Home / Urban / PERJAKA MENIKAHI JANDA / Tidak Dapat Warisan Jika Memaksakan Nikah Dengan Janda

Share

Tidak Dapat Warisan Jika Memaksakan Nikah Dengan Janda

Author: Erwin Fathar
last update Last Updated: 2022-02-08 17:14:37

"Nak, Bapak mau ngomong, bisa telepon Bapak, sekarang!"

Masuk pesan dari Bapakku dan aku membaca pesan itu.

"Sepertinya Bapak marah nih, duh gimana ya?"

Gumamku sambil berpikir kira-kira apa yang akan Bapak katakan, ya. Aku telepon saja deh.

Tut ... Tut ...

"Assalammualaikum, Pak," Bapak menjawab panggilan teleponku.

"Waalaikum salam Nak, kata Ibu calon kamu Janda, kenapa cari janda Nak! Yang masih Gadis banyak, pokoknya Bapak tidak setuju!" Ucap Bapak dengan nada marah.

"Yah Bapak, dia baik Pak dan juga masih terlihat muda," rayuku.

"Kamu ini Nak! Secantik apapun tetap saja namanya umur tidak akan bisa dibohongi, kalau dia bisa melahirkan lagi, kalau gak? Gimana! Memangnya kamu tidak mau punya keturunan dari Istrimu, andai juga dia bisa melahirkan, apa nanti umurnya yang sudah tua bisa mengurus anak-anaknya, sudah pasti akan kerepotan, sebaliknya jadi kamu yang kesulitan mengatur waktu." 

Bapak menjelaskan dengan panjang dan aku hanya mendengarkannya saja dengan tidak fokus.

"Ya gak masalah Pak, saya bisa bantu mengurusnya juga, boleh ya Pak, izinin Farhan menikahinya," aku memohon pada Bapakku.

"Pokoknya, gak! Kalau kamu tetap nekat menikah dengan janda itu, Bapak tidak akan memberikan warisan! Ingat itu! Nak."

Tut ... Tut ... Tut.

Panggilan telepon ditutup Bapak.

Aku terdiam memandangi ponselku, menatap etalase di kiosku. Tanganku mengusap-ngusap rambut karena semua ini, membuatku bingung dan aku masih saja berdiri.

Cling ....

Melihat notifikasi pesan masuk, tertulis sebuah nama Nisa. Aku abaikan dahulu, perkataan Bapak menusuk sekali di hati. Sempat terpikir ada benarnya juga ya,  apa yang Bapak katakan, andai Nisa tidak bisa memiliki anak lagi, bagaimana? Aku juga ingin punya buah hati hasil perkawainan. Ah! Tapi aku sudah yakin dan benar-benar cinta kepada Nisa.

"Mas Farhan lagi apa, jangan lupa sarapan."

Aku membaca pesan dari Nisa. 

"Lagi beberes nih, Nis, belum sarapan Mas, kamu dah sarapan belum, anak-anak juga udah makan belum," aku membalas pesan Nisa.

"Sudah pada sarapan semua Mas, uang dari Mas, aku pakai untuk masak," balasnya.

"Oh iya, Nis, ya sudah Mas beresin dulu, ya. Doain Mas, ya," balasanku sambil tersenyum sendiri karena senang uang itu bernanfaat untuknya.

"Iya Mas, Nisa doain sehat selalu dan ramai usahanya, ya sudah kalau gitu Mas, nanti sambung lagi, jangan lupa makan dulu Mas, assalammualaikum," Nisa memberi perhatian pada pesannya.

"Waalaikum salam, makasih, Nis.

"Huft."

Menghembuskan nafas karena aku menyembunyikan kegundahan hati ini, tapi sedikit terobati membaca pesan dari Nisa yang memperhatikanku. Ia sudah benar-benar menganggapku menjadi bagiannya. Akupun senang rasanya bisa sedikit membuatnya bahagia.

Setelah beres ini dan karyawanku datang, aku berencana mau mendatangi sahabatku. Mungkin saja sahabatku bisa memberikan solusi terbaik atas masalahku ini.

