Beranda / Thriller / PERNIKAHAN DUSTA / NOMER PONSEL CINDY

Share

NOMER PONSEL CINDY

Penulis: Reinee
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-08 06:19:02

Suatu pagi saat papa dan Geo sudah berangkat ke kantor, sementara mama gagal membujukku untuk ikut ke acara arisan sosialitanya, aku bergegas ke dapur untuk mencari Lastri.

 

Lastri adalah salah satu asisten rumah tangga yang paling muda di rumah kami. Usianya masih beberapa tahun di bawahku. Dengan dia aku terkadang biasa membahas gosip gosip artis yang lagi trending. Karena anaknya yang lucu dan polos hingga seringnya Lastri membuat seisi rumah terhibur dengan setiap tingkahnya. 

 

"Las, sini ikut aku!" kataku sembari menjawil lengannya. Dia segera tergopoh mengikutiku ke kolam renang di belakang rumah. 

 

"Ada apa, Non Alma?" tanyanya setelah kami sampai di kursi pinggir kolam renang. 

 

"Ponsel kamu mana? Pinjem dong," kataku.

 

"Ponsel Lastri, Non?"

 

"Iyee."

 

Lastri segera merogoh saku celana panjangnya di balik apron, lalu menyodorkan ponsel bututnya ke padaku. 

 

"Pinjam sebentar ya?"

 

"Buat apa sih, Non?" Keponya kumat.

 

"Udah kamu duduk dulu sini. Dengerin ya Las ... " kataku. 

 

Lalu aku menjelaskan padanya apa yang harus dilakukannya setelah ini. Lastri terlihat mengangguk paham. Aku pun segera membuka layar ponselku, kemudian mendial sebuah nomer tak dikenal di ponsel Lastri yang aku ambil dari ponselku. 

 

Awalnya aku tak begitu yakin panggilan dari nomer asing akan diterima oleh nomer yang kutuju itu, tapi ternyata aku salah. Hanya beberapa kali nada sambung, terdengar suara perempuan dari seberang. Aku segera mengulurkan ponsel yang kupegang pada Lastri. 

 

"Halo ... " Suara medok Lastri yang terdengar selalu sangat lucu di telingaku membuatku menahan tawa.

 

"Apa ini dengan Bu Romlah? Bukan? Siapa ya? Sinta? Siapa? Ooh Sindi. Maaf saya kira teman saya Bu Romlah. Berarti saya salah sambung ya, Mbak? Maaf ya mbak. Permisi," ucap Lastri mengakhiri panggilan telepon.

 

 

Cindy? Jadi, nomer asing yang mengirimi pesan menjijikkan ke ponsel Geo itu Cindy? Tapi, bukankah Cindy itu adiknya Geo? Walaupun hanya adik angkat, tapi mungkinkah mereka ada hubungan special?

 

"Sudah Non, katanya namanya Sindi."

Suara lastri membuyarkan pikiranku tentang adik angkat Geo yang bernama Cindy itu.

 

Jadi tingkahnya yang aneh saat makan malam itu bukannya dibuat-buat? Apakah memang ada hubungan antara Geo dengan Cindy? Apa benar seperti yang dituliskannya di pesan itu bahwa mereka pernah berhubungan badan? 

 

Sebentar, aku tidak boleh panik. Tidak boleh berprasangka berlebihan. Ada hal aneh di sini. Kenapa Geo tidak menyimpan nomer Cindy? Karena waktu aku membaca pesan itu, tidak ada nama Cindy tertulis disana. Bahkan nomer pengirimnya seperti nomer baru dari orang asing yang tak dikenal. Semua yang terjadi ini sepertinya lebih rumit dari yang kubayangkan. 

 

"Ya sudah, makasih Las."

 

"Sudah selesai, Non?"

 

"Sudah. Kamu boleh lanjutkan pekerjaanmu," kataku. 

 

"Baik, Non. Permisi."

