Share

Bab 192

Author: Evelyn
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Rowan.

Mataku seketika terbelalak. Cahaya yang terang menyambar wajahku dan kepalaku terasa seperti sehabis dipukul menggunakan pasak besi, aku pening!

Butuh beberapa saat bagiku untuk menyadari di bahwa aku berada kamarku, di rumah Gabriel. Lumrah untuk kami berdua, aku memiliki kamar di rumahnya, begitu pula sebaliknya.

Aku pun bangkit dan menuju ke kamar mandi sambil mengeluh penuh rasa sakit. Melangkah ke shower yang telah aku nyalakan, aku bersandar pada dinding kamar mandi yang dingin dan berusaha menata pikiranku yang kacau. Sialnya, aku tak begitu ingat mengenai hal yang terjadi semalam kecuali saat mabuk.

Kacau! Bagaimana ini bisa terjadi? Ternyata, aku menaruh perasaan pada Ava sejak semula tetapi tidak aku sadari?

Setelah memahami kekacauan yang terjadi, aku bergegas menuju kelab. Walaupun jarang sekali aku mabuk, dan semenjak Noah lahir, aku berjanji untuk tidak minum berlebihan, paling hanya satu hingga dua gelas saja. Namun kemarin benar-benar sebuah pengecualian, ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 193

    “Sejujurnya aku tidak berharap berada di posisimu,” Gabriel bersiul dan aku menatapnya tajam. “Namun, kamu masih tidak menjawabku. Aku ingin mengetahui kapan itu terjadi. Kapan kamu mencintainya?”"Aku tidak tahu. Aku tidak bisa menentukan waktu pastinya. Mungkin itu terjadi saat kami masih menikah, atau mungkin baru saja terjadi. Yang aku tahu hanyalah aku mencintainya sekarang.” Aku menyisir rambutku dengan tanganku. Aku frustrasi dan sangat takut. Sungguh saat yang buruk untuk menyadari bahwa Anda mencintai seseorang! “Aku pikir kamu memang mencintainya. Mungkin terjadi setelah Noah lahir. Aku juga berpikir kamu tidak membiarkan dirimu mencintainya karena kamu menyimpan kenangan tentang Emma. Dia adalah cinta pertamamu, jadi kamu berasumsi dia adalah cinta sejatimu. Kamu tidak bisa hidup dengan seseorang selama sembilan tahun dan tidak merasakan apa pun terhadapnya. Aku kenal kamu, Ro. Kamu bahkan tidak akan menyentuhnya jika kamu tidak merasakan sesuatu padanya.” “Seks adalah pr

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 194

    Ava. “Bagaimana kabarmu?” Tanya Ibu melalui telepon. “Terus, bagaimana janinmu dan Noah?”Sekali lagi mereka berada di luar negeri untuk pertemuan bisnis. Bagiku, tidak mengherankan jika mereka memiliki jet pribadi karena Rowan juga memilikinya. Dia punya sendiri dan ada juga keluarga. Aku belum pernah menggunakan miliknya. Belum pernah masuk ke dalamnya. Mungkin karena kami jarang jalan-jalan bersama. Ketika kekayaanku melonjak tinggi, aku berpikir untuk membeli pesawat jet sendiri, tapi aku segera menolak gagasan itu. Untuk apa aku menggunakannya? Aku jarang pergi ke mana pun yang mengharuskan aku membutuhkannya sendiri. Jika aku harus pergi ke suatu tempat, aku biasanya menyewa seseorang atau aku hanya terbang dengan kelas bisnis. “Ava?” "Maaf Bu. Kami semua baik-baik saja. Kami sangat merindukan kalian.” Dan itu benar. Mereka telah pergi selama seminggu dan akan pergi selama seminggu lagi. Noah dan aku sangat merindukan mereka. Sungguh mengejutkan bagaimana hal-hal tersebut te

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 195

    “Sial, kamu mengagetkanku,” aku menaruh tanganku di dadaku seolah itu akan memelankan degupan jantungku yang kencang. "Maaf. Kupikir kamu melihatku masuk,” katanya tampak malu-malu. Aku begitu tenggelam dalam pikiran aku sehingga aku tidak menyadari bahwa mereka telah memasuki ruangan. “Tidak apa-apa… aku hanya punya banyak pikiran,” “Mau berbagi?” Ruby bertanya sambil mengambil tempat duduknya. Aku menggelengkan kepalaku. "Tidak juga." Bukannya aku tidak mau berbagi, hanya saja aku tidak tahu caranya. Bagaimana caranya aku mulai memberi tahu mereka bahwa penjahat yang dicari semua orang tanpa kenal lelah adalah Paman bayiku? Atau bahwa kami telah berhubungan dan seolah-olah itu tidak lebih buruk, aku mengizinkan dia ada dalam kehidupan bayi aku? “Apa ini ada hubungannya lagi dengan Rowan?” Ruby mencondongkan tubuh ke depan. Matanya berbinar karena alasan yang aneh. “Travis bilang Rowan meneleponnya beberapa hari yang lalu dan dia mabuk berat.” Aku mengerutkan kening karenanya.

