Share

Bab 293

Penulis: Evelyn
“Apakah Rowan sudah makan?”

“Belum. Bapak berkata akan makan setelah selesai dan aku tidak perlu repot-repot memasak.”

Aku menganggukkan kepalaku. “Baiklah, selamat malam.”

“Selamat malam juga.”

Setelah dia pergi, aku memasak makanan untuk Rowan. Siapa tahu dia selesainya masih lama. Dia tidak bisa kelaparan. Setelah aku selesai, aku mengambil piringnya dan menuju kantornya.

Pintu terbuka, tetapi aku tetap mengetuk.

Dia menatapku dari tumpukan dokumen yang sedang dia baca. Meskipun dia terlihat lelah, mungkin karena kurang tidur, dia tetap terlihat sangat tampan.

“Kamu tahu kamu tidak perlu mengetuk, Ava,” katanya sambil bersandar pada kursinya.

Aku ingin mengingatkan dia bahwa sebelumnya tidak seperti itu, tetapi aku menahan diri. Dulu, dia bahkan tidak mengizinkanku mendekatinya di kantor. Terutama ketika dia berada di dalamnya.

“Aku membawakanmu makan malam,” kataku dan berusaha mengesampingkan masa lalu.

Dengan berjalan menapaki ruangan, aku meletakkan piring makanan di depannya. A
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yenie yul Rompis
yeeeyyy....suka sekaliii....ikut bahagia.... semoga Rowan dan ava hidup bahagia bersama anak² mereka
goodnovel comment avatar
Endah Wati
kenapa terkunci Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 294

    Hai pembacaku tercinta, kuharap bahwa musim liburan sejauh ini lancar bagi kalian semua. Aku di sini untuk menjelaskan beberapa hal. Pertama, soal bab baru. Aku mendapat beberapa komplain soal itu. Aku mau kalian mengerti bahwa selain sebagai seorang penulis, aku juga manusia biasa. Aku memiliki pekerjaan, sekolah, dan keluarga yang harus diurus. Kadang sulit rasanya untuk mengerjakan semuanya dalam satu waktu, kuharap kalian bisa mengerti.Kedua, aku juga mendapatkan banyak keluhan tentang pengembangan cerita yang terlalu lama. Aku tahu kalian berhak atas berpendapat, jadi aku tidak merasa kesal dengan itu. Aku juga mengerti perasaanmu. Aku benar-benar mengerti, tetapi aku ingin kamu memahami sesuatu dengan baik: aku bisa menemukan cara untuk mengakhiri cerita ini sekarang juga, maksudku, setelah semua, Rowan dan Ava berada di situasi yang cukup baik. Aku bisa mengakhirinya dalam lima bab, tetapi itu tidak akan memuaskan bagiku. Aku tidak ingin mengakhiri buku ini secara tiba-tiba. Ak

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 295

    Hai pembacaku tercinta, kuharap bahwa musim liburan sejauh ini lancar bagi kalian semua. Aku di sini untuk menjelaskan beberapa hal. Pertama, soal bab baru. Aku mendapat beberapa komplain soal itu. Aku mau kalian mengerti bahwa selain sebagai seorang penulis, aku juga manusia biasa. Aku memiliki pekerjaan, sekolah, dan keluarga yang harus diurus. Kadang sulit rasanya untuk mengerjakan semuanya dalam satu waktu, kuharap kalian bisa mengerti.Kedua, aku juga mendapatkan banyak keluhan tentang pengembangan cerita yang terlalu lama. Aku tahu kalian berhak atas berpendapat, jadi aku tidak merasa kesal dengan itu. Aku juga mengerti perasaanmu. Aku benar-benar mengerti, tetapi aku ingin kamu memahami sesuatu dengan baik: aku bisa menemukan cara untuk mengakhiri cerita ini sekarang juga, maksudku, setelah semua, Rowan dan Ava berada di situasi yang cukup baik. Aku bisa mengakhirinya dalam lima bab, tetapi itu tidak akan memuaskan bagiku. Aku tidak ingin mengakhiri buku ini secara tiba-tiba. Ak

