Share

Bab 298

Author: Evelyn
last update Last Updated: 2024-10-24 18:00:00
“Biasanya kalau pembicaraan dimulai dengan itu, maka berarti ada yang tidak beres.” Alisnya mengerut saat melihatku. Seakan dia mencoba mencari tahu apakah dia sudah berbuat kesalahan.

Aku tidak mengatakan apapun. Pertama-tama, aku berusaha menenangkan nafsuku. Kedua, aku tidak tahu cara membicarakan ini padanya. Aku mencoba sebisaku untuk menata pikiranku baik-baik.

“Kamu membuatku takut, Ava,” katanya yang mengejutkanku dan membuatku mendengus sedikit.

“Tidak ada yang membuatmu takut.”

Dan itu adalah kebenaran yang menyebalkan. Tidak ada yang pernah membuat pria di depanku ini takut. Apakah semuanya telah berubah begitu banyak? Apakah sesuatu terjadi dalam rentang waktu ketika aku tidak bisa mengingatnya yang membuatnya takut?

Dia berdiri dan berjalan ke arahku. Dia menggenggam pipiku, memberiku ciuman kecil dan cepat. Ciuman itu tidak dipenuhi oleh gairah sekuat yang kami lakukan beberapa saat yang lalu, tetapi itu masih membuatku lemah.

“Dulu, iya, tetapi sekarang? Sekarang aku t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 299

    “Itu sama sekali bukan jawaban,” ketusku.Matanya seolah dipenuhi oleh pusaran badai. Badai berkecamuk di balik pandangannya. Pandangannya seakan menelanku, memerangkapku dan menolak membiarkanku pergi. Saat itulah aku melihatnya. Pertahanannya retak. Alasan mengapa dia tidak mau aku mengunjungi Ethan. Untuk kedua kalinya hari ini, aku terkejut.“Kamu takut, ‘kan?” tanyaku pelan sambil berusaha memahami apa yang baru kusadari ini.Dia bergeser dan memalingkan wajahnya, tetapi sudah terlambat. Aku sudah melihat ketakutan di sinar matanya. Tidak ada jalan kembali dari itu. Aku mendekat dan secara lembut meletakkan tanganku di bahunya. “Rowan, bicaralah padaku.”Aku dengan sadar memijat bahunya ketika aku merasakan ketegangan di sana. Aku hanya ingin memahaminya.Dia mengeluarkan nafas dalam yang dia tahan setelah beberapa saat, lalu akhirnya berbalik untuk menatapku.Untuk pertama kalinya sejak aku mengenal Rowan, aku melihat ketidakpastian di kedalaman matanya.“Kamu benar, Ava. Aku

    Last Updated : 2024-10-25
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 300

    Aku benar-benar gugup. Seisi badanku seolah bergetar karena takut. Jantungku berdegup kencang dan kurasakan perutku melilit.Aku menatap dinding penjara, tidak yakin apakah aku harus masuk atau tidak. Aku tidak tahu apakah aku pernah mengunjungi Ethan sebelumnya, tapi itu penting. Bagiku, saat ini, rasanya seperti mengunjungi orang asing.“Kamu mau masuk atau hanya akan menatap dinding sepanjang hari? Kamu membuang-buang waktuku,” cibir petugas yang menjaga gerbang, sikap kasarnya terlihat dari caranya menyeringai padaku.Aku memeluk Liliana erat-erat dan menatap tajam ke arahnya.Aku mengerti, tapi pertama, dia tidak perlu sekasar itu … Dan kedua, itu pekerjaannya menjaga pintu gerbang, jadi aku ragu aku mengambil waktu berharganya.“Apa yang barusan kamu katakan padaku?” Aku membentak.Jika ada satu hal yang aku benci, itu adalah sikap kasar, terutama ketika tidak ada alasannya.Dia memutar bola matanya, membuatku semakin marah, hingga aku ingin menamparnya.“Kamu dengar kan; aku pik

    Last Updated : 2024-10-25
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 301

    Aku menatap ke arah Ayah dari putriku. Pria yang kupercayai dan begitu kuinginkan hingga aku mau tidur dengannya. Pandanganku terarah pada wajahnya saat aku mencoba untuk berpikir. Dia terlihat berbeda. Jangan salah, dia masih terlihat setampan itu, tapi dia terlihat berbeda dari pria yang kulihat dari kilas balik ingatanku. Bahkan dagunya sekarang ditumbuhi oleh janggut. Janggut itulah yang membuatnya jauh lebih rupawan lagi. Aku tahu, aku tahu kalau aku mencintai Rowan, lantas mengapa aku memuja Ethan? Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya menegaskan bahwa dia tampan. “Hai,” akhirnya aku membalas sapaannya. Hanya itulah perkataan yang bisa kukeluarkan dari bibirku. Aku merasa begitu canggung. Aku merasa tidak yakin akan apa yang harus kulakukan atau apa yang harus kukatakan. Pandangannya beralih dari diriku ke arah putri kami. Ekspresinya yang semula tidak bisa kubaca berubah. Air mukanya berganti dengan penuh welas asih. “Bolehkah aku menggendongnya?” tanyanya dengan tata