****

Setelah selesai aku menitipkan kios sebentar, kebetulan rumah sahabatku dekat dari sini, aku tidak sampai siang hari, soalnya pada siang hari biasanya warung ramai orang membeli makan.

"Mas, aku pergi sebentar ya, sebelum makan siang aku kembali, mau ke rumah sahabatku di ujung jalan itu, kalau ramai kamu telepon saja," ucapku pada karyawanku.

"Iya, Pak."

Karyawanku ini memanggil Pak, padahal sudah aku bilang sebut saja Mas, usia juga sama. Tapj dia bilang tidak enak kalau menyebut Mas. Ya sudah aku menuruti saja.

Aku keluar dari kios mengendarai motorku, melontarkan senyuman kepada tetangga-tetangga kios. Terus melaju perlahan hingga sampailah pada ujung jalan, berhenti pada pagar hijau dan aku turun dari motor.

"Tek ... Tek ... Tek."

Aku mengetuk pagar rumah sahabatku.

"Permisi ... Assalammualaikum."

"Waalaikum salam, eh Farhan, sebentar," kebetulan sahabatku sendiri yang keluar dan menyambut berjalan melangkah membukakan pagar.

Dia adalah Gio, temanku waktu sekolah dulu, keluargaku pernah tinggal tidak jauh dari daerah ini, namun sekarang sudah kembali ke kampung. Hanya aku yang masih di sini mengadu nasib berjualan. Kalau di kampung paling hanya bertani dan pekerjaan juga susah di sana.  Makanya aku menyewa kios dan alhamdulillah berjalan lancar. Usahaku kini sudah beranjak 4 tahun dan kini mempunyai satu karyawan.

"Masuk Bro," Sahut Gio.

Langkahku masuk mengikutinya, 

"Lo lagi ngapain, ganggu gak? " Tanyaku pada Gio.

"Gue lagi santai aja nih, tenang saja, gak ganggu kok, gimana usaha lo lancar, sory ya gue jarang mampir," ungkap Gio.

"Alhamdulillah Bro, ini gue kesini mau curhat, hahaa," cetusku 

"Wadaw! Curhat apa tuh, wanita, ya, haaa," ledek Gio.

"Iya, tahu aja lo."

"Duduk dulu, gue buatin kopi dulu."

Gio lanjut melangkah ke belakang hendak membuat kopi, aku duduk sambil memandangi rumahnya. 

Aku mengeluarkan handphone dari kantong celanaku dan meletakkannya di atas meja. Pasti Nisa menunggu pesan dariku.

Bersambung.

Related chapters

  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Orang Tuaku Berencana Menjodohkanku Dengan Seorang Gadis

    "Nah, ini kopinya Bro, minum dulu, loe mau curhat apa, Bro."Temanku membawakan dua gelas kopi untuk aku dan untuknya."Gue mau curhat masalah nikah, Bro, cuma gue jatuh hati dengan janda anak tiga, sedangkan keluarga gue gak setuju, kalau gue tetep nikah kata Bapak gue gak bakalan dapet warisan.""Wah! Loe dah, kenapa nyarinya janda, ya jelas aja berat keluarga loe menerimanya, eh! Jandanya pasti umurnya lebih tua jauh dari umut loe, ya?""Iya, waduh! Kok loe tahu sih, Bro.""Ya, kalau umurnya sepantaran loe sih, pasti setuju aja orang tua loe, repot Bro.""Yah Bro, gue udah bener-bener jatuh cinta Bro.""Parah loe dah, kayak apa sih wajahnya sampai loe jatuh cinta begitu, ada fotonya? Gue lihat coba!""Ada ... Bentar."Aku mengambil ponselku di atas meja dan mencari fotonya yang pernah aku ambil dari sosial medianya secara

    Last Updated : 2022-02-10
  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Semakin Cinta