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 296

    Emma. Aku terduduk lemas di selku. Kalau ada yang berkata bahwa penjara itu bagaikan neraka, itu benar adanya. Pekerjaanku adalah untuk membela yang benar dan mengirim kriminal ke penjara. Aku tidak pernah berpikir akulah yang akan dijebloskan ke sini suatu hari nanti.Aku belum tidur nyenyak sejak aku tiba di sini sekitar dua minggu yang lalu. Seolah-olah, begitu aku masuk ke dalam sel, aku menjadi musuh bagi semua narapidana. Entah mengapa, mereka membenciku, dan mereka membuktikan seberapa besar kebencian itu.Di benakku, aku tahu semua ini adalah ulah Rowan. Seharusnya aku tidak pernah menentangnya. Seharusnya aku tidak pernah meremehkan apa yang dia rasakan untuk Ava. Rowan yang aku kenal. Rowan-ku, dia tidak akan pernah menyakitiku. Dia tidak akan pernah melakukan apa pun untuk menyebabkan aku terluka.Bisa dibilang, anak laki-laki yang aku cintai dan hargai selama ini sudah lama hilang. Anak laki-laki yang aku jatuh cinta padanya tidak ada di tempatnya. Di tempatnya ada seorang

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 297

    Ava.“Ibu, bolehkah Guntur menginap akhir pekan ini?” tanya Noah, tapi pikiranku melayang-layang. Aku dipenuhi dengan rasa gugup. Aku tahu aku bilang akan mengunjungi Ethan saat aku siap, tetapi situasinya telah berubah. Entah kenapa, masalah ini terus menggangguku. Terus merasuki pikiranku hari demi hari.Aku belum sempat berbicara dengan Rowan tentang ini. Dia jelas membenci Ethan. Tidak perlu menjadi orang jenius untuk menyadari itu. Bukan berarti aku ingin meminta izinnya atau semacamnya. Aku tetap akan pergi menemui Ethan, entah dia suka atau tidak.Yang membuatku khawatir adalah reaksinya. Rowan sangat menyayangi Liliana seperti anaknya sendiri. Itu jelas terlihat, tetapi seperti yang aku katakan, juga jelas bahwa dia membenci ayahnya Liliana. Aku yakin dia tidak akan terlalu senang jika aku mengunjungi Ethan. Apa yang aku tidak yakin adalah apakah dia akan membenci ide itu karena dia membenci Ethan atau karena sesuatu yang lain. Mungkin keduanya.“Bu, apakah Ibu mendengarkanku?

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 298

    “Biasanya kalau pembicaraan dimulai dengan itu, maka berarti ada yang tidak beres.” Alisnya mengerut saat melihatku. Seakan dia mencoba mencari tahu apakah dia sudah berbuat kesalahan. Aku tidak mengatakan apapun. Pertama-tama, aku berusaha menenangkan nafsuku. Kedua, aku tidak tahu cara membicarakan ini padanya. Aku mencoba sebisaku untuk menata pikiranku baik-baik. “Kamu membuatku takut, Ava,” katanya yang mengejutkanku dan membuatku mendengus sedikit.“Tidak ada yang membuatmu takut.”Dan itu adalah kebenaran yang menyebalkan. Tidak ada yang pernah membuat pria di depanku ini takut. Apakah semuanya telah berubah begitu banyak? Apakah sesuatu terjadi dalam rentang waktu ketika aku tidak bisa mengingatnya yang membuatnya takut?Dia berdiri dan berjalan ke arahku. Dia menggenggam pipiku, memberiku ciuman kecil dan cepat. Ciuman itu tidak dipenuhi oleh gairah sekuat yang kami lakukan beberapa saat yang lalu, tetapi itu masih membuatku lemah.“Dulu, iya, tetapi sekarang? Sekarang aku t

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 299

    “Itu sama sekali bukan jawaban,” ketusku.Matanya seolah dipenuhi oleh pusaran badai. Badai berkecamuk di balik pandangannya. Pandangannya seakan menelanku, memerangkapku dan menolak membiarkanku pergi. Saat itulah aku melihatnya. Pertahanannya retak. Alasan mengapa dia tidak mau aku mengunjungi Ethan. Untuk kedua kalinya hari ini, aku terkejut.“Kamu takut, ‘kan?” tanyaku pelan sambil berusaha memahami apa yang baru kusadari ini.Dia bergeser dan memalingkan wajahnya, tetapi sudah terlambat. Aku sudah melihat ketakutan di sinar matanya. Tidak ada jalan kembali dari itu. Aku mendekat dan secara lembut meletakkan tanganku di bahunya. “Rowan, bicaralah padaku.”Aku dengan sadar memijat bahunya ketika aku merasakan ketegangan di sana. Aku hanya ingin memahaminya.Dia mengeluarkan nafas dalam yang dia tahan setelah beberapa saat, lalu akhirnya berbalik untuk menatapku.Untuk pertama kalinya sejak aku mengenal Rowan, aku melihat ketidakpastian di kedalaman matanya.“Kamu benar, Ava. Aku

