Share

Mimpi Buruk

Pemuda kampung itu tidak dapat tertolong. Tidak ditemukan luka ataupun penyakit dalam tubuh Sapto. Membuat para dokter yang menangani lelaki itu sangat heran sekali menangani kasus Sapto 

Suasana di rumah duka terasa sangat pilu. Apalagi setelah kepergian jenazah Sapto yang telah di kebumikan beberapa waktu lalu. Lek Nar dan Yas tidak kuat untuk mengantarkan putra semata wayangnya ke peristirahatan terakhir. Beberapa kali mereka jatuh pingsan, tidak dapat menerima kenyataan jika putra satu-satunya sudah meninggal dunia.

"Nar, Yas, saya pamit pulang dulu, ya!" tutur Bibik sebelum meninggalkan rumah duka.

Lelaki itu membuang wajahnya dari tatapan wanita paruh baya yang berdiri di hadapannya. Bahkan Lek Yas sama sekali tidak melihat sedikitpun kepada Bibik Ningsih.

"Sudah, Bu! Ayo kita pulang!" seru Sari menarik pelan pergelangan tangan ibunya.

___

"Sepertinya Lek Nar da

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status