 

 

*** 

 

 

Semakin kupikirkan hal itu, semakin aku bertambah penasaran. Ingin sekali segera mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di balik semua teka-teki ini. Pikiranku terus berputar hingga saat akhirnya aku memiliki sebuah ide, aku menelpon kontak mama.

 

"Mah, bisa kirimkan alamat rumah mamahnya Geo ke Alma?"

 

"Ada apa Al, kok tiba-tiba nanya alamat mamanya Geo?"

 

"Alma mau maen kesana, Mah."

 

"Sekarang?"

 

"Iya."

 

"Kamu bilang aja sama Pak Parjo. Dia sudah hafal jalan kesana. Biar diantar Pak Parjo aja kesananya."

 

"Oooh gitu ya? Ya udah makasih, Mah."

 

"Eh Al, sebentar," ucap Mama tiba-tiba sebelum aku sempat mematikan sambungan telepon.

 

"Ada apa, Mah?

 

"Jangan lupa bawa oleh-oleh. Ke tempat mertua lho kamu," ujar Mama.

 

"Iyaa, nanti Alma mampir di jalan aja beli oleh-olehnya,"

 

"Ya udah kalau gitu sampaikan salam Mama sama mertuamu ya?"

 

"Iya, Mah."

 

 

Dan akhirnya, dengan diantar Pak Parjo, aku berangkat ke rumah mama mertuaku. Saat kami sampai di rumah dengan halaman yang cukup besar itu, mama mertuaku yang sedang duduk di teras depan nampak sedikit kaget.

 

"Eh Alma, ya ampuun. Kenapa kesini nggak bilang dulu, Sayang?" sambutnya sambil mencium pipi kanan dan kiriku. 

 

"Sebenarnya Alma tadi cuma kebetulan lewat aja kok, Ma. Trus mampir," kataku berbohong. 

 

"Ooh, gitu. Ya udah ayo masuk, Sayang. Kebetulan Gemma belum berangkat kuliah."

 

"Ok, Ma."

 

Aku melangkah mengikuti mama mertuaku ke dalam.

 

"Oya, Ma, ini Alma bawain sedikit oleh-oleh," ucapku sambil meletakkan beberapa paperbag di atas meja ruang tamu.

 

"Apa ini Alma? Wahh kamu jangan repot-repot. Kayak sama siapa aja." Mama mertua nampak terkekeh senang.

 

"Enggak kok. Tadi juga cuma mampir di jalan," jelasku. "Ooh ya, Gemma dimana?" tanyaku kemudian. 

 

"Ada dikamar Al. Sebentar Mama panggilin. Gem....." Belum sempat mama mertuaku itu memanggil nama anaknya, aku sudah menyahut duluan.

 

"Kamarnya di sebelah mana sih, Ma? Boleh Alma langsung kesana?"

 

"Ooh eh .. boleh kok boleh. Sini Mama tunjukin. Lurus aja nanti kamar Gemma  paling belakang ya, Al?" kata Mama. 

 

Entah kenapa aku merasakan ada sedikit nada gugup dalam kalimat mama mertuaku ini. Atau barangkali itu hanya perasaanku saja?

 

Aku segera melangkah mengikuti petunjuk Mama. Menuju kamar paling belakang yang katanya adalah kamar Gemma itu.

 

"Hei ...." sapaku saat kulihat kamar itu terbuka dan Gemma sedang rebahan santai di atas ranjangnya.

 

"Kak Alma? Ya ampuuun, kok ada disini, Kak?" tanyanya dengan tersenyum tapi nampak agak kaget. Gemma segera bangkit dari ranjangnya dan menghampiriku di pintu kamar.

 

"Iyaa, mampir tadi. Kamu lagi ngapain?" Aku berniat langsung masuk begitu saja ke dalam kamar ketika aku merasa gadis itu seperti sedikit panik. Kurasa tubuhnya sedikit mendorongku keluar kamar dengan sengaja.

