Share

19. Sesal 1

PERNIKAHAN

- Sesal

Bram masih diam di dalam mobilnya. Mengendalikan perasaan campur aduk yang melanda dada. Sesal, perih, khawatir. Matanya juga terasa memanas dan pedih. Bayangan wajah pucat Puspa begitu jelas di pelupuk mata, yang dikira hanya sakit biasa.

Andai waktu itu dia mengantar hingga masuk ruang pemeriksaan, pasti tahu apa yang dialami istrinya. Dan hari ini Puspa tidak akan pergi.

Lantas apa yang harus dikatakannya pada mertua tentang putri kesayangan mereka. Bram merasa sungguh picik. Namun sesalnya melebihi rasa kebingungan berhadapan dengan mertua.

Dia siap, andai dihajar oleh bapak mertuanya.

Pria itu menarik napas panjang, kemudian turun dari mobil. Dia harus jujur menceritakan semuanya.

Suasana sepi sore itu. Bram lewat samping ruang pertemuan, terus ke rumah utama.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam." Bu Lurah tergopoh menjawab salam dan menerima uluran tangan sang menantu. "Loh, Puspa nggak ikut?"

"Tidak, Bu. Ayah ada? Saya ingin bicara dengan Ayah dan Ibu."

"A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
ayo Bram kamu pasti bisa menemukan Puspa.. jangan menyerah.. tunjukkan klo kamu bener² menyesal..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status