun hatiku langsung berdebar dan jantungku seolah berhenti berdetak karena di sana ada Mas Haris dan ibu mertua yang terlihat menatap bingung dan seolah mencari-cari keberadaanku, untuk apa mereka datang dan meluangkan waktu untuk mencariku, apakah mereka akan melempar surat cerai ke hadapanku sekarang?'Permisi, adakah saya boleh bertanya?" tanya Mas Haris pada Nyai yang kebetulan duduk di meja depan."Iya, ada apa," tanya Nyai sambil menyulut batang rokoknya."Apakah saya boleh bertemu Laila?""Tahu dari mana kalo wanita itu ada di sini?""Kami bertanya pada orang yang berjaga di pos depn pasar," jawab Mas Haris."Bagaimana kalo aku menolak mempertemukanmu?" aku mencuri dengar percakapan mereka dari dapr warung kopi."Sungguh, saya mohon kesempatan, saya mohon," pinta Mas Haris."Atas dasar apa aku akan menyetujuinya? kamu pr

    Last Updated : 2024-12-09
  • PETAKA MADU BARU   15

    "Mau apa datang kemari?" tanyaku kepada gadis yang telah merebut suamiku itu."Kumohon Laila Aku ingin kalian berdamai dan bisa kompak bernama," pinta Mas Haris kepadaku sembari melindungi wanita itu di belakangnya."Mas Haris hanya karena aku mau dibawa olehmu kembali, bukan berarti aku akan membuka hati untuk istri barumu itu," jawabku mendelik."Aku ingin kamu berdamai dengannya sebagai bentuk bahwa kamu masih mencintaiku sebagai suami," sambungnya.Apa dia bilang? Dia ingin aku membuktikan baktiku dengan menerima Adelia dan membuktikan penghormatan kepadanya?"Jangan konyol Mas, aku bahkan rela minggat kedua kalinya jika kamu memaksa aku," ancamku."Laila, aku telah membujuk Adelia untuk mengalah kepadamu sebagai kakak madu, aku mohon kau bisa membuka hati, Sayang," bujuknya."Ya ampun haruskah aku termakan bujukanmu." Aku mendengkus dan masuk ke dalan rumah.Tak disangka mereka menyusul dan duduk di kursi ruang tamu yang memang telah disediakan oleh pemilik rumah."Kenapa kalia

    Last Updated : 2024-12-09
  • PETAKA MADU BARU   16

    Setelah Ibu mertua meninggalkan rumah giliran Adelia dan Mas Haris juga ikut beranjak tanpa berkata-kata."Ah, biarlah, aku lelah dengan drama, andai esok atau lusa mereka menggugat perceraian maka biarlah."Akan kujalani hidup ini sendiri dan bahagia bersama kedua anakku, akan kucari pekerjaan yang layak dan sebuah rumah mungiljauh agar aku dan keluarga kecilku bisa tenang dan tidak diganggu oleh siapapun lagi.*Dua hari berlalu tanpa kedatangan Mas Haris ke rumah, entah kenapa dia tidak memberi kabar atau mengirimkan pesan, apakah dia marah kepadaku ataukah ibu yang melarangnya untuk menghubungi kami, aku tidak mengerti.Anak-anak mulai bertanya dimana ayah mereka dan aku hanya menjawab seperlunya saja jika Mas Haris sedang ada urusan dan tidak bisa datang dalam waktu dekat."Mama apa yang terjadi, kenapa Papa tidak datang dan kit diabaikan?" tanya Naila."Mungkin sibuk di rumah nenek, berdo saja semoga Papa segera datang," jawabku."Tapi apakah Nenak akan mengizinkan? bukannya ke