    Last Updated : 2024-10-25
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 302

    Rowan. “Kamu harus segera memberikanku informasi, Reaper ... Sungguh, informasi apapun itu,” ujarku dengan suara serak. Aku benar-benar menahan emosiku untuk meledak-ledak. Rasanya begitu memusingkan bahwa kami masih belum tahu siapa yang ada di balik penyerangan Ava. Kepalaku pusing bahwa mengetahui siapapun itu yang menyerangnya masih berkeliaran di luar sana dan berjalan dengan begitu bebasnya, seolah bajingan itu tidak menyakiti wanita yang kucintai. Setiap hari aku meninggalkan rumah atau saat Ava pergi dari rumah kami, kekhawatiran memenuhiku. Aku benar-benar tidak bisa menghentikan seluruh pertanyaan yang membanjiri benakku. Bagaimana jika ada yang menyakitinya saat dia di rumah? Bagaimana jika ada seseorang yang menyerangnya saat dia ada di luaran sana?Aku tahu kalau aku sudah merekrut pengawal terbaik, dan anak buah Reaper juga turut menjaganya, tapi aku benar-benar tidak bisa mengusir berbagai pikiran negatif yang terus membanjiri benakku sepanjang waktu. “Bukan kamu saj

    Last Updated : 2024-10-25
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 303

    Tanpa membuang waktu lagi, aku segera berjalan melintasi karpet yang melapisi lantai kantorku dan berjalan keluar. Aku berjalan di koridor dan langsung menuju kantornya Gabriel.“Apakah saudaraku ada di dalam?” tanyaku pada sekretarisnya begitu aku sudah sampai di sana. Hanya kamilah anggota petinggi yang ada di lantai ini. Sebab, kami yang mendapat jumlah saham terbanyak, bersamaan dengan ayahku yang sekarang sudah pensiun. “Iya, Pak. Beliau masih di dalam.”Aku menganggukkan kepalaku dan berjalan ke dalam kantornya setelah menyadari bahwa dia merupakan sekretaris baru. Gabriel sudah bergonta-ganti sekretaris berbanyak kali. Yah, pastilah karena dia masih seorang pria yang suka main wanita. Dia meniduri sekretarisnya sendiri, dan ketika mereka mulai bergantung padanya, dia memecatnya. “Rowan ...”“Apa yang terjadi dengan yang satunya?” tanyaku, meskipun aku tahu jawabannya. “Sudah keempat kalinya kamu berganti sekretaris bulan ini.”“Yah, bukan salahku karena mereka terus berharap

    Last Updated : 2024-10-26
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 304

    Ava“Bolehkah aku dan Calista datang lusa besok?” tanya Ruby. Dia menelepon beberapa menit yang lalu. Aku terkejut, tapi aku senang dia menelepon. Terakhir kali dia kemari, kami berbicara dan aku seketika paham kenapa aku berteman dengannya meskipun dia pacaran dengan Travis. Dia orang yang menyenangkan. Selain itu, dia juga baik dan penuh kasih. Aku segera bersyukur bahwa dia datang di kehidupanku. Aku bergerak kesana-kemari dengan Liliana di gendonganku. Dia menolak untuk tidur siang, dan karena itu sekarang dia penuh tantrum. Setiap kali kutidurkan dia, dia langsung menangis sampai aku menggendongnya kembali. “Ava?”Aku merasa ragu untuk sesaat. Terakhir kali kulihat Calista adalah saat di rumah sakit. Dia belum mengontak atau mengunjungiku. Aku tidak mengerti akan itu, apalagi saat kuketahui dia seharusnya salah satu dari teman dekatku. “Betul dia tidak apa-apa untuk kemari?” tanyaku dengan tidak yakin. “Sebab kami belum berjumpa sejak di rumah sakit.”“Itu karena dia memberim

    Last Updated : 2024-10-26
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 305