    Pagi ini aku bangun dengan lebih bersemangat lagi, setelah semalam video call Nisa dengan penuh mesranya, ahay.Hingga pagi ini masih sulit dilupakan wajahnya, dasternya dan apa lagi ya, apakah aku semakin cinta? Sepertinya, iya. Masalahnya andai aku melihat wajahnya merasa bahagia dan mendapatkan pesan darinya sudah sangat senang.Cling ....Pesan masuk dan aku melihat pesan itu dari Nisa, segera aku membacanya."Assalammualaikum, pagi Mas, jangan lupa sarapan, ya."Membacanya dengan tersenyum dan aku membalasnya dengan cepat."Walaikum salam Nis, iya nanti makannya, ini mau mandi dulu."Aku membalasnya."Auuu ... Kelihatan nanti Mas, heee, ya dah sana mandi," canda Nisa."Awas jangan ngintip Nis, hee, ya sudah nanti sambung lagi Nis.""Iya Mas, enggak ngintip, ya sudah nanti kabarin kalau sudah sarapan ya, Mas.""Iya Nis."Aku menyudahi dulu senyum-senyumnya, bisa saja Nisa meledekku, a

    Last Updated : 2022-02-11
  • PERJAKA MENIKAHI JANDA    Mengajak Nikah

    Aku harus mencari orang untuk sementara menggantikan karyawanku yang akan mudik hari senin nanti, Oh iya! Coba aku tanyakan saudaranya Nisa, mungkin saja ada yang mengganggur. Telepon atau ngomongnya kapan, ya? Hemm ... Sekarang aja kali, deh.Rencana akan bertemu Nisa lagi esok hari. Mungkin akan berbeda lagi dikarenakan anak-anaknya ikut semua. Wah! Harus siap dan bersikap dewasa lagi nih."Nak, kenapa kamu tidak telepon Bapak!" Pesan masuk dari bapakku.Aduh Bapakku tiap hari menanyakan itu terus, jadinya aku malas menelponnya. Aku harus bilang apa, lagian sudah gak mungkin juga aku mau dengan gadis itu lagi.Semoga saja Bapak sadar dengan caraku seperti ini, supaya tidak menjodohkanku terus."Bunda, lagi apa?"Aku mengirim pesan dengan penuh cinta.Pesan dibalasnya dengan cepat."Lagi sama anak-anak nih, Ayah," balas Nisa."Besok jadi ketemuannya, Bun.""Ya, terserah Ayah, Bunda ikut saja."

    Last Updated : 2022-02-16
  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Nafsu

    Setelah menutup kios aku mengambil ponselku. Masuk pada aplikasi hijau dan mengklik histori chat paling atas, siapa lagi kalau bukan seseorang yang saat ini dekat denganku yaitu Nisa. Kemudian aku mengirimkan pesan hendak menanyakan kelanjutannya besok."Bunda kok belum ada kabar? Jadi bagaimana," pesan aku tambahkan emot harapan.Tidak lama kemudian masuk pesan balasan."Maaf ya Ayah, tadi Bunda sibuk mempersiapkannya , dah gitu mau tahu enggak Yah, anakku yang Gadis ngambek ingin ikut juga, ini Bunda dari tadi membujuknya agar engggak usah ikut dan di rumah saja. Terus gimana Yah? Boleh enggak, soalnya kekeh mau ikut juga."Hemmm ... Ya sudah ajak saja Bun, tapi enggak apa-apa gitu tidurnya nanti, soalnya Ayah sewa kontrakannya kecil."Yah enggak masalah Ayah, yang penting bisa tidur, besok mau jemput jam berapa Yah atau Bunda naik mobil online saja.""Nah, bener tuh Bun, ide bagus naik online saja, jadi Ayah ya

    Last Updated : 2022-02-17
  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Nisa Cemburu Dengan Anaknya