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 196

    Kamu tidak bisa memaksakan hatimu ke sesuatu yang tidak kamu suka. Itulah yang Calista dan Ruby coba lakukan. Memaksakan perasaan yang tidak ada. Mereka ingin aku mendapatkan akhir layaknya dongeng dan mereka percaya itu akan terjadi hanya dengan Rowan. Mengapa mereka tidak bisa mengerti bahwa hanya karena mereka ingin mencintaiku, itu tidak membuat segalanya menjadi nyata?Tentu saja, Rowan bertindak berbeda, tapi aku yakin itu hanya sebuah fase. Pria menyukai apa yang tidak bisa mereka miliki. Dia menginginkanku sekarang karena dia tidak dapat memilikiku. Tak lama kemudian dia akan bosan dengan pengejaran itu dan kembali ke cinta sejatinya. Jika aku menyerah, aku akan kembali merasakan patah hati setelah dia menyadari bahwa aku bukanlah yang dia inginkan. “Mari kita fokus pada tujuan kita datang ke sini,” kataku pada mereka setelah keheningan menyelimuti kami. "Baiklah," jawab Calista. "Baik," gerutu Ruby. Aku menghela nafas lega. Senang mereka bersedia melepaskannya untuk saat i

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 197

    Aku melihat ke atas sebelum menenangkan diriku. Aku tidak boleh stres sekarang. “Halo Christine, halo Emma,” kataku dengan suara tenang. Aku tidak ingin berurusan dengan drama hari ini. Jadi aku akan bersikap sesopan mungkin, lalu menjauh dari situasi ini. Christine mencemooh, tapi aku tidak memperhatikannya. Fokusku tertuju pada Emma. Dia masih memakai perban di bahunya. Melihatnya di sana mengingatkanku pada hari itu. Cara dia rela menembakku. Aku ingin menghubunginya setelah kejadian itu, tapi aku tidak yakin apakah tindakanku akan diterima. Di matanya, aku mungkin masih musuh bebuyutannya. Pandanganku bertemu dengannya. “Aku tidak pernah mendapat kesempatan untuk berterima kasih atas apa yang telah kamu lakukan, tapi aku akan selamanya berterima kasih,” kataku padanya sambil menunjuk ke bahunya. Aku tidak tahu apa yang kuharapkan, tapi dia tidak mengejekku dengan nada meremehkan. Tentu saja, aku tahu kami tidak akan pernah bisa menjadi sahabat terbaik, tapi aku berharap denga

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 198

    “Kamu pikir dia adalah temanmu, tetapi bukan,” ujarku. “Jangan biarkan dia membodohimu. Apakah kamu tahu dia mencoba untuk menggoda Rowan agar menidurinya? Dia bahkan menawarkan diri sebagai selingkuhannya, tetapi ditolak oleh Rowan.”Emma terlihat kaget. Matanya menari-nari di antara mataku dan Christine. Christine, sebaliknya, terlihat sangat ketakutan karena dia tahu dia akan melepaskan kendalinya pada Emma. “Dia berbohong, Emma. Jangan dengarkan dia!” “Benarkah? Tanyakan kepada siapa pun di lingkaran sosial kita, dan mereka akan memberi tahu Anda hal yang sama. Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa dia begitu membenciku? Itu karena aku menikah dengan pria yang dia inginkan untuk dirinya sendiri. Dia mengejarnya sejak dia mempekerjakannya sebagai sekretarisnya. Bukan rahasia lagi dia menginginkannya.” "Apakah ini benar?" Emma bertanya dengan suara mematikan saat Christine dengan gugup menggigit bibirnya. Dia terkena peluru demi aku. Setidaknya yang bisa kulakukan hanyalah membuk

