Share

BAB 77 KELUARGA WISESA

Pria itu bukannya langsung menjawab pertanyaanku tapi dia malah tersenyum, dan itu membuatku semakin binggung dan ingin tahu siapa dia sebenarnya.

“Kalian bisa memanggilku Dimas,” ucapnya setelah beberapa lama diam.

“Dimas,” ucapku dan Sri bersamaan.

Dimas, entah mengapa nama itu terdengar tidak asing bagiku. Bahkan raut wajahnya pun aku seperti pernah melihatnya. Entah ini hanya kebetulan saja atau aku memang pernah bertemu dengannya. Tapi di mana aku pernah bertemu dengan pria itu?

“Cempaka, ada apa? Mengapa kamu melamun?” tegur Sri membubarkan lamunanku.

“Siapa yang melamun, Sri. Aku hanya, hanya …,” jawabku binggung harus menjawab apa, dan yang bisa aku lakukan hanya tersenyum karena aku tidak bisa meneruskan kata-kataku.

Sri dan Dimas menatapku dengan tatapan yang aneh, dan itu membuatku semakin terpojok dan tidak bisa berbuat apa-apa.’

“Tuan Dimas, anda sudah dat

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status