Wajah Viona berubah mendengar apa yang diucapkan oleh Maira. "Kamu serius? Lupakan kalau kita pernah membahas soal ini, tapi, apakah kamu benar-benar serius tidak pernah menikah dengan Moreno?"Maira mengangguk dengan wajah yang terlihat hampa. Dan Viona benar-benar tidak menyangka hal seperti itu bisa ia dengar karena ia mengira pernikahan antara Moreno dan juga Maira itu bukan sebuah sandiwara."Jadi, karena pernikahan kontrak kalian, kamu jatuh cinta padanya?""Benar, dan aku menjilat ludahku sendiri, karena waktu itu aku pernah mengatakan padanya aku tidak akan pernah jatuh cinta pada pemuda berondong seperti dia, dan kenyataannya, aku justru jatuh cinta padanya, ini benar-benar memalukan.""Moreno tahu kamu suka padanya?""Ya. Aku pernah mengatakan hal itu, tapi dia bilang aku tidak boleh jatuh cinta padanya, padahal masalah seperti itu, siapa yang bisa mengendalikan? Aku enggak bisa mengendalikan, perasaan itu hadir begitu saja, aku juga tidak tahu bagaimana caranya untuk meng
"Apa dia mau ketemu sama gue?" tanya Combro dengan wajah serius."Ya. Dia pengen ketemu dengan Abang di tempat biasa.""Kapan?""Malam ini." "Kalau gitu, kita ke kota sekarang!"Rekan Combro akhirnya hanya mengiyakan mendengar ajakan yang diucapkan oleh Combro padanya. Keduanya akhirnya beranjak dari tempat itu untuk mempersiapkan diri kembali ke kota setelah beberapa saat lamanya mereka hanya bersembunyi di desa lantaran sedang diburu oleh berbagai macam pihak sementara Combro masih ingin menyelidiki tentang Mister X yang menggantikan dirinya mendapatkan perintah dari Pak Salim dan Dafa.***Moreno terkejut ketika tiba-tiba saja Viona menemuinya ketika ia sedang sibuk menyelesaikan tugasnya di ruangan kerjanya yang tidak lagi begitu besar seperti sebelumnya. Ia mengira, ketika Danu mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin bertemu dengan dirinya, ia pikir seseorang itu adalah karyawannya saja, tapi siapa sangka orang itu adalah istri dari Pak Salim yang sebenarnya masih dihormati o
"Ada apa, Tuan?" tanya Danu pada Moreno."Lu tolong bantu gue untuk menyelesaikan pekerjaan!"Moreno tidak menjawab pertanyaan Danu, tapi justru meminta Danu untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan. "Ya, Tuan, tapi, siapa yang sedang berkirim pesan? Bisakah saya tahu?" Karena khawatir Moreno melakukan hal yang tidak-tidak, Danu kembali bertanya, dan Moreno meminta Danu untuk tidak bertanya dahulu karena ia akan membalas pesan tersebut.Tuan Moreno menerima pesan dari siapa? Kenapa sepertinya dia terlihat tegang? Apakah ada kaitannya dengan pemotor misterius tersebut?Hati Danu bicara sambil mencoba untuk membantu Moreno menyelesaikan pekerjaannya tapi sesekali pria itu melirik memperhatikan Moreno yang saat itu sedang membalas pesan orang yang mengiriminya pesan."Tuan, jangan merahasiakan apapun, mungkin dengan ibunya Tuan, Tuan bisa melakukan hal itu, tapi dengan saya, Tuan jangan demikian, saya ingin Tuan mengatakan apa saja pada saya karena saya ingin ada di segala situasi Tu
Mendengar apa yang diucapkan oleh Combro, Ardian dan Moreno saling pandang. Tawaran Combro tidak pernah mereka duga sebelumnya hingga mereka tidak paham apa yang sebenarnya di dalam benak pria tersebut."Kenapa enggak ada angin enggak ada hujan lu ngajak kami bersekutu sama lu? Udah enggak ngerasa salah, seenaknya pula, waras, lu?" kritik Moreno sambil menatap lurus ke arah Combro. "Ya, terserah lu kalo ngerasa ini sesuatu yang kagak masuk akal, tapi selama gue menyelidiki manusia satu itu, gue punya alasan kuat untuk mengajak kalian bersekutu.""Alasan kuat yang cuma bikin lu untung bukan keuntungan untuk gue dan Bang Ardian.""Gue kagak tau apakah ini bisa dikatakan untung buat lu atau kagak, tapi Mister X itu sekarang membuat sebuah komunitas besar yang isinya semua rider dari segala penjuru.""Terus?""Gue kagak tau apakah kalian semua sudah mendapatkan undangan khusus dari dia, tapi yang jelas kalo mereka kagak suka sama lu, otomatis mereka akan bergabung dengan Mister X.""Den