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 199

    Aku berlutut dengan susah payah di depannya.“Ada apa sayang?” Tanyaku dengan lembut sambil memegang lengannya. Ketika dia mendengar suaraku, dia memelukku. Lengannya melingkari leherku dan memeluknya. Aku terduduk di atas karpet yang lembut dan berakhir duduk bersamanya. “Bicaralah padaku sayang...” Mohonku sambil mengusap punggungnya. “A-Aku hanya tidak mengerti. Anda seorang ibu yang hebat dan Anda tinggal bersama Noah. Dia memberitahuku bahwa kamu dan ayahnya tidak bersama, tetapi kamu masih sangat mencintainya. Jadi mengapa ibuku tidak mencintaiku?” dia cegukan. Berjuang untuk mengeluarkan kata-kata. Hatiku tertuju padanya. Aku memeluknya dekat denganku. Berharap dia bisa merasakan cintaku padanya terpancar dariku. “Aku hanya bertemu dengannya sekali. Dia tidak ingin melihatku atau berada di dekatku. Apakah aku anak nakal? Apakah dia begitu membenciku? Aku hanya tidak mengerti mengapa dia tidak mencintaiku...” Katanya sambil terisak. Aku tidak bisa menghentikan air mata yang

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 200

    Calvin segera menelepon ketika dia mendapat notifikasi telepon tidak terangkat. Dia menjelaskan dia tidak mengangkatnya sebab dia ada meeting dan ponselnya dalam mode senyap. Dia mau ke rumah secepatnya, tetapi kubilang padanya bahwa segalanya sudah baik-baik saja. Aku sudah menangani masalahnya dan Guntur baik-baik saja. Dia sudah tidak menangis lagi, atau sedih. Sudah cukup bagiku. Dia sempat enggan, namun akhirnya setuju mengingat pertemuannya akan terlambat. Sekarang di sini aku sedang memasak makan malam untuk kami. Dengan ribuan pikiran yang melintas di kepalaku. Sepertinya aku tidak bisa melepaskan diri dari pikiranku sendiri. Mereka selalu ada dan sekarang ada beberapa yang ditambahkan tentang Guntur. “Apa yang kita makan untuk makan malam, Bu?” Noah bertanya sambil duduk di ruang makan."Ya apa? Aku kelaparan.” Guntur menambahkan sambil tersenyum padaku. Itu dia lagi. Senyuman sialan itu. Bukannya aku membencinya. Aku tidak pernah bisa membenci senyuman apa pun yang diber

Latest chapter

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 402

    HanaHandi, salah satu sopir Gabriel, membukakan pintu untukku, dan aku masuk lalu diikuti Gabriel yang duduk di sampingku. Aku masih belum percaya bahwa aku setuju untuk ini, tapi jauh di lubuk hati aku tahu ini masuk akal. Gabriel benar, tidak ada cara yang lebih baik untuk mendapatkan pengalaman dalam mengelola perusahaan selain belajar dari yang terbaik. Dalam hal bisnis, Gabriel dan Rowan adalah yang terbaik. Mereka bahkan melampaui Ayah mereka, yang sudah pensiun tapi masih menjadi kepala dewan direksi.Butuh waktu untuk bersiap-siap karena aku tidak bisa memutuskan pakaian apa yang akan kupakai. Kebanyakan waktu aku bekerja dari rumah, dan saat aku pergi ke kantor, aku mengenakan pakaian kasual karena perusahaan tempatku bekerja dulu agak santai dalam hal pakaian. Aku ingin terlihat rapi dan memberi kesan pertama yang baik. Aku tidak punya banyak pakaian kerja dan berencana untuk berbelanja akhir pekan ini. Uangku memang terbatas, tapi aku masih bisa membeli beberapa rok dan blu

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 401

    Gabriel. Aku bangun dengan menggeram dan kejantananku yang sekeras batu. Sial, ketika aku menandatangani surat kontrak pernikahan dengan Hana, aku tidak memperkirakan seberapa menyiksanya ini. Aku tidak memperkirakan bagaimana dia akan membuatku merasa seperti ini. Aku tengah terangsang, dan kejantananku seolah protes seberapa sulitnya menahan ini. Aku beranjak dari ranjangku dan berjalan ke kamar mandiku yang tempatnya dekat dengan kejantananku yang mengeras. Aku masih tidak paham bagaimana hal ini bisa terjadi. Maksudku, aku bukanlah seorang remaja yang tidak bisa mengendalikan nafsunya. Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku terbangun dengan kejantananku yang menegak. Bahkan belum sebulan sejak Hana kembali, dan aku bertingkah layaknya anak SMA. Aku jujur tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. Aku tidak tahu bagaimana bisa dia memengaruhiku seperti ini, padahal dulunya tidak. Selain dari kemolekan tubuh dan sifatnya, dia masihlah Hana yang sama yang kukenal dulu, jadi aku tidak

