Home / Thriller / PERNIKAHAN DUSTA / KENAPA HARUS SEKRETARIS?

Share

KENAPA HARUS SEKRETARIS?

Author: Reinee
last update Last Updated: 2021-06-08 06:20:21

"Bukannya itu kamar Cindy, Ge?"

 

"Kamarnya Cindy gimana? Kata siapa?"

 

"Kata mama kamu sama Gemma."

 

"Ah, salah kali, Al. Kamar yang mana sih yang dimaksud?"

 

Kuperhatikan wajah Geo nampak sedikit pucat.

 

"Yang pintunya warna merah kan?" tanyaku lagi.

 

"Iya, kan ada dua pintu yang warna merah."

 

"Masa' sih?" Aku mencoba mengingat-ingat. Dan seingatku sepertinya tidak ada lagi pintu warna merah lainnya. Walaupun pintunya memang semuanya hampir mirip, tapi cuma ada satu yang berwarna merah seingatku.

 

"Iyaa, ada lagi satu. Kamu nggak liat pasti," kata Geo berargumen.

 

"Ya udah lah, ngapain juga ribet bahas pintu kamar. Sana cepetan mandi!" 

 

Aku mendorong tubuhnya untuk segera masuk ke kamar mandi, lalu aku pun bergegas turun dan menunggunya di lantai bawah untuk makan malam. 

 

"Geo belum turun, Sayang?" tanya mama yang masih di ruang tengah. 

 

"Baru mandi, Ma. Bentar lagi."

 

"Pa, kok Cindy dijadikan sekretaris Geo sih? Papa ya yang suruh?" 

 

Papa yang asik dengan ponselnya di sebelah mama menoleh ke arahku.

 

"Bukaaan. Geo sendiri kok yang nempatkan dia di sana. Katanya memang dia pengalamannya jadi sekretaris."

 

"Bisa dipindahin nggak sih?"

 

"Dipindahin kemana, Sayang?" tanya mama keheranan.

 

"Ya dipindahin posisinya. Di HRD misalnya, atau marketing. Kan lebih jelas itu karirnya. Daripada jadi sekretaris." Ucapku berbohong. Padahal aku sebenarnya pengen  misahin aja Geo dan Cindy biar tidak terlalu dekat. 

 

"Ya tinggal bilang aja sama suamimu, Al,"kata Papa.

 

"Memangnya kenapa sih, Sayang? Kok pake dipindahin segala?"

 

"Ya itu tadi, Ma. Jadi sekretaris jenjang karirnya gimana entar. Kalau di departemen lain kan karirnya bisa naik jelas. Apalagi kalau prestasi dia bagus. Ya kan?"

 

"Semua itu kan cuma formalitas, Al. Cindy itu termasuk kerabat. Jadi, kalau mau naik ya tinggak naik aja nanti. Gampang," ujar Papa santai. 

 

"Gitu ya, Pa? Kalau Alma yang mindahin boleh nggak sih?"

 

"Saat ini belum bisa, Al. Jabatan direktur masih Papa pegang. Tapi nanti kalau Alma sudah gantiin jabatan Papa, apa saja yang menyangkut perusahaan, boleh kamu lakukan asal bermanfaat bagi perkembangan perusahaan."

 

"Papa mau tunjuk Alma jadi direktur, maksudnya?" Mata Mama sampai melotot mendengar omongan Papa barusan. Dan terkejutnya Mama sama sepertiku. 

 

"Iya lah, memangnya siapa lagi? Kan Alma anak Papa," kata Papa dengan bangganya.

 

"Tapi, Pa .... bukannya Geo yang akan gantiin Papa?"

 

"Geo hanya sebagai direktur pelaksana, Al. Tapi semua kepemilikan dan wewenang semuanya nanti di tangan kamu. Kamu direktur utama sekaligus pemilik perusahaan. Karena kamu anak Papa satu satunya."