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 300

    Aku benar-benar gugup. Seisi badanku seolah bergetar karena takut. Jantungku berdegup kencang dan kurasakan perutku melilit.Aku menatap dinding penjara, tidak yakin apakah aku harus masuk atau tidak. Aku tidak tahu apakah aku pernah mengunjungi Ethan sebelumnya, tapi itu penting. Bagiku, saat ini, rasanya seperti mengunjungi orang asing.“Kamu mau masuk atau hanya akan menatap dinding sepanjang hari? Kamu membuang-buang waktuku,” cibir petugas yang menjaga gerbang, sikap kasarnya terlihat dari caranya menyeringai padaku.Aku memeluk Liliana erat-erat dan menatap tajam ke arahnya.Aku mengerti, tapi pertama, dia tidak perlu sekasar itu … Dan kedua, itu pekerjaannya menjaga pintu gerbang, jadi aku ragu aku mengambil waktu berharganya.“Apa yang barusan kamu katakan padaku?” Aku membentak.Jika ada satu hal yang aku benci, itu adalah sikap kasar, terutama ketika tidak ada alasannya.Dia memutar bola matanya, membuatku semakin marah, hingga aku ingin menamparnya.“Kamu dengar kan; aku pik

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 301

    Aku menatap ke arah Ayah dari putriku. Pria yang kupercayai dan begitu kuinginkan hingga aku mau tidur dengannya. Pandanganku terarah pada wajahnya saat aku mencoba untuk berpikir. Dia terlihat berbeda. Jangan salah, dia masih terlihat setampan itu, tapi dia terlihat berbeda dari pria yang kulihat dari kilas balik ingatanku. Bahkan dagunya sekarang ditumbuhi oleh janggut. Janggut itulah yang membuatnya jauh lebih rupawan lagi. Aku tahu, aku tahu kalau aku mencintai Rowan, lantas mengapa aku memuja Ethan? Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya menegaskan bahwa dia tampan. “Hai,” akhirnya aku membalas sapaannya. Hanya itulah perkataan yang bisa kukeluarkan dari bibirku. Aku merasa begitu canggung. Aku merasa tidak yakin akan apa yang harus kulakukan atau apa yang harus kukatakan. Pandangannya beralih dari diriku ke arah putri kami. Ekspresinya yang semula tidak bisa kubaca berubah. Air mukanya berganti dengan penuh welas asih. “Bolehkah aku menggendongnya?” tanyanya dengan tata

Bab terbaru

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 528

    Seluruh kekuatanku hilang, dan aku terhuyung mendengar kata-katanya, seolah tidak mampu sepenuhnya memahami apa yang dia katakan atau makna di balik kata-katanya.Terdengar suara terkejut memenuhi ruangan saat semua orang menatap dokter seolah-olah dia adalah sebuah anomali di semesta ini.“Apakah dia sudah sadar? Bisakah kami melihatnya?” tanya Ava.“Dia belum sadar. Dia ada di ICU, dan hanya anggota keluarga inti yang diizinkan melihatnya,” jawab dokter itu. “Aku akan mengatur itu dalam beberapa saat ... Permisi, aku harus memeriksanya.”Kami hanya bisa memandang punggungnya saat dia berjalan pergi. Ini adalah pukulan yang sangat berat begitu mendengar bahwa Emma mungkin tidak akan pernah bisa berjalan lagi.Aku duduk kembali, tidak mampu berdiri lebih lama lagi karena lututku terasa lemas.Aku tidak mengerti. Dia sedang dalam proses pemulihan. Dia baik-baik saja. Dia sedang memperbaiki hidupnya dan membangun semuanya kembali. Kenapa ini harus terjadi padanya?“Kapan dia akan sadar?”

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 527

    Aku menegakkan badanku, dan mencoba untuk memberi diriku sebuah keberanian palsu. Aku mencoba untuk mengutarakan perkataan untuk memberi tahunya bahwa aku baik-baik saja, tapi lidahku terasa kelu dan tidak ada kata yang bisa keluar dari bibirku. Dia dengan lembut menepuk pundakku. “Aku mengerti. Silakan duduk saja. Sepertinya putramu membutuhkan bahu untuk bersandar sekarang. Kalian bisa menguatkan satu sama lain.”Aku melakukan satu-satunya yang kubisa. Kuanggukkan kepalaku sebelum pergi. Aku mendekat ke Guntur dan duduk di sebelahnya sebelum menariknya di pangkuanku. Kami memeluk dan menguatkan satu sama lain. Aku tidak tahu sudah berapa lama waktu berjalan sampai aku merasa seseorang mengguncangku. Aku terfokus pada orang itu, rupanya Ava yang menatapku. Alisnya turun, berikut dengan bibirnya dengan kedua pandangannya yang dipenuhi oleh kekhawatiran. “Kami sudah di sini,” gumamnya lembut sebelum duduk di sebelahku. “Apakah dia masih dioperasi?”“Iya,” ujarku dengan suara serak da