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 400

    “Apa yang kamu lihat larut malam begini?” Suara berat dari belakang mengejutkanku.“Astaga, kamu membuatku kaget,” gumamku sambil berusaha menenangkan jantungku yang berdebar kencang. “Jangan pernah muncul diam-diam seperti itu lagi.”Gabriel berjalan mengelilingi meja dapur dan berdiri di sisi seberang. Begitu dia berdiri di situ dan aku melihatnya, tenggorokanku tiba-tiba terasa kering. Aku merasa kehausan, seolah-olah sudah lama tidak minum, dan menelan ludah pun menjadi masalah besar.Gabriel tidak mengenakan apa pun kecuali celana olahraga abu-abu yang menggantung rendah di pinggulnya. Pria ini seperti karya seni dengan tubuh Dewa Yunani. Bahunya yang lebar, perutnya yang berotot, dan garis “V” yang pasti membuat siapa pun tergila-gila.Ada jejak rambut gelap yang dimulai dari pusarnya dan menghilang ke dalam celananya. Seolah-olah itu menunjuk ke arah kejantanannya.Aku ingin memalingkan mata, tapi itu mustahil. Mataku menikmati pemandangan itu seolah-olah dia adalah satu-satunya

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 399

    GabrielAku masih bisa merasakan lembutnya kulitnya di bawah sentuhanku. Sesaat, aku ingin menggesekkan ibu jariku di persendian lengannya yang berdenyut.Versi baru dirinya ini menarik perhatian. Dia dipenuhi oleh semangat, dan sikap barunya adalah sesuatu yang bisa membuatku terobsesi. Aku suka wanita yang percaya diri, seksi, dan punya kepribadian berapi-api. Aku suka sekali ketika mereka melawan dan menantang balik.Dia telah bertransformasi menjadi tipe wanita seperti itu, dan ini membuatku tertarik. Dia tangguh dan tidak takut mengatakan padaku untuk pergi jauh. Kenapa aku tidak akan tertarik pada itu?Saat kami menikah, dia membosankan. Kepribadiannya yang hambar membuatnya tampak kusam di mataku. Tidak ada yang menarik darinya. Dia terlalu penurut, sementara aku menyukai wanita yang memiliki ‘cakar’. Dia melakukan segalanya untuk menyenangkan dan menarik perhatianku.Dia berusaha keras untuk membuatku tertarik padanya, tanpa menyadari bahwa hal itu justru membuatku semakin menj

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 398

    Hana“Apa maumu, Gabriel? Seperti yang kamu lihat, aku sedang tidak ingin bicara.” Aku bangkit dari lantai sambil menghapus air mataku.Kata-kata Lilly masih terngiang di kepalaku serta menyayat hatiku berulang kali. Aku mengusap rambutku untuk mencoba mengusir rasa sakit yang kurasakan. Aku tahu ini akan terjadi. Aku tahu dia mungkin tidak akan menerimanya dengan baik.Maksudku, bagaimana bisa seseorang menerimanya dengan baik ketika ibunya tiba-tiba mengungkapkan bahwa pria yang selama ini dianggapnya Ayah ternyata bukan ayahnya? Bahwa dia telah dibohongi dan tidak ada yang mau memberi tahu kebenarannya hingga keadaan memaksa. Aku mengerti perasaannya dan paham reaksinya. Aku hanya tidak tahu bagaimana menghadapi kata-katanya dan rasa sakit yang kulihat di matanya.“Dia tidak benar-benar bermaksud begitu,” ujar Gabriel sambil berjalan lebih dekat ke kamarku.Aku menatapnya tajam dan merasakan sesuatu yang buruk membuncah di dalam diriku. “Bagaimana kamu tahu? Kamu bahkan belum cukup