    Last Updated : 2024-12-10
  • PETAKA MADU BARU   17

    Ya, sesekali aku akan membuat sebuah pelajaran bagus untuk Ibu mertua. Aku tahu ayah mertua selalu pergi ke suatu tempat selama beberapa bulan terakhir, aku curiga ia malah sudah beristri lagi mengikuti jejak putranya.Ah, bukankah di mana mana laki-laki itu sama? Maka, jika benar apa yang kuduga, aku yakin setelah mengetahuinya Ibu mertua akan mati berdiri atau pingsan seketika.Jadi, biarlah sesekali aku akanmengikuti jejaknya, sehari saja.Benar saja, setelah seharian mengikutinya ternyata Ayah mertua menemui seorang wanita, entah apa hubungan mereka, namun aku akan menggorengnya menjadi sesuatu yang pantas disuguhkan pada ibu mertua dan seketika membuatnya sakit jantung dan kejang kejang. Hahahah."Ayah dari mana?" tanyaku ketika mobil ayah mertua berpapasan denganku."Kamu sendiri dari mana?""Kebetulan lewat sini, kalo boleh tahu, siapa yang baru saja ayah temui?"Ayah mertua terlihat terkejut dan gugup, ia mungkin tida menduga bahwa aku menyaksikan aksi mencium tangan mesra m

    Last Updated : 2024-12-10
  • PETAKA MADU BARU   18

    Emak mertuaku pasti akan kelabakan setelah ini. Bagaimana tidak kelabakan jika uang suaminya kukuras. Minggu pagi sekali motor kiriman dari dealer sampai dan aku menerimanya dengan hati senang.Entah dengan cara apa ayah mertua membujuk ibu, yang pasti ia berhasil mengeluarkan satu unit motor yang akan kujadikan alat untuk mencari nafkah, mungkin berjualan makanan atau apa saja."Setelah ini jangan paksa Ayah lagi, Ayah gak punya uang dan letih dicurigai Ibumu," ujarnya."Baik, Ayah. Alhamdulillah terima kasih ya," jawabku senang."Hmm," jawabnya setengah cemberut."Kalo begitu ayah pulang dulu, ingat rahasia ini tolong hanya kita yang tahu," lanjutnya."Aman Ayah selama ayah terus membantuku aku akan memastikan bahwa semuanya aman-aman saja," balasku sambil mengacungkan jempol.Ia lantas menarik gas dan berlalu dari depan rumahku. Melihat motor yang terparkir di depan rumah kedua anakku sangat gembira, mereka bersorak dan tertawa riang serta ingin segera mengajakku berjalan-jalan."A

    Last Updated : 2024-12-13
  • PETAKA MADU BARU   19

    Kabar yang kudengar bahwa kondisi rumah Ibu mertua amat berantakan dan tidak terkendali, dari tetangganya yang sempat berpapasan denganku di pasar, dia menceritakan bahwa akhir akhir ini ibu sering marah-marah di rumah. Bahkan teriakannya bisa terdengar sampai ke rumah pak RT.Aku yakin, ia sudah kesal dengan menantu dan anaknya yang tidak bisa mengambil alih tugas-tugas yang dulu kulakukan."Rasakan sekarang," gumamku tersenyum puas.Percuma Adelia cantik jika tanpa kemampuan memasak atau membersihkan rumah, lama-kelamaan Mas Haris akan bosan dengan tipikal manusia seperti ini. Aku tahu persis bagimana sikap suamiku yang amatencintai kebersihan dan makanan lezat. Tanpa kedua hal itu, kenyamanan hidup Mas Haris seolah terenggut.*Baru saja aku kembali dari pasar ketika kudapati Ibu mertua sudah berdiri di belakangku dan berkacak pinggang."Ibu ....apa yang ibu lakukan di situ, mengapa ibu ga masuk?""Ga usah sok baik, aku datang melihat kamu yang katanya udah beli motor baru," jawabn

    Last Updated : 2024-12-13
  • PETAKA MADU BARU   20

    Semakin hari tingkah Ibu semakin keterlaluan, dia sengaja mengobarkan kebencian kepada maduku dan membuat Adelia terus-menerus datang dan memprotes bahwa Mas Haris lebih banyak bersamaku.Mas Haris sampai kewalahan tidak tahu harus berbuat apa pada sikap dan tindakan Ibu mertua. Karena di sisi lain Adelia juga mulai menangis dan menunjukkan protesnya."Apa yang harus aku lakukan Laila? Kalau ingin memilih jujur aku tidak bisa memilih antara kalian karena bagiku kalian memiliki porsi dan derajat yang sama di dalam hati,' keluh suamiku malam ini. Dia memang menginap bersamaku."Meski begitu kecemburuan tetap ada Mas, aku pun juga merasa cemburu ketika kau berkata dengan dia, lama-kelamaan hatiku menjadi terbiasa dan sekarang aku sudah tidak perduli.""Apa kau kehilangan cinta?""Tidak, cintaku tetap sama, mungkin karena kau juga sering datang kemari aku tidak merasakan kata lagi.""Aku resah, Laila Aku ingin sekali kalian berdua bisa dengerin ikut itu juga Ibu bisa menyayangi kalian den