 

What? Ada yang aneh dengan kalimat Papa. Dan aku yakin bukan cuma aku yang merasakannya, tapi Mama juga. Kenapa jadi bergini ceritanya? Aku dan Mama saling berpandangan. Nampaknya diantara kami berdua memang memiliki pertanyaan yang sama untuk Papa. Sepertinya Papa sedang berubah pikiran. Tapi kenapa? Karena apa Papa jadi berubah pikiran?

 

Sepertinya kami masih ingin ngobrol lebih banyak, terutama aku dan mama yang tentu saja memiliki banyak sekali pertanyaan untuk Papa. Tapi kemudian kami terdiam saat Geo terlihat menuruni tangga rumah.

 

"Eh, Sayang. Sudah selesai? Makan yuk!" ajakku. "Ayo, Ma, Pa!"

 

"Kalian aja. Mama sama Papa sudah makan kok tadi," sahut Mama. 

 

"Oke deh kalau gitu." Aku segera mengajak Geo menuju ruang makan. Dan kami menikmati makanan kali ini sambil mengobrol santai.

 

"Ge, Cindy kenapa kamu tempatkan jadi sekretaris kamu sih?" 

 

Geo nampak kaget dengan pertanyaanku barusan. Dia sampai menghentikan sendokan makan malamnya. 

 

"Memangnya kenapa, Sayang?"

 

"Nggak pantes aja, masa' kerabat direktur jadi sekretaris? Kasih lah ke bagian lain yang jenjang karirnya lebih jelas gitu."

 

"Cindy pengalamannya cuma jadi sekretaris, Al. Sudah beberapa tahun dia kerja di bidang itu. Lagipula aku juga sedang butuh seorang sekretaris. Daripada nyari orang lain, ya kan?"

 

"Kamu nyaman dia jadi sekretaris kamu? Kan dia adik kamu? Kamu nyuruh-nyuruh dia gitu. Nggak merasa aneh?"

 

"Memangnya kenapa sih, Al? Kamu nggak ya suka Cindy di posisi itu?"

 

"Pindahin aja lah, jangan disitu. Kasian," ujarku asal. Dan Geo nampak diam. Entah sedang mempertimbangkan atau sedang mencurigai jika aku mengetahui sesuatu diantara mereka, aku pun belum paham. Tapi kemudian aku segera meralat.

 

"Tapi kalau memang kamu pengennya begitu ya nggak papa sih. Santai saja. Senyamannya kamu saja, Ge."

 

"Oooh oke deh. Aku kira kamu nggak suka, Al. Aku sudah terlanjur nyaman soalnya sama kinerja dia." 

 

Ya pasti lah kamu nyaman, Ge. Karena dia itu kan ....

 

"Kenapa Al?" Geo membuyarkan lamunanku tentang Cindy.

 

"Nggak papa teruskan aja makannya. Aku capek banget nih. Pengen segera tidur." 

 

"Eh oya Al .... besok ikut aku ke dokter ya?" kata Geo tiba-tiba.

 

"Ke dokter? Ngapain, Ge?"

 

"Nanti kamu tahu. Untuk kepentingan kita berdua kok, Sayang." 

 

"Kapan? Ke dokter mana?"

 

"Ke dokter kandungan temen aku. Sore dia prakteknya di Greeny Hospital."

 

"Sore ya? Duh tapi, besok aku sudah terlanjur janjian tuh sama Gemma."

 

"Mau kemana?"

 

"Dia pengen dibeliin ponsel baru. Aku suruh dia ajak Cindy juga sekalian. Cindy bisa kan kamu suruh pulang agak cepet besok?"

 

"Bisa. Jam berapa?"

 

"Sekitar 3 atau 4 lah."

 

"Ok nanti aku pulangkan dia lebih awal."

 

"Oke deh. Thanks, Sayang." 

 

"Lalu ke dokternya kapan?" tanyanya lagi.

 

"Emang mau ngapain sih ke dokter, Ge? Aku sehat kok."

 

"Cuma konsuktasi aja, Al."

 

"Konsultasi masalah apa?"

 

"Kontras*psi."

 

"Kontras*psi? Bukannya kamu sudah pakai pengaman?"