    Jantungku berdegup kencang saat kudengar pembicaraan mereka. ‘Apakah menurutmu dia memberi tahunya yang sebenarnya?’Perkataan itu terus terngiang di benakku seperti kaset rusak. Aku merasa terpaku saat aku menunggu Rowan untuk menjawab. Aku memeluk Liliana erat di gendonganku, sebab aku merasa bukan hanya tanganku, tapi seluruh tubuhku gemetar. Aku mencoba untuk bernafas, tapi aku merasa udara tercekat di kerongkonganku. Aku menyandarkan diriku di tembok untuk membantuku tetap berdiri tegak. Kakiku terasa lemas, dan hal terakhir yang kuinginkan adalah terjatuh di lantai sambil menggendong anakku. Syukurlah Liliana sudah tertidur, kalau tidak, aku pasti sudah ketahuan. “Aku benar-benar tidak tahu,” gumam Rowan dengan suara tercekat. Ingatkah kalian ketika kukatakan jantungku berdegup kencang? Ya, sekarang degupan itu seratus kali semakin parah. “Dia curiga denganmu, berarti seseorang sudah mengatakan sesuatu padanya. Mengingat Ethan membencimu, pastilah dia yang mengatakannya.”

    Last Updated : 2024-10-26
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 306

    “Ava, bangunlah. Makan malamnya sudah siap.” Suaranya menarikku dari mimpiku. Mimpiku tidaklah bagus, tapi juga tidak buruk. Itu adalah sejenis mimpi yang menggantungkanmu dalam kebingungan dan mimpinya sungguh terasa kabur. “Liliana bagaimana?”“Jangan khawatir. Dia sudah bangun, dia sudah kuberi sebotol susu dan dia kembali tertidur,” jawabnya dengan matanya yang masih mengamatiku. Aku menganggukkan kepalaku, lalu menggeser selimut ke sampingku dan bangun lalu meregangkan badanku. Aku merasakan sendi-sendiku melemas dan seolah tersusun kembali ke tempat yang benar. “Kenapa kamu tidur di sini, kenapa tidak tidur di ranjang kita?” tanya Rowan dengan sorot matanya yang menusuk ke pandanganku. Seketika aku teringat akan hal yang ingin aku kabur saja rasanya. Aku teringat akan alasan mengapa aku di sini dan bukan di kamar utama. Aku merasakan amarah dan rasa jengkel memuncak dalam diriku. Ketenangan diriku sirna sudah, dan yang tertinggal hanyalah rasa kepahitan. Mengapa dia harus b

    Last Updated : 2024-10-26

Latest chapter

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 500

    EmmaAku berjalan ke kantor Mia untuk sesi terapi lagi. Seperti yang biasa, aku pertama-tama melepaskan sepatuku sebelum duduk. “Hai, Emma,” ujar Mia dengan senyuman yang ditujukan untukku. Senyumannya begitu ramah dan hangat seperti biasanya. Senyumannya membuatku merasa tenang dan rileks. “Hai, Mia.”“Oke, kamu tahu apa yang akan kita lakukan pertama-tama. ‘kan?”Dia bertanya dan aku menganggukkan kepalaku. Aku mengambil nafas dalam sebelum menutup mataku. Aku menelisik isi benakku. Aku tidak bisa terus berpegang padanya selamanya. Alih-alih, aku membiarkannya lepas tanpa menyelami isinya.Aku menepis pemikiran mengenai Calvin, Guntur, kakakku, Ibu, dan Ava. Aku menjernihkan pikiranku sampai tidak ada apa-apa di dalamnya. Sampai isi kepalaku kosong dan aku merasa damai. Ketika sudah selesai, aku membuka mataku. “Apakah kamu sudah siap untuk mulai?” tanya Mia yang memerhatikanku. Aku mengangguk, “Iya.”“Ketika kita terakhir kali berbincang, kamu memberi tahuku bahwa kamu siap un

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 499

    “Aku tahu bahwa mungkin kamu bingung, tapi alasan aku memberi tahumu ini adalah karena aku ingin agar kamu memberikan kesempatan bagi Gabriel. Aku tahu bahwa dia mengacau sebelumnya, tapi kalau dilihat dirinya sekarang, aku bisa tahu bahwa dia mencintaimu. Kedua putraku ini menuruni kebodohan ayahnya kalau soal wanita yang dicintai mereka. Meskipun sebagian kebodohan Rowan itu disebabkan karena kami sebagai orang tua, baik aku, Antony, dan kedua orang tua Emma, kami mengacaukannya.”“Sarah ...” aku mencoba untuk menimpalinya, tapi dia memotongku. “Sepertinya memang dari genetik keluarga ini. Sepertinya peribahasa buah tidak jatuh jauh dari pohonnya itu benar, sebab kedua putraku menyakiti wanita yang dicintai oleh mereka, sama seperti yang dilakukan Ayah mereka padaku. Apa yang kuminta padamu adalah untuk memberinya kesempatan, sebab peribahasa yang sama juga berlaku dalam sisi positifnya. Ketika pria dari Keluarga Wijaya jatuh cinta, mereka mencintai wanita dengan sepenuh hati dan ji