    Last Updated : 2024-12-14
  • PETAKA MADU BARU   21

    Siang hari aku kembali dari rumah mertua, ku buka pintu kalau mengedarkan pandanganku pada rumah yang memiliki banyak jendela kaca dan desain interior kayu klasih yang dibuat sehangat mungkin. Ada sofa besar, karpet bulu di ruang keluarga sebuah perapian dan TV besar melengkapi suasana kami membangun kebahagiaan keluarga.Kututup kembali pintu, suaranya menggema, memantul ke dinding merefleksikan suasana yang memiliki sensasi ketakutan tersendiri. Semuanya sepi dan kesepian itu terasa menusuk di dalam dada ini. Pukul 12 lewat dua puluh siang anak-anak belum kembali dari sekolah mereka, jadi kuputuskan untuk pergi berwudhu dan membentangkan sajadah menunaikan salat zuhur.Selepas salat, banyak kuucapkan istigfar dan doa memohon pengampunan atas sikapku pagi tadi pada dua pasangan pengantin baru yang berbahagia.Sebenarnya dari lubuk hati terdalam aku bukanlah tipe wanita kejam dan suka cari masalah seperti tadi, tapi tidak tahu mengapa, hati ini tergerak untuk membalaskan dendam d

    Last Updated : 2024-12-14

Latest chapter

  • PETAKA MADU BARU   35

    Sudah sebulan berlalu sejak kejadian Adelia tercebur ke dalam drainase. Aku lega karena tak seorang anggota keluarganya datang mencariku untuk melakukan kekacauan di sini, aku lega sekali. Praktis, hidupku berjaan normal sesudah itu.Suatu pagi di bulan Agustus, ketika aku tengah sibuk menyusun barang dan menyambut pembeli, aku disentak oleh suara lembut seorang wanita di belakangku."Laila ...."Kubalikkan badan dan Ibu medtua berdiri di sana sambil tersenyum padaku, entah apa makna senyumnya itu, yang pasti aku mulai punya prasangka tak baik padanya."Kenapa hanya menatapku, apakah kau tak akan menawarkan keramaha untuk mampir di lapakmu?""Oh, maaf, silakan, Nyonya," jawabk canggung.Aku enggan menyebutnya Ibu, karena dia memang bukan ibuku!"Kenapa kau kaku sekali sekarang Laila?" Dia tersenyum dan duduk di bangku yang berada di dekat tumpukan sabun cuci."Tidak apa-apa, aku hanya menjaga sikap Nyonya, bagaimana kabar Nyonya?," balasku canggung."Alhamdulillah, baik, Haris juga ba

  • PETAKA MADU BARU   34

    Setelah sidang perceraian kujalani hidup seperti biasa, menjalani bisnis dan membuka lapak sembako di pasar. Anak Nyai yang pernah membantuku di pasar kini memberikan suntikkan modal untuk menyewa lapak.Tak kupikirkan lagi tentang mantan suamiku, seperti apa dan bagaimana keadaannya, aku sudah masa bodoh dengan itu, yang penting bagiku adalah aku dan kedua anakku sehat dan kenyang, tak kurang satu apapun.Hari ini, selagi sibuk melayani pembeli yang cukup ramai, tiba tiba seorang pembeli tak diundang datang, ia berdiri dengan tatapan sinis, melipat kedua tangannya dan tidak memilih apa apa. Aku tahu ia hanya ingin bicara."Astaga tahan sejali Adelia berdiri di sana," gumamku sambil mendengkus kesal,. padahal tepat di depan lapakkku ada jejeran lapak penjual ikan dengan sejuta warna, suara dan aroma.Sebelah kanan lagi ada saluran pembuangan yang cukup besar, dari got itu, aroma tak sedap selalu menguar tajam."Apa yang kamu inginkan datang kemari?" tanya aku ketika pelanggan mulai s