 

"Iya sih, tapi takutnya nggak efektif, Sayang. Kita konsultasikan aja sekalian ke dokter. Biar lebih aman."

 

"Sepenting itu ya? Harus?" Aku benar-benar kehilangan kata-kata dengan Geo. Menganggap tidak ingin memiliki anak dari istrinya sampai sepenting ini hingga harus dia konsultasikan ke dokter juga.

 

"Iya penting banget. Kan biar kita berdua nyaman. Nggak papa kan, Sayang?"

 

"Ya nggak papa lah. Lagipula kita kan juga sudah sepakat kemarin," kataku pura-pura setuju. 

Related chapters

  • PERNIKAHAN DUSTA   KUCING-KUCINGAN

    Sore harinya Gemma mengirimiku pesan bahwa dia sudah menungguku di Mall tempat kami janjian ketemu.Meninggalkan Pak Parjo di parkiran, aku segera mencari keberadaan adik iparku itu. Dan akhirnya menemukannya di depan galeri ponsel yang sangat dia inginkan itu. Tapi ternyata dia sendirian, tidak bersama dengan Cindy."Cindy mana, Gem?""Nggak bisa datang katanya, Kak. Masih ada kerjaan di kantor."Dahiku berkerut. Lalu segera kuambil ponselku untuk menghubungi Geo."Ge, kamu bilang Cindy bisa keluar. Kenapa malah kamu kasih kerjaan sih?" cerocosku begitu panggilanku diangkatnya."Eee eh, sorry Al ... ini Cindy katanya lagi kurang enak badan. Jadi aku biarin pulang aja. Nggak papa kan nanti jalan bareng Cindy nya kapan kapan aja?""Ya nggak papa sih. Tadi kata Gemma Cindy masi

    Last Updated : 2021-06-08
  • PERNIKAHAN DUSTA   KECURIGAAN PAPA

    Agak jauh dari rumah mama mertuaku, aku menyuruh Pak Parjo memarkirkan mobil. Aneh, karena harusnya mobil Geo sudah ada disana jika dia tadi mengantarkan Cindy pulang. Tapi sampai hampir dua jam kami berada di salah satu sudut jalan sambil memperhatikan rumah itu, tidak ada nampak mobil suamiku itu datang. Atau mungkin tadi Geo hanya mengantar Cindy sampai depan rumah dan langsung pulang?"Pak," panggilku ke Pak Parjo."Ya, Non?""Kita pulang," kataku sambil membenarkan posisi dudukku di jok belakang."Baik."Dan benar saja, saat mobil kami memasuki halaman rumah, aku melihat mobil Geo sudah terparkir rapi di garasi. Dan saat aku beranjak masuk, bertiga Mama, Papa, dan Geo sudah menungguku di ruang tengah."Sayang, dari mana saja sih kok jam segini baru pulang?" tanya Geo bangkit menyambut ke

    Last Updated : 2021-06-14
  • PERNIKAHAN DUSTA   FOTO GEO DI AKUN SOSMED

    Di dalam mobil yang membawa kami ke kantor pagi ini, Geo lebih banyak diam. Bahasa tubuhnya menandakan kegelisahan. Entah apa yang membuatnya seperti itu."Ge, kenapa sih?" tanyaku penasaran."Apa?" Dia nampak sedikit kaget. Sepertinya tadi dia sedang memikirkan sesuatu hingga kaget saat kutanyai."Kok kayak orang nggak tenang gitu, kenapa?" desakku."Nggak papa. Perasaan kamu aja, Al.""Jangan-jangan kamu sakit ya, Ge?" Aku memiringkan tubuhku untuk memegang dahinya. "Nggak panas," gumamku."Memang nggak sakit. Kamu aja yang terlalu perasa. Aku nggak papa kok."Dan kami pun kembali terdiam hingga mobil akhirnya terparkir di pelataran kantor.Aku berjalan mengikuti langkah Geo yang sedikit tergesa menuju lobby. Tapi kemudian kami berdua mend