    Pagi ini langit nampak cerah, secerah hatiku yang sedang menantikan kedatangan Nisa bersama ketiga anaknya. Bagaikan bunga yang tumbuh mekar di taman, sedap dipandang dan indah dimata. Semua terlihat mempesona, menenangkan hidup dan mendamaikan hatiku.Aku telah memberikan alamat lokasi yang akan di tuju. Ya, kontrakan rumah nantinya Nisa dan anak-anaknya tempati, mereka jadi lebih dekat dari kios dan tempat tinggalku.Ting ....Bunyi pesan masuk dan segera aku membukanya."Ayah, sebentar lagi Bunda berangkat, ya."Pesan itu dari Nisa, wanita yang sedang aku tunggu dan nantikan. Segera aku membalasnya."Ya sudah Bun, hati-hati ya, jangan sampai ada yang tertinggal, kabarin ya Bun, kalau sudah mau sampai.""Iya, Ayah."****"Kalian nanti kalau di sana jangan minta ini itu ya, sama calon Ayah kamu."Tanya Nisa kepada anak-anaknya saat hendak menunggu mobil online yang telah dipesan."Iya B

    Last Updated : 2022-02-20
  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Aku Gemas Dengan Nisa

    Memulai hari ini dengan bismillah, karrna hari ini aku berjualan dengan ditemani Nisa, karyawanku sudah pulang kampung berangkat dini hari tadi. Aku juga telah memberikannya uang dan ongkos transportasi, semoga hari ini ramai seperti biasanya. Hasil penjualan bukan hanya untuk aku saja, melainkan ada beberapa kepala yang insya Allah menjadi ladang pahala untukku dan mudah-mudahan berjalan dengan lancar.Jarak kontrakan Nisa dan rumahku serta kios hanya 500 meter, tetap saja aku masih komunikasi lewat ponsel, heee."Bunda, sudah bangun belum?" Aku mengirim pesan pagi hari sekali."Udah, Yah, Bunda jam berapa ke kios, Yah," balasan Nisa cepat."Anak-anak buatin sarapan dulu Bun, Ayah tunggu di depan ya, kita belanja sayuran dan lain-lain, yuk," pintaku pada pesan."Ya udah Yah, sekarang Bunda ke depan ya, Yah," balasnya mengiakan."Oke Bun, Ayah sekarang ke depan."Asik, senangnya pagi-pagi sudah bersama dengan orang yang tercinta. Kemudian aku

    Last Updated : 2022-02-22
  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Gosip Tetangga Merebak

    "wadaw, ganti nih Mas, beda yang melayaninya, Saudaranya, ya."Pelangganku datang dan bertanya karena melihat seorang Wanita yaitu Nisa yang membantu melayani di kiosku. Aku yang sedang menyiapkan pesanan pelanggan lain, balas dengan tersenyum terlebih dahulu."Oh ini calon Istri Pak, sementara bantuin, soalnya lagi mudik yang biasa bantu di sini.""Selamat ya, Mas gitu dong, segera deh menikah, jangan lama-lama, hee."Perkataan pelangganku membuatku tambah ingin cepat menikah."Iya Pak, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, Pak.""Ini uangnya, Mas."Pelangganku membayar dan tersenyum."Terima kasih, Pak."Sahut Nisa berterima kasih, Nisa sopan juga ya, bagus deh. Aku berucap senang dalam hati.Jam makan siang ini lebih ramai dari biasanya, baik pelanggan atau pembeli orang baru juga datang. Aku dan Nisa bersamangat walaupun sedikit agak repot, karena Nisa masih belajar. Prosesnya tentunya menjadi agak lama menyiap

    Last Updated : 2022-02-22
  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Berdua Bersama Anak Gadisnya

    Hari pertama bersama Nisa kemarin berjualan dengan lancar dan daganganku juga laris manis. Aku menyuruhnya pulang pada sore hari, kasihan anak-anaknya, terutama yang masih kecil. Tidak lupa juga, aku memberikannya uang untuk pegangan dan jajan anak-anaknya.Pagi ini seperti biasanya."Bunda, Ayah tunggu di depan, ya."Aku mengirim pesan ke Nisa pada aplikasi hijau."Iya Ayah, Bunda segera menyusul."Aku menunggu di atas motor tidak jauh dari kontrakannya, kali ini harus cepat langsung jalan, takut gosip enggak enak semakin memanas nanti, aku takut jangan sampai ada hasutan yang memperkeruh keadaan.Setelah melihat Nisa keluar gang kontrakan dengan segera melaju menghampiri.Brem ...."Ayo Bun, cepat."Nisa memahami dan langsung naik memegang pundakku dan duduk."Pegangan Bun.""Biasa deh Ayah, heee."Berangkat dengan sedikit lebih cepat.Setelah kembali dari pasar, aku menyuruh Nisa masak terlebih d