  • PETAKA MADU BARU   33

    Hal yang paling membuatku malas dalam hidup adalah apa yang akan kulakukan hari ini, menyusuri jalan aspal yang tak begitu besar dengan taman bunga di samping kanan kiri, menuju bangunan berteras luas dengan jajaran pilar besar sebagai penyangga pelataran dan tulisan yang terpampang di sana, pengadilan agama.Mau apa? Bercerailah!Semalam tadi kudapatkan panggilan cerai dari pengadilan, ayah memberi tahu bahwa mulai besok aku harus menghadiri sidang perceraian setelah proses mediasi yang sengaja dilewatkan karena tahu hasilnya akan nihil, alias zonk, kami tak akan mungkin rujuk. Lagipula selesaikan saja episode pahit ini dan tutup, tamatkan cerita rumit ini sampai di sini.Kumasuki ruang sidang dan Mas Haris eusah di sana, masih dengan wajah diperban bekas pukulan batu, ia menatapku tanpa ekspresi apapun sedang Adelia dia sampingnya, seperti biasa selalu bergelayut manja, kepalanya ia topangkan di bahu Mas Haris, oh mesranya pelakor satu itu.Kuambil tempat duduk agak jauh karena mual

  • PETAKA MADU BARU   32

    Mertua menelpon pikir dia akan murka terhadap apa yang sudah aku lakukan kepada anaknya, ternyata tidak demikian, dia menelpon bicara baik-baik padaku. "Laila, ayah tahu kamu kecewa dan peristiwa ini amat mengejutkan.Tapi tolong pertimbangkan tentang Nayla dan Naina, mereka akan malu jika sampai orang-orang tahu dan mencibir mereka," bujuk ayah melalui telepon. "Aku tahu, maaf ayah, aku harus bagaimana, andai tak membela diri dia akan membunuhku." "Aku akan menjamin Haris, tapi aku akan memberi tahumu sebelumnya, kuharap kau mau ikhlas atas keputusan ayah." "Lalu bagaimana denganku, ini tidak adil." "Aku akan memberimu kompensasi Laila, aku juga akan mengurus perceraian kalian dan memastikan semuanya tuntas tanpa halangan apapun," jawabnya. "Jadi ayah merestui aku bercerai dengan anak ayah?" "Mau bagaimana lagi, jika itu membuat kalian lega." "Ya, benar, kami memang harus berpisah agar semuanya lega dan tuntas." "Baik, aku akan mengurusnya, aku juga akan membebaskan Haris," ja

  • PETAKA MADU BARU   31

    Kutinggalkan kantor polisi sambil tertawa puas. Aku gembira sekali membuat pucat pasi dan ketakutan.Kembali ke rumah mengendarai motor nmax pemberian ayah mertua yang cicilannya tinggal tiga kali lagi lagi. Tak mengapa, aku bisa melunasinya, dan menjauh pergi, asal perasaan ini tenang.*Kicau burung menyemarakkan suasana pagi yang sudah ku tetapkan sebagai awal dari semangat baru untuk memulai kehidupanku."Jadi bagaimana keputusanmu setelah apa yang terjadi ini," tanya ibu mertua setelah pagi-pagi ini menelponku"Aku tidak berhak mengambil keputusan ibulah yang selama ini selalu mengambil keputusan untuk kami, jadi tentukan saja apa yang ingin Ibu katakan," jawabku."Aku dengar kau dan Harris bertengkar dan saling memukul, tidak bisakah kau mengeluarkan suamimu dari kantor polisi dan mengakhiri semua ini.""Andai saja orang tidak melalui kami tentu aku sudah mati dibunuh suami sendiri.""Kau telah memancing kemarahan suamimu, kau tahu sendiri kan sifat haris sangat keras kenapa kau

  • PETAKA MADU BARU   30

    Selagi aku sedang memberi keterangan tiba tiba adik ipar dan madu jahatku merangsek ke ruang pemeriksaan dan menyela keterangan dan kuberikan."Apa katanya? tidak benar jika dia mengatakan bahwa Mas Haris yang jahat, selama ini hanya dia yang melawan dan bersikap semaunya." "Alhamdulillah, kebetulan sekali, inilah orang-orang yang suka sekali mengintimidasi saya di sana mereka menyuruh saya tanpa mengenal waktu dan keadaan, mereka memperlakukan saya dengan sangat tidak manusiawi," barat ku yang tak ingin kehilangan kesempatan untuk mempermalukan mereka."Wanita ini hanya playing victim, Pak. Dialah wanita yang paling kembang isi dalam keluarga kami dan dia adalah orang yang paling melawan terhadap ibu mertua," sela adelia."Dan wanita ini adalah sumber kemarahan ibu mertua saya dia selalu mengadu dan menjelek-jelekkan sehingga membuat ibu mertua murka dan bersikap kasar kepada saya," jawabku tak mau kalah."Keterlaluan!" Adelia berteriak."Lihat sikat mereka lihat jika mereka bahkan