    Last Updated : 2021-06-16
  • PERNIKAHAN DUSTA   BANGKIT UNTUK PAPA

    Perih hati manyaksikan gambar dua insan yang sangat mesra itu di layar ponselku. Apalagi salah satunya adalah suamiku. Sepertinya mataku mulai panas menahan air mata yang terus mendesak ingin bergulir.Jadi semua kecurigaanku selama ini benar adanya. Bukan hanya sekedar perasaanku yang terlalu peka. Mereka berdua sebenarnya bukan pasangan kakak dan adik angkat seperti yang diakui oleh Geo dan keluarganya. Tapi, mungkinkah mereka adalah pasangan suami istri? Jika bukan, lalu kenapa mereka harus tinggal dalam satu atap?Aku tak bisa lagi menahan diri. Semuanya harus jelas sekarang. Bukan saatnya lagi aku dan keluargaku dibodohi oleh orang-orang yang tidak tahu diri itu.Saat aku tiba tiba bangkit hendak menuju ke ruangan Geo, Adrian yang sedang berada di meja kerjanya nampak kaget."Ada apa?" tanyanya cemas. Mungkin saat ini mukaku kelihatan begitu menyeramkan hi

    Last Updated : 2021-06-17
  • PERNIKAHAN DUSTA   DILEMA (AUTHOR'S P.O.V)

    Semuanya berawal dari sebuah kejadian sekitar tiga bulan yang lalu. Seperti biasa, Geo selalu nampak betah berada di ruang kerjanya. Di ruangannya itu, dia menjadi orang yang selalu pulang paling akhir.Padahal jika dipikir, dia adalah manajer di dalam timnya. Harusnya dia bisa membagi beban kerjanya dengan seluruh timnya sehingga pekerjaannya menjadi lebih ringan. Tapi Geo selaku menginginkan pekerjaannya sempurna dengan ditanganinya sendiri. Entah kenapa lelaki itu bisa sangat menggilai pekerjaannya kali ini.Geo merasa, perusahaan tempatnya bekerja sekarang ini seperti rumah kedua baginya. Dia bisa sangat berlama-lama menghabiskan waktu di kantor hingga larut. Bahkan seluruh satpam hafal betul jika ruangannya masih menyala, itu artinya Geo sedang lembur dan tidak mau diganggu.Dia adalah seorang staf pekerja keras dengan dedikasi yang sangat tinggi. Tidak heran jika kemudian

    Last Updated : 2021-06-19
  • PERNIKAHAN DUSTA   SI GILA CINDY (AUTHOR'S P.O.V)

    Geo menunggu dengan gelisah di kamarnya. Baru sejam yang lalu dia tiba dari kantor. Dalam pesannya, Cindy bilang kalau dia pun sudah berada di taksi menuju rumah tunangannya itu. Ini benar-benar situasi yang tidak menyenangkan bagi Geo.Entah sudah berapa kali dia mondar mandir di dalam kamarnya itu. Mencoba menata kalimat yang nanti akan dia katakan pada kekasihnya saat dia datang. Bagaimana agar Cindy tidak marah dan melakukan perbuatan nekat seperti biasanya saat dia memutuskannya.Walaupun mamanya telah berkata padanya bahwa dia punya rencana untuk mengatasi Cindy, tetap saja Geo belum yakin semua itu akan berhasil. Cindy itu cerdas. Licik, lebih tepatnya. Dia bisa membuat orang lain melakukan apa saja yang dia mau, sementara dia sendiri adalah orang yang tidak bisa dikendalikan. Bagi kehidupan Geo, Cindy adalah seorang pengendali."Kak, ngapain sih mondar mandir gitu?"