 

"Eh oh maaf Kak Alma, bisa tunggu dulu diluar gak? Gemma mau ganti baju dulu sebentar," katanya sedikit memohon.

 

"Ooh oke, oke." Aku segera beringsut menjauhi pintu kamar dengan perasaan aneh. Aku merasa sepertinya adik iparku ini bukannya ingin berganti pakaian, tapi ada sesuatu yang disembunyikannya di dalam kamarnya. Tapi apa ya?

 

 

Bab terkait

  • PERNIKAHAN DUSTA   KAMAR GEO ATAU CINDY?

    Kamar Gemma terlihat bersih. Selama berada di dalamnya tak kulihat ada kejanggalan disana. Entah apa dia sudah menyembunyikan sesuatu selama tadi dia menyuruhku untuk menunggunya berganti baju atau tidak, aku pun kurang tau.Perbincanganku dengan Gemma juga cukup normal, layaknya pasangan kakak dan adik ipar yang baru saling akrab. Masih sedikit agak canggung, dan aku pikir itu biasa."Ngomong-ngomong, Cindy biasanya pulang jam berapa, Gem?" tanyaku tiba-tiba."Kak Cindy ya kak?""Kak Cindy? Oooh kamu panggil Cindy kakak?" Aku sedikit heran. Kupikir Cindy itu adik paling kecil."Iya Kak, karena Kak Cindy umurnya lebih tua dari aku.""Oh gitu." Aku pun manggut-manggut."Kerja dimana sih? Jam berapa biasanya dia pulang?""Kak

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • PERNIKAHAN DUSTA   KENAPA HARUS SEKRETARIS?

    "Bukannya itu kamar Cindy, Ge?""Kamarnya Cindy gimana? Kata siapa?""Kata mama kamu sama Gemma.""Ah, salah kali, Al. Kamar yang mana sih yang dimaksud?"Kuperhatikan wajah Geo nampak sedikit pucat."Yang pintunya warna merah kan?" tanyaku lagi."Iya, kan ada dua pintu yang warna merah.""Masa' sih?" Aku mencoba mengingat-ingat. Dan seingatku sepertinya tidak ada lagi pintu warna merah lainnya. Walaupun pintunya memang semuanya hampir mirip, tapi cuma ada satu yang berwarna merah seingatku."Iyaa, ada lagi satu. Kamu nggak liat pasti," kata Geo berargumen."Ya udah lah, ngapain juga ribet bahas pintu kamar. Sana cepetan mandi!"Aku mendorong tubuhnya untuk segera masuk ke kamar mandi, lalu

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • PERNIKAHAN DUSTA   KUCING-KUCINGAN

    Sore harinya Gemma mengirimiku pesan bahwa dia sudah menungguku di Mall tempat kami janjian ketemu.Meninggalkan Pak Parjo di parkiran, aku segera mencari keberadaan adik iparku itu. Dan akhirnya menemukannya di depan galeri ponsel yang sangat dia inginkan itu. Tapi ternyata dia sendirian, tidak bersama dengan Cindy."Cindy mana, Gem?""Nggak bisa datang katanya, Kak. Masih ada kerjaan di kantor."Dahiku berkerut. Lalu segera kuambil ponselku untuk menghubungi Geo."Ge, kamu bilang Cindy bisa keluar. Kenapa malah kamu kasih kerjaan sih?" cerocosku begitu panggilanku diangkatnya."Eee eh, sorry Al ... ini Cindy katanya lagi kurang enak badan. Jadi aku biarin pulang aja. Nggak papa kan nanti jalan bareng Cindy nya kapan kapan aja?""Ya nggak papa sih. Tadi kata Gemma Cindy masi

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • PERNIKAHAN DUSTA   KECURIGAAN PAPA