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 526

    Dingin mulai membasuh tubuhku bersamaan dengan nafasku yang menderu. Aku tidak bisa bernafas saat rasa sakit di dadaku mulai meningkat. Aku membawa Guntur lebih dekat padaku, dan berpelukan padanya seolah dialah yang bisa menahanku di dunia ini. Ini tidak bisa terjadi. Tidak bisa terjadi. Dia harus sehat-sehat saja. Aku terus mengulang perkataan itu layaknya sebuah mantra, sebab itulah yang menahanku untuk menjadi gila. Keajaiban harus segera terjadi. Dia tidak bisa pergi sekarang. Tidak ketika Guntur baru saja memutuskan untuk memberikannya kesempatan untuk menerimanya kembali dalam hidupnya. Aku tahu anakku, dan kematian Emma akan membuatnya hancur. Dia hanya berharap untuk memiliki seoranng Ibu. Untuk Emma menjadi ibunya dan menerimanya. Kejam sekali rasanya saat dia akhirnya mendapat kesempatan itu bersamaan dengan dirinya yang kehilangan ibunya. “Pasien baik-baik saja, dia baik-baik saja,” ujar Eric dengan suara penuh nada kelegaan. Aku tidak pernah merasa sebahagia ini mende

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 525

    “Ayolah, Emma. Bukalah kedua matamu.” Aku terus memohon demi diriku dan Guntur. “Bukankah kamu ingin agar aku memaafkanmu? Maka bangunlah!”Dia tidak bangun, matanya tetap tertutup. Kulitnya berubah putih sepucat kertas, dan rambutnya terburai di belakangnya. Kalau bukan karena darah yang mengelilinginya, dia akan terlihat seperti sebuah boneka. Menunggunya di sini sungguh menyiksa. Aku terus memeriksa denyut nadinya untuk memastikan bahwa dia masih bernafas. Sekarang, lebih banyak kerumunan lagi yang mengerumuni kami, tapi masa bodoh. Tidak ketika Emma terlihat seperti mayat. Degup jantungnya lemah. “Sialan.” Aku bangkit dan siap untuk mengambil mobil dari garasiku untuk membawanya ke rumah sakit, sebab sepertinya ambulans akan lama datangnya. Baru saja aku mau berbalik badan, aku mendengar sirinenya. Hatiku mencelos lega saat aku menoleh melihat mereka mendekat. Kerumunan itu melonggar untuk memberi jalan bagi ambulans. Dua orang paramedis bergegas dengan tandu ke arah kami. “Say

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 524

    Calvin. Hari ini adalah hari untuk bersantai dan rileks. Tidak banyak hal yang harus kulakukan, jadi setelah Guntur dan aku menyelesaikan pekerjaan rumah, dia meminta izin apakah dia boleh pergi menemui Emma. Aku awalnya terkejut, tapi aku sudah berjanji bahwa aku akan memberikannya hak untuk memilih. Bahwa aku akan menghormati keputusannya kalau dia mau mengenal Emma dan memperbolehkannya untuk hadir di hidupnya. Dia selalu menyapanya setiap mereka bertemu dan berbicara dengannya, meski Guntur tidak terlalu banyak bicara padanya. Sejujurnya, aku berpikir dia sengaja mengatur waktu agar mereka bisa bertemu. Entah saat Guntur berangkat sekolah dan dia berangkat bekerja, atau saat dia pulang sekolah, dan dia pulang dari bekerja. Lalu, dia mengiriminya hadiah ulang tahun. Kupikir dia hanya mau menyogoknya dengan hadiah, tapi pemikiran itu sirna setelah aku membaca kartu yang tertera di kado. Tulisannya pendek, tapi dibuat dengan sepenuh hati. Intinya, dia mengatakan pada Guntur bahwa