    Last Updated : 2021-06-21
  • PERNIKAHAN DUSTA   RAPAT DIREKSI

    Adrian mengajakku memasuki ruangan rapat termewah di kantor almarhum papa. Biasanya ruangan ini memang hanya digunakan untuk rapat-rapat penting direksi.Saat kami datang, semuanya sudah berkumpul disana duduk melingkari meja. Semua petinggi perusahaan telah hadir, termasuk juga Geo, suamiku, yang telah duduk di tempatnya biasa. Di samping kursi direktur utama.Tatapan mata Geo sedikit heran saat melihatku datang bersama Adrian. Ada raut tidak suka disana. Apalagi saat Adrian ternyata juga ikut berada di dalam rapat.Sebenarnya bukan cuma Geo, aku pun sungguh keheranan. Harusnya, jika dia hanya seorang asisten yang ditunjuk papa untuk membimbingku, dia tidak akan selancang dan seberani ini mengikuti rapat. Namun bahkan sampai detik ini pun aku tak pernah tahu siapa sebenarnya dia?Dan nampaknya semua orang juga sedikit bertanya-tanya mengenai hal itu. Apalagi s

    Last Updated : 2021-06-23
  • PERNIKAHAN DUSTA   ADRIAN YANG MISTERIUS

    "Kita satu ruangan, Sayang," kata lelaki itu sambil berlalu meninggalkanku yang terbengong keheranan."Adrian, apa-apaan Kamu?"Aku mengejar lelaki itu sampai ke mejanya."Kamu jangan kurang ajar, Adrian!" Aku meraih tubuh Adrian dan kuputar paksa tubuh tegapnya itu sampai menghadap ke arahku. Kulihat dia justru memutar dua bola matanya, menyunggingkan senyum yang sangat menyebalkan padaku."Ada apa?" tanyanya santai."Sekarang Kamu jelaskan padaku, sebenarnya kamu itu siapa? Dan apa maksudmu melakukan semua ini? Kamu sudah tau tentang semuanya ini kan? Tentang rapat tadi? Semua yang ada dalam surat wasiat papa?" Kucecar dia dengan banyak pertanyaan.Lama Adrian tak menjawab. Matanya hanya menatapku tak berkedip. Hingga akhirnya dia menunjuk ke kursi di depan meja kerjanya.

    Last Updated : 2021-06-24

Latest chapter

  • PERNIKAHAN DUSTA   EXTRA PART

    Saat dokter mengatakan bahwa Geo sudah bisa dibawa pulang, aku meminta ijin pada mama mertuaku untuk membawanya ke rumah. Aku ingin merawatnya sebagai rasa terima kasih telah menyelamatkanku dari kejahatan mantan istrinya itu.Seperti sore ini, aku pulang lebih awal dari kantor dan bergegas ke kamar kami membawa senyum di wajahku dan sebuah berkas yang kubawa dari pengadilan agama.Wajah Geo tersenyum senang saat melihatku menyembul dari balik pintu kamar kami."Sudah pulang, Al?""Iya, aku ingin makan malam sama Kamu." Aku menghampirinya yang masih berbaring di ranjang dan mendaratkan sebuah kecupan di pipi dengan rahang kokoh itu."Aku mandi dulu ya," kataku setelah itu. Bermaksud hendak berlalu dari samping ranjang ketika tiba-tiba dia mencekal pergelangan tanganku."Ada apa?" tanyaku kehe

  • PERNIKAHAN DUSTA   ENDING AND THE BEGINNING

    Kantor sudah lumayan sepi. Dan hari ini Aku memang sengaja menyelesaikan pekerjaannya di kantor agar saat sampai rumah nanti dia bisa langsung istirahat dengan tenang.Beberapa kali aku meregangkan otot-otot tubuh di atas kursiku dan bersyukur karena tepat jam setengah 8 semuanya sudah selesai. Kurapikan meja sebentar sebelum akhirnya bangkit usai kusambar tas kerjaku.Geo meninggalkan kantor sejak sore untuk mewakiliku meeting dengan klien dari Jepang di sebuah hotel ternama di kota kami. Dia memang selalu bisa diandalkan untuk masalah negosiasi dengan klien ataupun calon klien. Untuk itulah aku selalu memerintahkannya untuk mewakiliku dalam kegiatan-kegiatan seperti itu.Dan kali ini aku yakin Geo pasti sudah langsung pulang ke rumah mamanya karena ini juga sudah sangat malam. Kami memang masih memutuskan untuk tinggal di rumah masing-masing walaupun hubungan kami sudah cukup memba

