Share

Tangis Delia

Sore ini aku merefresh pikiran dengan menonton televisi ditemani secangkir kopi. Hatiku kembali terasa hampa setelah tadi datang kembali ke rumah lama. Bagaimanapun ada rasa tak rela semua berakhir begitu saja. Namun apa daya jika ini memang kehendak Yang Kuasa.

Ponsel di meja bergetar mengalihkan pandanganku dari televisi. Pesan WA dari Hilda.

[May, habis mahrib temenin aku beli baju ya?]

[Yoa, kamu kesini tapi ya?]

[Meluncur!!!!]

Rumah ini cukup dekat dengan rumah Hilda. Itu sebabnya dia sering main-main kesini. Bahkan tak jarang membawa kedua anaknya untuk menginap ketika suaminya ke luar kota. Dia sangat tahu bahwa sebenarnya aku kesepian. Itu sebabnya dia berusaha selalu ada bersamaku. Sangat beruntung rasanya bisa kembali bertemu Hilda.

Suara salam membuyarkan lamunanku. Tak salah lagi, orang yang sedang aku pikirkan langsung menuju ke sini. Padahal kami janjian sehabis mahrib.

"Assalamualaikum! May! May!"

"Waalaikumsalam."

Kubuka pintu lebar-lebar tampak wajah cantik itu lan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
yang gila dan g waras kedua ortunya. si may yg tolol dan banyak drama. juga si ilham yg g bisa move on dari selangkangan gundiknya. klu udah cerai g usah menye2 segala dan terima aha resikonya
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
untuk menjaga sfikis nya yg goyah atau syok ngeliat ayah ibu nya berpisah jadi tergoncang jiwanya lebih baik ikut kmu mayang kn biasa nya anak perempuan lebih dkt k ibu ny dr pada ikut ayah nya ada ibu tiri nya yg jahat ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status