  • PETAKA MADU BARU   29

    Semakin dipikirkan semakin galau, semakin sulit melepas dan menerima takdir. Di titik kebimbangan, aku putuskan untuk berhenti berfikir dan mengambil keputusan final bahwa selepas kepindahan ini aku pun harus mengajukan gugatan perceraian.Mobil pick up pesananku datang, kunaikkan barang ke sana, sementara supir mengangkat barang barang besar "Kabur ke mana kamu?" Tiba-tiba seorang wanita dengan sorot mata berkilat berdiri dihadapanku matanya terlihat sembab kurasa wanita itu baru saja kembali dari kantor polisi dan langsung mampir ke rumahku.""Mau pergi kemanapun aku mau kenapa kau bertanya, Adelia?""Kau ingin mencuci tanganmu setelah berhasil melukai suamiku?""Jangan lupa bahwa orang yang kau sebut suami adalah suamiku juga," desisku geram."Tapi kok sudah melukai nya dasar wanita jahat!" geramnya "Oh, jadi kau mau aku juga melakukan hal yang sama denganmu?"ujarku sambil melirik nya bergantian dengan batu bata yang disusun sebagai taman mini depan rumah.Wanita itu terlihat b

  • PETAKA MADU BARU   28

    "Apa?" Dia terkejut bukan kepalang "Iya, aku sudah lelah berjuang jadi orang yang selalu melayani keluargamu, mulai hari ini aku ingin lepas dan membuka lembaran baru hidupku. Jangan menemui aku lagi," ungkapku sambil menahan air mata. Di depan semua orang, para pengunjung pantai."Teganya kamu mengatakan itu, harusnya kita duduk bicara sebagai keluarga.""Bagian mana yang kau sebut keluarga, selama ini ita hanya berpura-pura jadi keluarga, dan sebenarnya kita sudah saling menyakiti sejak lama. Aku lelah jadi wanita yang selalu dirugikan namun juga diandalkan dari segi tenaga, dan aku bukan sapi perah!" jawabku membalikkan badan.Kukemasi tikar piknik dan makanan lalu mengajak anak anak pulang tanpa memperdulikannya."Kok, cepat banget pulang," tanya Naila."Kita ada masalah," jawabku sambil menggenggam tangannya."Papa ada apa ini?" Tanya Naina.Suamiku tiba tiba datang dan menyergap Naina dari genggaman tanganku emgan maksud merebutnya."Aku akan membawa anakku pulang," ujarnya de

  • PETAKA MADU BARU   27

    "Tidak elok rasanya mengatakan kalimat itu kepada ibu," ujarnya yang 2 jam kemudian menelponku."Tidak juga elok menekan seorang menantu yang tidak berdaya untuk menandatangani persetujuan agar dia bersedia dimadu, apalagi aku hanya anak yatim yang miskin. Aku ingin kembali bertanya apakah itu adalah perbuatan yang elok?""Astaghfirullahaladzim, tidak kuduga kau menyimpan dendam begitu lama.""Jangan salah Mas, kesabaran itu ada batasnya, Apa kalian pikir orang yang selalu diam saja adalah orang yang bodoh dan selalu mau dipelintir begitu saja?""Bukan begitu, aku hanya tidak mengira bahwa istriku yang penuh bakti dan cinta adalah wanita pendendam yang ketika membalaskan sakit hati ia akan memukul telak dengan parah?""Iya betul, itu adalah aku, dan apakah kamu pikir setelah ayah menikah dan ibu sakit semuanya akan selesai? aku akan merasa terpuaskan?""Kuharap, iya Laila," jawabnya."Jawabannya tidak, aku bahkan belum balas dendam kepadamu.""Apa yang kau rencanakan untukku, aku adal

DMCA.com Protection Status