Beranda / Fantasi / PENDEKAR Sabda JAGAD / Bab 184. PECAHNYA MALAM

Share

Bab 184. PECAHNYA MALAM

"Jaluu! Kirana..! Hahahaaa! Turunlah kemari..!" teriak seseorang berpakaian putih, yang nampak sedang nangkring di pucuk pohon tinggi di dekat perbatasan wilayah Pralaya.

"Wah! Eyang sepuh Bardasena memang selalu bikin terkejut saja. Hhh!" seru Jalu menghela nafas gemas. Saat dia mengenali sosok yang sedang asik minum arak di pucuk pohon itu adalah Eyang Bardasena.

Taph! Taph!

Jalu dan Kirana segera melesat dan mendarat di bawah pohon rindang itu, yang dijadikan tempat nangkring oleh Eyang Bardasena. Eyang Bardasena pun menyusul turun menghampiri Jalu dan Kirana.

"Salam Eyang sepuh," ucap Jalu seraya mencium tangan Eyang Bardasena, hal yang diikuti oleh Kirana. Sementara Wali langsung melesat kembali ke angkasa, dia lebih senang mengudara saat itu dan mengawasi wilayah sekitar situ.

Sebuah lokasi yang cukup indah dan tak terlalu lebat memang, sangat cocok untuk bermalam dan membakar perapian. Jalu langsung memutuskan hendak bermalam di tempat itu, karena dia memang pada dasarnya lebi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status