    Agak jauh dari rumah mama mertuaku, aku menyuruh Pak Parjo memarkirkan mobil. Aneh, karena harusnya mobil Geo sudah ada disana jika dia tadi mengantarkan Cindy pulang. Tapi sampai hampir dua jam kami berada di salah satu sudut jalan sambil memperhatikan rumah itu, tidak ada nampak mobil suamiku itu datang. Atau mungkin tadi Geo hanya mengantar Cindy sampai depan rumah dan langsung pulang?"Pak," panggilku ke Pak Parjo."Ya, Non?""Kita pulang," kataku sambil membenarkan posisi dudukku di jok belakang."Baik."Dan benar saja, saat mobil kami memasuki halaman rumah, aku melihat mobil Geo sudah terparkir rapi di garasi. Dan saat aku beranjak masuk, bertiga Mama, Papa, dan Geo sudah menungguku di ruang tengah."Sayang, dari mana saja sih kok jam segini baru pulang?" tanya Geo bangkit menyambut ke

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • PERNIKAHAN DUSTA   FOTO GEO DI AKUN SOSMED

    Di dalam mobil yang membawa kami ke kantor pagi ini, Geo lebih banyak diam. Bahasa tubuhnya menandakan kegelisahan. Entah apa yang membuatnya seperti itu."Ge, kenapa sih?" tanyaku penasaran."Apa?" Dia nampak sedikit kaget. Sepertinya tadi dia sedang memikirkan sesuatu hingga kaget saat kutanyai."Kok kayak orang nggak tenang gitu, kenapa?" desakku."Nggak papa. Perasaan kamu aja, Al.""Jangan-jangan kamu sakit ya, Ge?" Aku memiringkan tubuhku untuk memegang dahinya. "Nggak panas," gumamku."Memang nggak sakit. Kamu aja yang terlalu perasa. Aku nggak papa kok."Dan kami pun kembali terdiam hingga mobil akhirnya terparkir di pelataran kantor.Aku berjalan mengikuti langkah Geo yang sedikit tergesa menuju lobby. Tapi kemudian kami berdua mend

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-16
  • PERNIKAHAN DUSTA   BANGKIT UNTUK PAPA

    Perih hati manyaksikan gambar dua insan yang sangat mesra itu di layar ponselku. Apalagi salah satunya adalah suamiku. Sepertinya mataku mulai panas menahan air mata yang terus mendesak ingin bergulir.Jadi semua kecurigaanku selama ini benar adanya. Bukan hanya sekedar perasaanku yang terlalu peka. Mereka berdua sebenarnya bukan pasangan kakak dan adik angkat seperti yang diakui oleh Geo dan keluarganya. Tapi, mungkinkah mereka adalah pasangan suami istri? Jika bukan, lalu kenapa mereka harus tinggal dalam satu atap?Aku tak bisa lagi menahan diri. Semuanya harus jelas sekarang. Bukan saatnya lagi aku dan keluargaku dibodohi oleh orang-orang yang tidak tahu diri itu.Saat aku tiba tiba bangkit hendak menuju ke ruangan Geo, Adrian yang sedang berada di meja kerjanya nampak kaget."Ada apa?" tanyanya cemas. Mungkin saat ini mukaku kelihatan begitu menyeramkan hi

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-17
  • PERNIKAHAN DUSTA   DILEMA (AUTHOR'S P.O.V)

    Semuanya berawal dari sebuah kejadian sekitar tiga bulan yang lalu. Seperti biasa, Geo selalu nampak betah berada di ruang kerjanya. Di ruangannya itu, dia menjadi orang yang selalu pulang paling akhir.Padahal jika dipikir, dia adalah manajer di dalam timnya. Harusnya dia bisa membagi beban kerjanya dengan seluruh timnya sehingga pekerjaannya menjadi lebih ringan. Tapi Geo selaku menginginkan pekerjaannya sempurna dengan ditanganinya sendiri. Entah kenapa lelaki itu bisa sangat menggilai pekerjaannya kali ini.Geo merasa, perusahaan tempatnya bekerja sekarang ini seperti rumah kedua baginya. Dia bisa sangat berlama-lama menghabiskan waktu di kantor hingga larut. Bahkan seluruh satpam hafal betul jika ruangannya masih menyala, itu artinya Geo sedang lembur dan tidak mau diganggu.Dia adalah seorang staf pekerja keras dengan dedikasi yang sangat tinggi. Tidak heran jika kemudian