    Last Updated : 2022-02-23

Latest chapter

  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   MENDATANGI RUMAH ORANG TUA MEMINTA IZIN MENIKAH

    Aku dan Nisa telah sampai pada sebuah rumah yang terlihat lumayan cukup luas, dengan warna cat kuning terkesan jelas bentuknya. Pekarangan halaman dengan berbagai macam pepohonan menambah mendamaikan hati. Ya, aku tengah berdiri di depan rumah Bapakku. Di wilayah ini Bapakku merupakan orang terpandang karena memiliki sawah yang luas serta perkebunan, memperkerjakan para petani yang berasal dari lingkungan daerah ini juga.Aku menoleh memandangi Nisa yang sedikit takjub melihat rumah Bapakku, jantung ini semakin berdegub kencang. Sempat aku hentikan langkahku untuk menghela nafas, mencoba menenangkan diri sebelum masuk ke rumah.Nisa merapikan dirinya dan mengusap serta membersihkan wajahnya."Yah, aku kok deg-degan, ya," lirih Nisa melepaskan genggaman tanganku."Sama Bun, Ayah juga nih, heee," cetusku mengelus dada."Dih Ayah, kok Ayah ikutan sih, masa sama orang tua sendiri Ayah takut, hayoo ... Karena aku seorang janda, ya," Nisa melontarkan kata-kata yang membuatku kaget."Eh, gak

  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Kenikmatan Sesat

    Aku membayar dan memberikan kartu identitasku, lalu kami di arahkan menuju ke kamar. Aku lihat Nisa hanya diam saja, masih aneh! Gumamku dalam hati. Kenapa ia tidak seperti biasa yang ada rasa takut jika terjadi suatu hal karena berdua dalam satu kamar, seringnya Nisa yang selalu mengingatkan supaya menjauhi agar menjaga sampai menikah. Tapi, ini kok malah ia yang mengajak, senyumnya serasa menghilang.Krek ...."Silahkan masuk Pak, mau ada pesanan lain, teh panas atau kopi mungkin?" tanya staff penginapan."Boleh deh Pak, teh manis panas dan kopi panas, ya," jawabku dan memesannya."Baik Pak, sebentar, ya," staff itu meninggalkan kamar kami.Aku merapatkan pintu kamar menunggu pesanan minumanku diantar."Ya udah, kamu tiduran dulu, Bun, Yah dah pesan teh manis," ucapku pada Nisa.Perlahan Nisa merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, aku menunggu duduk di bangku, sembari mengecharge ponselku."Tok ... Tok, permisi," suara dari lu

  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Rumah Nisa Horor

    Aku memberanikan diri mengajak Nisa menemui kedua orang tuaku di kampung. Berhubung karyawanku sudah kembali. Jadi, kios sudah ada yang menjaganya.Rencananya besok aku dan Nisa berangkat. Sementara anak-anak di titipkan kepada saudaranya.Segera aku mempersiapkan semuanya."Semoga saja, Bapak dan Ibu menyetujuinya," gumamku sembari mengemas beberapa pakaian untuk aku bawa."Bunda, kamu udah siap-siap belum," tanyaku pada Nisa."Udah Yah, jam berapa kita berangkat Yah, menitipkan anak-anak dulu ya, Yah," cetus Nisa."Sore ini kali ya, Bun, jadi Ayah bermalam dulu di rumah kamu, besok pagi baru kita berangkat, gimana?" Pintaku."Ya udah Yah, Bunda bergegas kalau gitu," Nisa mengiakan.Aku memberi penjelasan pada karyawanku dan mempercayai semuanya untuk beberapa hari saja dan menekankan agar menjaga kesehatan, jangan paksakan jika sudah letih atau kondisi warung ramai, tidak harus tutup malam."Ayo Bun, kita berangkat," cel

