"Apa? Selingkuhan, Salim?"Pak Marvel tidak bisa menahan rasa terkejutnya ketika asistennya memberikan informasi tersebut padanya. "Iya, masih saya selidiki terus, Tuan, semoga saja itu tidak benar.""Kau selidiki masalah itu, jika isu itu benar, aku tidak akan merestui pernikahan mereka, dan Moreno harus bercerai dengan perempuan itu!""Baik, Tuan!"Danu langsung pamit dari hadapan Pak Marvel setelah Pak Marvel mengatakan bahwa pembicaraan mereka sudah selesai.Sepeninggal Danu, Pak Marvel langsung meraih ponselnya dan laki-laki tersebut segera menghubungi seseorang dengan wajah yang terlihat tidak nyaman sekali untuk dilihat. ***"Ngapain lu ke sini?" tanya Kenzie ketika ia membuka pintu rumahnya ternyata yang sejak tadi menekan bel adalah Moreno."Gue pinjem motor!" Tanpa basa-basi, Moreno langsung mengatakan niatnya pada Kenzie, seorang pembalap profesional yang sekarang tidak lagi melakukan aktivitas itu lantaran tidak mendapatkan restu dari orang tuanya. Namun, karena balapan
Mau tidak mau, Moreno menghentikan langkahnya, dan berbalik untuk tahu siapa pemilik suara centil yang berani menyebut namanya, dan tahu tentang pernikahan kontraknya pula dengan Maira.Seorang wanita seksi dengan full makeup, menatap Moreno ketika wanita itu selesai menyandarkan motornya dengan benar di bahu jalan.Merasa tidak kenal, Moreno memilih acuh. Sekarang, moodnya sedang tidak baik, ia tidak peduli dengan apapun di sekitarnya, hingga pemuda itu berbalik kembali dan melangkah seolah tidak melihat siapapun.Wanita seksi yang tidak lain adalah Rani itu segera mengejar Moreno setelah meletakkan helm yang ia pakai di motor matic yang dipakainya. Demi memudahkan tugasnya mendekati Moreno, Rani difasilitasi oleh Dafa sebuah motor milik pria itu sehingga Rani tidak perlu memakai angkot untuk ke sana kemari dalam melakukan misinya."Apa, sih? Macam lalat aja ngikutin gue, gue bukan tai!!" ketus Moreno, sambil menyingkirkan Rani dengan tangannya karena Rani menghalangi jalannya, seper
Setelah berteriak, Dafa masuk ke mobilnya kembali, tidak mau Rani mendekatinya karena perempuan itu sangat kotor menurutnya. Mendengar apa yang dikatakan oleh Dafa, Rani buru-buru mengusap wajahnya, dan jarinya mendapatkan sesuatu yang dirasakannya tidak beres.Ketika Rani mencium jarinya yang terkena sesuatu tersebut, perempuan itu langsung shock. Bau itu sangat familiar! Apa yang dikatakan oleh Dafa benar, wajahnya terkena kotoran kucing. "Kucing kurang ajar siapa yang buang air di semak berbungaaaaaa!!!!"Teriakan Rani membuat burung-burung merpati beterbangan karena ketakutan. Beberapa orang hanya geleng-geleng kepala melihat wanita itu. Mereka mengira Rani gila. Sampai tidak ada yang berani mendekat, bertanya apalagi memberikan pertolongan!***Pulang kerja, Maira tidak menemukan Moreno di manapun. Rumah barunya kosong. Maira tidak tahu suami kontraknya itu ke mana, ketika ia mengirim pesan pada pemuda tersebut, pesannya hanya dibaca tidak dibalas oleh Moreno membuat Maira seba
"Lu datang ke sini cuma mau bahas gituan sama gue?" tanya Moreno merasa sebal dengan sikap Dafa yang seperti menyelidiki kebenaran pernikahan antara ia dan Maira."Aku hanya tidak percaya, Maira menikah ketika ia justru sedang patah hati, kami itu baru putus, tidak mungkin Maira bisa secepat itu move on!"Moreno tersenyum sinis ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Dafa."Lu pede banget dibucinin Maira? Lu itu udah selingkuh, kalo orang selingkuh itu ya, udah gampang dimasukan tong sampah! Ngapain heran Maira langsung cinta sama gue!""Aku tidak selingkuh! Aku hanya ingin memberikan sedikit sensasi dalam hubungan aku dan Maira yang hambar! Aku ingin tahu, Maira cemburu tidak kalau aku melakukan hal itu padanya!""Sekarang, lu udah puas dengan hasil dari permainan murahan lu? Maira enggak minat lagi sama pria yang mudah disentuh wanita lain, jadi pergi lu dari sini!""Kau benar-benar ingin mencari masalah dengan aku, ya? Baik, aku pastikan, kamu akan menyesal nantinya!"Setelah meng