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • PERNIKAHAN DUSTA   SI GILA CINDY (AUTHOR'S P.O.V)

    Geo menunggu dengan gelisah di kamarnya. Baru sejam yang lalu dia tiba dari kantor. Dalam pesannya, Cindy bilang kalau dia pun sudah berada di taksi menuju rumah tunangannya itu. Ini benar-benar situasi yang tidak menyenangkan bagi Geo.Entah sudah berapa kali dia mondar mandir di dalam kamarnya itu. Mencoba menata kalimat yang nanti akan dia katakan pada kekasihnya saat dia datang. Bagaimana agar Cindy tidak marah dan melakukan perbuatan nekat seperti biasanya saat dia memutuskannya.Walaupun mamanya telah berkata padanya bahwa dia punya rencana untuk mengatasi Cindy, tetap saja Geo belum yakin semua itu akan berhasil. Cindy itu cerdas. Licik, lebih tepatnya. Dia bisa membuat orang lain melakukan apa saja yang dia mau, sementara dia sendiri adalah orang yang tidak bisa dikendalikan. Bagi kehidupan Geo, Cindy adalah seorang pengendali."Kak, ngapain sih mondar mandir gitu?"

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21

Bab terbaru

  • PERNIKAHAN DUSTA   EXTRA PART

    Saat dokter mengatakan bahwa Geo sudah bisa dibawa pulang, aku meminta ijin pada mama mertuaku untuk membawanya ke rumah. Aku ingin merawatnya sebagai rasa terima kasih telah menyelamatkanku dari kejahatan mantan istrinya itu.Seperti sore ini, aku pulang lebih awal dari kantor dan bergegas ke kamar kami membawa senyum di wajahku dan sebuah berkas yang kubawa dari pengadilan agama.Wajah Geo tersenyum senang saat melihatku menyembul dari balik pintu kamar kami."Sudah pulang, Al?""Iya, aku ingin makan malam sama Kamu." Aku menghampirinya yang masih berbaring di ranjang dan mendaratkan sebuah kecupan di pipi dengan rahang kokoh itu."Aku mandi dulu ya," kataku setelah itu. Bermaksud hendak berlalu dari samping ranjang ketika tiba-tiba dia mencekal pergelangan tanganku."Ada apa?" tanyaku kehe

  • PERNIKAHAN DUSTA   ENDING AND THE BEGINNING

    Kantor sudah lumayan sepi. Dan hari ini Aku memang sengaja menyelesaikan pekerjaannya di kantor agar saat sampai rumah nanti dia bisa langsung istirahat dengan tenang.Beberapa kali aku meregangkan otot-otot tubuh di atas kursiku dan bersyukur karena tepat jam setengah 8 semuanya sudah selesai. Kurapikan meja sebentar sebelum akhirnya bangkit usai kusambar tas kerjaku.Geo meninggalkan kantor sejak sore untuk mewakiliku meeting dengan klien dari Jepang di sebuah hotel ternama di kota kami. Dia memang selalu bisa diandalkan untuk masalah negosiasi dengan klien ataupun calon klien. Untuk itulah aku selalu memerintahkannya untuk mewakiliku dalam kegiatan-kegiatan seperti itu.Dan kali ini aku yakin Geo pasti sudah langsung pulang ke rumah mamanya karena ini juga sudah sangat malam. Kami memang masih memutuskan untuk tinggal di rumah masing-masing walaupun hubungan kami sudah cukup memba