"Baik. Gue terima tawaran lu, tapi, apa yang akan gue lakukan?"Akhirnya, Combro mengucapkan kata-kata itu pada Mister X setelah beberapa saat lamanya terdiam. Mister tersenyum penuh arti mendengar Combro akhirnya menerima tawarannya.Ia maju mendekati Combro dan membisikkan sesuatu ke telinga pria tersebut hingga Combro kembali terdiam seketika saat mendengar apa yang dibisikkan olehnya."Kenapa gue harus melakukannya?" tanya Combro ketika Mister X selesai membisikkan kata-kata itu padanya."Lakukan saja, aku punya rencana yang besar yang akan membuat kita semua menjadi penguasa.""Kita? Bukannya lu? Emangnya apa pengaruhnya ke gue kalo rencana lu itu berhasil? Kagak akan bisa membuat gue ikut menikmati hasilnya, kan?""Bodoh! Pantas saja Dafa dan Salim menggantikan kamu denganku, kau memang sebodoh itu ternyata, tentu saja jika rencana ini berhasil, kau juga akan mendapatkan kesempatan untuk berkuasa!""Berkuasa? Kekuasaan seperti apa yang bisa lu janjikan sama gue?""Kau inginnya
Combro segera menulis pesan balasan untuk Adam, yang mengatakan bahwa ia tidak peduli dengan apa yang disampaikan oleh Adam tadi padanya dan akan tetap melakukan rencananya, setelah itu ia mengakhiri percakapan via pesan tersebut lalu pergi dari tempat itu dengan mengendarai motornya sekencang mungkin!Apa yang dijanjikan oleh Mister X benar-benar membuat Combro lupa dengan rasa kesalnya pada pria tersebut. Ia lebih tergiur dengan tawaran Mister X bahwa wilayah yang pernah direbut oleh Jee dan juga Moreno akan menjadi miliknya kembali, dan Combro tidak sabar untuk merasakan situasi itu terjadi padanya.***"Kenapa kamu ke sini?" tanya Maira setelah membuka pintu kamar kostnya ternyata yang sejak tadi mengetuk pintu kamar kostnya itu Rani. "Boleh aku masuk?" Tanpa menjawab pertanyaan dari Maira, Rani menanyakan hal itu dan Maira mau tak mau membiarkan Rani masuk ke dalam kamar kostnya meskipun setengah hati.Hubungan antara ia dan Rani memang tidak seburuk saat ia tahu Dafa selingkuh
Pertanyaan yang diajukan oleh Danu membuat Maira menarik napas panjang. {Aku cuma mendengar, Mister X membuat sebuah komunitas yang jaringannya sampai ke mana-mana, dan di sini adalah pusat dari jaringan tersebut, komunitas itu mengumpulkan semua rider jalanan, jadi kasarnya, dia ingin merangkul semua rider ada di pihaknya sementara yang bertentangan dengan dia, akan dimusnahkan, aku hanya khawatir, Moreno termasuk yang dimusnahkan karena dia tidak tertarik untuk balapan, kan?}Mendengar apa yang diucapkan oleh Maira, Danu manggut-manggut seolah paham di mana letak kekhawatiran Maira karena ia sendiri juga merasakan hal yang sama untuk Moreno.{Baiklah, terima kasih untuk informasinya, aku akan berusaha untuk membicarakan masalah ini dengan Tuan Moreno}Danu akhirnya mengatakan hal itu pada Maira.{Dia enggak aktif balapan lagi, kan?}Maira masih memastikan tentang Moreno yang tidak lagi beradu balap liar di jalanan seperti dulu. {Tuan tidak melakukan hal itu lagi, tapi karena si pe
"Kamu serius akan melakukan itu?"Mitha hanya mengiyakan hingga akhirnya perempuan itu beranjak pergi meninggalkan Maira yang hanya bisa menarik napas panjang mendengar keputusan yang sudah diucapkan oleh Mitha."Dia benar-benar serius, kah mau menemui si pemotor misterius itu? Apakah Moreno marah sama aku kalau tahu aku bicara banyak pada Mitha hingga Mitha ingin bertemu dengan Mister X, gimana ini, kenapa aku jadi enggak enak hati?" gumam Maira seolah pada dirinya sendiri lalu akhirnya ia beranjak meninggalkan tempat itu untuk pulang meskipun ia merasa gelisah apakah keputusan Mitha itu adalah keputusan yang tepat?Karena khawatir sesuatu terjadi pada Mitha ketika perempuan itu melakukan apa yang dikatakannya padanya, Maira akhirnya menghubungi Danu. Ia tidak mungkin mengatakan apa yang diputuskan oleh Mitha pada Moreno, bisa-bisa Moreno semakin membencinya, itu sebabnya Maira hanya mengatakan pada Danu agar Danu bisa membuat sesuatu yang mengantisipasi keadaan jika ternyata keputus