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 397

    HanaMinggu ini benar-benar kacau. Sejak kembali ke kota ini, rasanya aku terus-menerus berlarian menyelesaikan berbagai urusan tanpa sempat istirahat sedikit pun.Setidaknya Lilly sekarang merasa lebih nyaman. Gabriel menolak untuk mengirim kasurnya karena kasur di sini lebih nyaman, tapi dia setuju untuk mengirimkan seprai dan selimutnya. Itu sudah cukup membuat perubahan, dan sekarang dia bisa tidur nyenyak sepanjang malam.Gabriel … dari mana aku harus memulainya? Dia pulang ke rumah meskipun larut malam, tapi hanya sebatas itu. Kami saling menghindari dan mencoba hidup seperti tidak saling ada. Kurasa ini cara terbaik untuk kami. Ini akan mencegah Lilly melihat kami bertengkar terus-menerus.“Ibu, katanya ingin bicara denganku?” Suara Lilly menarikku dari lamunanku.Aku meletakkan pakaian yang sedang kulipat dan duduk di tempat tidur sebelum memberi isyarat padanya untuk melakukan hal yang sama. Dia melangkah mendekat dengan dahi berkerut dan duduk di sebelahku.Kami berada di kam

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 396

    Punggung wanita itu membelakangiku, begitu juga dengan Guntur. Aku tidak perlu mengkhawatirkan Calvin, sebab dia terlihat begitu tergila-gila dan mengarahkan perhatiannya pada setiap perkataan wanita itu dengan senyuman lembut di bibirnya.Lagi-lagi, perasaan tidak nyaman menyusupi diriku. Mengapa aku merasa aku tidak bisa bernafas? Kerongkonganku terasa tercekat melihatnya. Aku berfokus pada mereka. Aku tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan karena mereka berjarak beberapa meja dariku, tapi kedamaian dan kebahagiaan di wajah Calvin sudah cukup untuk membuatku tahu apa yang tengah terjadi. Dia sedang berkencan dan Guntur ikut. Wanita itu bahkan tidak mempermasalahkannya, tapi tidak mungkin aku akan membiarkan wanita lain menggantikanku di kehidupan putraku. Aku tidak bisa melihat Guntur, tapi aku tahu, seperti dengan Calvin, dia senang bisa berada di sini. Calvin pasti akan langsung pergi dengan putra kami kalau dia merasa sebaliknya. Entah mengapa, aku tetap ada di sana meski

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 395

    Perkataan Merrisa terus terngiang di telingaku bahkan setelah kami makan. Kami sedang memakan hidangan penutup kami. Aku suka es krim, tapi hari ini aku tidak bisa menikmatinya. Tidak ketika dia sudah membuatku meragukan segala yang kuyakini selama beberapa tahun terakhir ini. “Kenapa kamu begitu diam?” tanyanya setelah menaruh milkshake-nya ke meja. “Apakah kamu memikirkan apa yang kukatakan padaku?”Kalimat terakhirnya dikatakannya sambil tersenyum miring sambil bersandar kembali di kursinya. “Tentu tidak,” bohongku. “Aku hanya penasaran caraku untuk membuat Calvin dan Guntur memaafkanku. Tidak peduli seberapa keras kupikirkan, sepertinya tidak ada jalannya.”Sebagai seorang pengacara, aku terbiasa untuk memandang segala hal dari seluruh sisi ketika aku membela klienku. Itulah yang membuat pekerjaanku begitu lancar. Aku membereskan segalanya dan bisa menangani seluruh hasilnya. Aku melakukan itu pada masalahku sekarang dan kuyakin tidak ada harapan. Aku mungkin tidak mencintai Cal

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 394

    “Kenapa aku harus membiarkanmu untuk meyakinkanku keluar makan siang?” keluhku sambil melihat pemandangan di depan kami. Sudah lama sekali sejak aku keluar dari rumah keluarga kami. Sepertinya terakhir kali aku keluar adalah saat aku menghadiri pernikahan Ava. Sejujurnya, aku bahkan terkejut bahwa dia mengundangku. Di antara semua orang, kupikir aku akan menjadi orang terakhir yang diinginkannya hadir di pernikahannya. “Sebab kamu harus keluar,” balas Merrisa sambil menarikku dari pemikiranku. “Aku biasanya keluar dari rumah, Merrisa,” ujarku untuk membela diriku. Dengusannya begitu membuatku kesal. “Pergi ke taman tidak terhitung keluar,” balasnya. “Sekarang, berhentilah mengeluh dan duduk serta nikmati. Kamu pasti akan menyukai ini, aku janji.”“Aku tidak yakin.”Setelah itu aku bersandar ke kursi dan menutup mataku. Benakku berkecamuk akan ribuan pemikiran di setiap menitnya. Aku tidak bisa mengendalikannya sama sekali. Setelah pembicaraanku dengan Merrisa di kamarku, benakku

DMCA.com Protection Status