  • PERNIKAHAN DUSTA   CINTA BERSEMI KEMBALI

    "Apa-apaan Kamu, Al? Kenapa Kamu menyuruh security menghalangiku untuk masuk ke kantor?"Adrian tiba-tiba datang membuka pintu ruanganku dengan kasar, di belakangnya dua orang security sedang berusaha memeganginya.Aku yang memang sudah menunggu kedatangannya sejak pagi hanya memandangnya dari kursi kerjaku dengan tenang. Aku tahu dia pasti akan datang dengan kemarahan saat tahu aku menyuruh patugas keamanan di depan untuk melarangnya masuk ke kantor."Anda sudah tidak bekerja di sini lagi, Pak Adrian. Jadi, silahkan keluar. Bagian HRD akan menyelesaikan urusan Anda yang belum selesai," kataku dengan santai menyambut kedatangannya dengan wajah yang bersungut itu."Kamu sudah gila, Alma. Apa Kamu tau apa yang Kamu lakukan ini? Dengan begini kamu bisa menghancurkan perusahaan Kamu sendiri. Kamu nggak akan bisa menjalankan semua ini tanpa aku, kamu tahu itu?!"

  • PERNIKAHAN DUSTA   KEMBALINYA GEO

    "Tadi mama ketemu Adrian, Al."Mama menyambutku pulang dari kantor malam itu dengan wajah bimbang."Kapan?" kataku sambil mendudukkan diri di sofa ruang tengah, lelah."Tadi siang, dia menelpon mama ngajak makan siang. Kita ketemu di luar.""Lalu, Ma? Dia bilang apa? Masalah Pak Toby ya pasti?" tanyaku penasaran."Itu salah satunya." Mama nampak menghela nafas panjang. Tidak biasanya wanita itu membicarakan Adrian dengan raut muka seperti itu. Pasti ada yang tidak beres."Ada apa sih, Ma?" Aku menatap mama serius."Al, Adrian mendesak mama untuk mengurus perceraian kamu dengan Geo secepatnya."Wajah mama sedikit tegang saat mengatakan itu, tapi aku justru terbahak mendengar kalimatnya."Adrian itu sudah gila, Ma. Memangnya d

  • PERNIKAHAN DUSTA   PAK TOBY - KUNCI KEJAHATAN ADRIAN

    Hari ini aku sengaja mengunjungi beberapa staf pentingku di kantor tanpa sepengetahuan Adrian. Walaupun sebenarnya aku belum yakin benar siapa saja yang bisa kupercaya saat ini. Setidaknya aku akan melakukan pencegahan sekecil yang aku bisa untuk menyelamatkan aset yang sudah papa tinggalkan untukku.Aku menginstruksikan pada seluruh jajaran untuk memberikan laporan mereka langsung padaku, bukan pada Adrian lagi. Terutama untuk lini-lini yang sangat penting.Dan terakhir aku mengundang Pak Toby, kuasa hukum sekaligus orang kepercayaan papa, untuk melakukan pertemuan rahasia di sebuah Kafe yang sudah kutunjuk.Saat dia datang, kulihat wajah Pak Toby sedikit cemas, dan aku sepertinya sudah bisa menebak kenapa."Apa ada yang bisa saya bantu, Bu Alma?" tanyanya sedikit canggung dan kurasa juga ada ketegangan di wajahnya."Ap

  • PERNIKAHAN DUSTA   GEO DAN RENCANANYA (AUTHOR'S P.O.V)

    Wanita itu sangat menyukai Adrian. Bahkan Arumi sudah menyukainya sejak pandangan mereka bertemu saat Adrian menjejakkan kakinya pertama kali di kota kelahirannya, Pontianak.Ayahnya yang seorang pengusaha ternama di pulau Kalimantan, menyuruhnya menjemput Adrian di bandara waktu itu. Lalu memperkenalkan Adrian sebagai anak dari salah seorang sahabatnya yang tinggal di Jakarta. Di situlah Arumi mulai menyukai Adrian. Dia lelaki tampan, cerdas, dan tidak banyak bicara.Papa Arumi membantu Adrian merintis perusahaannya sendiri di pulau itu. Keluarga Arumi sangat memberi support pada Adrian. Terutama sang papa, yang merasa dulunya sepertinya memiliki hutang budi pada ayah Adrian. Dan pada akhirnya sampai memutuskan untuk menikahkan putri satu-satunya dengan putra dari sahabatnya itu.Arumi sendiri tidak pernah tahu masa lalu Adrian. Lelaki itu tidak pernah banyak menceritaka