  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Pelet Dan Sihir Dari Mantan Suami

    Pov : Yudi"Lihat aja! Gue, enggak akan tinggal diam, pokoknya berbagai cara pasti gue lakukan untuk mendapatkan Nisa kembali atau gue, buat Nisa tidak tidur nyenyak."Yudi berucap dalam hati, langkahnya dengan penuh kebencian karena kekecewaan seusai ke luar dari kontrakan Nisa. Hatinya telah tertutup kabut hitam, bisikkan jahat telah merasukinya."Ayo Pak, kita pulang," pintanya pada Supir yang telah menunggu cukup lama."Oke, Pak," Pak Supir tidak banyak berkata, melihat raut wajah Yudi yang terlihat berubah penuh dengan amarah.Pak Supir masuk ke dalam mobil, menyalakan mobil. Yudi duduk di bangku depan. Ia mengeluarkan ponsel dari sakunya, membuka menu kontak dan menskrolnya mencari sebuah nama kontak teman lamanya. Yudi membutuhkan bantuan perihal infornasi masalah pelet dan sihir. Berapapun biayanya akan ia bayar, asalkan mampu dan berhasil, apa yang menjadi keinginannya terwujud.Yudi telah menemukan kontak temannya lalu mengirim pesan

  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Ribut Dengan Mantan Suaminya(2)

    Hari yang paling tidak mengenakkan adalah disaat mantan Suaminya bertemu anaknya dan bersama itu juga aku melihatnya serta duduk bersama. Apa lagi dengan cara bodoh yang ia lakukan menguntil diam-diam, rasa cemburu ditambah terbakar lagi karena kini, ia mengetahui rumah kontrakan yang di tempati Nisa dan anak-anaknya.Aku emosi dan segera menghampirinya."Ayuk Bun, kita ke kontrakan, maunya apa sih mantan Suami kamu itu, enggak punya etika banget," ucapku."Ya udah yuk, Yah. Tapi jangan ribut ya Yah, ingat tetangga berdempetan, kalau kita diusir gimana? Wilayah ini juga kan tempat Ayah cari rejeki," tutur Nisa."Iya, ya. Bener juga kamu Bun," gumamku dalam hati sambil memikirkan perkataan Nisa, ada benarnya juga, ya. Bisa jelek di mata pelangganku nantinya."Oke, Bun, Ayah enggak akan marah-marah, kok," sahutku.Aku dan Nisa berjalan keluar kios, langkahku terasa malas dan berat. Panas mentari semakin menampakkan sinarnya, seiring bara di hatiku

  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Ribut Dengan Mantan Suaminya(1)

    Aku telah sampai dan berhenti tepat di gang rumah kontrakan Nisa. Kemudian aku membayar tarif taksi online, aku turun terlebih dahulu untuk menggendong anaknya Nisa, membuka pintu belakang mobil dan meraih anaknya yang tengah tertidur. Disusul kedua anaknya turun melalui pintu belakang mobil sebelah kanan.Terlihat wajah yang masih mengantuk diantara anak-anaknya, kami berjalan masuk melalui gang bersama-sama."Yah, tumben rame sih, Ibu-ibu," bisik Nisa."Udah biarin saja, permisi saja Bun, lirihku perlahan."Permisi, Bu ...," Aku dan Nisa berucap."Wah, habis jalan-jalan nih, Mas Farhan dan Mba Nisa," celetuk salah satu Ibu-Ibu."Iya Bu, persiapan nikah," aku menjawabnya dengan sengaja dan Nisa tersenyum mengangguk."Oh ya udah kalau gitu, cepat-cepat deh, Mas," Ibu itu menjawab.Jawabannya mengandung makna yang tidak mengenakkan."Insya Allah, Bu," ujarku sambil melangkah melanjutkan berjalan.****Kembali ke Yudi.