  • PERNIKAHAN DUSTA   CINTA BERSEMI KEMBALI

    "Apa-apaan Kamu, Al? Kenapa Kamu menyuruh security menghalangiku untuk masuk ke kantor?"Adrian tiba-tiba datang membuka pintu ruanganku dengan kasar, di belakangnya dua orang security sedang berusaha memeganginya.Aku yang memang sudah menunggu kedatangannya sejak pagi hanya memandangnya dari kursi kerjaku dengan tenang. Aku tahu dia pasti akan datang dengan kemarahan saat tahu aku menyuruh patugas keamanan di depan untuk melarangnya masuk ke kantor."Anda sudah tidak bekerja di sini lagi, Pak Adrian. Jadi, silahkan keluar. Bagian HRD akan menyelesaikan urusan Anda yang belum selesai," kataku dengan santai menyambut kedatangannya dengan wajah yang bersungut itu."Kamu sudah gila, Alma. Apa Kamu tau apa yang Kamu lakukan ini? Dengan begini kamu bisa menghancurkan perusahaan Kamu sendiri. Kamu nggak akan bisa menjalankan semua ini tanpa aku, kamu tahu itu?!"

  • PERNIKAHAN DUSTA   KEMBALINYA GEO

    "Tadi mama ketemu Adrian, Al."Mama menyambutku pulang dari kantor malam itu dengan wajah bimbang."Kapan?" kataku sambil mendudukkan diri di sofa ruang tengah, lelah."Tadi siang, dia menelpon mama ngajak makan siang. Kita ketemu di luar.""Lalu, Ma? Dia bilang apa? Masalah Pak Toby ya pasti?" tanyaku penasaran."Itu salah satunya." Mama nampak menghela nafas panjang. Tidak biasanya wanita itu membicarakan Adrian dengan raut muka seperti itu. Pasti ada yang tidak beres."Ada apa sih, Ma?" Aku menatap mama serius."Al, Adrian mendesak mama untuk mengurus perceraian kamu dengan Geo secepatnya."Wajah mama sedikit tegang saat mengatakan itu, tapi aku justru terbahak mendengar kalimatnya."Adrian itu sudah gila, Ma. Memangnya d

  • PERNIKAHAN DUSTA   PAK TOBY - KUNCI KEJAHATAN ADRIAN

    Hari ini aku sengaja mengunjungi beberapa staf pentingku di kantor tanpa sepengetahuan Adrian. Walaupun sebenarnya aku belum yakin benar siapa saja yang bisa kupercaya saat ini. Setidaknya aku akan melakukan pencegahan sekecil yang aku bisa untuk menyelamatkan aset yang sudah papa tinggalkan untukku.Aku menginstruksikan pada seluruh jajaran untuk memberikan laporan mereka langsung padaku, bukan pada Adrian lagi. Terutama untuk lini-lini yang sangat penting.Dan terakhir aku mengundang Pak Toby, kuasa hukum sekaligus orang kepercayaan papa, untuk melakukan pertemuan rahasia di sebuah Kafe yang sudah kutunjuk.Saat dia datang, kulihat wajah Pak Toby sedikit cemas, dan aku sepertinya sudah bisa menebak kenapa."Apa ada yang bisa saya bantu, Bu Alma?" tanyanya sedikit canggung dan kurasa juga ada ketegangan di wajahnya."Ap

  • PERNIKAHAN DUSTA   GEO DAN RENCANANYA (AUTHOR'S P.O.V)