  • PERNIKAHAN DUSTA   PESAN MISTERIUS

    "Ma!!" Setengah berlari, aku menyeruak masuk ke kamar mama. Wajahku panik."Lihat nih, Ma!" Kuberikan ponselku ke mama, menunjukkan sebuah pesan dari seseorang yang kuterima beberapa menit yang lalu saat aku baru saja ingin membaringkan diri di ranjang empukku.Mama yang tadi sudah hampir memejamkan mata segera bangkit, meraih ponsel ditanganku dengan keheranan."Kamu ngapain sih, Al? Kayak orang kesetanan gitu.""Baca deh, Ma," kataku lagi padanya.Perlahan mama segera terpekur pada layar ponselku yang sudah beralih ke tangannya."Siapa yang ngirim ini?" tanyanya."Ya nggak tau, Ma. Liat aja nggak ada namanya kan?" Aku menunjuk ke arah nomer ponsel di atas pesan yang memang tak ada namanya.Beberapa menit yang lalu, saat ingin m

  • PERNIKAHAN DUSTA   TABIR DENDAM ADRIAN (AUTHOR'S P.O.V)

    Rumah bergaya arsitekstur eropa kuno itu nampak sudah sangat sepi saat Adrian memarkirkan mobilnya di halaman. Saat Adrian kecil, dia sangat senang bermain di halaman rumah yang dulunya terlihat sangat asri dengan tanaman-tanaman bunga yang indah disana. Tapi itu dulu, saat ibunya masih ada, saat usia Adrian sekitar 10 tahun.Setelah papanya mengalami kebangkrutan, perusahaannya ambruk akibat persaingan bisnis yang katanya justru dilakukan oleh sahabatnya sendiri, mama Adrian jatuh sakit. Dan sejak itulah, tak ada lagi tawa keceriaan di rumah itu. Yang tersisa hanya tangisan dan kesepian.Adrian masih ingat saat satu per satu pekerja-pekerja di rumahnya harus diberhentikan karena papanya sudah tidak sanggup lagi membayar upah mereka. Dan akhirnya rumah itu menjadi sangat gersang, tidak terawat. Apalagi saat mamanya akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit dan dirawat disana selama berbulan-bulan. Adrian merasa it

  • PERNIKAHAN DUSTA   TEROR CINDY

    Ada seseorang yang bertepuk tangan ketika aku membuka pintu ruanganku. Dan tanpa melihat pun aku sudah tahu siapa orang yang melakukan itu."Bagus, Ibu Direktur. Rapat sepuluh menit lagi dimulai dan Anda baru muncul di kantor," kata suara sinis itu.Tentu saja itu adalah suara Adrian. Siapa lagi orang yang berani mengolok-olok seorang pemilik perusahaan dengan sindiran seperti itu.Saat akhirnya aku berada di dalam ruangan, kulihat dia sedang berdiri menghadap pintu bersandar pada meja kerjaku, sementara tangannya masih juga dalam posisi semula, ditepuk-tepukkan seolah sedang menyambut kedatanganku.Tanpa menghiraukannya, aku segera menuju ke meja kerjaku. Menyiapkan laptop dan berkas-berkas yang kami perlukan untuk rapat kali ini."Kenapa sih, kamu tidak pernah mau mendengarkan perkataanku?" Dia membalikkan badannya menghadapku. Da

DMCA.com Protection Status