  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Mantan Suami Nisa Membuntuti Laju Mobil

    Pov : YudiSetelah kejadian itu, Rina masih terlihat murung bersedih dan Yudi terus menenangkannya agar Rina percaya dan tidak memperkarakan masalah itu. Akhirnya Yudi berhasil dengan segala bujuk rayunya, malam itu tepatnya pukul 11 malam Rina minta diantar pulang ke rumahnya dan Yudi mengiakannya.Kebetulan sekali Rina ingin pulang, dalam hati Yudi berkata, karena besok mau menemui Nisa dan anak-anaknya."Janji ya, Mas, enggak akan ninggalin aku," ucap Rina sebelum meninggalkan kamar hotel."Iya De, Mas sangat ingin menjadi Suami kamu, percaya deh, kamu tinggal bilang maunya kapan," jawab Yudi sembari membelai rambut Rina."Iya Mas, tunggu waktu yang tepat, sampai orang tuaku datang dan pulang ke rumah," sahut Rina."Iya De, Mas tunggu."Mereka telah siap dan Yudi telah memesan taksi online. Jemputan datang, Yudi dan Rina meninggalkan kamar hotel.Mobil menunggu di parkiran, melangkah turun menghampiri mobil, sikap Rina semakin man

  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Yudi Merenggut Rina Dalam Pelukannya

    Pov : YudiUsai makan siang dengan Rina wanita yang ia kenal di sebuah Mall dan merupakan karyawati toko. Yudi merasa tertarik dan ingin berusaha membuat Rina mau datang ke kamar hotelnya. Upaya awalnya mengajak makan sudah, memperlihatkan uang yang banyak juga sudah. Kini, tinggal merayu Rina, keinginan Yudi terhadap Rina untuk dapat memiliknya."Rin, ini Mas Yudi, kamu pulang jam berapa?" Yudi mengirim pesan pada Rina, sesudahnya sampai di kamar hotel.Merasakan ponselnya bergetar di balik kantong celana belakangnya, Rina mengambilnya dan membuka handphonenya. Setelah melihat pesan itu dari Yudi, Rina tersenyum, segera membalasnya."Pulang sore Mas, kenapa?" Balas Rina."Mas, mau jemput, hee," balasnya lagi."Jemput? Mas mau ke sini? Tanya Rina."Iya De, yang tadi Mas bilang, mau kenalan sama orang tua kamukan, gimana?"pinta Yudi pada pesan."Secepat itu Mas? Jangan sekarang Mas," balas Rani menolaknya."Ya, Mas mau nunjukin kes

  • PERJAKA MENIKAHI JANDA   Mantan Suami Nisa Membeli Hadiah Malah Menggaet Wanita

    Pov : Yudi "Memang hanya Nisa, ya, yang mengerti, aku sangat menyesal sekali telah menyia-nyiakannya, demi nafsu melihat wanita lain. Wanita yang aku nikahi ternyata matre, egois dan hanya mementingkan dirinya sendiri saja. Maunya uang banyak selalu ada, aku cape dan akhirnya aku bercerai lagi." Ungkap Yudi mantan Suami Nisa di kamar hotel menenangkan diri. "Tapi, apakah Nisa mau menerimaku kembali, ya, sedangkan ia mau menikah, aku harus cari cara agar bisa mendapatkannya lagi. Jangan sampai hartanya jatuh pada tangan Lelaki itu, tapi bagaimana? Pasti Nisa masih dengan berjuta kemarahan dan kebencian. Oh, iya! Anak-anak, aku harus bisa mendapatkan hati anak-anak lagi. Aha! Belikan mainan-mainan dulu deh, si Kaka akan aku belikan baju-baju yang ia sukai, oke! Berangkat." Yudi masih berbicara dalam hati, mencari cara untuk mendapatkan hati Nisa lagi melalui anak-anak. "Tapi, andai Nisa jadi menikah dengan Lelaki itu, aku akan terus mengganggu r

DMCA.com Protection Status