    Wanita itu sangat menyukai Adrian. Bahkan Arumi sudah menyukainya sejak pandangan mereka bertemu saat Adrian menjejakkan kakinya pertama kali di kota kelahirannya, Pontianak.Ayahnya yang seorang pengusaha ternama di pulau Kalimantan, menyuruhnya menjemput Adrian di bandara waktu itu. Lalu memperkenalkan Adrian sebagai anak dari salah seorang sahabatnya yang tinggal di Jakarta. Di situlah Arumi mulai menyukai Adrian. Dia lelaki tampan, cerdas, dan tidak banyak bicara.Papa Arumi membantu Adrian merintis perusahaannya sendiri di pulau itu. Keluarga Arumi sangat memberi support pada Adrian. Terutama sang papa, yang merasa dulunya sepertinya memiliki hutang budi pada ayah Adrian. Dan pada akhirnya sampai memutuskan untuk menikahkan putri satu-satunya dengan putra dari sahabatnya itu.Arumi sendiri tidak pernah tahu masa lalu Adrian. Lelaki itu tidak pernah banyak menceritaka

  • PERNIKAHAN DUSTA   PESAN MISTERIUS

    "Ma!!" Setengah berlari, aku menyeruak masuk ke kamar mama. Wajahku panik."Lihat nih, Ma!" Kuberikan ponselku ke mama, menunjukkan sebuah pesan dari seseorang yang kuterima beberapa menit yang lalu saat aku baru saja ingin membaringkan diri di ranjang empukku.Mama yang tadi sudah hampir memejamkan mata segera bangkit, meraih ponsel ditanganku dengan keheranan."Kamu ngapain sih, Al? Kayak orang kesetanan gitu.""Baca deh, Ma," kataku lagi padanya.Perlahan mama segera terpekur pada layar ponselku yang sudah beralih ke tangannya."Siapa yang ngirim ini?" tanyanya."Ya nggak tau, Ma. Liat aja nggak ada namanya kan?" Aku menunjuk ke arah nomer ponsel di atas pesan yang memang tak ada namanya.Beberapa menit yang lalu, saat ingin m

  • PERNIKAHAN DUSTA   TABIR DENDAM ADRIAN (AUTHOR'S P.O.V)

    Rumah bergaya arsitekstur eropa kuno itu nampak sudah sangat sepi saat Adrian memarkirkan mobilnya di halaman. Saat Adrian kecil, dia sangat senang bermain di halaman rumah yang dulunya terlihat sangat asri dengan tanaman-tanaman bunga yang indah disana. Tapi itu dulu, saat ibunya masih ada, saat usia Adrian sekitar 10 tahun.Setelah papanya mengalami kebangkrutan, perusahaannya ambruk akibat persaingan bisnis yang katanya justru dilakukan oleh sahabatnya sendiri, mama Adrian jatuh sakit. Dan sejak itulah, tak ada lagi tawa keceriaan di rumah itu. Yang tersisa hanya tangisan dan kesepian.Adrian masih ingat saat satu per satu pekerja-pekerja di rumahnya harus diberhentikan karena papanya sudah tidak sanggup lagi membayar upah mereka. Dan akhirnya rumah itu menjadi sangat gersang, tidak terawat. Apalagi saat mamanya akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit dan dirawat disana selama berbulan-bulan. Adrian merasa it

  • PERNIKAHAN DUSTA   TEROR CINDY

    Ada seseorang yang bertepuk tangan ketika aku membuka pintu ruanganku. Dan tanpa melihat pun aku sudah tahu siapa orang yang melakukan itu."Bagus, Ibu Direktur. Rapat sepuluh menit lagi dimulai dan Anda baru muncul di kantor," kata suara sinis itu.Tentu saja itu adalah suara Adrian. Siapa lagi orang yang berani mengolok-olok seorang pemilik perusahaan dengan sindiran seperti itu.Saat akhirnya aku berada di dalam ruangan, kulihat dia sedang berdiri menghadap pintu bersandar pada meja kerjaku, sementara tangannya masih juga dalam posisi semula, ditepuk-tepukkan seolah sedang menyambut kedatanganku.Tanpa menghiraukannya, aku segera menuju ke meja kerjaku. Menyiapkan laptop dan berkas-berkas yang kami perlukan untuk rapat kali ini."Kenapa sih, kamu tidak pernah mau mendengarkan perkataanku?" Dia membalikkan badannya menghadapku. Da

DMCA.com Protection Status