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 498

    “Apakah makanannya sudah siap?” tanyaku ke pengurus rumah ketika aku memasuki dapur. Dia menjawab dengan senyuman lembut, “Belum, tapi akan siap dalam beberapa menit.”“Baiklah, biar aku menyiapkan mejanya.”Dia baru saja akan membantah, tapi dengan cepat kupotong argumennya. Aku mau membantu. Karena dia memasak, inilah setidaknya yang bisa kulakukan. “Apakah kamu perlu bantuan?”Aku menengadah dan melihat Ibu Gabriel dari sisi meja makan yang berlawanan. Aku menyusun piring di meja dan memberinya senyuman. “Iya. Tapi, aku hampir selesai.”Dia berjalan ke arahku dan mulai membantu menyusun gelas dan sendok. “Jadi, Hana, bagaimana perlakuan putraku terhadapmu?” tanyanya secara tiba-tiba. Aku tidak segera menjawab. Aku perlu beberapa saat untuk memikirkan pertanyaannya, bukan karena aku tidak tahu apa yang harus kukatakan, tapi karena nada suaranya. Dia bukan hanya sedang memulai perbincangan. Dia benar-benar ingin tahu bagaimana perlakuan Gabriel terhadapku. Sepertinya aku terdia

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 497

    “Kenapa aku membiarkan kalian berdua memengaruhiku dalam rencana kalian?” tanyaku dengan penuh nada frustasi sambil menatap Gabriel dan Lilly. “Sekarang, kita terlambat.”Mereka berdua sama sekali tidak terlihat merasa bersalah. Lilly tersenyum dan matanya berbinar akan kebahagiaan, sedangkan Gabriel mengulas senyumnya. Mereka berdua terlihat puas akan diri mereka sendiri. Aku menghela nafas kalah, bingung akan apa yang harus kuperbuat dengan mereka berdua. Aku bisa jelas melihatnya. Pasangan Ayah-anak itu selalu bekerja sama untuk membuatku kewalahan. Mereka selalu bergabung untuk ‘mengerjaiku’. Aku menatap sinis Lilly, lalu berucap, “Mana solidaritasmu?”“Ibu harus mengakui bahwa ini menyenangkan, ‘kan?” ujarnya sambil meraih lenganku dan Gabriel. Dia terlihat sangat bahagia. Bahkan, dia terlihat lebih bahagia dari biasanya sejak kami kemari. Tentu saja, kami memang bahagia, tapi tidak sebahagia ini. Lilly berhubungan baik dengan Eddy, tapi hubungannya tidak sebaik dengan hubunga

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 496

    Aku memutar badanku untuk melihat ke sekeliling, sebelum akhirnya menatap Gabriel yang menatapku dengan penuh harap. “Rumah ini besar sekali, Gabriel!” Aku tahu bahwa masih ada banyak ruangan lagi, tapi akan kujelajahi lagi nanti. “Ada berapa banyak kamar tidur di sini?”Dia mendekat ke arahku. “Delapan kamar tidur dan dua kamar tamu.”Aku terpaku sampai tidak bisa berkata apa-apa saat kulihatnya. Tentu, kami memang tumbuh di rumah yang besar, tapi rumah itu hanya sampai memiliki lima kamar tidur. Itu juga sudah lebih dari cukup. “Sepuluh kamar tidur itu terlalu banyak Gabriel,” ujarku sambil tertawa kecil gugup. Apa yang akan kami lakukan dengan ruangan sebanyak itu?Dia kembali mendekat padaku, sebelum melingkarkan lengannya di pinggangku dan menarikku ke arahnya. Aku menempatkan tanganku di dadanya dan merasakan detak jantungnya yang berdegup. “Aku serius saat mengatakan bahwa aku menginginkan anak lagi, Hana.” Pandangannya menelisik secara dalam ke diriku. “Aku hanya tengah berj