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 523

    Aku menatapnya sejenak, lalu melepaskan sarung tanganku.“Sekarang, apa yang kamu lakukan?” Dia tampak terhibur dengan tindakanku.“Yah, kamu adalah guruku. Jika menurutmu lebih baik menggunakan tangan kosong, maka itulah yang akan kulakukan.”Aku mengikuti apa yang dia lakukan dan mencampur tanah dengan tangan. Aku tidak tahu apakah ini karena memegang tanah langsung dengan tangan kosong, atau karena dia ada di dekatku, atau mungkin keduanya, tapi ada kedamaian tertentu yang menyelimuti diriku. Aku merasa ringan, seolah melayang di atas awan.Kekhawatiranku lenyap saat Guntur mengajariku tentang berkebun. Tidak heran dia dan Ava sangat menyukai hal ini. Sangat menenangkan, dan entah bagaimana aku merasa terhubung dengan bumi.“Terima kasih atas hadiahnya,” ujar Guntur, yang membuat aku mengalihkan perhatianku kepadanya.Aku sudah memutuskan akan memberinya hadiah ulang tahun dan Natal untuk setiap tahun yang aku lewatkan. Beberapa hari yang lalu, aku memberinya satu hadiah. Aku tidak

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 522

    EmmaAku memandangi kekacauan yang ada di depanku. Aku tidak begitu yakin harus apa. Aku sudah memikirkannya selama beberapa hari ke belakang ini, dan masih saja tidak bisa kutemukan jawaban tepat akan kenapa aku merasa seperti ini. Aku sudah mencoba untuk memikirkannya, tapi sama sekali tidak ada yang terpikir olehku. Apa yang kutahu adalah aku merasa aneh. Seakan ada hal yang salah atau buruk yang akan terjadi. Aku tidak bisa menepis perasaan itu, tidak peduli sekeras apa yang kucoba. Perasaan itu masih menghampiriku dan tertancap di hatiku. Pernahkah kalian merasa seperti itu? Seolah kalian mendapat ramalan soal sesuatu yang akan terjadi? Hal ini membuatku frustasi, sebab aku tidak bisa menepisnya, dan aku seolah akan gila dibuatnya. Aku menghela nafas dan menatap tanganku yang ditutupi sarung tangan. Mia menyarankan agar aku melakukan sesuatu untuk melupakan kekhawatiranku dan rileks. Kemarin, aku berbicara dengan Ava dan berbicara padanya soal ini. Dia menyarankan agar aku mula

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 521

    “Aku akan berbicara dengan orang tuaku.”Kami berbalik, dan terkejut saat melihat Ava berdiri beberapa langkah dari kami, fokusnya tertuju pada Travis.“Balas dendam mereka sudah berlangsung terlalu lama.”“Belum cukup lama menurutku,” sahut Reaper dengan suara penuh rasa jijik. “Mengingat perlakuanmu terhadap Ava, aku tidak akan berhenti jika aku jadi mereka.”“Serius? Lalu bagaimana dengan saudaramu? Dia mempermainkannya dan memanfaatkannya,” balas Travis dengan penuh amarah.“Itu benar, tapi dia akan membayar untuk itu untuk waktu yang sangat lama ... Tapi, bagaimana denganmu dan keluargamu? Ethan mempermainkannya selama beberapa bulan tetapi akhirnya jatuh cinta padanya. Kamu, di sisi lain, memperlakukannya dengan sangat buruk sejak dia masih kecil. Bisakah kamu benar-benar membayar rasa sakit hati yang telah kamu sebabkan padanya?”Rowan menegang saat mendengar nama Ethan dan cinta yang dimilikinya untuk Ava. Aku mengenal saudaraku, dan kami sudah membicarakan ini beberapa kali. D

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 520

    Gabriel.Kami melihat Ayah kami pergi, langsung menuju ke arah Ibu kami. Menurutnya, kami membosankan, jadi dia memilih Ibu kami, yang katanya lebih menyenangkan daripada kami.Begitu dia berada di luar jangkauan pendengaran, Travis berbalik ke arah kami dengan alis mengernyit.“Aku tidak mengerti kenapa dia ada di sini,” gerutu Travis sambil menatap tajam Reaper.“Ada masalah?” tanya Reaper. Meskipun nadanya tenang, tidak dipungkiri auranya diselimuti oleh aura berbahaya. Tatapan matanya yang berkilat, meskipun terlihat tenang dan terkendali, sudah cukup jadi peringatan bahwa tidak seorang pun seharusnya macam-macam dengannya. Dia adalah ancaman yang nyata, tapi sahabatku terlalu bodoh untuk menyadari itu. Untuk menyadari bahwa Reaper bukan orang lemah, meskipun sekarang dia tampak tidak berbahaya.“Ya, aku punya masalah!” Travis menggeram. “Kamu membunuh ayahku, dan berani-beraninya kamu kemari?”“Aku di sini bersama tunanganku. Apapun masalahmu itu, selesaikanlah sendiri.”Rowan da

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status