Perasaan Maira menjadi tidak tenang. Apa yang dilakukan Dafa di ruangan Pak Salim? Sejak kapan Pak Salim berinteraksi dengan Dafa? Apakah mereka melakukan kerjasama?Banyak sekali pertanyaan yang ada di otak Maira, dan ia tidak tahu bagaimana mencari jawabannya. Jika ia masuk ke dalam ruangan bos-nya, apa tidak berlebihan?Maira segera menghubungi Moreno, karena ia bingung, kepada siapa lagi ia mengadukan perasaan gelisahnya sekarang. Namun, panggilan Maira tidak ditanggapi oleh Moreno, Maira tidak tahu, apakah Moreno kembali tidur atau sedang sibuk, yang jelas saat situasi tegang seperti sekarang, tapi Moreno tidak menanggapi panggilannya, rasanya Maira ingin sekali mencekik leher pemuda itu karena terlalu kesal.Di waktu yang sama, Dafa yang sudah duduk di sofa yang ada di ruang kerja milik Pak Salim langsung membuka percakapan."Sebelumnya, terima kasih, Anda mau menerima kedatangan saya di kantor Anda, meskipun kita tidak terlibat sebuah kerjasama."Mantan tunangan Maira itu bic
"Kamu datang ke sini cuma mau bicara soal itu sama Pak Salim?""Aku hanya ingin memberitahu pada bosmu itu, kau tidak sepolos wajahmu, ayolah, apa yang kau harapkan pada pria berandalan seperti Moreno? Kau ingin sensasi apa dalam hidupmu? Aku bisa memberikan itu untukmu!""Tutup mulutmu! Kau pikir Moreno itu sekotor kamu?!"Dafa tertawa mendengar bentakan Maira, tawa mencemooh hingga Maira semakin kesal dibuatnya. "Lantas, apa yang kau cari dari seorang pria berandalan? Dia itu suka balapan liar, dia suka melakukan hubungan intim tanpa ikatan, apakah karena itu kau memanfaatkan dia untuk membuat kau dapat promosi? Kau lupa, kau pernah bilang kau ingin cepat menikah denganku, lantaran menginginkan promosi jabatan? Maira, kau ingin uang? Aku bisa memberikan uang banyak padamu, asalkan kau selalu menghangatkan aku!"PLAKK!!Dafa terkejut ketika Maira tiba-tiba saja menamparnya, ini membuat emosi laki-laki itu langsung tersulut seketika dan dengan kasar, ia menarik pakaian Maira hingga b
Bayangan seorang pria yang dahulu pernah bertengkar dengannya saat bersama dengan Moreno terbayang seketika. Adam masih ingat insiden itu, dan ia tidak bisa melupakan kejadian tersebut karena mampu membuat dirinya sedikit trauma lantaran pertarungan antara Moreno dan Combro saat itu sangat sengit. Adam yang tidak bisa bertarung benar-benar dibuat ketakutan tatkala melihat Moreno dikeroyok tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong. Beruntung saat itu Tono datang bersama para petugas pedesaan. Gerombolan Combro segera diusir, dan pertarungan pun mendadak terhenti."Mas Tono ngapain ketemu sama dia? Bukannya dia suka bikin rusuh desa kita? Mas Tono jadi kacung Combro?" tanya Adam dan pertanyaan itu membuat Tono mencibir. "Tidak sengaja ketemu, dia sepertinya sedang mencari rumah kamu, tapi ya, karena aku ini calon kakak ipar kamu, sudah selayaknya aku melindungi keluarga calon istri aku!""Jangan bercanda, Kak Maira sudah menikah, Mas, tidak perlu berharap bisa menikah dengan
Moreno dan Adam sama-sama berpaling untuk mengetahui siapa yang baru saja bicara demikian.Combro!Wajah Adam spontan pucat melihat pria itu kini beranjak ke hadapan mereka bersama beberapa anak buahnya yang juga sama berwajah garang. Moreno meminta Adam untuk tetap di tempatnya dan jika ada kesempatan melarikan diri saja, sedangkan ia segera bangkit dan menghampiri Combro karena ia juga tengah mencari pria itu sejak kemarin tapi tidak bertemu."Gue emang lagi cari lu, Curut! Gue datang ke arena balap tapi lu enggak ada, pengecut lu, abis berbuat curang sama gue, terus kabur?" kata Moreno tanpa terlihat takut sama sekali pada pria tersebut. "Gue kagak kabur, gue cuma pengen tau lu kawin sama siapa, ternyata sama kakak bocah ingusan itu, bagus sekali ini, kebetulan gue punya permainan yang harus lu lakukan untuk gue.""Apa maksud lu?"Moreno sampai tidak habis pikir, mengapa Combro bisa tahu pernikahan kontraknya dengan Maira? Pernikahan mereka tidak terekspos media, tidak juga diupl