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 495

    Aku menatapnya dengan bingung. Aku mencoba untuk berbicara, tapi tidak ada yang bisa keluar dari mulutku saat pandanganku berganti dari Gabriel ke rumah itu. “Rumah ini cantik sekali!” seru Lilly. Keantusiasannya nampak saat dia melompat kegirangan, seolah dia benar-benar ingin meninggalkan kami dan memasuki rumah itu. “Di sinikah kita akan tinggal? Inikah rumah baru kita?”Pandangan Gabriel beralih dariku ke putri kami yang tersenyum lebar. “Kalau ibumu menyukainya, maka iya. Rumah ini akan menjadi rumah baru kita.”Pandanganku kembali ke rumah itu dan memandanganya dengan takjub. Rumah ini berdiri megah dengan berlatarkan perbukitan, kemegahannya terlihat dari berbagai sudut. Rumah ini perpaduan cocok antara elemen klasik dan modern, yang menggunakan eksterior marmer putih yang berkilauan di bawah cahaya matahari. Ada juga pahatan batu rumit di setiap sudut dan lekukan, membuat rumah ini terlihat elegan yang tidak akan lekang oleh waktu.Bagian pintu masuknya didominasi oleh sepasa

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 494

    Aku menggelengkan kepalaku dan menepis pemikiran itu. “Ibu tidak tahu. Ayah bilang ini kejutan.”“Aku suka kejutan!” serunya. “Astaga,” gumamku. “Ayo pergi.”Lilly secara hati-hati menaruh bukunya sebelum melompat turun dari ranjangnya. Dia meraih tanganku dan menarikku keluar dari kamarnya. Kami melihat Gabriel menunggu kami di pintu sambil menyilangkan kakinya, dan melipat tangannya di dada bidangnya. Dia mengenakan kaus berleher V hitam yang terlihat ketat di pundaknya. Paha berototnya dibalut oleh celana jins Calvin Klein. Pose tubuhnya seperti ini membuatnya lebih menarik. “Suka apa yang kamu lihat?” goda Gabriel dengan senyuman miring. Perkataannya menarikku dari pemikiranku. “Hmm,” gumamku.Lilly mendecakkan lidahnya, untuk mengingatkanku bahwa dia ada di sini. “Aku tahu Ayah itu tampan, tapi kalian berdua ini menjijikkan.”“Tunggu saja sampai kamu bertumbuh dewasa dan bertemu dengan pria yang membuat jantungmu berdegup,” godaku sambil mencubit pipinya dengan lembut. “Setiap

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 493

    Hana“Aku ingin kamu dan Lilly menemaniku ke suatu tempat,” ujar Gabriel.Aku di kamar kami dan melipat baju bersih. Memang, kami memiliki asisten rumah tangga, tapi aku tidak terbiasa untuk dibantu dalam pekerjaan rumah. Rasanya aneh bahwa aku terbiasa melakukan segalanya sendirian, dan sekarang ada orang lain yang melakukan hal itu untukku. Aku suka sibuk. Aku tidak bisa menghabiskan akhir pekan dengan tidak melakukan apa-apa. “Orangtuamu akan kemari untuk makan malam, Gabriel. Apakah kamu sudah melupakannya?” tanyaku. Aku membawa sebagian dari baju yang sudah terlipat itu dan berjalan menuju lemari kami yang luas, di mana aku menaruhnya sesuai tempatnya. Gabriel itu sepertiku, sangat rapi. Sedangkan Eddy tidak, dan hal itu sering membuatku kesal sampai aku marah. Kami menikah, jadi kami harus menemukan cara untuk betah tinggal bersama dengan kekurangan masing-masing. Memang tidak mudah, tapi kami selalu menemukan jalannya. Aku keluar dari tempat lemari dan melihatnya terduduk di

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 492

    HanaSudah hampir dua minggu sejak Gabriel membuat janji padaku yang meluluh lantakkan seluruh pertahananku, aku hampir memberinya kesempatan kedua. Aku bersumpah, aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan sebahagia ini. Hidupku bersama Eddy memanglah indah, tapi saat bersama dengan Gabriel, hidupku jauh lebih indah lagi. Mungkin karena Gabriel-lah pria yang kucintai. Dialah pria yang memiliki tempat di hatiku selama hampir satu dekade. Bohong kalau kukatakan aku tidak takut. Masih ada sebagian kecil diriku yang berpikir segalanya akan berbalik. Lagipula, ini bukan kali pertama dalam hidupku, di mana orang yang kukasihi diambil dariku. Ada juga ketakutan bahwa segalanya berjalan dengan begitu mudah, ah kalian tahu lah. Seperti, bukankah seharusnya segalanya sedikit lebih sulit? Sedikit lebih susah. Sedikit lebih menantang ... atau hanya ini sisi diriku yang tidak mau maju?Mungkin aku terbiasa untuk tidak mendapat apa yang kuinginkan, yang mana membuatku bertanya-tanya ketika akhirn

DMCA.com Protection Status